Anda di halaman 1dari 7

1.

Nama Jumlah pembelian


Karso 200,000,000
Udin 400,000,000
Poniman 150,000,000
Dullah 250,000,000
Jono 500,000,000
Koperasi guyub war 1,200,000,000

Karso
Nilai kontrak termaksud PPN 200,000,000
DPP (100/110) X Rp.200.000.000 181,818,182
0,25% x 181.818.182 454,545

Udin
Nilai kontrak termaksud PPN 400,000,000
DPP (100/110) X Rp.400.000.000 363,636,364
0,25% x 363636364 909,091

Poniman
Nilai kontrak termaksud PPN 150,000,000
DPP (100/110) X Rp.150.000.000 136,363,636
0,25 x 136.363.636 340,909

Dullah
Nilai kontrak termaksud PPN 250,000,000
DPP (100/110) X Rp.250.000.000 227,272,727
0,25 x 227.272.727 568,182

Koperasi guyub warga


Nilai kontrak termaksud PPN 1,200,000,000
DPP (100/110) X Rp.1.200.000.000 1,090,909,091
0,25 x 1.090.909.091 2,727,273

2.
2.PT Semen Padang menyerahkan 100 sak semen @ Rp 200.000 kepada Pemprov
DKI Jakarta untuk proyek infrastruktur. Besarnya pungutan dan yang memungut
PPh Pasal 22 atas transaksi tersebut adalah
Jika pembelian barang dilakukan oleh pemerinah
PPh pasal 22 = 1,5% x 20.000.000 = 300,000
Pemprov DKI membayar ke PT semen padang sebesar Rp. 19.700.000 (Karna potongan pajaknya Rp.300.000)

Jika dihitung dengan cara penjualan hasil produksi


0,25% DPP PPN = 0,25% x 20.000.000 = 50,000
3.PT PLN (Persero) merupakan BUMN di bidang kelistrikan melakukan pembelian
kertas untuk keperluan kantor pada tanggal 18 Mei 2014 sebesar Rp 88.000.000
(termasuk PPN). Tanggal 19 Mei 2014 juga melakukan pembelian kembali kertas
senilai Rp 99.000.000 (termasuk PPN). Besarnya pungutan PPh Pasal 22 atas
transaksi tersebut adalah

Pembelian tgl 18 mei


PPH pasal 22 (1,5% x 88.000.000) = 1,320,000
Karna BUMN tidak pemungutan PPN maka
88.000.000 - 1.320.000 = 86,680,000

Pembelian ke 2 tgl 19 mei


PPP pasal 22 (1,5% x 99.000.000) = 1,485,000
Karna BUMN tidak pemungutan PPN maka
99.000.000-1.485.000 = 97,515,000

Kalo penjualan kepada BUMN maka BUMN tersebut tidak berhak memungut PPN,
sehingga PPN dipungut oleh si penjual / rekanan (PT. Kertas).
Tagihan yang diajukan oleh PT. Kertas beserta dengan PPN nya, dan pembayaran
yang akan diterima oleh PT. MMM sebesar nilai transaksi ditambah dengan PPN
dikurangi oleh PPh Pasal 22
Maka (Rp. 99.000.000 - Rp. 1.485.000 = Rp. 98.851.500)

PPN yang dipungut oleh PT. Kertas harus disetorkan dan dilaporkan  oleh PT. kertas
tersebut sendiri.
a Rp.300.000)
1. Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 atas bunga simpanan koperasi yang dibayarkan kepada orang pribadi adalah sebagai berikut:

0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp240.000 per bulan; atau
10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp240.000 per bulan.
http://nusatax.com/perpajakan-atas-koperasi/
a. Bulan desember
Tuan S Rp 215,000
PPh pasal 4 ayat 2 0% x 215.000 : Rp -
Maka tuan s memperolah bunga 215rb

Ibu suprapti Rp245,000


PPh pasal 4 ayat 2 10% x 245.000 : Rp24,500
Maka bu suprapi memperoleh bunga Rp. 245.000- Rp.24.000 = Rp.220.500

b. Pembagian SHU Tuan F


10% x 4.000.000 400,000

Sdr. Tuan F menerima pembagian sisa hasil usaha koperasi (dividen) dari “Koperasi BR” sebesar Rp. 400.000,- Ata
dividen tersebut dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp. 400.000,- (10% x Rp. 4.000.000,-) dan bersifat final.

Jawaban denhari:
Koperasi BR membagikan SHU 2018 kepada salah satu anggotanya yaitu Tuan F sebesar Rp 4.000.000
pengecualian yang tidak dikenakan pemotongan PPh 23 dan PPh Pasal 4 ayat 2 adalah SHU (Sisa Hasil
Usaha) koperasi yang dibayarkan kepada anggota. Oleh karena itu Tuan F yang merupakan salah satu
anggota koperasi BR tidak dilakukan pemotongan pajak apapun.

c. c.Koperasi BR mendapatkan dividen dari PT SR karena Koperasi BR memiliki 10% saham PT SR. Dividen yang diterim
Koperasi BR adalah Rp 100.000.000
Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan berupa dividen, maka atas
penghasilan dividen tersebut dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final sebesar 10% dari penghasilan bruto
sebagaimana diatur dalam PP No. 19 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009.

Pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 adalah


Rp.100.000.000 x 10% = Rp.10.000.000

2. Diketahui
tanggal 4
Mendapat hadiah dari Kecap “Enaaak” karena telah mengumpulkan bungkus
kecap dan mengirimkannya ke alamat pemasaran kecap tersebut sebesar Rp
150.000.000. Penyelenggara adalah PT Enaaak, NPWP: 07.839.584.6-014.000
Tanggal 10 Membayar Imbalan sewa ruangan sebesar Rp 15.000.000 NPWP Koperasi
Kops: 02.340.865.2-016.000
Tanggal 23 Menggunakan jasa seorang akuntan dari KAP “HENDRA & REKAN” di Jl.
Mampang Raya No. 22 untuk menyelesaikan pembukuan dan membantu
mengisi SPT Tahunan PPh WP Badan yang harus segera disampaikan dengan
biaya Rp 5.500.000 (termasuk PPN). NPWP KAP: 02.437.486.4-014.000
Tanggal 25 Menerima pembayaran sebesar Rp 50.000.000 belum dipotong pajak dari
Pemkot Tangerang, Bendaharawan Sulastri, NPWP: 09.365.298.4-018.000
Tanggal 27 Menerima royalty sebesar Rp 60.000.000 dari manajemen artis PT Goyang
Danggut menggunakan merk “Sarwo Sidji” sebagai salah satu judul lagu
campursari yang di bawakan

Ditanya
a. PPH 23 dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong sarwo siji?
PPH 23 dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong pihak ketiga
Hitung Besarnya PPH Pasal 22 yang dipotong bendaharawan pemerintah

Jawab
Tanggal 4
Mendapatkan Hadiah
15% x 150.000.000 22,500,000
PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT enak adalah 22.500.000

Tanggal 10
2% x 15.000.000 300,000

Tanggal 23
2% x 5.500.000 110,000

Tanggal 25
di adalah sebagai berikut:

240.000 per bulan.

sebesar Rp. 400.000,- Atas


000,-) dan bersifat final.

r Rp 4.000.000
SHU (Sisa Hasil
kan salah satu

m PT SR. Dividen yang diterima

n berupa dividen, maka atas


10% dari penghasilan bruto

ulkan bungkus
ut sebesar Rp
584.6-014.000
P Koperasi

N” di Jl.
membantu
aikan dengan
014.000
pajak dari
4-018.000
PT Goyang
dul lagu

Anda mungkin juga menyukai