Anda di halaman 1dari 46

KONSEP K3

RD. HALM
Apa yang dimaksud dengan K3?
PENGERTIAN K3

bidang yang berhubungan dengan keselamatan,


kesehatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja pada sebuah institusi ataupun lokasi
proyek.
PENGERTIAN K3

Pengertian K3 secara keilmuan;


K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Pengertian K3 secara filosofis;
suatu upaya yang dilakukan untuk memastikan
keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani
tenaga kerja pada khususnya, dan masyarakat pada
umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju
masyarkat adil dan makmur.
PENGERTIAN K3

Menurut WHO adalah


upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial
yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan;
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.
Keselamatan ‘safety’

biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan


terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss).
Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai suatu
pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu
pendekatan praktis
mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan
untuk memperkecil resiko terjadinya kecelakaan.
Dalam memepelajari faktor faktor yang dapat
menyebabkan manusia mengalami kecelakan
inilah berkembang berbagai konsep dan teori
tentang kecelakaan (accident theories).
Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada
faktor penyebab pada pekerjaan atau cara
kerja,
faktor penyebab pada peralatan kerja
pada faktor penyebab pada perilaku
manusianya.
Kesehatan ‘health’

tidak hanya berarti terbebasnya seseorang dari


penyakit, tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat
secara sosial.
Dengan demikian pengertian sehat secara utuh
menunjukkan pengertian sejahtera (well-being).
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan
maupun pendekatan praktis juga berupaya
mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan
manusia menderita sakit dan sekaligus berupaya
untuk mengembangkan berbagai cara atau
pendekatan untuk mencegah agar manusia tidak
menderita sakit, bahkan menjadi lebih sehat.
umumnya manusia selalu mempunyai pekerjaan
(work, occupation)
sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan
menderita penyakit yang mungkin disebabkan oleh
pekerjaannya atau menderita penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaannya.
Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang
dikenal dengan kesehatan kerja (occupational
health)
Kesehatan kerja disamping mempelajari faktor-faktor
pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia
menderita penyakit akibat kerja (occupational
disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease)
juga berupaya untuk mengembangkan berbagai cara
atau pendekatan untuk pencegahannya, bahkan
berupaya juga dalam meningkatkan kesehatan
(health promotion) pada manusia pekerja tersebut.
Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat
dipandang mempunyai dua sisi pengertian.
Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai
suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan
disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu
terapan atau suatu program yang mempunyai
tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu
ilmu terapan (applied science).
Dengan demikian menjadi semakin jelas bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada hakekatnya
merupakan suatu pendekatan ilmiah dan sekaligus
merupakan suatu program.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu
program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya
mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan
kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang
mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu
pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi
potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan
yang mungkin terjadi
Dengan kata lain hakekat dari Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah tidak berbeda
dengan pengertian bagaimana kita
mengendalikan risiko (risk management) agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pendekatan-pendekatan ilmiah yang ada dalam
lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak saja
terbatas pada ilmu keselamatan (safety sciences)
dan ilmu kesehatan (health sciences) seperti ilmu
kesehatan kerja (occupational health science), tetapi
juga keilmuan lainnya seperti: higiene industri
(industrial hygiene), ergonomi, human factors,
epidemiologi, statistik, kedokteran, rekayasa
(engineering), kimia, health promotion, toksikologi,
manajemen, hukum, sosial dan perilaku dan lain-lain
sebagainya
TUJUAN K3
 Sebagai ilmu yang bersifat multidisiplin, pada
hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
mempunyai
tujuan untuk memperkecil atau menghilangkan potensi
bahaya atau risiko yang dapat mengakibatkan
kesakitan dan kecelakaan dan kerugian yang mungkin
terjadi.
Kerangka konsep k3 adalah menghindari resiko sakit dan
celaka dengan pendekatan ilmiah dan praktis
Definisi Kesehatan Kerja

Kesehatan Kerja adalah suatu upaya yang bertujuan


untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang
setinggi-tingginya bagi semua pekerja, pencegahan
terjadinya gangguan kesehatan di antara pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan
pekerja dari faktor risiko pekerjaan yang merugikan
kesehatan; penempatan dan pemeliharaan pekerja
dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan
kapabilitas fisiologi dan psikologinya,
Di Indonesia, dalam Undang-Undang no.23 /1992
tentang Kesehatan pasal 23 disebutkan bahwa
Kesehatan Kerja bertujuan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal.
Cara mencapainya meliputi pelayanan kesehatan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat
kesehatan kerja
FOKUS UTAMA KES KER

Pemeliharaan dan peningkatan derajat


kesehatan pekerja dan kapasitas kerjanya
Perbaikan kondisi lingkungan kerja dan pekerjaan
yang kondusif bagi K3
Pengembangan organisasi kerja dan budaya
kerja ke arah yang mendukung K3, juga
meningkatkan kondisi sosial yang positif dan
operasi yang lancar dan dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Profesi Kesehatan Kerja

berbagai disiplin ilmu, antara lain


dokter, engineer, industrial higienist, ergonomist,
safety engineer (ahli keselamatan kerja), engineer,
ahli faal, kimia, fisika, kesehatan masyarakat,
sosiologi, psikologi, pendidikan, hukum dan
manajemen.
Kesehatan Kerja adalah ilmu multidisiplin yang
memerlukan koordinasi dan kerja sama berbagai
profesi
KONSEP DASAR KESELAMATAN KERJA
(SAFETY)

Berdasarkan suku katanya, kata ‘keselamatan’


atau ‘selamat’ berasal dari ‘safety’ yang berarti
bebas dari celaka (accident).
Sedangkan kata ‘kerja’ atau ‘pekerjaan’
berasal dari kata ‘work/ occupation’ yang
berarti kegiatan yang dilakukan oleh manusia
untuk mendapatkan suatu hasil. Dari pemilahan
suku kata tersebut dapat
keselamatan kerja adalah suatu ilmu yang
mempelajari cara/ metode yang dapat menjamin
agar para pekerja terbebas dari kecelakaan ketika
melakukan pekerjaan.
Occupational Safety and Health Administration
(OSHA) bahwa keselamatan kerja adalah disiplin
ilmu terapan yang bertujuan menciptakan sistem
kerja yang aman (safe work system)
Mengapa Kita Memerlukan Keselamatan
Kerja?

Terdapat tiga alasan mendasar mengapa kita


memerlukan keselamatan kerja (safety),
hak azasi manusia (HAM).
aturan hukum.
faktor ‘cost’ atau efisiensi
Kapan Dan Dimana Kita Memerlukan
Keselamatan Kerja?

Keselamatan kerja diperlukan ketika seseorang


melihat adanya ancaman bahaya (hazard)
celaka dan bahaya kesehatan pada pekerjaan
ataupun di tempat kerjanya.
Bagaimana Kita Mempelajari Keselamatan
Kerja?

Keselamatan kerja dapat difahami pertama kali


dengan mengetahui apa yang menjadi ‘point
of concern’-nya, yaitu bahaya (hazard) yang
dapat menyebabkan terjadinya ‘accident’.
Dengan memahami bahaya ini diharapkan kita
dapat mencegah terjadinya kecelakaan di
tempat kerja sehingga tujuan safety untuk
terbebas dari celaka dan gangguan kesehatan
dapat tercapai.
Pemahaman Tentang Bahaya (Hazard)

Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat


pada sesuatu (bisa pada barang ataupun suatu
kegiatan maupun kondisi),
misalnya pestisida.
Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa
menimbulkan dampak/ konsekuensi ataupun
berkembang menjadi accident bila tidak ada kontak
(exposure) dengan manusia.
PENDEKATAN K3

Undang undang No 1 tahun 1970


• Pendekatan Hukum
Keselamatan Kerja
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)

• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang
 Pasal 86
Ketenagakerjaan
“Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja”
 Pasal 87
“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan”
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah
kerugian
• Meningkatkan
produktivitas
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
Sasaran K3
Ref. UU 1 Th 1970

• Melindungi para pekerja dan orang


lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
PRINSIP K3

Setiap pekerjaan bisa dilakukan


dengan selamat
Kecelakaan pasti ada
sebabnya
Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan
PRINSIP K3

Bekerja dengan aman dan selamat:


Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan
tersebut
Mengetahui bahaya-bahaya nya
Mengetahui cara mengendalikan bahaya-
bahaya tersebut
PENTINGNYA K3
Menyelamatkan karyawan, dari :
sakit, kesedihan, kehilangan masa depan,
kehilangan gaji/nafkah
Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu,
kehilangan pendapatan
Menyelamatkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya
akibat kecelakaan, kehilangan waktu karena
terhenti kegiatan, melatih atau mengganti
karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai
terhentinya produksi
KESEHATAN KERJA

Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal


Yg dpt merugikan kesehatan akibat kerja.
Yang Perlu dilakukan, antara lain :
1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan)
b. Pekerja lama (memantau kesehatan)
- 1 th sekali tambang di permukaan
- 6 bulan sekali tambang underground
LANJUTAN KESEHATAN KERJA

2. Lingkungan Tempat Kerja


a. Debu : mengganggu saluran pernafasan
b. Bising : mengganggu fungsi pendengaran
c. Pencahayaan : mengganggu daya penglihatan
d. Getaran : mengganggu fungsi persendian
e. Gas-gas beracun/berbahaya
bisa langsung mematikan manusia
3. Ergonomi :
- tempat duduk
- alat kerja
- dimensi tempat kerja
Simbol k3
 Simbol Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
mempunyai arti tersendiri dalam Kepmenker RI
1135/MEN/1987 tentang Bedera Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Arti dan makna Simbol/Lambang/Logo
K3 :
Palang : Bebas dari kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
(PAK).
 Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan
rohani.
 Warna Putih : Bersih dan suci.
 Warna Hijau : Selamat, sehat dan sejahtera.
 Sebelas gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang –
Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Hakikat K3
Untuk hakikat dari K3 terdapat 4 poin penting
yang biasa disingkat menjadi 4M dimana menjadi
pokok pengawasan penting yaitu.
1. Man : Pengawasan pada pekerja.
2. Materials : Pengawasan pada alat-alat
kerja/material.
3. Machines : Pengawasan pada mesin-mesin
yang digunakan.
4. Methodes : Pengawasan pada metode kerja.
 Keempat hakikat pengawasan tersebut sebagai bentuk
untuk memberikan lingkungan kerja yang aman
sehingga tidak terjadi kecelakaan manusia atau tidak
terjadi kerusakan maupun kerugian pada alat-alat dan
mesin industri. Dan pada akhirnya perusahan dapat
mencapai produktivitas yang tinggi.
Membangun Budaya K3
• Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan
bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat serta nilai-nilai agama.

• Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang


45
keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi
segala lingkungan kerja, baik di darat, di dalam
tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
TERIMO KASIH

Anda mungkin juga menyukai