Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah
yang telah dilimpahkan-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, yang
bertemakan tentang” Sistem Biaya Standar ” .
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu dosen
kami. Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................
Prakata ...............................................................................................ii
Daftar Isi ...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Manfaat Biaya Standar....................................… 6
2.2 Prosedur Penentuan Biaya Standar dengan pendekatan Ganda
(Partial Plan).................................................................................7
2.3 Prosedur Penentuan Biaya Standar dengan Pendekatan Tunggal
(Single Plan).................................................................................8
2.4 Analisis Selisih Biaya yang Terjadi............................................10
2.5 Perlakuan terhadap Selisi Biaya.................................................18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan manfaat sistem biaya standar ?
2. Bagaimana prosedur penentuan biaya standar dengan pendekatan ganda (partial
plan)?
3. Bagaimana prosedur penentuan biaya standar dengan pendekatan tunggal (single
plan)?
4. Bagaimana analisis selisih biaya yang terjadi ?
5. Bagaimana perlakuan terhadap selisih biaya ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya biaya dikeluarkan untuk membuat suatu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan factor-faktor lain tertentu.
Kata-kata biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan di
muka merupakan pedoman di dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Jika biaya yang
sesungguhnya menyimpang dari banyak standar, maka yang dianggap benar adalah benar adalah
biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah.
Untuk menentukan berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan sutu satuan
produk atau untuk satu satuan jasa, harus diadakan penyelidikan lebih dahulu mengenai kegiatan
produksi atau penyerahan jasa yang paling efisien. Sebagai contoh, misalnya di dalam penentuan
beberapa biaya bahan baku yang seharusnya untuk menghasilkan satu satuan produk A, lebih
dahulu harus ditentukan rancangan produk A yang menggunakan bahan baku yang palin efisien,
dengan proses produksi yang paling efisien. Dengan ditentukannya rancangan produk A dengan
penggunaan bahan baku dan proses produksi yang paling efisien tersebut, kemudian dapat
ditentukan berapa kuantitas bahan baku yang seharusnya dibutuhkan untuk setiap satuan produk
A. Kuantitas bahan baku yang seharusnya kemudian dikalikan dengan harga bahan baku yang
seharusnya akan merupakan biaya standar bahan baku untuk setiap satuan produk A. Dengan
demikian, pengertian biaya yang seharusnya mengandung di dalamnya pengertian efisien, yang
merupakan perbandingan tertentu antara masukan dengan keluaran.
Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengelola informasi biaya
sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan
yang biayanya menyimpang dari biaya standar yan ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat
biaya yang seharusya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan
perbandingan antara biaya standard an biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat
yang penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jika biaya standar ditentukan dengan realistis,hal ini akan merangsang pelaksanaan dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif,karena pelaksanaan telah mengetahui bagaimana
pekerjaan seharusnya dilaksanakan,dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut
seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka
melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi,pemilihan tenaga
kerja dan kegiatan yang lain.
6
Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari
biaya standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan
“prinsip kelainan” (exception principles). Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap
keadaan-keadaan yang menyimpang dari keadaan yang seharusnya,manajemen dilengkapi
dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2.2 Prosedur Penentuan Biaya Standar Dengan Pendekatan Ganda (Parthial Plan)
Dalam metode ganda, dalam rekening Barang dalam Proses dicatat angka ganda, sebelah
debit diisi dengan biaya sesungguhnya, dan sebelah kredit diisi dengan biaya; standar.
Dalam metode ini, penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada
akhir periode akuntansi (Tabel 12.3)
1. Rekening Barang Dalam Proses dengan biaya sesunggunya dan dikredit dengan
biaya standar. Metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya
dan persediaan produk jadi dicatat pada harga harga pokok standar. Harga pokok
penjualan dicatat pada harga pokok standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,
setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok
produk jadinyang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan
antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih tersebut
merupakan bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening buku
besar.
7
2.3 Prosedur Penentuan Biaya Standar Dengan Pendekatan Tunggal (Single Plan)
Dalam metode tunggal, rekening Barang dalam Proses didebit dengan biaya standar dan
dikredit dengan biaya standar atau dengan kata lain, rekening Barang dalam Proses didebit
dan dikredit dengan angka tunggal, yaitu angka standar. Dalam sistem ini, penyimpangan
biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada saat masukan dipakai dalam proses
produksi, sehingga setiap saat manajemen dapat mengetahui berapa penyimpangan yang
terjadi antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar. Penyimpangan antara biaya standar
dengan biaya sesungguhnya dicatat dalam rekening Selisih pada saat terdinya. (Tabel 12.1)
Untuk memberikan gambaran penggunaan metode tunggal, berikut ini disajikan akuntansi
biaya standar, yang dibagi menjadi tiga bagian:
Pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dipengaruhi oleh saat pencatatan selisih
harga bahan baku.
Oleh karena itu, pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dibagi menjadi 3 (tiga),
yatiu:
a) Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli.
Dalam metode pencatatan ini, rekening persediaan bahan baku didebit sebesar hasil kali
kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli dengan harga standar bahan baku per
satuan.
Rekenign utang dagang dikredit sebesar kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli
dengan harga sesungguhnya bahan baku per satuan.
Selisih antara pendebitan rekening persediaan bahan baku dengan pengkreditan rekening
utang dagang dicatat dalam rekening selisih harga pembelian bahan baku.
Pada saat bahan baku dipakai, rekening barang dalam proses didebit dengan hasil kali
kuantitas standar bahan baku yang dipakai dengan harga standar.
Sedangkan rekening persediaan bahan baku dikredit sebesar kuantitas bahan baku yang
sesungguhnya dipakai dengan harga standar.
Selisih pendebitan rekening barang dalam proses dengan pengkreditan rekening persediaan
bahan baku dicatat dalam rekening selisih pemakaian bahan baku.
Metode pencatatan bahan baku ini menimbulkan kesulitan bila pada akhir periode akuntansi
terdapat persediaan bahan baku di gudang.
Kesulitan yang dtimbul adalah dalam menentukan selisih harga pembelian bahan baku yang
melekat pada persediaan bahan baku pada akhir periode tersebut.
8
Rekening selisih harga pembelian bahan baku hanya dapat menunjukkan jumlah seluruh
selisih harga pembelian bahan baku yang terjadi dalam suatu periode akuntansi
b.)Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai.
Dalam metode ini, pada saat bahan baku dibeli, rekening persediaan bahan baku didebit
sebesar hasil kali kuantitas bahan baku yang dibeli dengan harga aktual bahan baku per
satuan.
Dengan demikian pada saat pembelian, tidak diadakan pencatatan selisih harga yang terjadi.
Pada saat bahan baku dipakai, rekening barang dalam proses didebit sebesar hasil kali
kuantitas standar bahan baku dikalikan dengan harga standar bahan baku per satuan.
Sedangkan rekening persediaan bahan baku dikredit sebesar kuantitas sesungguhnya bahan
baku yang dipakai, dikalikan dengan harga sesungguhnya per satuan bahan baku.
Selisih yang timbul dari pendebitan rekening barang dalam proses dan pengkreditan
rekening persediaan bahan baku adalah selisih harga dan selisih kuantitas.
Selisih harga dicatat dalam rekening selisih harga bahan baku yang dipakai.
Sedangkan seilisih kuantitas dicatat dalam rekening selisih pemakaian bahan baku.
c). Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai.
Metode ketiga ini adalah kombinasi antara metode #1 dan metode #2 yang telah diuraikan di
atas.
Pada saat baha baku dibeli, selisih harga yang terjadi dicatat dalam rekening selisih harga
pembelian bahan baku.
Pada saat bahan baku dipakai, sebagian dari selisih harga yang melekat pada bahan baku
yang dipakai ditransfer ke rekening selisih harga bahan baku yang dipakai.
Dalam metode ini, rekening persediaan bahan baku didebit dan dikredit dengan harga
standar bahan baku.
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
Pada saat daftar upah langsung selesai dibuat, Bagian Akuntansi Keuangan membuat jurnal
sebagai berikut:
Distribusi upah langsung dilakukan dengan mendebit rekening barang dalam proses sebesar
hasil kali jam kerja standar dengan tarif upah standar.
Dan mengkredit rekening gaji dan upah sebesar hasil kali jam kerja aktual dengan tarif upah
aktual.
9
Selisih pendebitan rekening barang dalam proses dengan pengkreditan rekening gaji dan
upah dicatat dalam rekening selisih tarif upah dan selisih efisiensi upah.
Pencatatan biaya overhead pabrik dalam metode tunggal dipengaruhi oleh metode analisis selisih biaya
overhead yang digunakan.
Ada 3 metode analisis selisih biaya overhead pabrik, yaitu:
Pada standar cost (harga pokok standard) variance (selisih) dihitung untuk tiap elemen biaya
yaitu :
REKENING SELISIH
DEBIT KREDIT
Unfavorable Favorable
(tidak menguntungkan) (menguntungkan)
10
1. Selisih Biaya Bahan Baku
Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kasitas sesungguhnya
yang dicapai. Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya standar, analisis selisih
biaya overhead pabrik dipengaruhi pula oleh kapasitas standar.
Oleh karena itu, ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik Yaitu:
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya
overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua
macam selisih: selisih terkendalikan, dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan
biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar,
sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam
standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan
tarif standar)
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga
macam selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah
perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan
pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang pabrik yang dibebankan kepada
produk pada kapasitas sesungguhnnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar ). Selisih
efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan
kapasitas sesungguhnya.
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi
dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini : selisih efisiensi
variable dan selisih efisiensi tetap.
Contoh Soal :
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan
sebagai berikut:
11
Biaya bahan baku 5 kg @Rp1.000 Rp 5.000
Biaya tenaga kerja 20 jam @Rp500 10.000
Biaya overhead pabrik
Variable 20 jam @Rp400 8.000
Total Rp 29.000
Transaksi yang terjadi dalam bulan januari 19X1 adalah sebagai berikut:
2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan januari 19X1
adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sebagai berikut:
Atas dasar data di atas, berikut ini disajikan analisis selisih biaya produksi langsung dan
biaya overhead pabrik:
(HSt - HS) x KS
(HSt – HS) x KS
12
Tidak terdapat selisih harga/kuantitas= 0
13
2. Model Dua Selisih
Selisih terkendalikan
Selisih terkendalikan Rp 90.000 R
Selisih volume
Selisih volume Rp60.000 R
Selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp150.000 tersebut dapat dipecah menjadi tiga
macam selisih berikut ini:
Selisih pengeluaran
Selisih pengeluaran Rp 50.000 R
Selisih kapasitas
14
Kapasitas sesungguhnya 5.100 jam
Selisih kapasitas Rp30.000 R
Selisih efisiensi
Selisih efisiensi Rp70.000 R
Seperti telah disebutkan diatas, model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih.
Selisih dalam model tiga selisih tersebut dipecah menjadi: selisih efisiensi variable dan selisih
efisiensi tetap dalam model empat selisih ini. Selisih biaya overhead pabrik dalam contoh sebesar
Rp150.000 R tersebut dipecah menjadi empat macam selisih sebagai berikut:
Selisih kapasitas 30.000 R
Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi dua metode yaitu:
Berdasarkan data dalam contoh, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya
bahan baku, mencatat biaya tenaga kerja langsung dan mencatat biaya overhead pabrik
15
Selisih Harga bahan baku Rp. 105.000
Selisih Kuantitas Rp 200.000
Selisih efisiensi Rp. 50.000
Selisih tarif Rp. 127.500
Jika metode dua selisih digunakan untuk analisis selisih biaya overhead pabrik maka
prosedur pencatatan sbb:
2. Mencatat BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya Rp3.650.000
BOP sesungguhnya Rp.3.500.00
Selisih efisiensi .RP 70.000
16
Berbagai rek. dkredit Rp.3.650.000
Selisih pengeluaran Rp.50.000
Selisih kapasitas Rp.30.000
BOP sesungguhnya Rp.80.000
Perbedaan metode empat selisih dengan metode tiga selisih terletak pada selisih
efisiensi, maka pencatatan BOP dalam metode 4 selisih dilakukan dengan membentuk
rekening selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
BDP BOP Rp. 3.500.000
Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang dilakukan dengan
mengkredit rekening BDP dan mendebet rekening persediaan produk jadi. Jadi sebesar =
produk jadi yang di transfer x harga pokok standar per satuan.
17
Selisih yang terjadi dapat diperlakukan dengan cara :
1. Jenis selisih: selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
2. Besarnya selisih. Juka jumlah selisih relative kecil, disajikan langsung dalam laporan laba
rugi, sedangkan jika jumlahnya relative besar, diperlakukan sebagai adjustment terhadap
persediaan dan harga pokok penjualan.
3. Pengalaman penggunaan biaya standar.
4. Sebab-sebab terjadinya selisih (misalnya: apakah selisih terjadi karena kesalahan dalam
penentuan standar).
5. Waktu terjadinya selisih (misalnya: apakah selisih yang terjadi merupakan selisih yang tidak
biasa, yang disebabkan karena fluktuasi musim).
Dari contoh prosedur akuntansi biaya standar dengan metode ganda (partial Plan) dapat
dibuat ringkasan jenis dan jumlah selisih sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup selisih – selisih tersebut ke dalam rekening laba rugi adalah
sebagai berikut :
PT Eliona Sari
18
Harga Pokok Penjualan (standar) Rp 7.250.000 -
Selisih Rugi
Selisih Laba
Rp 22.500 -
19
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
biaya dikeluarkan untuk membuat suatu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan factor-faktor lain tertentu.
Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengelola informasi biaya
sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang
biayanya menyimpang dari biaya standar yan ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat biaya
yang seharusya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan
antara biaya standard an biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya
sesungguhnya dari biaya standar.
1.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita khususnya
tentang materi sistem biaya standar, kami berharap dengan makalah ini kita sebagai orang
yang terpelajar sekaligus mahasiswa jurusan ekonomi tidak hanya lihai dalam
berinteraksi dan mencari relasi tetapi juga mampu menguasai konsep sedetail mungkin
untuk menunjang perjalanan karir kita kedepannya dalam suasana yang tentunya semakin
hari semakin berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
https://manajemenkeuangan.net/biaya-standar-adalah/
http://akuntansis.blogspot.com/2018/05/akuntansi-biaya-standar.html