Anda di halaman 1dari 54

SOAL I

1. Tono seorang atlet panjat tebing yang bertempat tinggal di Indonesia (status TK/2
dan sudah punya NPWP), meraih gelar juara pertama dan sekaligus meraih hadiah
utama dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 90.000.000,- serta sebuah sepeda motor
Sport senilai Rp. 25.000.000,- pada sebuah kejuaraan terbuka panjat tebing yang
diadakan oleh FPTI Indonesia. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh
Panitia pertandingan atas hadiah yang diterima Tono.

Jawab
Penghasilan = 90.000.000 + 25.000.000 = 115.000.000
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 65.000.000 = 9.750.000
12.250.000
Kalau tidak punya NPWP = 120% x 12.250.000 = 14.700.000

2. Nn. Desi (Status TK/6) adalah seorang penjaja barang dagangan PT. Sinar dan bukan
pegawai tetap. Pada bulan April, Agustus dan Desember 2018 menerima komisi atas
jasa yang diberikannya masing-masing sebesar Rp. 30.000.000,-, Rp. 70.000.000,-
dan Rp. 50.000.000,-. Nn. Desi tidak punya NPWP dan tidak punya penghasilan lain.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Sinar atas komisi yang
diterima oleh Nn. Desi.

April 30.000.000
Agustus 70.000.000
Desember 50.000.000

PPh Pasal 21 April


P. Bruto 30.000.000
DPP 50% x 30.000.000 = 15.000.000
PPh Pasal 21 5% x 120% x 15.000.000 = 900.000

PPh Pasal 21 Agustus


P. Bruto 70.000.000
Kumulatif Penghasilan bruto s.d Agustus = 30.000.000 + 70.000.000 = 100.000.000
DPP 50% x 100 juta = 50 juta
PPh Terutang 5% x 120% x 50 juta = 3.000.000
PPh Sudah dipotong April 900.000 -
PPh Pasal 21 dipotong Agustus 2.100.000

PPh Pasal 21 Desember


P. Bruto 50.000.000
Kumulatif P. Bruto s.d Desember 30 juta + 70 juta + 50 juta = 150 juta
DPP 50% x 150 juta = 75 juta
PPh Terutang
5% x 120% x 50.000.000 = 3.000.000

1
15% x 120% x 25.000.000 = 4.500.000
Total PPh Terutang 7.500.000
PPh sudah dipotong
April 900.000
Agustus 2.100.000 +
PPh 21 sudah dipotong 3.000.000
PPh Pasal 21 dipotong Desember 4.500.000

Jawab

3. Dobi (Status K/3 dan sudah punya NPWP) adalah pemilik toko Jaya yang merupakan
agen tunggal dari hasil produksi PT Laris. Pada bulan Maret 2018 menerima komisi
sebesar Rp. 20.000.000,-. Pada bulan Juni ia menerima lagi komisi sebesar Rp.
40.000.000,-. Sedang pada bulan Oktober ia menerima komisi sebesar Rp.
60.000.000,-. Disamping menjual produk dari PT. Laris, toko Jaya juga menjual

2
beberapa produk dari perusahaan lain. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong
oleh PT Laris atas komisi yang dibayarkan kepada Dobi.

Jawab

4. Ny. Tina (Status K/4, sudah punya NPWP, Suami tidak bekerja dan tidak punya
NPWP) adalah komisaris PT. Semarak yang bukan pegawai tetap. Pada bulan Juni
2018 menerima honorarium sebagai komisaris sebesar Rp. 65.000.000,-. Kemudian
pada bulan November ia menerima lagi honorarium sebesar Rp. 40.000.000,-.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT Semarak atas honorarium yang
diterima oleh Ny. Tina.

PPh Terutang = tarif Pasal 17 x Kumulatif Penghasilan Bruto

Punya NPWP
Juni
P. Bruto = 65 Juta
PPh Pasal 21 terutang
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 15 juta = 2.250.000
Jumlah Penghasilan Bruto = 4.750.000

November
P. Bruto 40.000.000
Kumulatif Penghasilan Bruto 65.000.000 + 40.000.000 = 105.000.000
PPh Terutang
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 55.000.000= 8.250.000 +
Jumlah PPh Pasal 21 terutang 10.750.000
PPh Pasal 21 sudah dipotong Juni 4.750.000 -
PPh Pasal 21 dipotong November 6.000.000

3
Desember
Bruto 200.000.000
Kumulatif s.d desember 200 juta + 65 juta +40 juta = 305 juta
PPh Pasal 21 terutang
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 200 juta = 30.000.000
25% x 55 juta = 13.750.000 +
Jumlah 46.250.000
PPh Pasal 21 sudah dipotong
Juni 4.750.000
November 6.000.000 +
Jumlah PPh Sudah dipotong 10.750.000
PPh Pasal 21 dipotong Desember 35.500.000

Jawab

5. Ny. Rosi SH (status K/1, tidak punya NPWP, Suami seorang PNS dan sudah punya
NPWP) diundang untuk menyajikan makalahnya di dalam sebuah seminar sehari dan
menerima honorarium sebesar Rp. 7.500.000,-. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus
dipotong oleh Panitia Seminar atas honorarium yang diterima oleh Ny. Rosi.

Jawab

6. Didi (Status TK/1 dan tidak punya NPWP), adalah mantan pegawai PT. Dindin. Pada
bulan Maret 2018 menerima jasa produksi tahun 2011 sebesar Rp. 350.000.000,-.
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Dindin atas penghasilan yang
diterima oleh Didi.

Jawab

4
SOAL II

1. Ny. Rita, Status K/2 sudah punya NPWP dan suami bekerja, adalah pegawai harian
pada PT. Semerbak dengan upah per hari sebesar Rp. 500.000,- yang dibayarkan
secara harian. Pada bulan Maret 2018 ia bekerja sebanyak 22 hari.
Diminta:
a. Buatlah perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 per hari
b. Berapakah PPh Pasal 21 terutang atas upah Ny. Rita untuk bulan Maret 2018

Jawab

5
2. Antoni, Status K/7 dan tidak punya NPWP, adalah pegawai harian pada PT. Restu
yang menerima upah secara mingguan yang didasarkan pada satuan unit produk yang
dihasilkan. Hari kerja dalam satu minggu adalah 5 hari. Pada bulan April 2018
rincian upah yang diterimanya adalah sebagai berikut: Minggu I Rp. 700.000,
Minggu II Rp. 500.000,- Minggu III Rp. 900.000,- dan Minggu IV Rp. 800.000,-
Diminta:
a. Berapakah PPh Pasal 21 atas upah yang diterima oleh Antoni setiap minggunya.
b. Berapakah PPh Pasal 21 terutang atas upah Antoni untuk bulan April 2018 dan
tentukan apakah terjadi lebih potong atau kurang potong.

Jawab

6
3. Nn. Lina, Status TK/6 dan sudah punya NPWP, menerima pekerjaan secara borongan
untuk menata sebuah taman dengan upah sebesar Rp. 6.000.000,-. Pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan dalam waktu 10 hari. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong
atas penghasilan Nn. Lina.

Jawab

7
SOAL III

1. Hendri, Status k/1, sudah punya NPWP, adalah seorang pengacara. Pada bulan
Oktober 2018 menerima honorarium sebesar Rp. 160.000.000,- dari PT. Runyam
sebagai imbalan atas jasa yang diberikannya. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus
dipotong oleh PT. Runyam atas honorarium yang diterima oleh Hendri.

Jawab

2. Ny. Fifi, sudah punya NPWP, Status K/1 Suami bekerja, adalah pegawai tetap pada
PT. Rindun dengan Gaji Rp. 9.000.000,- sebulan. PT. Rindun mengikuti program
pensiun pada Dana Pensiun Terjamin yang pendiriannya telah di syahkan oleh
Menteri Keuangan untuk para pegawainya. PT Rindun membayar iuran pensiun

8
untuk Ny. Fifi sebesar Rp. 150.000,- sebulan. Sedangkan Ny. Fifi membayar sendiri
sebesar Rp. 140.000,- sebulan yang dipotong langsung dari gajinya.
Bulan Februari 2018 Ny. Fifi mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar
sendiri sebesar Rp. 30.000.000,-. Bulan Juni ia mengambil lagi sebesar Rp.
75.000.000,-. Bulan Juli dan Oktober 2018 ia mengambil lagi masing-masing Rp.
40.000.000,- dan Rp. 50.000.000,-.
Diminta: Buatlah perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 atas penarikan uang dana
pensiun oleh Ny. Fifi di tahun 2018.

Jawab

3. Sandi, tidak punya NPWP, Status K/2, adalah pegawai tetap pada PT. Suka-Suka
sejak tahun 1984. Pada bulan September 2018 ia pensiun dan menerima uang tebusan
pensiun yang dibayar sekaligus sebesar Rp. 220.000.000,-. Hitunglah PPh Pasal 21
yang harus dipotong atas penghasilan yang diterima oleh Sandi.

Jawab

4. Amri, Status Bujangan dan punya NPWP, adalah distributor perusahaan multilevel
marketing PT. Sejahtera. Pada bulan Februari dan Juli 2018 memperoleh penghasilan
masing-masing sebesar Rp. 80.000.000,- dan Rp. 40.000.000. Ia tidak punya
penghasilan lain selain dari PT. Sejahtera. Hitunglah PPh Pasal 21 atas penghasilan
Amri yang harus dipotong oleh PT. Sejahtera.

9
Jawab

SOAL IV

1. Indra, status K/8 dan sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap pada PT. Setia
dengan gaji Rp. 13.200.000,-/bulan. Setiap bulannya ia juga memperoleh tunjangan
pajak Rp. 280.000,-, tunjangan transportasi Rp. 170.000,- serta tunjangan makan
yang disediakan dikafetaria perusahaan senilai Rp. 300.000,-.
Perusahaan mengikuti program jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh Menteri Keuangan. Perusahaan membayarkan untuk Indra iuran
pensiun, premi asuransi jiwa dan iuran tunjangan hari tua masing-masing Rp.
150.000,-, Rp. 160.000,- dan Rp. 150.000,-. Sedangkan Indra membayar sendiri iuran
pensiun, premi asuransi jiwa dan iuran tunjangan hari tua masing-masing Rp.
140.000,-, Rp. 130.000,- dan Rp. 40.000,- yang langsung dipotong dari gajinya.
Mulai bulan Juli 2018 gaji Indra dinaikkan menjadi Rp. 14.000.000,- yang berlaku
surut sejak 1 Februari 2018. Sedangkan tunjangan-tunjangan dan pembayaran-
pembayaran lain tidak mengalami perubahan. Kekurangan gaji bulan sebelumnya
dirapel pembayarannya pada bulan Juli 2018.
Diminta:
a. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Indra setiap bulan.
b. Berapakah PPh Pasal 21 atas rapel
c. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli 2018
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk masa pajak Desember 2018

10
Indra K/8, sudah punya NPWP--------K/3

Gaji 13.200.000 P
tunjangan pajak Rp. 280.000 P
tunjangan transportasi Rp. 170.000 P
tunjangan makan yang disediakan dikafetaria perusahaan senilai Rp. 300.000 X

Dibayarkan Bayar sendiri


iuran pensiun, 150.000 X 140.000 B
premi asuransi jiwa 160.000 P 130.000 X
iuran tunjangan hari tua 150.000 X 40.000 B

Mulai bulan Juli 2018 gaji Indra dinaikkan menjadi Rp. 14.000.000,- yang berlaku
surut sejak 1 Februari 2018. Sedangkan tunjangan-tunjangan dan pembayaran-
pembayaran lain tidak mengalami perubahan. Kekurangan gaji bulan sebelumnya
dirapel pembayarannya pada bulan Juli 2018.

A. Perhitungan PPh Pasal 21 sebulan sebelum gaji naik


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 13.200.000
tunjangan pajak Rp. 280.000
tunjangan transportasi Rp. 170.000
Premi Asuransi jiwa dibayarkan 160.000 +
Jumlah Penghasilan bruto sebulan 13.810.000
II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 13.810.000 = 690.500
Maksimal 500.000
Iuran Pensiun 140.000
Iuran THT 40.000
Jumlah Pengurang 680.000
Penghasilan Neto sebulan 13.130.000
III. Penghasilan neto setahun/ disetahunkan
12 x 13.130.000 157.560.000
IV. PTKP (K/3)
Wp. 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan

11
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak 85.560.000
V. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 35.560.000 = 5.334.000
Jumlah PPh terutang setahun 7.834.000

VI. PPh Pasal 21 sebulan


7.834.000/12 = 652.833,3333

B. Perhitungan PPh Pasal 21 sebulan SETELAH gaji naik


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 14.000.000
tunjangan pajak Rp. 280.000
tunjangan transportasi Rp. 170.000
Premi Asuransi jiwa dibayarkan 160.000 +
Jumlah Penghasilan bruto sebulan 14.610.000
II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 14.610.000 = 730.500
Maksimal 500.000
Iuran Pensiun 140.000
Iuran THT 40.000
Jumlah Pengurang 680.000
Penghasilan Neto sebulan 13.930.000
III. Penghasilan neto setahun/ disetahunkan
12 x 13.930.000 167.160.000
IV. PTKP (K/3)
Wp. 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak 95.160.000
V. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 45.160.000 = 6.774.000
Jumlah PPh terutang setahun 9.274.000

VI. PPh Pasal 21 sebulan


9.274.000/12 = 772.833,3333

C. PPh Pasal 21 Atas Rapel


- PPh Pasal 21 Feb – Juni seharusnya 5 x 772.833 = 3.864.166
PPh Pasal 21 Fe- Juni sudah dipotong 5 x 652.833 = 3.264.166 -

12
PPh Pasal 21 atas rapel 600.000

D. PPh Pasal 21 dipotong bulan Juli


PPh Pasal 21 setelah gaji naik 772.833
PPh Pasal 21 atas rapel 600.000 +
Total PPh 21 dipotong Juli 1.372.833

1 13.200.000
2 13.200.000
3 13.200.000
4 13.200.000
5 13.200.000
6 13.200.000
7 14.000.000 + (5 x 800.000) = 18.000.000
8 14.000.000
9 14.000.000
10 14.000.000
11 14.000.000
12 14.000.000

6 x 14.000.000 = 84.000.000
6 x 13.200.000 = 79.200.000
Rapel 4.000.000
167.200.000

I. Penghasilan bruto setahun


Gaji setahun (13.200.000 + (11 x 14.000.000) 167.200.000
tunjangan pajak 12 x 280.000 3.360.000
tunjangan transportasi 12 x Rp. 170.000 2.040.000
Premi Asuransi jiwa dibayarkan 12 x 160.000 1.920.000 +
Jumlah Penghasilan bruto setahun 174.520.000
II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 174.520.000 = 8.726.000
Maksimal 6.000.000
Iuran Pensiun 12 x 140.000 1.680.000
Iuran THT 12 x 40.000 480.000
Jumlah Pengurang 8.160.000
Penghasilan Neto setahun 166. 360.000

13
III. PTKP (K/3)
Wp. 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak 94.360.000
V. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 44.360.000 = 6.654.000
Jumlah PPh terutang setahun 9.154.000

VI. PPh Pasal 21 sudah dipotong Jan- November


9.274.000/12 = 772.833,3333

1 652.833
2 652.833
3 652.833
4 652.833
5 652.833
6 652.833
7 772.833 + 600.000 = 1.372.833
8 772.833
9 772.833
10 772.833
11 772.833
9.153.996 -
12 PPh 21 dipotong Desember
9.154.00
PPh terutang setahun 0
1 652.833
2 652.833
3 652.833
4 652.833
5 652.833
6 652.833
7 1.372.833
8 772.833
9 772.833
10 772.833
11 772.833
8.381.163 8.381.163
PPh Dipotong Masa Desember 772.837

14
Jawab

15
2. Ny. Dira, punya NPWP, Status K/1 suami tidak bekerja, adalah pegawai tetap PT.
Sukses sejak 2 tahun lalu dengan gaji sebulan Rp. 8.400.000,-. Setiap bulan ia
memperoleh tunjangan uang sewa rumah sebesar Rp. 300.000,-, tunjangan uang
makan sebesar Rp. 250.000,- dan tunjangan transportasi Rp. 220.000,- serta
tunjangan beras sebanyak 100 Kg (harga pasar beras Rp. 2.000,-/kg).
Perusahaan mengikuti program Jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh menteri keuangan. Ny. Dira membayar premi asuransi jiwa dan premi
asuransi kecelakaan kerja masing-masing sebesar Rp. 80.000,- sebulan yang langsung
dipotong dari gaji. Sedangkan perusahaan membayarkan untuk Ny. Dira iuran
pensiun dan THT masing masing sebesar Rp. 90.000,- sebulan.
Pada bulan September 2018 Ny. Dira menerima uang Bonus dan THR masing-
masing Rp. 5.000.000,- dan Rp. 2.000.000,-.
Diminta:
a. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Dira setiap
bulan.
b. Berapakah PPh Pasal 21 atas Bonus dan THR
c. Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan September 2018
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk masa pajak Desember 2018

Ny. Dira, punya NPWP, Suami tidak bekerja ------ K/1

16
gaji sebulan Rp. 8.400.000,-. P
Tunjangan uang sewa rumah sebesar Rp. 300.000,-, P
tunjangan uang makan sebesar Rp. 250.000,- P
Ttunjangan transportasi Rp. 220.000,- P
tunjangan beras sebanyak 100 Kg (harga pasar beras Rp. 2.000,-/kg) 200.000 X

Bayar Sendiri Dibayarkan


Premi asuransi jiwa Rp. 80.000,- X -
premi asuransi kecelakaan kerja Rp. 80.000,- X -
iuran pensiun - Rp. 90.000,- X
THT - Rp. 90.000,- X

September 2018
Bonus 5.000.000 P
THR 2.000.000 P

A. Perhitungan pada awal tahun untuk menentukan PPh 21 Per bulan


I. Penghasilan Bruto sebulan
gaji sebulan 8.400.000
Tunjangan uang sewa rumah sebesar 300.000
tunjangan uang makan sebesar 250.000
Ttunjangan transportasi 220.000 +
Jumlah Penghasilan Bruto sebulan 9.170.000

II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 9.170.000 = 458.500 -
Jumlah Penghasilan neto sebulan 8.711.500

III. Penghasilan neto setahun/disetahunkan


12 x 8.711.500 104.538.000
IV PTKP
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan 4.500.000 +
Jumlah PTKP 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak 41.538.000
IV. PPh Pasal 21 terutang setahun

17
5% x 41.538.000 = 2.076.900
V. PPh Pasal 21 per bulan
2.076.900/12 = 173.075

B. PPh Pasal 21 Dipotong atas Bonus + THR

I. Penghasilan Bruto Teratur sebulan


gaji sebulan 8.400.000
Tunjangan uang sewa rumah sebesar 300.000
tunjangan uang makan sebesar 250.000
Ttunjangan transportasi 220.000 +
Jumlah Penghasilan Bruto sebulan 9.170.000
II. Penghasilan Bruto teratur Setahun 12 x 9.170.000 = 110.040.000
III. Penghasilan Tidak teratur
Bonus 5.000.000
THR 2.000.000 +
Jumlah Penghasilan Tidak Teratur 7.000.000
Total Penghasilan Setahun (Teratur + Tidak Teratur) 117.040.000
IV. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 117.040.000 = 5.852.000. -
Jumlah Penghasilan neto setahun 111.188.000
V PTKP
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan 4.500.000 +
Jumlah PTKP 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak 48.188.000
IV. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 48.188.000 = 2.409.400

C. PPh Pasal 21 Dipotong atas Bonus + THR


- PPh Pasal 21 terutang setahun gabungan 2.409.400
PPh 21 setahun atas penghasian teratur saja 2.076.900 -
PPh Pasal 21 atas Bonus dan THR 332.500

D. PPh Pasal 21 dipotong bulan Sptember


PPh 21 teratur bulanan 173.075
PPh 21 atas Bonus dan THR 332.500 +
Jumlah PPh 21 dipotong Bulan September 505.575

Jawab

18
19
SOAL V

PT. Abadi pada bulan Agustus 2018 melakukan pembayaran-pembayaran untuk:


1. Irzal, tidak punya NPWP, status K/1, yang merupakan pegawai harian perusahaan
dengan upah sebesar Rp. 480.000,-/hari yang dibayarkan setiap hari . Pada bulan ini
ia bekerja sebanyak 20 hari.
2. Ny. Yesi, tidak punya NPWP, Status K/6 suami bekerja dan sudah punya NPWP,
yang merupakan pegawai harian perusahaan dengan upah sehari Rp. 400.000,- namun
dibayar secara bulanan. Pada bulan ini ia bekerja selama 15 hari.
3. Jasa Ir. Donal, status TK/2, sudah punya NPWP, untuk perancangan gedung milik
perusahaan sebesar Rp. 40.000.000,-
Bukan Pegawai
DPP = 50% x bruto
50% x 40 juta = 20 juta
PPh 5% x 20 juta = 1 juta

4. Komisi Dedi, Status Bujangan, tidak punya NPWP, yang merupakan penjaja barang
dagangan perusahaan namun bukan pegawai tetap sebesar Rp. 1.200.000,-. Ia juga
punya penghasilan dari perusahaan lain.
5. Honorarium komisaris bagi Nn. Dina yang bukan pegawai tetap, status K/2, sudah
punya NPWP dan suami bekerja, sebesar Rp. 66.000.000,-
PPh terutamg = tarif Pasal 17 x Kumulatif P. Bruto
PPh terutang
5% 50.000.000 = 2.500.000
15% x 16.000.000 = 2.400.000

20
Jumlah 4.900.000

6. Komisi sebagai agen tunggal pemasaran produk perusahaan kepada Indro, punya
NPWP, status K/7, pemilik PT. Lancar sebesar Rp. 100.000.000,-. Ia tidak punya
penghasilan lain.
7. Honorarium Firman, punya NPWP, status K/3, sebesar Rp. 2.500.000,- sebagai
penceramah dalam sebuah pertemuan ramah-tamah seluruh anggota perusahaan.
P. Bruto 2.500.000
DPP = 50% x 2.500.000 = 1.250.000
PPh = 5% x 1.250.000 = 62.500

8. Rizal, tidak punya NPWP, status K/1, sebesar Rp. 150.000.000,- sebagai juara dalam
turnamen bulutangkis antar karyawan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 100 juta = 15.000.000
Total 17.500.000
Karena tidak punya NPWP = 120% x 17.500.000 = 21.000
9. Pesangon yang dibayarkan sekaligus kepada Dede, tidak punya NPWP, status K/2,
sebesar Rp. 120.000.000,-.

Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas setiap pembayaran yang dilakukan.

Jawab

21
22
SOAL VI

Tn. Bobi, status K/6, sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap pada PT. Indah di
Jakarta dengan gaji Rp. 36.500.000,-/bulan. Ia juga memperoleh tunjangan pajak dan
tunjangan uang makan masing-masing Rp. 180.000,- dan Rp. 270.000,- setiap bulan. PT.
Indah mengikuti program Jamsostek dan pensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh
menteri keuangan. PT. Indah membayarkan untuk Tn. Bobi iuran pensiun, THT serta
premi asuransi kecelakaan kerja masing-masing Rp. 160.000,- sebulan. Sedangkan Tn.
Bobi membayar sendiri masing-masing sebesar Rp. 90.000,- setiap bulan yang langsung
dipotong dari gajinya.
Pada bulan Mei 2018 Tn. Bobi dipindah tugaskan ke cabang perusahaan yang berada di
Medan. Ditempat yang baru ia memperoleh gaji sebesar Rp. 40.000.000,- sebulan.
Tunjangan-tunjangan serta pembayaran lainnya masih sama dengan sebelumnya.
Diminta:
1. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn. Bobi oleh PT.
Indah Jakarta setiap bulan
2. Buat perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang dan telah dipotong oleh PT. Indah
Jakarta pada saat pindah.
3. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn. Bobi oleh PT.
Indah Medan setiap bulan
4. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Tn Bobi oleh PT. Indah
Jakarta untuk masa pajak Desember 2018.

Tn. Bobi, status K/6-----------------K/3


Punya NPWP

gaji 36.500.000 P
tunjangan pajak 180.000 P
tunjangan uang makan. 270.000 P

Dibayarkan Bayar Sendiri


Iuran Pensiun 160.000 X 90.000 B
THT 160.000 X 90.000 B
Premi Ass Kec Kerja 160.000 P 90.000 X

Mei 2018 Pindah


Ke Medan

23
Gaji ditempat baru 40.000.000 P

PT. Indah Jakarta


1. Perhitungan PPh Pasal 21 dipotong pada awal tahun

Penghasilan Bruto
gaji 36.500.000
tunjangan pajak 180.000
tunjangan uang makan. 270.000
Premi Ass Kec Kerja dibayarkan 160.000 +
Penghasilan Bruto sebulan 37.110.000
Pengurang
- Biaya Jabatan 5% x 37.110.000 = 1.855.500
Maksimal 500.000
- Iuran Pensiun 90.000
- Iuran THT 90.000 +
Jumlah Pengurang 680.000 -
Penghasilan neto sebulan 36.430.000
Penghasilan neto setahun/ disetahunkan
12 x 36.430.000 = 437.160.000
PTKP (K/3)
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000= 13.500.000
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 365.160.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 115.160.000 = 28.790.000 +
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun 61.290.000
PPh Pasal 21/ bulan
61.290.000/12 = 5.107.500
2. Perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang dan dipotong pada saat pindah
Pada Bulan Mei

Penghasilan Bruto Jan - April


gaji 36.500.000
tunjangan pajak 180.000
tunjangan uang makan. 270.000
Premi Ass Kec Kerja dibayarkan 160.000 +
Penghasilan Bruto sebulan 37.110.000
Penghasilan Bruto Jan – April 4 x 37.110.000 = 148.440.000
Pengurang
- Biaya Jabatan 5% x 148.440.000 = 7.422.000
Maksimal 4 x 500.000 2.000.000
- Iuran Pensiun 90.000 x 4 360.000
- Iuran THT 90.000 x 4 360.000

24
Jumlah Pengurang 2.720.000 -
Penghasilan neto jan –april 145.720.000
Penghasilan neto disetahunkan 145.720.000 x 12/4 = 437.160.000
PTKP (K/3)
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000= 13.500.000
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 365.160.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 115.160.000 = 28.790.000 +
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun 61.290.000

PPh Pasal 21 terutang jan – April 4/12 x 61.290.000 = 20.430.000


PPh Pasal 21 sudah dipotong Jan – April
4 x = 5.107.500 20.430.000
PPh Kurang/ lbih bayar Nihil

Medan
Perhitungan PPh 21 saat mulai kerja di medan (Mei- sampai Desember)
Penghasilan Bruto
gaji 40.000.000 x 8 320.000.000
tunjangan pajak 180.000 x 8 1.440.000
tunjangan uang makan. 270.000 x 8 2.160.000
Premi Ass Kec Kerja dibayarkan 160.000 x 8 1.280.000 +
Penghasilan Bruto sebulan 324.880.000
Pengurang
- Biaya Jabatan 5% x 324.880.000 = 16.244.000
Maksimal 8 x 500.000 4.000.000
- Iuran Pensiun 90.000 x 8 720.000
- Iuran THT 90.000 x 8 720.000
Jumlah Pengurang 5.440.000 -
Penghasilan neto 8 bulan 319.440.000

25
Penghasilan neto 4 bulan di jakarta 145.720.000 +
Total penghasilan setahun (Medan + Jakarta) 465.160.000
PTKP (K/3)
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000= 13.500.000
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 393.160.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 143.160.000 = 35.790.000 +
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun 68.290.000
PPh Pasal 21 terutang dan telah dipotong di jakarta 20.430.000 -
PPh Pasal 21 yang terutang dan dipotong di Medan (Mei-desember) 47.860.000
PPh Pasal 21 dipotong per bulan di medan 47.860.000/8 = 5.982.500

Perhitungan pada bulan desember


Perhitungan PPh 21 saat mulai kerja di medan (Mei- sampai Desember)
Penghasilan Bruto
gaji 40.000.000 x 8 320.000.000
tunjangan pajak 180.000 x 8 1.440.000
tunjangan uang makan. 270.000 x 8 2.160.000
Premi Ass Kec Kerja dibayarkan 160.000 x 8 1.280.000 +
Penghasilan Bruto sebulan 324.880.000
Pengurang
- Biaya Jabatan 5% x 324.880.000 = 16.244.000
Maksimal 8 x 500.000 4.000.000
- Iuran Pensiun 90.000 x 8 720.000
- Iuran THT 90.000 x 8 720.000
Jumlah Pengurang 5.440.000 -
Penghasilan neto 8 bulan 319.440.000
Penghasilan neto 4 bulan di jakarta 145.720.000 +
Total penghasilan setahun (Medan + Jakarta) 465.160.000
PTKP (K/3)
Wp 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000= 13.500.000
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 393.160.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 143.160.000 = 35.790.000 +
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun 68.290.000
PPh Pasal 21 terutang dan telah dipotong di jakarta 20.430.000

26
PPh Pasal 21 telah dipotong Mei- November di Medan 7 x 5.982.500 = 41.877.500 -
PPh Pasal 21 dipotong bulan desember di Medan 5.982.500

Jawab

27
28
Soal VII

Ny. Nurdin, tidak punya NPWP, Status K/5 suami tidak bekerja, mulai bekerja sebagai
pegawai tetap pada PT. Terang Terus pada tanggal 1 April 2018 dengan gaji sebulan Rp.
9.500.000,-. Setiap bulan ia memperoleh Tunjangan transportasi sebesar Rp. 100.000,-
dan tunjangan beras sebanyak 40 kg (harga pasar beras Rp. 3.000,-/Kg).
Diminta:
1. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Nurdin setiap bulan
2. Tentukan PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Ny. Nurdin untuk masa
pajak Desember 2018.

gaji sebulan Rp. 9.500.000 P


Tunjangan transportasi sebesar Rp. 100.000,- P
tunjangan beras sebanyak 40 kg (harga pasar beras Rp. 3.000,-/Kg). X

Status PTKP K/3

Perhitungan PPh 21
I. Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 9.500.000

29
Tunjangan transportasi 100.000 +
Penghasilan bruto sebulan 9.600.000
II. Pengurang
1. Biaya jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan neto sebulan 9.120.000
III. Penghasilan neto setahun (April – Desember)
9 x 9.120.000 82.080.000
IV. PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 10.080.000

V. PPh Pasal 21 terutang setahun


5% x 120% x 10.080.000 604.800
VI. PPh 21 / bulan
604.800/ 9 67.200

Soal Sama tapi Ny. Nurdin orang asing


Perhitungan PPh 21
I. Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 9.500.000
Tunjangan transportasi 100.000 +
Penghasilan bruto sebulan 9.600.000
II. Pengurang
1. Biaya jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan neto sebulan 9.120.000
III. Penghasilan neto setahun (April – Desember)
9 x 9.120.000 82.080.000
IV. Penghasilan Neto disetahunkan
12/9 x 82.080.000 = 109.440.000
V. PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak 37.440.000
PPh Pasal 21 setahun

30
5% x 120% x 37.440.000 = 2.246.400

PPh Pasal 21 9 bulan


9/12 x 2.246.400 = 1.684.800

PPh 21/ bulan = 1.648.800/9 = 187.200

Status, K/3, Tidak punya NPWP


Mulai April 2018

Gaji 9.500.000 P
T. Transpor 100.000 P
Tunjangan Beras 40 Kg @3000 X

Kewajiban Subjektif sudah ada sejak awal tahun

Perhitungan PPh 21 sebulan


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 9.500.000
Tunjangan Transport 100.000
Jumlah p. Bruto sebulan 9.600.000

II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan Neto sebulan 9.120.000

III. Penghasilan neto setahun


9 x 9.120.000 = 82.080.000

PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
PKP 10.080.000

31
PPh Pasal 21 setahun (9bulan)
5% x 10.080.000 = 504.000

PPh 21 per bulan


504.000/9 = 56.000 x 120% = 67.200

Kewajiban Subjektif baru mulai April

Perhitungan PPh 21 sebulan


I. Penghasilan bruto sebulan
Gaji 9.500.000
Tunjangan Transport 100.000
Jumlah p. Bruto sebulan 9.600.000

II. Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 9.600.000 = 480.000 -
Penghasilan Neto sebulan 9.120.000

III. Penghasilan neto setahun


9 x 9.120.000 = 82.080.000

IV. Penghasilan neto disetahunkan


12/9 x 82.080.000 109.440.000

PTKP (K/3)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000
PKP 37.440.000

PPh Pasal 21 setahun


5% x 37.440.000 = 1.872.000

PPh 21 9 bulan
9/12 x 1.872.000 = 1.404.000

PPh 21 per bulan


1.404.000/9 = 156.000 x 120% = 187.200

Jawab

32
Soal VIII

Mr. Rudolf Pieter, tidak punya NPWP, Status K/3, adalah orang asing yang baru datang
dan mulai bekerja, mulai bekerja pada PT. Gembira Ria pada tanggal 1 Agustus 2018
untuk masa 3 tahun dengan gaji sebulan US $ 1.000 (kurs US $ 1 = Rp. 18.000,-) Setiap
bulan ia memperoleh tunjangan makan di kafetaria perusahaan senilai Rp. 500.000,-.
Bulan Oktober 2018 ia sudah mengurus NPWPnya.
Diminta:
Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas penghasilan Mr. Rudolf Pieter setiap bulan

Jawab

33
Soal IX

Ny. Rianto, sudah punya NPWP, status K/9 suami tidak bekerja, adalah pegawai tetap
pada PT. Pamulang menerima gaji sebulan Rp. 6.400.000,-. Setiap bulannya ia juga
menerima tunjangan pendidikan anak Rp. 300.000,-, tunjangan pajak Rp. 150.000,- dan
tunjangan transportasi Rp. 270.000,- sebulan.
Ia harus membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disyahkan
oleh menteri keuangan sebesar Rp. 200.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji.
Disamping itu ia juga harus membayar premi asuransi jiwa sebesar Rp. 130.000,00
sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya premi
asuransi jiwa dan asuransi kesehatan masing-masing sebesar Rp. 150.000,00 dan Rp.
140.000,00 sebulan.
Pada bulan Agustus 2018 Ny. Rianto meninggal dunia karena sakit.

34
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 terutang dan harus dipotong atas penghasilan Ny. Rianto
setiap bulan sebelum meninggal dunia.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat meninggal dunia.

Status PTKP K/3, Punya NPWP


gaji sebulan 6.400.000 P
tunjangan pendidikan anak 300.000 P
tunjangan pajak 150.000 P
tunjangan transportasi 270.000 P

Bayar sendiri dibayarkan


Iuran Pensiun 200.000 B -
Premi Asuransi Jiwa 130.000 X 150.000 P
Premi Asuransi Kesehatan - 140.000 P

Agustus 2018, meninggal

A. Perhitungan PPh Pasal 21/ bulan di awal tahun


I. Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 6.400.000
tunjangan pendidikan anak 300.000
tunjangan pajak 150.000
tunjangan transportasi 270.000
Premi Asuransi Jiwa Dibayarkan 150.000
Premi Asuransi Kesehat dibayarkan 140.000 +
Penghasian bruto sebulan 7.410.000
II. Pengurang
1. Biaya jabatan 5% x 7.410.000 = 370.500
2. Iuran pensiun 200.000 +
Jumlah pengurang 570.500
III. Pengashilan Neto sebulan 6.839.500
IV. Penghasilan neto setahun
12 x 6.839.500 = 82.074.000
PTKP K/3
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan

35
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000 -
IV. Penghasilan Kena Pajak 10.074.000
V. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 10.074.000 = 503.700
VI. PPh Pasal 21/ bulan
503.700/12 = 41.975

B. Perhitungan PPh 21 Saat berhenti karena meninggal ( Agustus)


I. Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 6.400.000 x 7 = 44.800.000
tunjangan pendidikan anak 300.000 x 7 = 2.100.000
tunjangan pajak 150.000 x 7 = 1.050.000
tunjangan transportasi 270.000 x 7 = 1.890.000
Premi Asuransi Jiwa Dibayarkan 150.000 x 7 = 1.050.000
Premi Asuransi Kesehat dibayarkan 140.000 x 7 = 980.000
Penghasian bruto sebulan 51..870.000
II. Pengurang
1. Biaya jabatan 5% x 51.870.000 = 2.593.500
2. Iuran pensiun 200.000 x 7 = 1.400.000 +
Jumlah pengurang 3.993.500 -
III. Jumlah penghasilan neto 7 bulan 47.876.500
IV, Penghasilan neto disetahunkan 12/7 x 47.876.500 = 82.074.000
V. PTKP K/3
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000 -

36
VI. Penghasilan Kena Pajak 10.074.000
VII. PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 10.074.000 = 503.700
VIII. PPh Pasal 21 terutang 7 bulan (Jan – Juli)
7/12 x 503.700 = 293.825
VIII. PPh Pasal 21 sudah dipotong Januari - Juli
7 x 41.975 = 293.825
PPh Pasal 21 kurang/ lebih potong Nihil

B. Perhitungan PPh 21 Saat berhenti bekerja karena ndak Mood kerja ( Agustus)
I. Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 6.400.000 x 7 = 44.800.000
tunjangan pendidikan anak 300.000 x 7 = 2.100.000
tunjangan pajak 150.000 x 7 = 1.050.000
tunjangan transportasi 270.000 x 7 = 1.890.000
Premi Asuransi Jiwa Dibayarkan 150.000 x 7 = 1.050.000
Premi Asuransi Kesehat dibayarkan 140.000 x 7 = 980.000
Penghasian bruto sebulan 51..870.000
II. Pengurang
1. Biaya jabatan 5% x 51.870.000 = 2.593.500
2. Iuran pensiun 200.000 x 7 = 1.400.000 +
Jumlah pengurang 3.993.500 -
III. Jumlah penghasilan neto 7 bulan 47.876.500

IV. PTKP K/3


Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
3 x 4.500.000 13.500.000 +
Jumlah PTKP 72.000.000 -

37
V. Penghasilan Kena Pajak 0
VI. PPh Pasal 21 terutang setahun 0
VII. PPh Pasal 21 terutang 7 bulan (Jan – Juli) 0
VIII. PPh Pasal 21 sudah dipotong Januari - Juli
7 x 41.975 = 293.825
PPh Pasal 21 lebih potong = 293.825 Dikembalikan

Jawab

38
Soal X

Tn. Sidi, tidak punya NPWP, status K/1, adalah pegawai tetap pada PT. Sinar Mas
memperoleh gaji sebulan Rp. 14.400.000,00. Setiap bulannya memperoleh tunjangan
uang sewa rumah Rp. 120.000,00, tunjangan khusus Rp. 100.000,00 dan tunjangan uang
lauk-pauk sebesar Rp. 270.000,00.
Ia harus membayar sendiri premi asuransi jiwa, iuran THT dan Iuran Pensiun masing-
masing sebesar Rp. 90.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan
membayarkan untuknya masing-masing Rp. 70.000,00 sebulan.

39
Pada bulan September 2018 ia berhenti bekerja karena sudah uzur dan sakit-sakitan
sehingga tidak sanggup lagi bekerja diperusahaanya tersebut.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan sebelum Tn.
Sidi berhenti bekerja.
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat Tn. Sidi berhenti bekerja

A. Perhitungan PPh 21 diawal tahun


Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 14.400.000
Tunjangan uang sewa rumah 120.000
Tunjangan khusus 100.000
Tunjangan uang lauk-pauk sebesar 270.000
Premi Asuransi Jiwa Dibayarkan 70.000 +
Penghasilan bruto sebulan 14.960.000
Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 14.960.000 = 748.000
Makasimal 500.000
Iuran THT 90.000
Iuran Pensiun 90.000 +
Jumlah pengurang 680.000 -
Penghasilan neto/ bulan 14.280.000
Penghasilan neto setahun 12 x 14.280.000 = 171.360.000
PTKP (K/1)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
1 x 4.500.000 4.500.000 +
Jumlah PTKP = 63.000.000 –
Penghasilan Kena Pajak = 108.360.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 120% x 50.000.000 = 3.000.000
15% x 120% x 58.360.000 = 10.504.800
Jumlah PPh 21 setahun 13.504.800
PPh 21 per bulan 13.504.800/12 = 1.125.400

A. Perhitungan PPh 21 diawal tahun


Penghasilan bruto sebulan
gaji sebulan 14.400.000
Tunjangan uang sewa rumah 120.000
Tunjangan khusus 100.000
Tunjangan uang lauk-pauk sebesar 270.000
Premi Asuransi Jiwa Dibayarkan 70.000 +
Penghasilan bruto sebulan 8 x 14.960.000 = 119.680.000
Pengurang
Biaya Jabatan 5% x 119.680.000 = 5.984.000
Makasimal 8 x 500.000 = 4.000.000
Iuran THT 8 x 90.000 = 720.000

40
Iuran Pensiun 8 x 90.000 = 720.000 +
Jumlah pengurang 5.440.000 -
Penghasilan neto 8 bulan 114.240.000
PTKP (K/1)
Wajib Pajak 54.000.000
Status Kawin 4.500.000
Tanggungan
1 x 4.500.000 4.500.000 +
Jumlah PTKP = 63.000.000 –
Penghasilan Kena Pajak = 51.240.000
PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x 120% x 50.000.000 = 3.000.000
15% x 120% x 1.240.000 = 223.200
Jumlah PPh 21 setahun 3.223.200
PPh 21 telah dipotong januari s. d. Agustus
8 x 1.125.400 9.003.200 –
PPh 21 lebih potong 5.780.000

Jawab

41
42
Soal XI
Nn. Siti, punya NPWP, status TK/6, bekerja sebagai tetap pada PT. Nirwana sejak
tanggal 1 Mei 2009 dan menerima gaji sebulan Rp. 8.300.000,00. Setiap bulannya ia juga
menerima tunjangan Khusus Rp. 350.000,00, tunjangan uang lauk-pauk Rp. 180.000,00
dan tunjangan kemahalan Rp. 500.000,00. Disamping itu ia juga menerima tunjangan
Gula dan Tepung Terigu sebanyak masing-masing 10 kg (harga pasarnya masing-masing
adalah Rp. 7.000,00 dan Rp. 5.000,00 per kg)
Ia harus membayar sendiri iuran pensiun kepada Dana pensiun yang pendiriannya telah
disyahkan oleh menteri keuangan sebesar Rp. 170.000,00 sebulan yang langsung
dipotong dari gaji, sedangkan perusahaan membayarkan untuknya Rp. 150.000,00
sebulan.
Ia juga membayar sendiri premi asuransi beasiswa dan premi asuransi dwi guna serta
premi asuransi kesehatan masing-masing sebesar Rp. 160.000,00 yang langsung dipotong
dari gaji. Sedangkan perusahaan membayarkan untuknya ketiga premi tersebut masing-
masing sebesar Rp. 140.000,00 sebulan.
Bulan Juni 2018 Nn. Siti berhenti bekerja karena pindah ke PT. Suya.
Di PT. Surya ia menerima gaji sebesar Rp. 11.000.000. Sementara, tunjangan dan
potongan-potongan lainnya persis sama dengan yang terjadi di PT. Nirwana.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan oleh PT.
Nirwana sebelum Nn. Siti berhenti bekerja.
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong oleh PT. Nirwana
selama tahun 2018 pada saat Nn. Siti berhenti bekerja dan buatkanlah formulir 1721-
A1 untuk Nn. Siti
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong setiap bulan oleh PT. Surya atas penghasilan Nn.
Siti selama tahun 2018.
d. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Surya atas penghasilan Nn. Siti
untuk masa pajak Desember

Jawab

43
44
45
Soal XII
Tn Robert,punya NPWP, status K/4, adalah warga negara Inggeris yang mulai bekerja di
Indonesia sejak tahun 2014 pada PT. Gegap gempita. Setiap bulannya ia memperoleh
gaji Rp. 7.000.000,00. Ia juga memperoleh tunjangan pajak Rp. 130.000,00, tunjangan
transportasi Rp. 100.000,00 serta makan siang yang disediakan oleh perusahaan senilai
Rp. 120.000,00 sebulan.
Setiap bulan ia harus membayar sendiri premi asuransi jiwa, premi asuransi kesehatan
dan premi asuransi kecelakaan kerja masing-masing sebesar Rp. 80.000,00 yang
langsung dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya masing-masing Rp.
50.000,00 sebulan.
Pada bulan November 2018 ia berhenti bekerja dan kembali kenegaranya untuk selama-
lamanya.
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong setiap bulan sebelum Tn.
Robert berhenti bekerja.
b. Buatlah perhitungan PPh pasal 21 yang terutang dan telah dipotong selama tahun
2018 pada saat Tn. Robert berhenti bekerja

Jawab

46
47
Soal XIII
Ny. Teten, punya NPWP, status K/5, suami tidak bekerja adalah pegawai tetap pada CV.
Permai menerima gaji sebulan Rp. 6.700.000,00. Setiap bulannya ia juga memperoleh
tunjangan anak Rp. 200.000,00, tunjangan uang sewa rumah Rp. 330.000,00 dan
tunjangan pajak Rp. 200.000,00.
Ia harus membayar sendiri premi asuransi bea siswa Rp. 170.000,00, premi asuransi
kesehatan Rp. 110.000,00 dan iuran pensiun Rp. 90.000,00 sebulan yang langsung
dipotong dari gaji. Perusahaan membayarkan untuknya masing-masing Rp. 70.000,00,
Rp. 80.000,00 dan Rp. 90.000,00 sebulan.
Pada bulan September 2018 ia mengajukan pensiun.
Sejak pensiun, ia menerima uang pensiun dari Dana Pensiun Kala Senja sebesar Rp.
6.000.000,- sebulan
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan atas penghasilan Ny. Teten
sebelum pensiun.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21terutang dan yang telah dipotong oleh CV Permai
atas penghasilan Ny. Teten pada saat pensiun
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja setiap bulan pada
tahun 2018.
d. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja untuk masa pajak
Desember 2018.
e. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Kala Senja atas
penghasilan yang diterima oleh Ny. Teten setiap bulan di tahun 2019.

Jawab

48
49
50
Soal XIV

Tn. Romana, status TK/6,sudah punya NPWP, adalah pegawai tetap dengan jabatan
Manajer Personalia pada PT. Setia dengan gaji Rp. 13.200.000,00 sebulan dan akan
memasuki masa pensiun mulai bulan Juni 2018. Setiap bulannya ia juga memperoleh
tunjangan uang beras Rp. 600.000,00, tunjangan pendidikan anak Rp. 300.000,00 dan
fasilitas makan siang yang disediakan oleh perusahaan senilai Rp. 300.000,00.
Ia harus membayar premi asuransi jiwa dan premi asuransi kesehatan serta iuran pensiun
masing-masing Rp. 170.000,00 sebulan yang langsung dipotong dari gaji. Perusahaan
membayarkan untuknya premi asurasni jiwa dan iuran THT masing-masing sebesar Rp.
150.000,00 sebulan.
Saat pensiun, Tn. Romana menerima uang pensiun sebesar Rp. 7.000.000,- sebulan dari
Dana Pensiun Bhakti.
Diminta :
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan atas penghasilan Tn
Romana oleh PT. Setia sebelum pensiun.
b. Buatlah perhitungan PPh Pasal 21 terutang dan yang telah dipotong oleh PT. Setia
atas penghasilan Tn. Romana pada saat pensiun
c. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti setiap bulan pada
tahun 2018.
d. Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti untuk masa pajak
Desember 2018.
e. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Dana Pensiun Bhakti atas penghasilan
yang diterima oleh Tn. Romana setiap bulan di tahun 2019.

Jawab

51
52
53
54

Anda mungkin juga menyukai