1. Pengertian Penatalaksanaan kekerasan tajam adalah tindakan untuk menangani kondisi akibat
kekerasan tajam
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan penatalaksanaan kekerasan tajam
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala UPK Puskesmas Parit Mayor
Nomor: 440/227/V/SK.UKP/UPK-PM/2018
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPK Puskesmas Parit Mayor
4. Referensi Permenkes RI No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur Hasil Anamnesis(Subjective)
Terjadi trauma, ada jejas, nyeri, rasa panas di daerah trauma, luka (baik luka tusuk,
luka sayat, luka tembak, luka gigitan, luka tembus, ataupun luka terpotong), dan
biasanya disertai perdarahan (bleeding).
Penegakan Diagnostik(Assessment)
No. ICD X:T14.1Open wound of unspecified body region
1. Gejala lokal
Nyeri dapat terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf sensoris. Intensitas atau
derajat nyeri berbeda-beda tergantung pada berat/luas kerusakan ujung-ujung saraf,
etiologi, dan lokasi luka. Hebatnya perdarahan tergantung pada lokasi luka, dan jenis
pembuluh darah yang rusak. Diastese atau luka menganga (tepinya saling melebar)
dapat terjadi. Dan gangguan fungsi anggota badan karena rasa nyeri atau kerusakan
tendon
2. Gejala umum
Dapat terjadi akibat penyulit/komplikasi yang terjadi seperti syok akibat nyeri dan
atau perdarahan yang hebat.
Diagnosis Klinis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang bila diperlukan.Diagnosis pertama dilakukan secara teliti untuk
memastikan apakah ada perdarahan yang harus dihentikan, kemudian menentukan
jenis trauma (dan penyebab), banyaknya kematian jaringan, besarnya kontaminasi,
dan berat luka jaringan.
SaranaPrasarana
Alat bedah minor: gunting jaringan, pinset anatomis, pinset sirurgis, gunting benang,
needle holder, klem arteri, scalpel blade & handler.
Prognosis
Tergantung dari luas, kedalaman, dan penyebab dari trauma
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait -
8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
9. Rekaman historis perubahan