Contoh:
Pada bulan Januari 2020 PT Antika (memiliki API) mengimpor gandum dengan biaya pembelian
US$ 10.000, asuransi US$ 1.000 dan pengangkutan US$ 100. Bea masuk atas impor tersebut 5%
pada bulan yang sama. PT Antika juga mengimpor sparepart mesin pengolah gandum dengan biaya
US$ 5.000, asuransi dan pengangkutan US$ 500. Bea masuk atas impor 5%, dan bea masuk
tambahan 2%. Berapa PPh Psl 22 impor yang harus dibayar PT Antika bulan Januari 2020
seandainya kurs ditetapkan US$ 1 = Rp 13.000?
Impor Gandum
Impor Sparepart
Cost : 5.000 x Rp 13.000 = : Rp 65.000.000
Insurance, : 500 x 13.000 = : 6.500.000
Freight +
CIF : Rp 71.500.000
Bea masuk 5% (5% x 71.500.000) : 3.575.000
Bea masuk tambahan 2% (71.500.000) : 1.430.000
Nilai impor : Rp 76.505.000
PPh pasal 22 = 2,5% x Rp 76.505.000
= 1.912.625 (API)
2. PT ABC menjual truk khusus pengangkut sampah kepada Bendaharawan Dinas Kebersihan Pemda
senilai Rp 100.000.000 (Tidak Termasuk PPN). Hitunglah PPh Pasal 22!
PPh Pasal 22 = 1,5% x 100.000.000
= 1.500.000
Contoh:
PT Sumber Minyak membeli premium dari Pertamina, yang mana dalam hal ini sebagai penyalur BBM
(SPBU Swastanisasi) memiliki delivery order dari Pertamina dengan kuantitas sebanyak 10.000 liter
@Rp 2.500. Berapa PPh Pasal 22 yang harus dilunasi oleh PT Sumber Minyak?
Penjualan : 10.000 x 2.500 = 25.000.000
PPh Pasal 22 = 0,3% x 25.000.000
= 75.000