Anda di halaman 1dari 32

BAB III

PELAKSANAAN DAN HASIL AKTUALISASI

A. Proses Pelaksanaan Aktualisasi


Hasil dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi aparatur sipil negara melalui
posyandu lansia dan senam prolanis untuk meningkatkan kualitas hidup lansia penderita
penyakit kronis di wilayah kerja Puskesmas Margodadi, kecamatan Tumijajar, kabupaten
Tulang Bawang Barat yang dilaksanakan dari tanggal 30 oktober 2019 hingga 17 november
2020.

I. Pembahasan aktualisasi kegiatan 1 di UPT. Puskesmas Tangkahen

Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas, camat dan kepala desa
tentang rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Hari / tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Output : Foto kegiatan dan Surat pemberitahuan ke tiap desa

Tahapan kegiatan :
1. Melapor kepada kepala puskesmas dan berkoordinasi mengenai rancangan
aktualisasi.
2. Berdiskusi dengan kepala puskesmas serta rekan kerja di puskesmas tentang
posyandu lansia, senam prolanis dan penyuluhan penyakit kronis yang akan mulai
diaktifkan di wilayah kerja puskesmas tangkahen.
3. Meminta ijin kepala puskesmas untuka dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi
yang telah dirancang.
4. Berkoordinasi dengan camat dan kepala desa melalui surat pemberitahuan untuk
mendukung kegiatan aktualisasi agar dapat berjalan dengan lancer.

Bukti kegiatan :

Gambar 4.1 Koordinasi dengan seluruh petugas puskesmas


Gambar 4.2 Koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa di acara Lokmin Linksek
Tangkahen, 31 Oktober 2019

Nomor : 445/ /TU/ PKMTKHN/VII/2019 Kepada :


Lampiran : 1 berkas Yth. Kepala Desa Tumbang Tarusan
Perihal : Pembentukan Klub Prolanis Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan keaktifan Posyandu Lansia Desa Tumbang Tarusan, kami bermaksud
mengadakan Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dengan bentuk kegiatan Posyandu
Lansia, Senam dan Edukasi Klub Prolanis. Terkait hal tersebut kami mengharapkan kader posyandu
lansia mendata peserta posyandu lansia yang memiliki kepesertaan BPJS.

Berikut terlampir Pelaksanaan Program Implementasi Prolanis tahun 2019 dari BPJS Kesehatan
dan Form Daftar Lansia Desa Tumbang Tarusan. Demikian pemberitahun ini kami buat agar dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya, atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Plt. Kepala UPTD PKM Tangkahen

YULIANA
NIP. 19670310 198603 2 003
Tangkahen, 31 Oktober 2019

Nomor : 445/ /TU/ PKMTKHN/VII/2019 Kepada :


Lampiran : 1 berkas Yth. Kepala Desa Tangkahen
Perihal : Pembentukan Klub Prolanis Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan keaktifan Posyandu Lansia Desa Tangkahen, kami bermaksud mengadakan
Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dengan bentuk kegiatan Posyandu Lansia, Senam
dan Edukasi Klub Prolanis. Terkait hal tersebut kami mengharapkan kader posyandu lansia mendata
peserta posyandu lansia yang memiliki kepesertaan BPJS.

Berikut terlampir Pelaksanaan Program Implementasi Prolanis tahun 2019 dari BPJS Kesehatan
dan Form Daftar Lansia Desa Tangkahen. Demikian pemberitahun ini kami buat agar dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya, atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Plt. Kepala UPTD PKM Tangkahen

YULIANA
NIP. 19670310 198603 2 003
Tangkahen, 31 Oktober 2019

Nomor : 445/ /TU/ PKMTKHN/VII/2019 Kepada :


Lampiran : 1 berkas Yth. Kepala Desa Pandawei
Perihal : Pembentukan Klub Prolanis Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan keaktifan Posyandu Lansia Desa Pandawei, kami bermaksud mengadakan
Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dengan bentuk kegiatan Posyandu Lansia, Senam
dan Edukasi Klub Prolanis. Terkait hal tersebut kami mengharapkan kader posyandu lansia mendata
peserta posyandu lansia yang memiliki kepesertaan BPJS.

Berikut terlampir Pelaksanaan Program Implementasi Prolanis tahun 2019 dari BPJS Kesehatan
dan Form Daftar Lansia Desa Pandawei. Demikian pemberitahun ini kami buat agar dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya, atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Plt. Kepala UPTD PKM Tangkahen

YULIANA
NIP. 19670310 198603 2 003
Tangkahen, 31 Oktober 2019

Nomor : 445/ /TU/ PKMTKHN/VII/2019 Kepada :


Lampiran : 1 berkas Yth. Kepala Desa Pangi
Perihal : Pembentukan Klub Prolanis Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan keaktifan Posyandu Lansia Desa Pangi, kami bermaksud mengadakan Klub
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dengan bentuk kegiatan Posyandu Lansia, Senam dan
Edukasi Klub Prolanis. Terkait hal tersebut kami mengharapkan kader posyandu lansia mendata peserta
posyandu lansia yang memiliki kepesertaan BPJS.

Berikut terlampir Pelaksanaan Program Implementasi Prolanis tahun 2019 dari BPJS Kesehatan
dan Form Daftar Lansia Desa Pangi. Demikian pemberitahun ini kami buat agar dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya, atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Plt. Kepala UPTD PKM Tangkahen

YULIANA
NIP. 19670310 198603 2 003
Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Penuh tanggung jawab pada saat berkonsultasi dan berkoordinasi dengan mentor
dan staff puskesmas lainnya tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Nasionalisme
Kerjasama yang baik dengan tim puskesmas Tangkahen demi tercapainya keadilan
dalam bidang kesehatan.
c. Etika publik
Berbicara dengan mentor dan tim puskesmas dengan penuh hormat, sopan dan
santun.
d. Komitmen mutu
Berkonsultasi Dn berkoordinasi dengan mentor dan tim puskesmas secara efektif
dan efisien agar hasil yang diinginkan dapat tercapai.
e. Anti korupsi
Menyampaikan hasil rancangan dengan penuh tanggung jawab dan

II. Pembahasan kegiatan aktualisasi 2 di UPT. Puskesmas Tangkahen


Kegiatan 2 : Membuat jadwal posyandu lansia, senam prolanis dan penyuluhan.
Hari / tanggal : Kamis, 31 Oktober 2019
Output : Foto dan Jadwal pelayanan
Tahapan kegiatan :
1. Berkoordinasi dengan bendahara BOK dan bendahara BPJS kesehatan perihal
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Berkoordinasi dengan Pokja UKM dan Pokja UKP dalam membuat jadwal posyandu
lansia, senam prolanis dan penyuluhan.
3. Menyusun jadwal petugas yang memberi pelayanan baik pemeriksa kesehatan,
instruktur senam dan penyuluh.
Bukti kegiatan :
Gambar 4.3 Koordinasi dengan petugas puskesmas dan pustu menyusun jadwal
Tabel 4.1 Jadwal Posyandu Lansia Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tangkahen Tahun
2019

Bulan Tangkahen Pangi Pandawei Tumbang


Tarusan
November Dini Yuliana Dini dr.Seventina
Fenny Marliana Fenny Septiana Herdesi
Septiana Norhidayah Ani Rohmiyati Naning Zulaika
Ani Rohmiyati Edi Rahman Muhlisin Yudianus
Muhlisin Kristatilo Artono Akbar Royhan Najhani
Artono Akbar Puspawati Ria Tapi Noni Ningsih
Ria Tapi Milton Frengky Mustainah
Frengky Berkat Elsa

Desember dr.Seventina Dini dr.Seventina Yuliana


Herdesi Fenny Herdesi Marliana
Naning Zulaika Septiana Naning Zulaika Norhidayah
Yudianus Ani Rohmiyati Yudianus Edi Rahman
Royhan Muhlisin Royhan Najhani Kristatilo
Najhani Artono Akbar Noni Ningsih Puspawati
Noni Ningsih Ria Tapi Mustainah Milton
Mustainah Frengky Elsa Berkat
Elsa

Jadwal bulanan posyandu lansia untuk 4 desa di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Tangkahen :
1. Desa Tangkahen setiap tanggal 10
2. Desa Pandawei setiap tanggal 12
3. Desa Pangi dan Tumbang Tarusan setiap tanggal 15
Tabel 4.2 Jadwal Instruktur Senam Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tangkahen Tahun
2019

Bulan Tangkahen Pandawei Pangi Tumbang Tarusan


November dr. seventina Frengky Ani Herdesi
Edi Rahman Yudianus Puspawati Artono
Naning Zulaika
Desember Kristatilo Marlina Royhan Mustainah
Dini Elsa Yuliana Fenny
Milton

Jadwal senam :

 Jumat Minggu 1 : Desa Tangkahen


 Jumat Minggu 2 : Desa Pandawei
 Jumat Minggu 3 : Desa Pangi
 Jumat Minggu 4 : Desa Tumbang Tarusan
Tabel 4.3 Jadwal Penyuluhan Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tangkahen Tahun 2019

Bulan Tangkahen Pandawei Pangi Tumbang Tarusan


November dr. Seventina dr. Seventina Mustainah dr. Seventina
Desember Mustainah Fenny dr. Seventina Kristatilo
Septiana

Jadwal penyuluhan sesuai jadwal posyandu lansia di tiap desa.


Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Penuh tanggung jawab pada saat berkoordinasi dengan rekan kerja di puskesmas.
b. Nasionalisme
Kerjasama yang baik dengan tim puskesmas Tangkahen demi tercapainya keadilan
dalam bidang kesehatan dan untuk kepentingan bersama.
c. Etika publik
Cermat dalam membuat jadwal untuk pelayanan demi kelancaran kegiatan.
d. Komitmen mutu
Berkonsultasi Dn berkoordinasi dengan tim puskesmas secara efektif dan efisien
agar hasil yang diinginkan dapat tercapai.
e. Anti korupsi
Kepedulian yang tinggi terhadap hak dan kewajiban pasien dan petugas dalam
pelayanan.

III. Pembahasan Aktualisasi Kegiatan 3 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas


Tangkahen
Kegiatan : Melaksanakan Posyandu Lansia
Hari / tanggal : Sesuai jadwal Posyandu yang telah ditetapkan.
Output : Foto
Tahapan Kegiatan :
1. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan sesuai SOP
2. Menerapkan prinsip 3S : Senyum, Salam, Sapa
3. Memastikan mencatat identitas pasien ( nama, umur, alamat, nomor telepon )
baik di buku control, lembar laporan dan lembar khusus penyakit kronis.
4. Anamnesa dan aloanamnesa untuk pasien yang sulit berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia
5. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan fisik pasien
6. Melakukan pemeriksaan penunjang sederhana bila diperlukan misalnya
GDS, Cholesterol dan Asam Urat.
7. Mendiagnosa dan memberi therapy pada pasien.
8. Merujuk ke puskesmas apabila diperlukan.
Bukti Kegiatan :

 Desa Tangkahen

Gambar 4.4 Pelayanan Posyandu Lansia Tangkahen

 Desa Pangi
Gambar 4.5 Pelayanan Posyandu Lansia Pangi
 Desa Pandawei

Gambar 4.6 Pelayanan Posyandu Lansia Pandawei

 Desa Tumbang Tarusan

Gambar 4.7 Pelayanan Posyandu Lansia Tumbang Tarusan


Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Profesional dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat.
b. Nasionalisme
Tidak diskriminatif dan membeda – bedakan suku,ras,agama dan golongan dalam
memberi pelayan.
c. Etika publik
Disiplin dalam menjalankan pelayanan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
d. Komitmen mutu
Mampu berinovasi dan kreatif membangun kesehatan masyarakat khususnya lansia.
e. Anti korupsi
Kepedulian yang tinggi terhadap hak dan kewajiban pasien dan petugas dalam
pelayanan, bekerja keras serta bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat demi tercapainya peningkatan mutu hidup lansia.

IV. Pembahasan Aktualisasi Kegiatan 4 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas


Tangkahen
Kegiatan : Memberikan penyuluhan tentang penyakit kronis dan bahayanya.
Hari / tanggal : Sesuai jadwal yang telah disepakati
Output : Foto

Tahapan Kegiatan :
1. Melaksanakan penyuluhan setiap selesai posyandu lansia.
2. Menyiapkan materi dan alat bantu ( contoh : brosur ) agar materi mudah di
cerna dan dipahami serta tidak membosankan.
3. Penyuluhan dimulai dengan senyum, salam, sapa.
4. Membagikan brosur.
5. Pemaparan materi secara lengkap mulai dari definisi, gejala, factor resiko,
pemriksaan penunjang dan pencegahan.
6. Mengadakan Tanya jawab setelah selesai paparan.
Bukti kegiatan :

 Desa Tangkahen
Gambar 4.8 Penyuluhan di Desa Tangkahen

 Desa Pandawei
Gambar 4.9 Penyuluhan di Desa Pandawei
 Desa Tumbang Tarusan

Gambar 4.10 Penyuluhan di Desa Tumbang Tarusan


Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Penuh tanggung jawab dan professional dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat tentang materi yang dibawakan.
b. Nasionalisme
Menjunjung tinggi nilai religious dalam melayani masyarakat. Tidak diskriminatif dan
membeda – bedakan masyarakat serta mengedepankan rasa cinta tanah air dalam
mengabdi dan melayani masyarakat.
c. Etika publik
Disiplin dalam menjalankan tugas dan pelayanan.
d. Komitmen mutu
Mampu berinovasi dan kreatif membangun kesehatan masyarakat khususnya lansia.
e. Anti korupsi
Kepedulian yang tinggi terhadap hak dan kewajiban pasien dan petugas dalam
pelayanan, bekerja keras serta bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat demi tercapainya peningkatan mutu hidup lansia.
.

V. Pembahasan Aktualisasi Kegiatan 5 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas


Tangkahen
Kegiatan : Melaksanakan senam prolanis di 4 desa secara bergilir.
Hari / tanggal : sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan disepakati.
Output : Foto

Tahapan Kegiatan :
1. Senam dilaksanakan di 4 desa secara bergilir sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2. Senam dilaksanakan di tempat yang telah disediakan desa.
3. Mempersiapkan instruktur senam serta alat yang diperlukan.
4. Instruktur senam berasal dari petugas kesehatan baik dari puskesmas
maupun pustu di 4 desa.
5. Instruktur mempersiapkan lansia untuk senam.
6. Instruktur memperagakan senam dengan jelas agar dapat diikuti lansia.
7. Setelah selesai senam, lansia diistirahatkan 10 – 15 menit. Lansia diberi
minum.
8. Setelah selesai istirahat , dilakukan pemeriksaan tanda – tanda vital lansia
meliputi : tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu.
9. Setelah semua tahapan selesai lansia diperbolehkan pulang.
Bukti Kegiatan :

 Desa Tangkahen
Gambar 4.11 Senam prolanis di desa Tangkahen

 Desa Pandawei
Gambar 4.12 Senam prolanis di desa Pandawei
 Desa Pangi
Gambar 4.13 Senam prolanis di Desa Pangi

 Desa Tumbang Tarusan


Gambar 4.14 Senam Prolanis di Desa Tumbang Tarusan

Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Penuh tanggung jawab dan professional dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat tentang materi yang dibawakan.
b. Nasionalisme
Menjunjung tinggi nilai religious dalam melayani masyarakat. Tidak diskriminatif dan
membeda – bedakan masyarakat serta mengedepankan rasa cinta tanah air dalam
mengabdi dan melayani masyarakat.
c. Etika publik
Disiplin dalam menjalankan tugas dan pelayanan.
d. Komitmen mutu
Mampu berinovasi dan kreatif membangun kesehatan masyarakat khususnya lansia.
e. Anti korupsi
Kepedulian yang tinggi terhadap hak dan kewajiban pasien dan petugas dalam
pelayanan, bekerja keras serta bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat demi tercapainya peningkatan mutu hidup lansia.
.

VI. Pembahasan Aktualisasi Kegiatan 6 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas


Tangkahen

Kegiatan : Mengevaluasi hasil posyandu lansia, senam prolanis dan penyuluhan


penyakit kronis
Hari / tanggal : Senin s/d Rabu, 02 s/d 04 Desember 2019
Output : Foto Quisioner dan hasilnya.

Tahapan Kegiatan :
1. Membuat quisioner untuk menilai tingkat pemahaman dan kesadaran lansia
terhadap penyakit kronis yang dideritanya.
2. Memberikan contoh quisioner kepada kepala puskesmas untuk disetujui.
3. Membagikan quisioner kepada lansia untuk diisi.
4. Quisioner dapat diisi anggota keluarga lansia apabila lansia tidak dapat
memahami bahasa yang digunakan dalam quisioner atau lansia tidak mampu
baca tulis.
5. Setelah quisioner diisi kemudian dikumpulkan untuk dinilai.
6. Quisioner diberikan secara berkala dan terus menerus.
Bukti Kegiatan :
Gambar 4.15 Pengisian Kuisioner di Desa Pandawei
Gambar 4.16 Pengisian Kuisioner di Desa Tangkahen
KUISIONER
PEMAHAMAN LANSIA TERHADAP PENYAKIT KRONIS

A. Identitas
Petunjuk pengisisan :
Isilah data berikut ini dengan benar

1. Tanggal pengisian kuisioner :


2. Nama :
3. Umur :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :

B. Aspek pertanyaan pengetahuan


Petunjuk pengisian : pilihlah salah satu jawaban yang paling anda anggap benar,
dengan memberikan tanda ( X ) pada huruf yang disediakan.

1. Penyakit hipertensi merupakan penyakit darah tinggi


a. Benar b. Salah
2. Konsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah meningkat
a. Benar b. Salah
3. Membatasi makanan berlemak adalah salah satu cara mencegah tekanan darah
naik
a. Benar b. Salah
4. Selain sering mengkonsumsi buah – buahan segar,olahraga rutin juga dapat
mencegah tekanan darah tinggi
a. Benar b. Salah
5. Menjauhkan diri dari stress adalah salah satu cara mencegah tekanan darah tinggi
dan diabetes.
a. Benar b. Salah
6. Merokok dan minuman beralkohol dapat menyebabkan tekanan darah naik.
a. Benar b. Salah
7. Menjaga berat badan dalam kisaran normal dapat mengurangi resiko terjadinya
penyakit hipertensi.
a. Benar b. Salah
8. Sering buang air kecil bahkan hingga terbangun saat tidur malam merupakan tanda
– tanda dari penyakit kencing manis.
a. Benar b. Salah
9. Konsumsi makanan manis berlebihan menjadi pemicu meningkatnya kadar gula
dalam darah.
a. Benar b. Salah
10. Penyakit kencing manis dapat tidak dapat diobati dan dicegah.
a. Benar b. Salah
11. Penyakit hipertensi dan kencing manis ( diabetes ) dapat diobati di puskesmas atau
fasilitas kesehatan.
a. Benar b. Salah
12. Keluarga mempunyai peranan penting dalam mendukung pola hidup sehat dari
lansia.
a. Benar b. Salah
13. Kegemukan merupakan factor resiko kencing manis.
a. Benar b. Salah
14. Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit keturunan.
a. Benar b. Salah

Hasil :
Nilai – nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah :
a. Akuntabilitas
Penuh tanggung jawab dan transparan dalam menilai tingkat pemahaman
masyarakat terhadap informasi yang disampaikan.
b. Nasionalisme
Menjunjung tinggi nilai religius dalam melayani masyarakat. Tidak diskriminatif dan
membeda – bedakan masyarakat serta mengedepankan rasa cinta tanah air dalam
mengabdi dan melayani masyarakat.
c. Etika publik
Prinsip efektif dan efisien dalam menilai tingkat keberhasilan dari penyuluhan dan
pelayanan yang dilakukan.
d. Komitmen mutu
Mampu berinovasi dan kreatif membangun kesehatan masyarakat khususnya lansia.
e. Anti korupsi
Kepedulian yang tinggi terhadap hak dan kewajiban pasien dan petugas dalam
pelayanan, bekerja keras serta bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat demi tercapainya peningkatan mutu hidup lansia.
.

B. Capaian Hasil Kegiatan Aktualisasi


Untuk menentukan capaian hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Tangkahen maka dapat ditempuh langkah – langkah sebagai
berikut :

1. Menentukan nilai rata – rata setiap kegiatan, dengan rumus :

rk = 100 % : Banyak Kegiatan

keterangan :
rk : rata – rata kegiatan
Banyak kegiatan : jumlah kegiatan yang telah kita lakukan

Dengan jumlah kegiatan yang telah dilakukan sebanyak 6 kegiatan, maka


persentase rata – rata dari setiap kegiatan adalah :
rk = 100 % : 6 = 16,66 %

Jadi rk = 16,66%

2. Menentukan nilai rata-rata klasifikasi kegiatan, dengan rumus :


rkk = rk : 3
Keterangan:
rkk : rata-rata klasifikasi kegiatan
3 : tiga kategori (ringan, sedang dan berat)

Maka, rkk = 16,66 % : 3 = 5,5 %


Jadi, rkk = 5,5 %
3. Menentukan nilai klasifikasi kegiatan ringan, sedang, dan berat, dengan
rumus :
Kegiatan Berat :
kk B = K x rk – 0 x rkk
Kegiatan Sedang
kk S = K x rk – 1 x rkk

Kegiatan Ringan
kk R = K x rk – 2 x rkk

Keterangan:
Kk B : klasifikasi kegiatan berat
Kk S : klasifikasi kegiatan sedang
Kk R : klasifikasi kegiatan ringan
rk = 100% : Banyak Kegiatan
rkk = rk : 3
Kk S = K x rk – 1 x rkk
Kk B = K x rk – 0 x rkk
Kk R = K x rk – 2 x rkk
K : nomor kegiatan
rk : rata-rata kegiatan
rkk : rata-rata klasifikasi kegiatan

Kegiatan 1.
Melapor sekaligus konsul dengan mentor terkait rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Tangkahen dan berkoordinasi dengan camat dan 4 kepala desa
di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tangkahen (Kategori Sedang)

Maka, K.1 = 1 x 16,66 – 1 x 5,5


= 16,66 – 5,5
= 11,16

Kegiatan 2.
Berkoordinasi dengan petugas puskesmas dan pustu dalam membuat jadwal
pelayanan posyandu lansia, senam prolanis dan penyuluhan di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Tangkahen (Kategori Sedang)

Maka, K.2 = 2 x 16,66 – 1 x 5.5


= 33,32– 5,5
= 27,82

Kegiatan 3.
Melaksanakan posyandu lansia di 4 desa secara bergilir (Kategori Berat)
Maka, K.3 = 3 x 16.66– 0 x 5,5
= 49,98 – 0
= 49,98

Kegiatan 4.
Melakukan penyuluhan penyakit kronis di 4 desa secara bergilir ( Kategori Berat )

Maka, K.4 = 4 x 16,66 – 0 x 5,5


= 66,64 – 0
= 66,64

Kegiatan 5.
Melaksanakan senam prolanis di 4 desa secara bergilir ( Kategori Berat )

Maka, K.5 = 5 x 16,66 – 0 x 5,5


= 83,3 – 0
= 83,3

Kegiatan 6.
Mengevaluasi hasil posyandu lansia, senam prolani dan penyuluhan melalui quisioner
diambil sampel 2 desa ( kategori Berat )

Maka, K.6 = 6x 16,66 – 0 x 5,5


= 99,96 – 0
= 99,96

Jadi capaian hasil kegiatan aktualisasi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tangkahen
dapat dilihat pada tabel berikut :

Hari / tanggal Kegiatan Kategori Pencapaian


kegiatan kegiatan hasil
aktualisasi
Rabu Melakukan koordinasi dengan kepala Sedang 11,16
30 Oktober puskesmas, camat dan kepala desa tentang
2019 rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
Kamis, 31 Membuat jadwal posyandu lansia, senam Sedang 27,82
Oktober 2019 prolanis dan penyuluhan
Sesuai Jadwal Melaksanakan posyandu lansia di 4 desa Berat 49,98
secara bergilir sesuai jadwal
Sesuai Jadwal Melakukan penyuluhan penyakit kronis di Berat 66,64
4 desa secara bergilir sesuai jadwal
Sesuai Jadwal Melaksanakan senam prolanis di 4 desa Berat 83,3
secara bergilir sesuai jadwal
Senin s/d Rabu Mengevaluasi hasil posyandu lansia, Berat 99,96
02 s/d 04 senam prolani dan penyuluhan melalui
Desember quisioner diambil sampel 2 desa
2019

C. Analisis Dampak Apabila ANEKA Tidak Dapat Dilakukan

No Kegiatan Indikator Nilai Dampak


1. Melakukan koordinasi Akuntabilitas : Apabila dalam berkonsultasi dengan
dengan kepala Tanggung jawab mentor/
puskesmas, camat dan atasan tidak dilaksanakan dengan
kepala desa tentang rasa
rancangan aktualisasi tanggung jawab maka berdampak
yang akan dilaksanakan pada
penyampaian kegiatan aktualisasi
sehingga
kegiatan tidak dapat terlaksana.
Nasionalisme Apabila tidak ada kerjasama yang
Kerjasama baik antara pimpinan puskesmas
dan seluruh pihak terkait kegiatan
aktualisasi akan sulit terlaksana.
Etika Publik Tanpa didasari sikap sopan dan
Sopan santun santun akan sulit berkoordinasi
dengan seluruh pihak terkait.
Komitmen mutu Apabila kegiatan yang dirancang
Efektif dan efisien tidak efektif dan efisien maka
hasilnya tidak akan maksimal.
Anti korupsi Apabila kegiatan ini tidak
Tanggung jawab, dilandasi rasa tanggung jawab
peduli dan kerja dan kerja keras yang tinggi serta
keras kepedulian terhadap kualitas
hidup lansia maka angka kesakita
lansia akan meningkat.
2. Membuat jadwal Akuntabilitas : Tanpa didasari tanggung jawab
posyandu lansia, senam Tanggung Jawab yang tinggi kegiatan ini akan sulit
prolanis dan penyuluhan terlaksana.
Nasionalisme : Apabila tidak dilandasi
Kepentingan kepentingan bersama maka
Bersama kegiatan ini tidak akan berjalan
lancer karena ini merupakan
penentu langkah selanjutnya dari
kegiatan ini.
Etika Publik : Apabila tidak cermat dalam
Cermat mengatur jadwal maka akan
berbenturan dengan kegiatan lain
karena letak geografis antar desa
yang cukup jauh dan sulit
dijangkau.
Komtmen mutu : Apabila kegiatan yang dirancang
Efektif dan efisien tidak efektif dan efisien maka
hasilnya tidak akan maksimal.
Anti Korupsi : Apabila tidak ada rasa peduli
Kepedulian yang tinggi pada kebutuhan
masyarakat akan kesehatan
maka kualitas hidup lansia akan
terus menurun akibat penyakit
kronis.
3. Melaksanakan Akuntabilitas : Rendahnya keprofesionalan dari
posyandu lansia di 4 Professional petugas pelayanan posyandu
desa secara bergilir akan berakibat rendah mutu
sesuai jadwal pelayanan yang diperoleh lansia.
Nasionalisme : Apabila pelayanan bersifat
Tidak diskriminatif akan berdampak
Diskriminatif pada tidak meratanya manfaat
pelayanan yang menjadi hak
lansia.
Etika publik : Apabila tidak ada kedisiplinan
Disiplin menjalankan tugas yang telah
disepakati maka kegiatan tidak
akan mendapatkan hasil
maksimal.
Komitmen mutu : Jika tidak memiliki inovasi dalam
Inovatif memberi pelayanan pada
masyarakat maka pelayanan tidak
akan berkembang dan sulit
mencapai sasaran maksimal
dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat khususnya
lansia.
Anti korupsi : Apabila kegiatan ini tidak
Kerja keras, dilandasi rasa keadilan, tanggung
disiplin, tanggung jawab dan kerja keras yang tinggi
jawab, peduli serta kepedulian terhadap
dana keadilan kualitas hidup lansia maka angka
kesakita lansia akan meningkat.
4. Melakukan penyuluhan Akuntabilitas : Rendahnya keprofesionalan dan
penyakit kronis di 4 Professional dan tanggung jawab dari petugas
desa secara bergilir bertanggung penyuluh akan berakibat tidak
sesuai jadwal jawab ada perbaikan pola piker lansia
terhadap bahaya penyakit kronis.
Nasionalisme : Apabila penyampaian penyuluhan
Religius, tidak bersifat diskriminatif, tidak
diskriminatif, cinta memiliki kereligiusan dalam diri,
tanah air dan tidak mencintai tanah air sepenuh
keadilan hati akan berdampak pada tidak
maksimalnya manfaat penyuluhan
yang menjadi hak lansia.
Etika public : Apabila tidak ada kedisiplinan
Disiplin menjalankan tugas yang telah
disepakati maka kegiatan tidak
akan mendapatkan hasil
maksimal.
Komitmen mutu : Jika tidak memiliki inovasi dalam
Inovatif memberi pelayanan pada
masyarakat maka pelayanan tidak
akan berkembang dan sulit
mencapai sasaran maksimal
dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat khususnya
lansia.
Anti korupsi : Apabila kegiatan ini tidak
Kerja keras, dilandasi rasa keadilan, tanggung
peduli, disiplin jawab dan kerja keras yang tinggi
dan keadilan serta kepedulian terhadap
kualitas hidup lansia maka angka
kesakita lansia akan meningkat.
5. Melaksanakan senam Akuntabilitas : Rendahnya keprofesionalan dan
prolanis di 4 desa Professional dan tanggung jawab dari petugas
secara bergilir sesuai bertanggung penyuluh akan berakibat tidak
jadwal jawab ada perbaikan pola piker lansia
terhadap bahaya penyakit kronis
Nasionalisme : Apabila pelayanan bersifat
Tidak diskriminatif akan berdampak
Diskriminatif pada tidak meratanya manfaat
pelayanan yang menjadi hak
lansia.
Etika public : Apabila tidak ada kedisiplinan
Disiplin menjalankan tugas yang telah
disepakati maka kegiatan tidak
akan mendapatkan hasil
maksimal.
Komitmen mutu : Apabila kegiatan yang dirancang
Efektif dan efisien tidak efektif dan efisien maka
hasilnya tidak akan maksimal
malah dapat memberikan cidera
pada lansia
Anti korupsi : Apabila kegiatan ini tidak
Kerja keras, dilandasi rasa keadilan, tanggung
peduli, disiplin jawab dan kerja keras yang tinggi
dan keadilan serta kepedulian terhadap
kualitas hidup lansia maka angka
kesakita lansia akan meningkat
6. Mengevaluasi hasil Akuntabilitas : Apabila hasil evaluasi tidak
posyandu lansia, Transparansi dan transparan dan bertanggung
senam prolani dan tanggung jawab jawab maka hasil sebenarnya
penyuluhan melalui kegiatan tidak akan terlihat. Ini
quisioner diambil berdampak buruk pada kualitas
sampel 2 desa hidup lansia karena sebenarnya
pemahaman mereka tetap minim
terhadap kesehatannya.
Nasionalisme : Apabila penilaian bersifat
Tidak diskriminatif akan berdampak
Diskriminatif pada tidak akuratnya penilaian
terhadap pehaman lansia tentang
penyakit kronis.
Etika public : Apabila kuisioner yang dirancang
Efektif dan efisien tidak efektif dan efisien maka
hasilnya tidak akan maksimal
malah dapat membuat rancu hasil
penilaian.
Komitmen mutu Apabila kuisioner tidak inovatif
Inovatif maka pengetahuan dan
pemahaman lansia tidak akan
berkembang.
Anti korupsi : Apabila menilai hasil kuisioner
Jujur, disiplin dan tidak peduli, tidak jujur dan tidak
kepedulian disiplin maka hasil yang didapat
juga tidak menunjukkan fakta
sebenarnya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar ANEKA
( akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi )
yang telah dilaksanakan di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tangkahen,
kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau dari tanggal 30
Oktober sampai 4 Desember 2019 selama kurang lebih 30 hari, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan melaksanakan 6 ( enam ) kegiatan aktualisasi sebagai
berikut :
a. Melapor sekaligus melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas,
camat dan kepala desa tentang rancangan aktualisasi.
b. Membuat jadwal posyandu lansia, senam prolanis dan penyuluhan
c. Melaksanakan posyandu lansia di 4 desa secara bergilir sesuai
jadwal.
d. Melakukan penyuluhan penyakit kronis di 4 desa secara bergilir
sesuai jadwal.
e. Melaksanakan senam prolanis di 4 desa secara bergilir sesuai
jadwal
f. Mengevaluasi hasil posyandu lansia, senam prolani dan
penyuluhan melalui quisioner diambil sampel 2 desa
2. Melalui kegiatan aktualisasi di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Tangkahen, saya selaku peserta latsar CPNS dapat
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ANEKA dengan baik dan benar
dalam mewujudkan seorang ASN yang professional, kreatif, inovatif
dan berdaya saing.

B. Rekomendasi
Dari proses penerapan nilai – nilai dasar profesi PNS hingga
aktualisasi nilai dasar yang telah dilakukan akhirnya bermuara pada
evaluasi hasil kegiatan. Beberapa rekomendasi yang ada antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk Badan Pengembanganan Sumber Daya Manusia ( BPSDM )
agar terus dan tidak lelah membentuk karakter perserta latsar dalam
menerapkan nilai- nilai dasar ANEKA pada CPNS untuk dapat
mewujudkan ASN yang professional, kreatif dan inovatid serta berdaya
saing.
2. Untuk Peserta Latsar CPNS agar dapat terus mengaktualisasikan nilai
– nilai ANEKA dalam mengemban tugas dan mengabdi kepada
masyarakat sehingga terwujud ASN yang professional, kreatif, inovatif
dan berdaya saing.
3. Untuk UPT. PUskesmas Tangkahen agar tetap menjalankan kegiatan
aktualisasi demi tercapainya kualitas hidup lansia yang lebih baik dan
pemerataan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat.
4. Pemerintah Daerah ( Pemda ) agar dapat turut serta mengaplikasikan
nilai – nilai dasar ANEKA sehingga tercipta lingkungan kerja yang
nyaman dan kondusif serta turut mendukung keberlangsungan
kegiatan aktualisasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang
prima kepada seluruh lapisan masyarakat.

C. Rencana Tindak Lanjut


Dengan bertambahnya pengetahuan penulis tentang nilai- nilai
dasar ANEKA serta manajemen Apartur Sipil Negara, Whole of
Government dan Pelayanan public yang telah dilaksanakan di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Tangkahen dan jaringannya, berikut merupakan
rencana tindak lanjut setelah Latsar CPNS ini berakhir antara lain :
1. Saya tetap akan melaksanakan niai – nilai dasar ANEKA dalam
melaksanakan tugas sebagai dokter di UPt. Puskemas Tangkahen.
2. Melaksanakan tugas sebagai seorang ASN yang bermartabat,
berdedikasi dengan penuh tanggung jawab, professional, kreatif,
inovatif dan berdaya saing agar dapat berkontribusi untuk
meningkatkan pelayanan prima di UPT. Puskesmas Tangkahen dan
jaringannya.
.

Anda mungkin juga menyukai