TUGAS 4

PPh 4(2)

1. Kategori penghasilan yang dikenakan PPh Final pasal 4 ayat 2

a. Penghasilan bunga deposito/tabungan, SBI, jasa giro
b. Penjualan saham pendiri dan bukan saham pendiri
c. Bunga/diskonto obligasi dan surat berharga negara
d. Hadiah undian
e. Persewaan tanah dan atau bangunan
f. Jasa konstruksi
g. Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
h. Bunga simpanan koperasi
i. Dividen yang diterima WP OP
j. PPh atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP
yang Memiliki Peredaran Tertentu (tidak lebih dari Rp4.800.000.000)
2. Dasar pengenaan pajak dan tarif PPh Final pasal 4 ayat 2
DPP = nilai bruto transaksi
3. Cara penghitungan PPh Final pasal 4 ayat 2
PPh 4(2) = tarif PPh 4(2) x DPP
4. Cara pengisian SPT Masa dan Bukti Potong
SPT Masa unifikasi (PPh 4(2), PPh 15, PPh 22, PPh 23, PPh 26)
Bukti potong unifikasi (PPh 4(2), PPh 15, PPh 22, PPh 23)

Soal Hitungan
5. 20 Mei 2021, PT Sumber Seger menyewa Hall milik Hotel Panorama untuk
digunakan peragaan busana senilai Rp 35.000.000,-
PPh 4(2) = 10% x Rp35.000.000
6. 13 Mei 2021, PT Sumber Seger membayar dividen kepada Tuan Mark yang
berkebangsaan Singapura senilai Rp 50.000.000,-. Dengan kepemilikan saham pada
PT Sumber Seger 10%.
PPh 26: 20% x Rp50.000.000
7. 13 Mei 2021, PT Sumber Seger membayar dividen kepada Tuan Mark yang
berkebangsaan Singapura senilai Rp 50.000.000,-. Dengan kepemilikan saham pada
PT Sumber Seger 10%. Terdapat P3B antara Indonesia dan Singapura (15%)
PPh 26: 15% x Rp50.000.000

8. 7 Mei 2021, PT Sumber Seger (berNPWP) menyewa bangunan pada Bapak Agung di
daerah Sukabumi untuk dijadikan gudang sabun senilai Rp 300.000.000,-. Tuan
Agung tidak memiliki NPWP
PPh 4(2) = 10% x Rp300.000.000
9. PT Maju Mundur (berNPWP) adalah perusahaan yang bergerak dibidang
elektronik. Perusahaan ini baru berdiri pada tahun 2013 dan terdaftar sebagai
Wajib Pajak Badan serta dikukuhkan sebagai PKP pada tahun 2014. Sebagai
salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, PT Maju Mundur banyak
melakukan transaksi pada tahun 2020, diantaranya:
1) 3 Juni 2020, PT Maju Mundur memberikan hadiah undian berupa
sepeda motor senilai Rp 30.000.000 kepada PT Sukses Raya atas
partisipasi dalam ajang acara IT.
PT Sukses Raya dipungut PPh 4(2) = 25% x Rp30.000.000
2) 3 Juni 2020, PT Maju Mundur memberikan hadiah undian berupa
uang senilai Rp 30.000.000 kepada PT Sukses Raya atas partisipasi
dalam ajang acara IT.
PT Sukses Raya dipotong PPh 4(2) = 25% x Rp30.000.000

3) 7 Juni 2020, PT Maju Mundur menyewa tanah pada Tn. Ismail di

daerah Surabaya untuk dijadikan bazar IT senilai Rp
300.000.000,-. Tn. Ismail tidak memiliki NPWP dan bukan
pemotong pajak.
PPh 4(2) = 10% x Rp300.000.000
4) 10 Juni 2020, PT Maju Mundur membayar jasa atas desain web
untuk website utama PT Maju Mundur kepada PT Indah Jaya
senilai Rp 150.000.000,-.
Jasa PPh 21: OP
 Jasa PPh 23: Badan
Jasa PPh 4(2): Jasa Konstruksi OP, Badan
PPh 23 = 2% x Rp150.000.000
5) 13 Juni 2020, PT Maju Mundur membayar dividen kepada Tn.
Michael yang berkebangsaan Amerika senilai Rp 50.000.000,-.
dengan kepemilikan saham pada PT Maju Mundur 10%.
PPh 26 = 20% x Rp50.000.000
6) 28 Juni 2020, PT Maju Mundur menerima bunga tabungan dari
Bank Kaya Raya senilai Rp 5.000.000,- .
PPh 4(2) = 20% x Rp5.000.000
7) 30 Juni 2020, Saham PT Maju Mundur terjual di BEI sebesar Rp
10.000.000,-. Harga perolehan saham Rp9.000.000
Capital gain = Rp10.000.000 – Rp9.000.000
= Rp1.000.000
PPh 4(2) = 0,1% x Rp1.000.000
= Rp1.000
8) 30 Juni 2020, Saham pendiri PT Maju Mundur terjual di BEI
sebesar Rp 10.000.000,-. Harga perolehan saham Rp9.000.000
Capital gain = Rp10.000.000 – Rp9.000.000
= Rp1.000.000
PPh 4(2) = 0,1% x Rp1.000.000
= Rp1.000
PPh 4(2) = 0,5% x Rp1.000.000
= Rp1.000

9) 13 Juni 2022, PT Maju Mundur membayar dividen kepada Tn.

Yunus senilai Rp 50.000.000,-. (kepemilikan saham 10%). Dari
deposito tersebut sebanyak Rp 40.000.000 disimpan Tn Yunus
dalam bentuk deposito di Bank Oke yang berkedudukan di
Surabaya, sedangkan Rp 10.000.000 untuk membeli Kasur merk
Kingkoil.
 PMK No 18 tahun 2021
PPh 4(2) = 10% x Rp10.000.000
1) 13 Juni 2022, Joseon Inc (terdaftar di bursa efek) yang
berkedudukan di Korea Selatan membayar dividen kepada Tn.
Yunus senilai Rp 50.000.000 (kepemilikan saham 10%). Besarnya
EAT (earning after tax) Joseon Inc pada tahun 2021 sebesar
Rp2.500.000.000. Dari dividen tersebut sebanyak Rp 40.000.000
disimpan Tn Yunus dalam bentuk deposito di Bank Oke,
sedangkan Rp 10.000.000 untuk membeli Kasur merk Kingkoil.
PMK No 18 tahun 2021
PPh 4(2) = 10% x Rp10.000.000
2) 13 Juni 2022, Onsen Inc (tidak terdaftar di bursa efek) yang
berkedudukan di Jepang membayar dividen kepada Tn. Yunus
senilai Rp 50.000.000 (kepemilikan saham 10%). Besarnya EAT
Onsen Inc pada tahun 2021 sebesar Rp2.500.000.000. Dari
deposito tersebut sebanyak Rp 40.000.000 disimpan Tn Yunus
dalam bentuk deposito di Bank Oke, sedangkan Rp 10.000.000
untuk membeli Kasur merk Kingkoil.
PMK No 18 tahun 2021
Batas minimal investasi di Indonesia = 30% dari hak Tn Yunus
atas EAT Onsen Inc.
Hak Tn Yunus atas EAT Onsen Inc=10% x Rp2.500.000.000
Batas minimal diinvestasikan di Indonesia = 30% x 10% x
Rp2.500.000.000
= Rp75.000.000
Tidak Investasi di Indonesia = Rp75.000.000 - 40.000.000
= Rp35.000.000
PPh 4(2) = 10% x Rp35.000.000
1. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada Koperasi Berkah Rejeki selama
tahun 2020
a. Koperasi Berkah Rejeki membayarkan bunga simpanan untuk bulan
Desember 2020 kepada anggotanya masing-masing Tuan Surya Rp
215.000 dan Ibu Suprapti Rp 245.000.
PPh 4(2) Tn S= 0% x Rp215.000
PPh 4(2) Ibu S = 10% x Rp245.000
PPh 4(2) 10% dari bunga simpanan koperasi senilai >Rp240.000
b. Koperasi Berkah Rejeki membagikan SHU 2020 kepada salah satu
anggotanya yaitu Tuan Fajar sebesar Rp 4.000.000.
PPh 23
SHU dikecualikan dari pengenaan PPh 23
c. Koperasi Berkah Rejeki Pada Juni 2020 mendapatkan dividen dari PT
Sumber Rejeki karena Koperasi memilki 10% saham PT Sumber Rejeki.
Dividen yang diterima Koperasi Berkah Rejeki adalah Rp 100.000.000.
Koperasi 🡪 badan
PPh 23
dikecualikan dari pengenaan PPh 23
PMK No 18 tahun 2021