Anda di halaman 1dari 1

Notulen Rapat

Tanggal : 13 Desember 2020


Waktu : 15.30 WIB – 17.00 WIB
Tempat : Rumah bapak B. panjaitan
Tujuan Pembahasan : Perencanaan Perbaikan Jalan Areal kebun sawit, jalan mandar Rt 02 Rw 06
Anggota yang Hadir : Petani pengguna jalan

Pembahasan:
 Merencanakan perbaikan jalan dengan lebar +-4 (empat) meter, panjang +-3500 (tiga ribu lima
ratus) meter dari simpang masuk chevron s/d jembatan.
 Merencanakan pekerjaan dengan menggunakan tanah timbun.
 Menghitung anggaran dana yang di butuhkan untuk pembelian tanah timbun dan oprasionalnya.
 Memperincikan target pengerjaan dengan di bagi menjadi 6 (enam) tahap.
 Bulan maret mulai pengerjaan dengan kekuatan dana yang sudah terkumpul,tahap kedua di
kerjakan di bulan juli dan september di tahap ketiga dan seterusnya.

Estimasi biaya dan oprasional:


Dana yang di butuhkan Rp210.000.000 (dua ratus sepuluh juta rupiah), dengan rincian sbb :
 Tanah timbun 700 damtruk x Rp300.000 = Rp. 210.000.000 (harga +- Rp300.000 transportasi dan
upah serak di tanggulangi toke buah fransisko purba)
Estimasi sumber dana:
Pemilik lahan pengguna jalan seluas +-300 Ha
 Rp20.000 x 300 Ha = Rp6.000.000 x 24 = Rp144.000.000
 Rata rata hasil produksi pengguna jalan 50 ton/bulan
 Rp50.000 x 50 Ton = Rp2.500.000 x 24 = Rp60.000.000
 Iuran wajib + potongan produksi Rp144.000.000 + Rp60.000.000 = Rp204.000.000

Hasil Keputusan:
1. Menetapkan panitia pelaksana perbaikan jalan dengan struktur sbb :

Penasehat : L.Samosir Rw 06 Koor lapangan 1 : Manullang


Pembina : A.Gultom Rt 02 Koor lapangan 2 : Sukidi
Ketua pelaksana : B.Panjaitan Badan pemeriksa 1 : Pande silaban
Sekretaris : Beni lesmana Badan pemeriksa 2 : Edi susilo
Bendahara : Purba Tarigan

2. Menetapkan iuran wajib bagi petani pengguna jalan sebesar Rp20.000 /Ha/bulan selama 2 tahun
(24 kali).
3. Potongan produksi Rp50.000/Ton selama 2 tahun.
4. Pengumpulan dana di mulai dari bulan januari 2021.
5. Pendapatan dan pengeluaran akan di tampilkan di papan pengumuman di simpang masuk (depan
rumah pak B. panjaitan).
6. Bagi petani yang tidak ikut berpartisipasi (tidak membayar iuran wajib) maka tidak dibenarkan
menggunakan akses jalan untuk mengeluarkan hasil produksi.
7. Petani pemilik lahan tidur ( belum diusahai ), kemudian diwajibkan membayar kewajibannya
sejumlah sama seperti dengan yang sudah bayar kewajiban.

Anda mungkin juga menyukai