Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

TERHADAP BAYI Ny. M

DENGAN KEJANG

Disusun Oleh :
1. Imeldha Yurisna Sari (1804296)
2. Indah (1804297)
3. Indriani Supardi (1804298)
4. Khofifah Ihwani (1804299)
5. Lelya Reema Fitria (1804300)

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Senin 30 September 2019
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Di PMB Puji Eka Astuti Amd.Keb

A. Data Subyektif
1. Identitas/ Biodata Pasien
Nama Bayi : By. Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : I (pertama)
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. anto
Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam  
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Teratai Alamat : Jl. Teratai

3. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaan bayinya

4. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, bayi
tampak kejang, mata berputar-putar, tangan dan kaki kaku, tubuhnya gemetar,
tubuhnya lebih aktif dari biasanya.

5. Riwayat Persalinan
a. Persalinan ditolong oleh : Bidan
b. Jenis persalinan : Spontan pervaginam
c. Tempat persalinan : RB Kasih Ibu
d. Lama persalinan :
Kala I : 10 jam 30 menit
Kala II : 30 menit
Kala III : 30 menit
Kala IV : 2 jam
e. Masalah saat persalinan : tidak ada
f. Keadaan air ketuban : jernih
g. Keadaan umum bayi : kelahiran tunggal, UK saat melahirkan + 40 minggu

6. RiwayatKelahiran
a. Tanggal lahir : 25 September 2018
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. BB lahir : 2800 gram
d. PB lahir : 48 cm
e. LK lahir : 35 cm
f. LD lahir : 30 cm
g. LiLA lahir : 9,6 cm
h. AS lahir : 5/8

Penilaian 1 menit 5 menit


Appearance 1 2
Pulse 1 2
Grimace 1 1
Activity 1 2

Respiratory 1 1

Jumlah 5 8

i. Reflek lahir
Moro reflek :-
Tonic neck reflek :-
Rooting reflek :-
Graps reflek :-

B. Data Obyektif
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : lemah-hiperaktif
b. Antopometri
BB lahir : 2800 gram
PB lahir : 48 cm
LK lahir : 35 cm
LD lahir : 30 cm
Lila lahir : 9,6 cm
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 360C
RR : 30 kali/ menit
Nadi : 98 kali/Menit
2. Status present
a. Kepala
Simetris : tidak ada kelainan yang dialami
Caput succedenum : tidak ada
Chepal hematoma : tidak ada
Sutura : tidak ada moulage
Luka kepala : tidak ada
b. Mata
Posisi : simetris kanan dan kiri, tampak berputar-putar
Kotoran : tidak terdapat kotoran
Perdarahan : tidak terdapat perdarahan
Konjungtiva : pucat
Sclera : ikterik 
c. Hidung
Lubang hidung : terdapat 2 lubang kanan dan kiri
Cuping hidung : ada, simetris kanan dan kiri
Keluaran : terdapat lendir
d. Mulut
Simetris : atas dan bawah
Palatum : tidak ada celah
Saliva : tidak ada hipersaliva
Bibir : tidak ada labia skizis
Gusi : merah, tidak ada laserasi
Lidah bintik putih : tidak ada
e. Telinga
Simtris : kanan dan kiri
Daun telinga : ada kanan dan kiri
Lubang telinga : ada kanan dan kiri berlubang
Keluhan : tidak ada
f. Leher
Kelainan : tidak ada kelainan
Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
g. Dada
Simetris : simetris akan dan kiri
Pengeraakan : bergerak waktu bernafas
Bunyi nafas : nafas lambat, teratur
Bunyi jantung : dangkal, cepat, tidak teratur, 98 x/menit
h. Perut
Bentuk : simetris, tidak ada kelainan
Bising usus : teratur
Kelainan : tidak ada kelainan
i. Tali pusat
Pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Kelainan : tidak ada kelainan
j. Kulit                                                      
Warna : kebiruan
Turgor : (+) ada
Lanugo : ada
Vernik kaseosa : ada
Kalainan : tidak ada kelainan
k. Punggung
Bentuk : lurus
Kelainan : tidak ada kelainan

l. Ekstremitas
Tangan : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru
Kaki : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru
Pergerakan : kaku
Kuku : lengkap, warna kebiruan
Bentuk kaki : lurus
Bentuk tangan : lurus
Kelainan : tidak ada kelainan
m. Genetalia : jenis kelamin perempuan         

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa :
Bayi Ny.M lahir spontan pervaginam cukup bulan dengan kejang
Dasar :
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan ini anak pertama
2. Ibu mengatakan jenis kelamin anaknya perempuan
Data Objektif
Bayi kejang seluruh tubuh
Suhu tubuh : 36oC
Apgar score : 5/8
Berat  Badan : 2800 gr
Tinggi Badan : 48cm
Denyut Jantung: 98 x/menit,
Ekstremitas kaku dan mata berputar-putar. 
B. Masalah :
1. Kejang
Dasar:
Ektremitas bayi pergerakannya kaku
Mata berputar-putar
Seluruh tubuh bayi kejang
2. Gangguan O2
Dasar: Terdapat lendir pada jalan nafas bayi
3. Gangguan cairan dan nutrisi
Dasar: bayi belum mau menyusu
4. Hipotermi
Dasar:
Esktremitas bayi biru
Bayi teraba dingin
Suhu 36oC
C. Kebutuhan
1. Atasi kejang
2. Pasang infuse untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
3. Perbaiki jalan nafas bayi
4. Perbaiki suhu

III. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL


1. Tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis
2. Akan terjadi kecacatan syaraf dan kemunduran mental karena kurang tersuplainya
oksigen ke otak
3. Perdarahan otak

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA


Kolaborasi dengan dokter jika terjadi komplikasi dan kelainan

V. INTERVENSI
Hari/ tanggal : Senin 30 September 2019
Pukul : 09.35 WIB
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini.
2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan.
3. Bebaskan jalan nafas
4. Miringkan kepala
5. Berikan benda yang dapat digigit
6. Pertahankan suhu normal bayi
7. Lakukan kompres dengan air hangat dan beri obat penurun panas (antipiretik) bila
suhu bayi meninggi
8. Pasang infus cairan elektrolit
9. Rujuk ke rumah sakit terutama yang memiliki fasilitas NICU
VI. IMPLEMENTASI
Hari/ tanggal : Senin 30 September 2019
Pukul : 09.45 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini yaitu suhu
tubuh 36oC, apgar score 5/8 berat  badan: 2800 gr, tinggi badan : 48 cm, denyut
jantung 98 x/menit,
2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan agar mempermudah petugas
kesehatan saat melakukan intervensi kepada pasien
3. Membebaskan jalan nafas bayi agar tidak terjadi hipoksia sel-sel otak dengan cara
a. Membersihkan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung dan mulut bayi
secara zig-zag dengan kasa steril segera setalah lahir
b. Melakukan bayi terlentang atau miring dengan leher agak ekstensi atau tengadah
dengan meletakkan selimut atau handuk yang digulung ke bawah bahu sehingga
bahu terangkat 2-3 cm
c. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap cairan amnion dan lendir dari mulut
dan hidung. Hisap dari mulut terlebih dahulu kemudian hisap dari hidung
4. Memiringkan kepala bayi untuk menghindari aspirasi isi lambung.
5. Memberikan benda yang dapat digigit agar mencegah tergigitnya lidah atau
tertutupnya jalan napas
6. Mempertahankan suhu normal bayi dengan cara
a. Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih yang ada di atas perut ibu bila
tali pusat panjang, mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk
mengihilangkan air ketuban dan mencegah kehilangan suhu tubuh melalui
evaporasi
b. Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi dengan
meletakkan bayi telentang di bawah alat pemancar panas. Alat pemancar panas
perlu disiapkan sebelumnya agar kasur tempat diletakkan bayi juga hangat.
7. Melakukan kompres dengan air hangat dan beri obat penurun panas (antipiretik) bila
suhu bayi meninggi agar terjadi perpindahan panas secara konduksi dan menurunkan
panas pada pusat hipotalamus
8. Memasang infus cairan elektrolit untuk mencukupi kebutuhan cairan dan
memperbaiki metabolisme tubuh bayi.
9. Merujuk ke rumah sakit terutama yang memiliki fasilitas NICU untuk mendapatkan
penganan lebih lanjut.

VII. EVALUASI
Hari/ tanggal : Senin 30 September 2019
Pukul : 10.00 WIB
1. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan dan keadaan bayinya saat ini.
2. Informed consent sudah dilakukan.
3. Bebaskan jalan nafas bayi sudah dilakukan
4. Kepala bayi sudah dimiringkan
5. Bayi sudah diberikan benda yang dapat digigit
6. Suhu normal bayi sudah dipertahankan
7. Bayi sudah dikompres dengan air hangat dan beri obat penurun panas (antipiretik)
saat suhu bayi meninggi
8. Infus cairan elektrolit sudah terpasang
9. Rujuk ke rumah sakit terutama yang memiliki fasilitas NICU

Planning Di Rumah sakit

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini karena
informasi yang tepat dapat mengurangi kecemasan ibu.
2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan agar mempermudah petugas
kesehatan saat melakukan intervensi kepada pasien.
3. Membersihkan jalan nafas dengan tindakan penghisapan lendir diseputar mulut,
hidung dan nasofaring untuk menghindari aspirasi.
4. Memberikan oksigen dengan alat Bag to Mouth Face Mask oksigen 2 liter/menit pada
bayi apnea untuk membantu oksigenasi agar tidak terjadi hipoksia sel-sel otak.
5. Memasang infus sesuai advice dokter untuk mencukupi kebutuhan cairan dan
memperbaiki metabolisme tubuh bayi.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antispasmodik/anti
kejang : diazepam 0,5 mg/kg/supp/im setiap 2 menit sampai kejang teratasi dan
luminal 30 mg im/iv untuk mengurangi, mengatasi da mencegah kejang berulang
7. Menilai kondisi bayi tiap 15 menit, karena pemantauan kondisi bayi yang teratur
dapat menentukan perkembangan asuhan yang selanjutnya.
8. Memberikan cairan infus dextrose 10% dengan tetesan 60ml/kgBB/hr bila kejang
teratasi agar mencukupi kebutuhan cairan dan memperbaiki metabolisme tubuh bayi.
Glukosa merupakan sumber karbohirat yang mudah dicerna sehingga kebutuhan
energi lebih cepat terpenuhi.
9. Mencari factor penyebab kejang dengan mengambil bahan untuk pemeriksaan
laboratorium, misalnya : darah tepi, elektrolit darah, gula darah, kimia darah, kultur
darah, pemeriksaan TORCH jika kejang sudah teratasi.
10. Melakukan kolaborasi dengan dokter Jika kejang berulang dalam pemberian terapi:
diazepam dapat diberikan sampai 2 kali
Apabila Masih kejang : dilantin 1,5 mg/kgBB sebagai bolus iv diteruskan dalam dosis
20 mg iv setiap 12 jam
Jika Belum teratasi : phenytoin 15 mg/kgBB iv dilanjutkan 2 mg/kg tiap 12 jam
Jika Hipokalsemia (hasil lab kalsium darah <8mg%) : diberi kalsium glukonas 10% 2
ml/kg dalam waktu 5-10 menit . apabila belum juga teratasi diberi pyridoxin 25-50
mg
Jika Hipoglikemia (hasil lab dextrosit/gula darah < 40 mg%) : diberi infus dextrose
10%
Melakukan penanganan secara komprehensif untuk mengatasi kejang dengan segera
dan mencegah komplikasi dari kejang yang berlangsung lama.

Anda mungkin juga menyukai