Anda di halaman 1dari 23

KASUS

Ny. E 44 tahun tanggal lahir 12 september 1969 jenis kelamin perempuan


agama islam alamat gunung gebang suku jawa pendidikan SLTA tanggal masuk
rumah sakit rabu 11 desember 2020. Pasien mengeluh lemas dan perut terasa
nyeri. Nyeri skala 8 dari 1-10 skala yang diberikan, perut terasa seperti di remas-
remas, nyeri hilang timbul. Pasien mengeluhkan diare konsistensi cair dan
berwarna hijau bising usus 34x/mnt. Infus RL 40 tpm makro terpasang di tangan
kanan. Suhu 36, 3 C, TD 100/70 mmgh RR 20x/mnt Nadi 80x/mnt.
Pasien menyatakan sewaktu di rumah memakan buah mangga busuk yang
sudah jatuh dari pohon mangga yang berada di depan rumahnya. Akibat
memakan buah mangga yang busuk, pasien kemudian mengalami diare dengan
konsistensi cair dan berwarna hijau. Sudah 3 hari diare disertai muntah, demam
dan nyeri perut yang tidak sembuh-sembuh, pasien kemudian dibawa oleh
suaminya ke RSUD Prambanan untuk dilakukan pengobatan dan perawatan lebih
lanjut. Pasien menyatakan sudah BAB 3x dengan konsistensi feses cair dan
berwarna hijau, tidak disertai lendir maupun darah. Pasien mengeluhkan nafsu
makannya menurun dan perutnya masih terasa sakit. Pasien terlihat lemah dan
lemas. Pasien mengeluhkan perutnya bersuara secara terus- menerus dan keras.
Bising usus 34 x/menit. Pasien menyatakan sudah menjalani operasi sebanyak 7
kali. Tahun 2017 pasien operasi ileus, 2018 pasien operasi KET (Kehamilan
Ektopik Terganggu), tahun 2019 pasien pernah dilakukan appendiktomi. Pasien
menyatakan pernah dioperasi trakoma (silindris) dan amandel. Pasien alergi obat-
obatan golongan sulfa. Pasien menyatakan mempunyai penyakit jantung bawaan,
yaitu jantungnya tidak bersekat. Selama dirumah sakit pasien tidak bisa tidur.
ASUHAN KEPERAWATAN
Hari, tanggal : Senin, 14 Desember 2020
Waktu : Pukul 24.00 WIB
Tempat :-
Pengkaji : Elisa Putri
Diagnosis Medis : Gastroenteritis Akut (GEA)

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. E
Umur : 44 tahun
Tanggal lahir : 12 September 1969
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Suku : Jawa
Alamat : Gunung Gebang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Dagang
Tanggal Masuk RS : Rabu, 11 Desember 2020
No. CM : 035985

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama :
Pasien mengeluh lemas dan perut terasa nyeri. Nyeri skala 8 dari 1-10
skala yang diberikan, perut terasa seperti di remas-remas, nyeri hilang timbul.
Pasien mengeluhkan diare konsistensi cair dan berwarna hijau
Kronologis keluhan
1. Faktor pencetus : memakan buah mangga busuk yang sudah
jatuh dari pohon mangga yang berada di depan rumahnya
2. Timbul keluhan : ( √ ) Mendadak, (- ) Bertahap
3. Lamanya : Tidak terkaji
4. Upaya mengatasi : Tidak terkaji
2. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Riwayat Alergi : Pasien alergi obat-obatan golongan sulfa
2. Riwayat Kecelakaan : Tidak terkaji
3. Riwayat dirawat di Rumah sakit (kapan, alasan dan berapa lama) :
No Tanggal Alasan Berapa lama Tempat

1 2017 Operasi Ileus Tidak terkaji RS Suka Maju


2 2018 Operasi Ket Tidak terkaji RS Suka Maju
3 2019 Operasi Trakoma Tidak Terkaji RS Suka Maju

4. Riwayat Minum Obat : Tidak Terkaji

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


4. Riwayat Psikososial dan Spiritual

1. Siapakah orang terdekat dengan pasien? : Suami

2. Interaksi dalam keluarga :


a. Pola Komunikasi : Baik dan komunikatif
b. Pembuat Keputusan : Suami
c. Kegiatan Kemasyarakatan : Memecahkan masalah dengan
bermusyawarah
3. Apakah dampak sakit pasien terhadap keluarga ?
Dampak dari penyakit klien terhadap keluarga membuat
keluarga lebih memberi jarak dan memproteksi diri agar tidak
terkena infeksi
4. Apakah masalah yang mempengaruhi pasien ?
Masalah yang saat ini yang mempengaruhi klien hanya stress terhadap
penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
5. Mekanisme koping terhadap stress :
(- ) Pemecahan masalah ( - ) Minum obat
(- ) Makan ( - ) Cari pertolongan
(- ) Tidur ( - ) Lain-lain : Tidak Terkaji
6. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
a. Hal apakah yang sangat dipikirkan saat ini ? Tidak Terkaji
b. Apakah harapan setelah menjalani perawatan ? Tidak Terkaji
c. Apakah perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit ? ( tidak
terkaji )
7. Sistem nilai kepercayaan
a. Apakah nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan ? Tidak
ada
b. Apakah aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan ?
solat 5 waktu dan mengaji
8. Bagaimanakah kondisi Lingkungan Rumah ? Tidak Terkaji

5. Pola Kebiasaan
Pola Kebiasaan
Hal Yang Dikaji Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
Pola Nutrisi Kebiasaan pasien makan Pasien makan hanya setengah
sebelum sakit yaitu 3 x sehari, porsi dari diet lunak yang
dengan menu nasi, sayur dan diberikan oleh RS. Pasien
lauk. Pasien menyatakan makan menyatakan tidak merasa nafsu
hanya habis ½ porsi saja, makan dan perut terasa kenyang.
karena sudah merasa kenyang.
Makanan favorit pasien adalah
pempek dan siomay. Pasien
menyatakan sehari-harinya
susah makan (sudah bawaan
dari kecil
Pola eliminasi Pasien BAK, warna kuning
Pasien BAK warna kuning jernih
jernih, ± 5 – 6 x dalam sehari.
±5 – 6 x dalam sehari. Pasien
Pasien BAB di WC rumah,
menyatakan tidak pernah
pasien mengatakan BAB 2x
menahan miksi.
sehari, konsistensi feses keras
Pasien mengatakan sehari sudah
dan tidak ada lendir ataupun
BAB 3x dengan konsistensi cair
darah. Pasien menyatakan sakit
dan berwarna hijau. Pasien
di daerah anus saat mengedan.
terakhir BAB malam ini (01
Januari 2014) 10.30 WIB tidak
terlihat lendir dan darah. Pasien
tidak menggunakan obat
dulcolax.

Pola personal Frekuensi mandi Rambut terlihat


hygiene Sebelum sakit 2x rapi, kuku terlihat
sehari rapi dan bersih,
mulut selalu bersih
dan pakaian
diganti setiap hari,
mandi 2x sehari
setiap sore dan
pagi, pasien
menyatakan
hanyap di lap
dengan air.

Pola istirahat tidur Tidak Terkaji Tidak Terkaji


Pola aktivitas dan Klien sebelum sakit berdagang Klien saat di rawat di rumah sakit
latihan hanya bedrest tidak ada kegiatan
lain karena klien mengeluh lemas

Pola kebiasaan yang Tidak terkaji Tidak terkaji


mempengaruhi
kesehatan

6. PENGKAJIAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum:
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 44 kg
Tinggi badan : 153 cm
Berat badan ideal : Tidak terkaji
TTV : TD 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Frekuensi nafas : 20x/menit
Suhu tubuh : 36.3oC
a. Sistem Penglihatan:
Posisi mata : ( √ ) Simetris ( − ) Asimetris
Kelopak mata : (√) Normal ( − ) Ptosis
Pergerakan bola mata : ( √ ) Normal ( − ) Abnomal
Konjungtiva : (√ ) Merah muda ( − ) Anemis ( − )
Sangat merah
Kornea : ( √ ) Normal ( − ) Keruh/berkabut
Sklera : ( − ) Ikterik (√ ) Anikterik
Pupil : ( √ ) Isokor ( − ) Anisokor
Otot-otot mata : ( √ ) Tidak ada kelainan ( − ) Juling
keluar
( − ) Juling ke dalam ( − ) berada
diatas
Fungsi penglihatan : ( √ ) Baik ( − ) Kabur
( − ) Dua bentuk/diplopia
Tanda-tanda radang : Tidak ada
Pemakaian kaca mata : ( √ ) Tidak ( − ) Ya, jenis: tidak ada
Pemakaian lensa kontak : Tidak
Reaksi terhadap cahaya : Positif

b. Sistem Pendengaran :
Daun telinga : ( √ ) Normal ( − ) Tidak, kanan/kiri: Tidak ada
Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Khas serumen,
kuning, cair
Kondisi telinga tengah : ( √ ) Normal ( − ) Kemerahan
( − ) Bengkak ( − ) Terdapat
lesi
Cairan dari telinga : ( √ ) Tidak (−) Ada
Perasaan penuh di telinga : (−) Ya ( √ ) Tidak
Tintus : ( − ) Ya ( √ ) Tidak
Fungsi pendengaran : ( √ ) Normal ( − ) Kurang( − )
Tuli
Gangguan keseimbangan : ( √ ) Tidak ( − ) Ya
Pemakaian alat bantu : ( − ) Ya ( √ ) Tidak
e. Sistem Wicara : ( √ ) Normal ( − ) Tidak
f. Sistem Pernafasan :
Jalan nafas : ( − ) Bersih ( √ ) Ada sumbatan
Pernafasan : ( − ) Tidak sesak ( √ ) Sesak
Menggunakan otot bantu pernafasan: ( − ) Ya ( √ ) Tidak
Frekuensi : 24x/menit
Irama : ( − ) Teratur ( √ ) Tidak teratur
Jenis pernafasan : Spontan
Batuk : ( − ) Tidak ( √) Ya : produktif
Sputum : ( − ) Tidak ( √) Ya : Hijau
Konsistensi : (√) Kental ( − ) Encer
Terdapat darah : ( √) Ya ( − ) Tidak
Suara nafas : ( − ) Vesikuler ( √ ) Ronkhi
( − ) Wheezing ( − ) Rales
Nyeri saat bernafas : ( √ ) Ya ( − ) Tidak
Penggunaan alat bantu nafas: ( √ ) Tidak ( − ) Ya
 Pemeriksaan refleks:
Refleks fisiologis: ( √ ) Normal ( − ) Tidak
Refleks patologis: ( √ ) Normal ( − ) Tidak
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut : Gigi ( √ ) Caries ( − ) Tidak
Penggunaan gigi palsu : ( − ) Ya ( √ ) Tidak

Lidah kotor : ( − ) Ya ( √ ) Tidak


Salifa : ( √ ) Normal ( − ) Abnormal
Muntah : ( v) Ya ( - ) Tidak
 Isi : ( - ) Makanan( − ) Cairan( − ) Hitam
 Warna : ( - ) Sesuai warna makanan
( − ) Kehijauan ( − ) Coklat
( − ) Kuning ( − ) Hitam
 Frekuensi : Tidak Terkaji
 Jumlah : Tidak Terkaji
 Nyeri daerah perut : ( √ ) Ya ( − ) Tidak
 Skala nyeri :8
 Bising usus : Bising usus 34 x/menit, hiperperistaltik
 Lokasi & karakter nyeri:
( v ) Seperti ditusuk-tusuk ( - ) Melilit-lilit ( − ) Cramp
( − ) Panas/seperti terbakar ( − ) Setempat ( − ) Menyebar
( − ) Berpindah-pindah ( − ) Kanan atas ( √ ) Tengah
bawah ( √ ) Kanan bawah ( − ) Kiri atas ( − ) Kiri
bawah
 Diare : ( √ ) Ya (-) Tidak
Lamanya : Sudah 3 hari
frekuensi :
Warna feaces : Hijau
Konsistensi faeces : ( -) Setengah padat ( v) Cair ( − ) Berdarah
( − ) terdapat lendir ( − ) Tidak ada kelainan
Konstipasi : ( √ ) Tidak ( − ) Ya
e. Sistem Endokrin
Perbesaran kelenjar tiroid : ( √ ) Tidak ( − ) Ya
( − ) Exoptalmus ( − ) Poliuri ( − )
( − ) Tremor Polidipsi ( − )
( − ) Diaporesis Poliphagi
Nafas berbau keton : ( − ) Ya ( √ ) Tidak

Luka gangren : ( √ ) Tidak (


− ) Ya
h. Sistem Urogenital
Balance cairan : hanya ± 4 gelas (± 1000 cc) per hari.
Perubahan pola kemih : Pasien BAK warna kuning jernih ±5 – 6 x
dalam sehari. Pasien menyatakan tidak pernah menahan miksi
Distensi/ketegangan kandung kemih : ( − ) Ya ( √ ) Tidak
Keluhan sakit pinggang : ( − ) Ya ( √ ) Tidak
Skala nyeri : Tidak ada
i. Sistem Integumen
Turgor kulit : ( √ ) Baik
( − ) Buruk
Temperatur kulit: : 36,3°c
Warna kulit : ( √ ) Pucat ( − ) Sianosis ( − ) Kemerahan
Keadaan kulit : ( √ ) Baik ( − ) Lesi ( − ) Ulkus
( − ) Luka, lokasi : tidak ada
( − ) Insisi operasi, lokasi : tidak ada ( − )
Gatal-gatal ( − ) Memar/lebam
( − ) Kelainan pigmen
( − ) Luka bakar, Grade : tidak, Porsentase :
tidak ( − ) dekubitus, lokasi : tidak ada
Kelainan kulit : ( √ ) Tidak ( − ) Ya, jenis : tidak ada
j. Sistem Muskoloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : Klien mengeluh lemas
Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( − ) Ya ( √ )Tidak
Tidak Fraktur : ( − ) Ya ( √ )Tidak
Kelainan bentuk tulang sendi : Normal
Kelainan struktur tulang belakang : Normal
Keadaan tonus otot : ( √ ) Baik ( − ) Hipotoni
( − ) Hipertoni ( − ) Atoni
Kekuatan otot :
5 5 5 55 5 5 5

5 5 5 55 5 5 5

7. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium hematologi :
Komponen Hasil Nilai normal Satuan
L : 14,0-18,0
P : 12,0-16,0
Hemoglobin 11,7 gr/dL

Leukosit 5,8 Dws : 4,0-11,0 ribu/mm3

L : 4,5-6,2
Eritrosit 4,31 juta/mm3
P : 4,0-5,4

Dws : 150,0-
Trombosit 202 ribu/mm3
450,0

L : 42-52
Hematokrit 39,4 %
P : 37-47

Netrofil Segmen 78,2 50-65 %


Dws : 20-40
Limfosit 12,7 %
 Pemeriksaan penunjang laboratorium faal
Komponen Hasil Nilai normal Satuan
Ureum 16,0 10-50 mg/dL
Kreatinin 1,28 L : 0,8-1,4 mg/dL

P : 0,6-1,0

 Pemeriksaan penunjang analisis feses


Komponen Hasil Nilai normal Satuan
Warna Hijau Cokelat -
Konsistensi Cair Lembek -

 Pemeriksaan urin lengkap


Komponen Hasil Nilai normal Satuan
Warna Kuning Kuning muda –

kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
pH 7,0 4,6-8,5
Berat jenis 1,010 1,003-1,030
Protein - Negatif mg/dL
Reduksi - Negatif mg/dL
Urobilinogen Normal Normal mg/dL
Bilirubin - Negatif mg/dL
Keton 2+ Negatif mg/dL
Nitrit - Negatif mg/dL
Lekosit esterase - Negatif Leu/mikro l
Blood (Eri/Hb) - Negatif mg/dL

8. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Infus RL 40 tpm makro terpasang di tangan kanan pasien kondisi


balutan bersih, tidak terlihat tanda-tanda infeksi.
2. Injeksi ethiferan (metoclopramide HCI) 10mg/ 8jam

3. Injeksi ranitidin 50mg/ 8jam

4. Obat oral antasida 4x 2 sendok teh

5. Obat oral sukralfat 3x 500mg

6. Obat oral lansoprazol 3x 30mg

7. Diet lunak tanpa serat tanpa buah (Diet LTSTB)


B. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. DS : Diare Proses
infeksi
1. Pasien menyatakan nyeri di perut

2. Pasien menyatakan perutnya


bersuara secara terus-menerus
dan terdengar keras

3. Pasien mengatakan sehari sudah


BAB 3x dengan konsistensi cair
dan berwarna hijau, tanpa lendir
dan darah

DO :

1. Bising usus 34 x/menit

2. Pasien terdiagnosis GEA

3. Pasien terlihat lemah dan lemas

2. DS : Resiko tinggi Kehilanga


kekurangan n cairan
1. Saat dirawat di RS pasien
volume cairan aktif
menyatakan minum 2 – 3 gelas (±
750 cc) per hari

2. Pasien menyatakan diare sudah 3


hari, frekuensi >3x sehari, konsistensi
cair, warna hijau

3. Pasien menyatakan muntah disertai


demam saat di rumah

DO :
4. Pasien terlihat lemah

5. Bibir terlihat kering

6. Infus RL 40 tpm makro terpasang di


tangan kanan pasien sejak 01 Januari
2014

7. Pasien terdiagnosa GEA

8. Tanda-tanda vital

9. Suhu : 36,3º C Nadi : 80 x/menit

10. : 100/70 mmHg

11. RR : 20 x/menit

12. Pemeriksaan lab Hematokrit : 39,4 %

3. DS : Nyeri akut Hiperperist


1. Pasien menyatakan tidak nafsu makan altik, diare
dan merasa kenyang lama,
2. Pasien menyatakan sakit pada perut iritasi kulit

P : Nyeri abdomen atau


jaringan
Q : Diremas-remas
R : Abdomen
S : 8 (1-10)
T : Hilang timbul

3. Selama di rumah sakit pasien


menyatakan tidak bisa tidur, tidur hanya
sebentar dan tidak Pulas

DO :
1. Tanda-tanda vital :

 Suhu : 36,3º C

 Nadi : 80 x/menit

 TD : 100/70 mmHg

 RR : 20 x/menit

2. Mata terlihat sayu

3. Bising usus : 34 x/menit

4. Pasien terdiagnosis GEA


C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktiif
3. Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit
atau jaringan

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Tujuan dan kriteria Rencana tindakan Rasional
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi

Setelah dilakukan 1. Observasi dan catat 1. Membantu membedakan


tindakan keperawatan frekuensi defekasi, penyakit individu dan
selama 3x24 jam karakteristik, jumlah mengkaji beratnya episodik
diharapkan pasien dan faktor pencetus.
2. istirahat menurunkan
melaporkan penurunan
2. Tingkatkan tirah baring, motilitas usus juga
diare dengan kriteria
berikan alat-alat di menurunkan laju
hasil :
samping tempat tidur metabolisme, jika infeksi
1. Bising usus
atau perdarahan sebagai
<25 x/menit 3. Buang feses dengan
komplikasi. Defekasi tiba-
2. Melaporkan
cepat, berikan pengharum
tiba dapat terjadi tanpa tanda
penurunan frekuensi
ruangan.
dan dapat tidak terkontrol,
defekasi (1 x/hari)
4. Identifikasi makanan dan peningkatan risiko
3. Melaporkan
cairan yang mencetus inkontinensia/ jatuh bila alat-
konsistensi feses
diare, misal: sayuran alat tidak dijangkauan
menjadi lunak
segar dan buah, sereal, tangan.
bumbu, minuman
3. Menurunkan bau tak sedap
karbonat, produk susu
untuk menurunkan rasa malu
5. Mulai lagi pemasukan
pasien
cairan per oral secara
4. Memberikan istirahat kolon
bertahap. Tawarkan
minuman jernih tiap jam
dengan menghilangkan atau
: Hindari minuman menurunkan rangsang cairan/
dingin makanan
6. Anjurkan pasien 5. Memberikan istirahat kolon
untuk makan sedikit dengan menghilangkan atau
tapi sering menurunkan rangsang
7. Berikan kesempatan makanan atau cairan. Makan
untuk menyatakan kembali secara bertahan
frustasi sehubungan cairan mencegah kram dan
dengan proses diare berulang : namun cairan
penyakit dingin dapat menimbulkan
8. Observasi demam, reaksi stress yang dapat
letargi, takikardi, meningkatkan motilitas usus.
leukositosis,
penurunan protein 6. Memberikan kesempatan

ureum, ansietas dan pada lambung untuk

kelesuan mencerna makanan

9. Kelola pemberian obat 7. Adanya penyakit dengan


sukralfat 3x 500mg dan penyebab tak diketahui sulit
lansoprazol 3x 30mg untuk sembuh dan yang

10. Kelola pemberian oral memerlukan intervensi bedah

Antasida : FF 4x2 sendok dapat menimbulkan reaksi

teh stress yang dapat


memperburuk situasi.

8. Tanda bahwa toksik


megakolon atau perforasi dan
peritonitis akan terjadi/ telah
terjadi memerlukan intervensi
medik segera.

9. Diberikan untuk mengurangi


proses inflamasi dan
mencegah mual

10. Menurunkan iritasi gaster,


mencegah inflamasi dan
menurunkan risiko infeksi
pada kolitis
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktiif

Setelah dilakukan 1. Awasi masukan dan 1. Memberikan informasi tentang


tindakan keperawatan
selama 3x24 jam haluaran, karakter dan keseimbangan cairan, fungsi ginjal
diharapkan pasien dapat jumlah feses, perkiraan dan kontrol penyakit usus juga
mempertahanka n
volume cairan yang kehilangan cairan yang merupakan pedoman untuk
adekuat dengan kriteria
hasil : tak terlihat, misal: penggantian cairan.
1. Mukosa lembab berkeringat. Ukur berat
2. Hipotensi (termasuk postural),
2. Tanda vital dalam jenis urine, observasi
takhikardi, demam dapat
batas normal oliguria.
menunjukan respon terhadap dan/
3. Keseimbanga n 2. Kaji tanda-tanda vital
atau efek kehilangan cairan.
masukan dan haluaran (tekanan darah, nadi,
dengan urine normal suhu)
3. Menunjukan kehilangan cairan
dalam konsentrasi/ 3. Observasi kulit kering
berlebihan atau dehisrasi
jumlah berlebihan dan
membran mukosa,
4. Indikator cairan dan status
penurunan turgor kulit,
nutrisi.
pengisisan kapiler
5. Kolon diistirahatkan untuk
lambat.
penyembuhan dan untuk
4. Ukur berat badan setiap
menurunkan kehilangan cairan
hari.
usus.
5. Pertahankan pembatasan
6. Diet tak adekuat dan penurunan
oral, tirah baring, hindari
absorpsi dapat menimbulkan
kerja.
defisiensi vitamin K dan merusak
koagulasi, potensial risiko
perdarahan.
7. Kehilangan cairan usus berlebih
dapat menimbulkan
ketidakseimbangan elektrolit,
misal: kalium yang perlu untuk
fungsi tulang dan jantung.

3.

Anda mungkin juga menyukai