Makalah B3 - Nadila Prihatini
Makalah B3 - Nadila Prihatini
Nadila Prihatini
(061511133005)
Kelas A
2020-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memeberikan penerangan akan kefir, kegunaan kefir, dan
pembuatan kefir. Makalah ini memeberikan bantuan kepada mahasiswa dalam
mempelajari fermentasi kefir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kefir
Kefir adalah susu yang difermentasi dan berasal dari Caucasus. Kefir
dibuat dengan menginokulasi susu sapi, kambing atau domba dengan biji
kefir. Kefir tradisional dibuat dalam kantong kulit yang tergantung dekat pintu
masuk/keluar dan kantong diketuk oleh setiap orang yang melintas untuk
membantu susu dan biji kefir tercampur dengan baik. Menurut Albaarri dan
Murti (2003) kefir adalah produk susu yang difermentasikan dengan
menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus lactis, Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus, dengan ragi dalam proses fermentasi tersebut
menghasilkan asam dan alkohol. Pada tahap akhir proses dilakukan dalam
kemasan tertutup untuk tujuan produksi karbonat. Kefir berasal dari
pegunungan Kaukasian sebelah utara atau sebelah timur laut Mongolia, dan
telah diproduksi selama ratusan tahun dalam skala rumah tangga secara
tradisional dalam kantung kulit, atau dalam tembikar. Bahan untuk pembuatan
kefir biasanya adalah susu sapi atau susu kambing. Kefir ini diproduksi di
negara-negara di Rusia dan hanya sedikit diproduksi di negara-negara Eropa
(Surono, 2004). Kefir mengandung 0.5 – 1,0 % alkohol dan 0,9 – 1,1 % asam
laktat. Produk ini sangat populer di Uni Soviet, dimana konsumsi kefir
mencapai 4,5 kg per kapita per tahun (Rahman et al., 1992). Kefir diperoleh
melalui proses fermentasi susu pasteurisasi menggunakan starter berupa butir
atau biji kefir (kefir grain/kefir granule), yaitu butiran-butiran putih atau krem
dari kumpulan bakteri, antara lain Streptococcus sp., Lactobacilli dan beberapa
jenis ragi/khamir nonpatogen. Bakteri berperan menghasilkan asam laktat dan
komponen flavor, sedangkan ragi menghasilkan gas asam arang atau karbon
dioksida dan sedikit alkohol. Itulah sebabnya rasa kefir di samping asam juga
sedikit ada rasa alkohol dan soda, yang membuat rasa kefir lebih segar, dan
kombinasi karbon dioksida dan alkohol menghasilkan buih yang menciptakan
karakter mendesis pada produk (Usmiati, 2007). Fermentasi susu menjadi
kefir menghasilkan senyawa metabolit yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu
eksopolisakarida dan peptida bioaktif. Kedua senyawa tersebut akan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Polisakarida yang terbentuk pada kefir
juga berperan sebagai antitumor. Senyawa lain yang terdapat pada kefir adalah
kandungan β-galactosidase yang baik untuk penderita laktose intoleran.
Komponen antibakteri juga dihasilkan selama fermentasi kefir seperti asam
organik (asam laktat dan asetat), karbondioksida, hidrogen peroksida, etanol,
diacetil dan peptida (bakteriosin) yang tidak hanya berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan bakteri pembusuk selama
pengolahan dan penyimpanan makanan, tetapi dapat pula digunakan untuk
pencegahan beberapa gangguan pencernaan dan infeksi (Farnworth, 2005).
Kefir wujudnya agak kental dan memiliki rasa sedikit asam meski tidak sekental
yoghurt. Merupakan hasil fermentasi dari susu. Itulah beberapa kesamaan kefir dengan
yoghurt. Yang membedakannya adalah proses pembuatannya. Pada proses fermentasi
yoghurt, digunakan bakteri Bifidobacterium sp. dan Lactobacillus sp., di samping
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Sedangkan kefir dibuat dengan
menggunakan biji kefir yang mengandung bakteri Streptococci dan Lactobacilli /
Streptococcus sp dan Lactobacilli. Susu segar yang telah dipersiapkan dipanaskan terlebih
dahulu pada suhu 85-90 derajat Celcius, kemudian dimasukkan dalam wadah gelas dan
didiamkan sampai mencapai suhu kamar (25-28 derajat Celcius). Setelah itu, bibit kefir
dimasukkan dalam susu. Proses ini dibiarkan semalaman (antara 20-24 jam). Inilah proses
fermentasi yang dihasilkan oleh biji kefir. Hasilnya, susu akan membentuk gumpalan.
Gumpalan ini kemudian disaring yang akan memisahkan antara biji kefir dengan minuman
kefir yang siap diminum. Jika Anda suka, dapat ditambahkan gula atau madu sebagai
pemanis. Kefir dapat disimpan dalam lemari es selama 1-3 hari jika tidak langsung diminum.
Kefir memiliki rasa yang unik, campuran dari rasa asam, soda dan sedikit rasa alkohol. Juga
memiliki buih pada lapisan atasnya. Lebih nikmat bila diminum dalam keadaan dingin. Selain
kaya manfaat, pembuatan susu menjadi kefir merupakan salah satu cara mengawetkan susu
agar tidak cepat rusak. Anda juga dapat menikmati kefir dengan berbagai rasa. Di berbagai
tempat, kefir dijual dicampur dengan rasa buah. Seperti yoghurt, Anda juga bisa menikmati
frozen kefir yang nikmat. Nikmati kefir dan rasakan manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Albaarri, A. N., & Djoko, T. (2003). Analisa pH, Keasaman dan Kadar Laktosa pada Yakult,
Yoghurt, Kefir.Proceeding Simposium Nasional Hasil-hasil Penelitian di Unika
Soegijapranata, Semarang,22.
Farnworth, E.R. (2005). Kefir – a complex probiotic. Food Science and Technology Bulletin:
Functional Foods 2:1-17.
Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahaju, Suliantari dan C.C. Nurwitri. 1992. Bahan Pengajaran
Teknologi Fermentasi Susu. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut
Pertanian Bogor p 43
Surono, I.S. 2004. Probiotik, Susu Fermentasi dan Kesehatan. Yayasan Pengusaha Makanan
dan Minuman Seluruh Indonesia (YAPMMI). TRICK. Jakarta. p 31-32
Usmiati S. 2007. Kefir Susu Fermentasi Dengan Rasa Menyegarkan. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pasca Panen Pertanian.