Anda di halaman 1dari 37

SOAL I

1. Tono seorang atlet panjat tebing yang bertempat tinggal di Indonesia (status TK/2
dan sudah punya NPWP), meraih gelar juara pertama dan sekaligus meraih hadiah
utama dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 90.000.000,- serta sebuah sepeda motor
Sport senilai Rp. 25.000.000,- pada sebuah kejuaraan terbuka panjat tebing yang
diadakan oleh FPTI Indonesia. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh
Panitia pertandingan atas hadiah yang diterima Tono.

Jawab

2. Nn. Desi (Status TK/6) adalah seorang penjaja barang dagangan PT. Sinar dan bukan
pegawai tetap. Pada bulan April, Agustus dan Desember 2018 menerima komisi atas
jasa yang diberikannya masing-masing sebesar Rp. 30.000.000,-, Rp. 70.000.000,-
dan Rp. 50.000.000,-. Nn. Desi tidak punya NPWP dan tidak punya penghasilan lain.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Sinar atas komisi yang
diterima oleh Nn. Desi.

Jawab

1
3. Dobi (Status K/3 dan sudah punya NPWP) adalah pemilik toko Jaya yang merupakan
agen tunggal dari hasil produksi PT Laris. Pada bulan Maret 2018 menerima komisi
sebesar Rp. 20.000.000,-. Pada bulan Juni ia menerima lagi komisi sebesar Rp.
40.000.000,-. Sedang pada bulan Oktober ia menerima komisi sebesar Rp.
60.000.000,-. Disamping menjual produk dari PT. Laris, toko Jaya juga menjual
beberapa produk dari perusahaan lain. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong
oleh PT Laris atas komisi yang dibayarkan kepada Dobi.

Jawab

4. Ny. Tina (Status K/4, sudah punya NPWP, Suami tidak bekerja dan tidak punya
NPWP) adalah komisaris PT. Semarak yang bukan pegawai tetap. Pada bulan Juni
2018 menerima honorarium sebagai komisaris sebesar Rp. 65.000.000,-. Kemudian
pada bulan November ia menerima lagi honorarium sebesar Rp. 40.000.000,-.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT Semarak atas honorarium yang
diterima oleh Ny. Tina.

Jawab

2
5. Ny. Rosi SH (status K/1, tidak punya NPWP, Suami seorang PNS dan sudah punya
NPWP) diundang untuk menyajikan makalahnya di dalam sebuah seminar sehari dan
menerima honorarium sebesar Rp. 7.500.000,-. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus
dipotong oleh Panitia Seminar atas honorarium yang diterima oleh Ny. Rosi.

Jawab

6. Didi (Status TK/1 dan tidak punya NPWP), adalah mantan pegawai PT. Dindin. Pada
bulan Maret 2018 menerima jasa produksi tahun 2011 sebesar Rp. 350.000.000,-.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Dindin atas penghasilan yang
diterima oleh Didi.

Jawab

3
SOAL II

1. Tuan A, Status K/2 sudah punya NPWP, adalah pegawai harian pada PT. Semerbak
dengan upah per hari sebesar Rp. 500.000,- yang dibayarkan secara harian. Pada
bulan Maret 2018 ia bekerja sebanyak 21 hari.
Diminta:
a. Buatlah perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 per hari

Jawab
Upah hari 1 = 500.000
Batas harian upah = 450.000
PKP = 50.000
Pph 21 terutang hari 1 = 5% x 50.000 = Rp 2.500

Upah hari 2 – 9 di potong pph 21 terutang = 2.500

Upah hari ke 10
Upah kumulatif 10 x 500.000 = 5.000.000
PTKP 10 x (63.000.000 : 360) = 1.750.000-
PKP = 3.250.000
Pph terutang 10 hari 5 % x 3.250.000 = 162.500
PPh terutang yang telah dipotong hingga hari ke 9 (2.500 x 9 ) = 22.500
PPh terutang yang dipotong hari ke 10 = 140.000

Upah hari ke 11
Upah harian 500.000
PTKP 175.000
PKP 325.000
Pph terutang 5% x 325.000 = 16.250
Hari ke 11 – 22 sama

4
2. Antoni, Status K/7 dan tidak punya NPWP, adalah pegawai harian pada PT. Restu
yang menerima upah secara mingguan yang didasarkan pada satuan unit produk yang
dihasilkan. Hari kerja dalam satu minggu adalah 5 hari. Pada bulan April 2018
rincian upah yang diterimanya adalah sebagai berikut: Minggu I Rp. 700.000,
Minggu II Rp. 500.000,- Minggu III Rp. 900.000,- dan Minggu IV Rp. 800.000,-
Diminta:
a. Berapakah PPh Pasal 21 atas upah yang diterima oleh Antoni setiap minggunya.
b. Berapakah PPh Pasal 21 terutang atas upah Antoni untuk bulan April 2018 dan
tentukan apakah terjadi lebih potong atau kurang potong.

Jawab

5
3. Nn. Lina, Status TK/6 dan sudah punya NPWP, menerima pekerjaan secara borongan
untuk menata sebuah taman dengan upah sebesar Rp. 6.000.000,-. Pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan dalam waktu 10 hari. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong
atas penghasilan Nn. Lina.

Jawab

6
SOAL III

1. Hendri, Status k/1, sudah punya NPWP, adalah seorang pengacara. Pada bulan
Oktober 2018 menerima honorarium sebesar Rp. 160.000.000,- dari PT. Runyam
sebagai imbalan atas jasa yang diberikannya. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus
dipotong oleh PT. Runyam atas honorarium yang diterima oleh Hendri.

Jawab

7
2. Ny. Fifi, sudah punya NPWP, Status K/1 Suami bekerja, adalah pegawai tetap pada
PT. Rindun dengan Gaji Rp. 9.000.000,- sebulan. PT. Rindun mengikuti program
pensiun pada Dana Pensiun Terjamin yang pendiriannya telah di syahkan oleh
Menteri Keuangan untuk para pegawainya. PT Rindun membayar iuran pensiun
untuk Ny. Fifi sebesar Rp. 150.000,- sebulan. Sedangkan Ny. Fifi membayar sendiri
sebesar Rp. 140.000,- sebulan yang dipotong langsung dari gajinya.
Bulan Februari 2018 Ny. Fifi mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar
sendiri sebesar Rp. 30.000.000,-. Bulan Juni ia mengambil lagi sebesar Rp.
75.000.000,-. Bulan Juli dan Oktober 2018 ia mengambil lagi masing-masing Rp.
40.000.000,- dan Rp. 50.000.000,-.
Diminta: Buatlah perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 atas penarikan uang dana
pensiun oleh Ny. Fifi di tahun 2018.

Jawab

3. Sandi, tidak punya NPWP, Status K/2, adalah pegawai tetap pada PT. Suka-Suka
sejak tahun 1984. Pada bulan September 2018 ia pensiun dan menerima uang tebusan
pensiun yang dibayar sekaligus sebesar Rp. 220.000.000,-. Hitunglah PPh Pasal 21
yang harus dipotong atas penghasilan yang diterima oleh Sandi.

Jawab

8
4. Amri, Status Bujangan dan punya NPWP, adalah distributor perusahaan multilevel
marketing PT. Sejahtera. Pada bulan Februari dan Juli 2018 memperoleh penghasilan
masing-masing sebesar Rp. 80.000.000,- dan Rp. 40.000.000. Ia tidak punya
penghasilan lain selain dari PT. Sejahtera. Hitunglah PPh Pasal 21 atas penghasilan
Amri yang harus dipotong oleh PT. Sejahtera.

Jawab

SOAL IV

1. Indra, status K/8 dan sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap pada PT. Setia
dengan gaji Rp. 13.200.000,-/bulan. Setiap bulannya ia juga memperoleh tunjangan
pajak Rp. 280.000,-, tunjangan transportasi Rp. 170.000,- serta tunjangan makan
yang disediakan dikafetaria perusahaan senilai Rp. 300.000,-.
Perusahaan mengikuti program jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh Menteri Keuangan. Perusahaan membayarkan untuk Indra iuran
pensiun, premi asuransi jiwa dan iuran tunjangan hari tua masing-masing Rp.
150.000,-, Rp. 160.000,- dan Rp. 150.000,-. Sedangkan Indra membayar sendiri iuran
pensiun, premi asuransi jiwa dan iuran tunjangan hari tua masing-masing Rp.
140.000,-, Rp. 130.000,- dan Rp. 40.000,- yang langsung dipotong dari gajinya.
Mulai bulan Juli 2018 gaji Indra dinaikkan menjadi Rp. 14.000.000,- yang berlaku
surut sejak 1 Januari 2018. Sedangkan tunjangan-tunjangan dan pembayaran-

9
pembayaran lain tidak mengalami perubahan. Kekurangan gaji bulan sebelumnya
dirapel pembayarannya pada bulan Juli 2018.
Diminta:
a. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Indra setiap bulan.
b. Berapakah PPh Pasal 21 atas rapel
c. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli 2018
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk masa pajak Desember 2018

Jawab
Pen

10
2. Ny. Dira, baru punya NPWP sejak bulan Mei 2018, Status K/1 suami tidak bekerja,
adalah pegawai tetap PT. Sukses sejak 2 tahun lalu dengan gaji sebulan Rp.
8.400.000,-. Setiap bulan ia memperoleh tunjangan uang sewa rumah sebesar Rp.
300.000,-, tunjangan uang makan sebesar Rp. 250.000,- dan tunjangan transportasi
Rp. 220.000,- serta tunjangan beras sebanyak 100 Kg (harga pasar beras Rp.
2.000,-/kg).
Perusahaan mengikuti program Jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh menteri keuangan. Ny. Dira membayar premi asuransi jiwa dan premi
asuransi kecelakaan kerja masing-masing sebesar Rp. 80.000,- sebulan yang langsung
dipotong dari gaji. Sedangkan perusahaan membayarkan untuk Ny. Dira iuran
pensiun dan THT masing masing sebesar Rp. 90.000,- sebulan.
Pada bulan September 2018 Ny. Dira menerima uang Bonus dan THR masing-
masing Rp. 5.000.000,- dan Rp. 2.000.000,-.
Diminta:

11
a. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Dira setiap
bulan.
b. Berapakah PPh Pasal 21 atas Bonus dan THR
c. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan September 2018
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk masa pajak Desember 2018

Jawab

12
SOAL V

PT. Abadi pada bulan Agustus 2018 melakukan pembayaran-pembayaran untuk:


1. Irzal, tidak punya NPWP, status K/1, yang merupakan pegawai harian perusahaan
dengan upah sebesar Rp. 480.000,-/hari yang dibayarkan setiap hari . Pada bulan ini
ia bekerja sebanyak 20 hari.
2. Ny. Yesi, tidak punya NPWP, Status K/6 suami bekerja dan sudah punya NPWP,
yang merupakan pegawai harian perusahaan dengan upah sehari Rp. 400.000,- namun
dibayar secara bulanan. Pada bulan ini ia bekerja selama 15 hari.
3. Jasa Ir. Donal, status TK/2, sudah punya NPWP, untuk perancangan gedung milik
perusahaan sebesar Rp. 40.000.000,-
4. Komisi Dedi, Status Bujangan, tidak punya NPWP, yang merupakan penjaja barang
dagangan perusahaan namun bukan pegawai tetap sebesar Rp. 1.200.000,-. Ia juga
punya penghasilan dari perusahaan lain.

13
5. Honorarium komisaris bagi Nn. Dina yang bukan pegawai tetap, status K/2, sudah
punya NPWP dan suami bekerja, sebesar Rp. 66.000.000,-
6. Komisi sebagai agen tunggal pemasaran produk perusahaan kepada Indro, punya
NPWP, status K/7, pemilik PT. Lancar sebesar Rp. 100.000.000,-. Ia tidak punya
penghasilan lain.
7. Honorarium Firman, punya NPWP, status K/3, sebesar Rp. 2.500.000,- sebagai
penceramah dalam sebuah pertemuan ramah-tamah seluruh anggota perusahaan.
8. Rizal, tidak punya NPWP, status K/1, sebesar Rp. 150.000.000,- sebagai juara dalam
turnamen bulutangkis antar karyawan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
9. Pesangon yang dibayarkan sekaligus kepada Dede, tidak punya NPWP, status K/2,
sebesar Rp. 120.000.000,-.

Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas setiap pembayaran yang dilakukan.

Jawab

14
15
SOAL VI

Tn. Bobi, status K/6, sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap pada PT. Indah di
Jakarta dengan gaji Rp. 36.500.000,-/bulan. Ia juga memperoleh tunjangan pajak dan
tunjangan uang makan masing-masing Rp. 180.000,- dan Rp. 270.000,- setiap bulan. PT.
Indah mengikuti program Jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh
menteri keuangan. PT. Indah membayarkan untuk Tn. Bobi iuran pensiun, THT serta
premi asuransi kecelakaan kerja masing-masing Rp. 160.000,- sebulan. Sedangkan Tn.
Bobi membayar sendiri masing-masing sebesar Rp. 90.000,- setiap bulan yang langsung
dipotong dari gajinya.
Pada bulan Mei 2018 Tn. Bobi dipindah tugaskan ke cabang perusahaan yang berada di
Medan. Ditempat yang baru ia memperoleh gaji sebesar Rp. 40.000.000,- sebulan.
Tunjangan-tunjangan serta pembayaran lainnya masih sama dengan sebelumnya.
Diminta:
1. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn. Bobi oleh PT.
Indah Jakarta setiap bulan
2. Buat perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang dan telah dipotong oleh PT. Indah
Jakarta pada saat pindah.
3. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn. Bobi oleh PT.
Indah Medan setiap bulan
4. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn Bobi oleh PT. Indah
Jakarta untuk masa pajak Desember 2018.

Jawab

16
17
18
Soal VII

Ny. Nurdin, tidak punya NPWP, Status K/5 suami tidak bekerja, mulai bekerja sebagai
pegawai tetap pada PT. Terang Terus pada tanggal 1 April 2018 dengan gaji sebulan Rp.
9.500.000,-. Setiap bulan ia memperoleh Tunjangan transportasi sebesar Rp. 100.000,-
dan tunjangan beras sebanyak 40 kg (harga pasar beras Rp. 3.000,-/Kg).
Diminta:
1. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Nurdin setiap bulan
2. Tentukan PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Nurdin untuk masa
pajak Desember 2018.

Status, K/3, Tidak punya NPWP


Mulai April 2018

Gaji 9.500.000 P
T. Transpor 100.000 P
Tunjangan Beras 40 Kg @3000 X

Kewajiban Subjektif sudah ada sejak awal tahun

Perhitungan PPh 21 sebulan


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 9.500.000
Tunjangan Transport 100.000
Jumlah p. Bruto sebulan 9.600.000

II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan Neto sebulan 9.120.000

III. Penghasilan neto setahun


9 x 9.120.000 = 82.080.000

PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
PKP 10.080.000

PPh Pasal 21 setahun (9bulan)


5% x 10.080.000 = 504.000

PPh 21 per bulan


504.000/9 = 56.000 x 120% = 67.200

19
Kewajiban Subjektif baru mulai April

Perhitungan PPh 21 sebulan


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 9.500.000
Tunjangan Transport 100.000
Jumlah p. Bruto sebulan 9.600.000

II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan Neto sebulan 9.120.000

III. Penghasilan neto setahun


9 x 9.120.000 = 82.080.000

IV. Penghasilan neto disetahunkan


12/9 x 82.080.000 109.440.000

PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
PKP 37.440.000

PPh Pasal 21 setahun


5% x 37.440.000 = 1.872.000

PPh 21 9 bulan
9/12 x 1.872.000 = 1.404.000

PPh 21 per bulan


1.404.000/9 = 156.000 x 120% = 187.200

Jawab

20
Soal VIII

Mr. Rudolf Pieter, tidak punya NPWP, Status K/3, adalah orang asing yang baru datang
dan mulai bekerja, mulai bekerja pada PT. Gembira Ria pada tanggal 1 Agustus 2018
untuk masa 3 tahun dengan gaji sebulan US $ 1.000 (kurs US $ 1 = Rp. 18.000,-) Setiap
bulan ia memperoleh tunjangan makan di kafetaria perusahaan senilai Rp. 500.000,-.
Bulan Oktober 2018 ia sudah mengurus NPWPnya.
Diminta:
Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Mr. Rudolf Pieter setiap bulan

Jawab

21
Soal IX

Ny. Rianto, sudah punya NPWP, status K/9 suami tidak bekerja, adalah pegawai tetap
pada PT. Pamulang menerima gaji sebulan Rp. 6.400.000,-. Setiap bulannya ia juga
menerima tunjangan pendidikan anak Rp. 300.000,-, tunjangan pajak Rp. 150.000,- dan
tunjangan transportasi Rp. 270.000,- sebulan.
Ia harus membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disyahkan
oleh menteri keuangan sebesar Rp. 200.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji.
Disamping itu ia juga harus membayar premi asuransi jiwa sebesar Rp. 130.000,00
sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya premi
asuransi jiwa dan asuransi kesehatan masing-masing sebesar Rp. 150.000,00 dan Rp.
140.000,00 sebulan.
Pada bulan Agustus 2018 Ny. Rianto meninggal dunia karena sakit.
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 terutang dan harus dipotong atas penghasilan Ny. Rianto
setiap bulan sebelum meninggal dunia.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat meninggal dunia.

Jawab

22
23
Soal X

Tn. Sidi, tidak punya NPWP, status K/1, adalah pegawai tetap pada PT. Sinar Mas
memperoleh gaji sebulan Rp. 14.400.000,00. Setiap bulannya memperoleh tunjangan
uang sewa rumah Rp. 120.000,00, tunjangan khusus Rp. 100.000,00 dan tunjangan uang
lauk-pauk sebesar Rp. 270.000,00.
Ia harus membayar sendiri premi asuransi jiwa, iuran THT dan Iuran Pensiun masing-
masing sebesar Rp. 90.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan
membayarkan untuknya masing-masing Rp. 70.000,00 sebulan.
Pada bulan September 2018 ia berhenti bekerja karena sudah uzur dan sakit-sakitan
sehingga tidak sanggup lagi bekerja diperusahaanya tersebut.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan sebelum Tn.
Sidi berhenti bekerja.
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat Tn. Sidi berhenti bekerja

Jawab

24
25
Soal XI
Nn. Siti, punya NPWP, status TK/6, bekerja sebagai tetap pada PT. Nirwana sejak
tanggal 1 Mei 2009 dan menerima gaji sebulan Rp. 8.300.000,00. Setiap bulannya ia juga
menerima tunjangan Khusus Rp. 350.000,00, tunjangan uang lauk-pauk Rp. 180.000,00
dan tunjangan kemahalan Rp. 500.000,00. Disamping itu ia juga menerima tunjangan
Gula dan Tepung Terigu sebanyak masing-masing 10 kg (harga pasarnya masing-masing
adalah Rp. 7.000,00 dan Rp. 5.000,00 per kg)
Ia harus membayar sendiri iuran pensiun kepada Dana pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh menteri keuangan sebesar Rp. 170.000,00 sebulan yang langsung
dipotong dari gaji, sedangkan perusahaan membayarkan untuknya Rp. 150.000,00
sebulan.
Ia juga membayar sendiri premi asuransi beasiswa dan premi asuransi dwi guna serta
premi asuransi kesehatan masing-masing sebesar Rp. 160.000,00 yang langsung dipotong
dari gaji. Sedangkan perusahaan membayarkan untuknya ketiga premi tersebut masing-
masing sebesar Rp. 140.000,00 sebulan.
Bulan Juni 2018 Nn. Siti berhenti bekerja karena pindah ke PT. Suya.
Di PT. Surya ia menerima gaji sebesar Rp. 11.000.000. Sementara, tunjangan dan
potongan-potongan lainnya persis sama dengan yang terjadi di PT. Nirwana.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan oleh PT.
Nirwana sebelum Nn. Siti berhenti bekerja.

26
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong oleh PT. Nirwana
selama tahun 2018 pada saat Nn. Siti berhenti bekerja dan buatkanlah formulir 1721-
A1 untuk Nn. Siti
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong setiap bulan oleh PT. Surya atas penghasilan Nn.
Siti selama tahun 2018.
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Surya atas penghasilan Nn. Siti
untuk masa pajak Desember

Jawab

27
28
Soal XII
Tn Robert,punya NPWP, status K/4, adalah warga negara Inggeris yang mulai bekerja di
Indonesia sejak tahun 2014 pada PT. Gegap gempita. Setiap bulannya ia memperoleh
gaji Rp. 7.000.000,00. Ia juga memperoleh tunjangan pajak Rp. 130.000,00, tunjangan
transportasi Rp. 100.000,00 serta makan siang yang disediakan oleh perusahaan senilai
Rp. 120.000,00 sebulan.
Setiap bulan ia harus membayar sendiri premi asuransi jiwa, premi asuransi kesehatan
dan premi asuransi kecelakaan kerja masing-masing sebesar Rp. 80.000,00 yang
langsung dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya masing-masing Rp.
50.000,00 sebulan.
Pada bulan November 2018 ia berhenti bekerja dan kembali kenegaranya untuk selama-
lamanya.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan sebelum Tn.
Robert berhenti bekerja.
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat Tn. Robert berhenti bekerja

Jawab

29
30
Soal XIII
Ny. Teten, punya NPWP, status K/5, suami tidak bekerja adalah pegawai tetap pada CV.
Permai menerima gaji sebulan Rp. 6.700.000,00. Setiap bulannya ia juga memperoleh
tunjangan anak Rp. 200.000,00, tunjangan uang sewa rumah Rp. 330.000,00 dan
tunjangan pajak Rp. 200.000,00.
Ia harus membayar sendiri premi asuransi bea siswa Rp. 170.000,00, premi asuransi
kesehatan Rp. 110.000,00 dan iuran pensiun Rp. 90.000,00 sebulan yang langsung
dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya masing-masing Rp. 70.000,00,
Rp. 80.000,00 dan Rp. 90.000,00 sebulan.
Pada bulan September 2018 ia mengajukan pensiun.
Sejak pensiun, ia menerima uang pensiun dari Dana Pensiun Kala Senja sebesar Rp.
6.000.000,- sebulan
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan atas penghasilan Ny. Teten
sebelum pensiun.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21terutang dan yang telah dipotong oleh CV Permai
atas penghasilan Ny. Teten pada saat pensiun
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja setiap bulan pada
tahun 2018.

31
d. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja untuk masa pajak
Desember 2018.
e. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja atas
penghasilan yang diterima oleh Ny. Teten setiap bulan di tahun 2019.

Jawab

32
33
Soal XIV

Tn. Romana, status TK/6,sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap dengan jabatan
Manajer Personalia pada PT. Setia dengan gaji Rp. 13.200.000,00 sebulan dan akan
memasuki masa pensiun mulai bulan Juni 2018. Setiap bulannya ia juga memperoleh
tunjangan uang beras Rp. 600.000,00, tunjangan pendidikan anak Rp. 300.000,00 dan
fasilitas makan siang yang disediakan oleh perusahaan senilai Rp. 300.000,00.
Ia harus membayar premi asuransi jiwa dan premi asuransi kesehatan serta iuran pensiun
masing-masing Rp. 170.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan
membayarkan untuknya premi asurasni jiwa dan iuran THT masing-masing sebesar Rp.
150.000,00 sebulan.
Saat pensiun, Tn. Romana menerima uang pensiun sebesar Rp. 7.000.000,- sebulan dari
Dana Pensiun Bhakti.
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan atas penghasilan Tn
Romana oleh PT. Setia sebelum pensiun.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21 terutang dan yang telah dipotong oleh PT. Setia
atas penghasilan Tn. Romana pada saat pensiun
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti setiap bulan pada
tahun 2018.

34
d. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti untuk masa pajak
Desember 2018.
e. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti atas penghasilan
yang diterima oleh Tn. Romana setiap bulan di tahun 2019.

Jawab

35
36
37

Anda mungkin juga menyukai