Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen pengampun :

Irvan, Skep., Ners

Nama : Asep Nasrul Gunawan


Kelas : 3B
NIM : 4180180064

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
A. Definisi
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
Penyangkalan , digunakan untuk menghindari kesadaran akan kenyataan yang menyakitkan.
Proyeksi digunakan untuk melindungi diri dari mengenal impulsyang tidak dapat di terima dari
dirinya sendiri. Hypersensitifitas dan perasaan inferioritas telah dihipotesiskan telah
menyebabkan reaksi formasi dan proyeksi waham dan suporioritas.
Waham juga dapat muncul dari hasil pengembangan pikiran rahasia yang menggunakan fantasi
sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka yang terluka.

B. Etiologi
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang penyebab dari delusi atau waham ,yaitu :
1. Biologis
Pola keterlibatan keluarga relatif kuat yang muncul dikaitkan dengan delusi atau waham.
Dimana indiidu dari anggota keluarga yang dimanifestasikan dengan gangguan ini berada
pada resiko lebih tinggi untuk mengalaminya dibandingkan dengan populasi umum. Studi
pada manusia kembar juga menunjukukkan bahwa ada keterlibatan factor genetic.
2. Teori Psikososial
- System keluarga
Dikemukakan oleh Bowen (1978) dimana perkembangan skizofrenia sebagai suatu
perkembangan disfungsi keluarga. Konflik diantara suami istri mempengaruhi anak.
Banyaknya masalah dalam keluarga akan mempengaruhi perkembangan anak dimana
anak tidak akan mampu memenuhi tugas perkembangan dimasa dewasanya.
Beberapa ahli teori meyakini bahwa individu paranoid memiliki orang tua yang dingin,
perfeksionis, sering menimbulkan kemarahan, perasaan mementingkan diri sendiri yang
berlebihan dan tidak percaya pada individu. Klien menjadi orang dewasa yang rentan
karena pengalaman awal ini.
- Teori interpersonal
Dikemukakan oleh Sullivan (1953) dimana orang yang mengalami psikosis akan
menghasilkan suatu hubungangan orang tua-anak yang penuh dengan ansietas tinggi. Hal
ini jika dipertahankan maka konsep diri anak akan mengalami ambivalen.
- Psikodinamika
Perkemangan emosi terhambat karena kurangnya rangsangan atau perhatian iu, dengan
ini seorang bayi mengalami penyimpangan rasa aman dan gagal untuk membangun rasa
percayanya.
Sehingga menyebabkan munculnya ego yang rapuh karena kerusakan harga diri yang
parah, perasaan kehilangan kendali, takut dan ansietas berat. Sikap curiga terhadap
seseorang dimanifestasikan dan dapat berlanjut disepanjang kehidupan. Proyeksi
merupakan mekanisme koping paling umum yang digunakan sebagai pertahanan
melawan perasaan .

Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham adalah :


1. Gagal melalui tahapan perkemangan dengan sehat
2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
5. Kegagalan yang sering dialami
6. Keturunan, paling sering pada kembar satu telur
7. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat, misalnya menyalahkan
orang lain.
C. Manifestasi klinis
Tanda dan gejaladilihat dari jenis waham :
1. Waham Agama yaitu keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai keyakinan.
2. Waham kebesaran : keyakinan klien yang berlebihan tentang kebesaran dirinya atau kekuasan
khusus dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataaan.
3. Waham Somatik : klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu , terserang penyakit atau
didalam tubuhnya terdapat binatang dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
4. Waham curiga ; klien yakin bahwa ad orang atau kelompok orang yang sedang mengancam
dirinya dan berusaha merugikan atau mencederai dirinya dan diucapkan berulangkali, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan .
5. Waham nihilistik: klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia atau sudah
meninggal dunia dan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Penatalaksanaan
PenanPganan pasien dengan gangguan jiwa waham antara lain:
1. sikofarmalogi
a. Litium Karbonat ; adallah jenis litium yang paling sering digunakan untuk mengatasi
gangguan bipolar, menyusul kemudian litium sitial.Litium masih efektif dalam
menstabilkan mood pasien dengan gagguan bipolar. Gejala hilang dalam jangka waktu 1-
3 minggu setelah minum obat litium juga digunakan untuk mencegah atau mengurangi
intesitas serangan ulang pasien bipolar dengan riwayat mania.
b. Haloperidol : merupakan obat antipsikotik (mayor tranquliner) pertama dari turunan
butirofenon. Mekanisme kerjanya yang pasti tidak diketahui. Haloperidol efektif untuk
pengobatan kelainan tingkah laku berat pada anak-anak yang sering membangkang dan
ekslosif. Haloperidol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek , pada anak yang
hiperaktif juga melibatkan aktivitas motoric berlebih disertai kelainan tingkah laku
seperti : implusive, sulit memusatkan perhatian , agresif, suasana hati yang labil dan tidak
berhubungan dengan obat antikonvulsan lain maupun obat-obat lain yang digunakan
untuk mengobati nyeri pada neuralgia trigeminal.
2. Pasien hiperaktif atau agitasi anti psikotik low potensial
Penatalaksanaan ini berarti mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat anti psikotik untuk pasien waham .
a. Antipsikosis atipikal (olanzapine , risperidone). Pilihan awal risperidone tablet
1mg,2mg,3mg, atau clozapine tablet 25 mg, 100mg. Keuntungan
b. Tipikal (chlorpromazine , haloperidol ), chlorpromazine 25-100mg. ERfektif untuk
menghilangkan gejala positif.
3. Penarikan diri high potensial
Selama seseorang mengalami waham. Dia cenderung menarik diri dari pergaulan dengan
orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri (khayalan dan pikirannya sendiri ).
Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan pasien waham adalah penarikan diri high
potensial. Hal ini berarti penatalaksanaan asien waham ditekankan pada gejala dari waham itu
seniri , yaitu gejala penarikan diri yang berkaitan dengan kecanduan morfin biasanya dialami
sesaat sebelum waktu yang dijadwalkan berikutnya, penarikan diri dari lingkungan sosial.
4. ECT tipe katatonik
Electro convulsive terapi (ECT) adalah sebuah prosedur dimana arus istrik melewati otak
untuk memicu kejang singkat. Hal ini tampaknya menyebabkan perubahn dalam kimiawi
otak yang dapat mengurangi gejala penyakit mental tertentu, seperti skizofernia katatonik.
ECT bis menjadi pilihan jika gejala yang parah atau jika obat0obatan tidak memantu
meredakan katatonik episode.
5. Psikoterapi
Walaupun obat-obatan penting untuk mengatasi pasien waham , namun psikoterapi juga
penting . Psikoterapi mungkin tidak sesuai untuk semua orang, terutama jika gejala terlibat
dalam proses terapi yang memerlukan komunikasi dua arah. Yang termasuk dalam
psikoterapi adalah terapi prilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supportif.

Anda mungkin juga menyukai