Anda di halaman 1dari 9

Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil dengan Menggunakan

Metode Sahli dan Metode Cyanmethemoglobin


Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah
Tahun 2019
Edy Marjuang Purba1, Nurazizah1
1
STIKes Mitra Husada Medan, Medan - Indonesia

email: endypurba65@ymail.com

ABSTRAK
Perdarahan karena anemia memberikan kontribusi 31,25% dalam menyebabkan kematian ibu
di Indonesia. Ibu yang mengalami anemia (kadar Hb<11gr/dl) memberikan dampak yang
sangat berbahaya bagi ibu dan bayi yaitu perdarahan berat, kematian janin di dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, prematur, berat badan lahir rendah, inteligensi anak
rendah. Laporan Puskesmas Sialang Buah menyatakan Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Sialang Buah cukup tinggi pada tahun 2018 yaitu 40,7%. Hal ini menimbulkan
kecuriaan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sialang Buah
tahun 2019 tetap tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada
ibu hamil tahun 2019 menggunakn Metode Sahli dan Metode Cyanmethemoglobin. Metode
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observational yang dilakukan bulan Juni-Juli
2019. Sampel penelitian adalah semua ibu hamil (62 orang) yang melakukan kunjungan
antenatal di Puskesmas Sialang Buah. Responden diwawancarai dengan kuesioner untuk
mengetahui karakteristiknya, kemudian dilakukan pengambilan darah vena. Kadar
Hemoglobin diperiksa dengan Metode Sahli (alat skrining) dan Metode
Cyanmetahemoglobin (Gold standard). Dinyatakan anemia apabila kadar Hb darah ≤ 11gr/dl
menggunakan Gold Standard. Dari 62 orang ibu hamil yang diperiksa ada 26 orang yang
anemia (prevalence rate =41,9%). Paling banyak pada ibu hamil berusia 20-35 tahun yaitu 18
orang (69,2%), ibu dengan tingkat pendidikan SMP yaitu 13 orang (50,0%), ibu yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga yaitu 24 orang (92,3%), dan ibu dengan kehamilan pertama yaitu
10 orang (38,5%). Diharapkan kepada petugas puskesmas melakukan penanganan segera
kepada ibu hamil yang terjaring anemia dan melakukan penyuluhan terkait bahaya anemia.
Kata Kunci: ibu hamil, Prevalensi, anemia, Puskesmas Sialang Buah

PENDAHULUAN jauh dari target Sustainable Develpment


Hasil Survei Penduduk Antar Goals (SDGs) yaitu 70 per 100.000
Sensus (SUPAS) tahun 2015 menyatakan kelahiran hidup. Meskipun angka ini
bahwa angka Kematian Ibu (AKI)di menurun dari hasil Survei Demografi dan
Indonesia masih tinggi yaitu 305 per Kesehatan Indonesia tahun 2012 yaitu 359
100.000 kelahiran hidup dan juga masih per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

21
jauh lebih buruk dari negara-negara paling (Seri, 2013). Riset Kesehatan Dasar
miskin di Asia, seperti Timor Leste, (RISKESDAS) 2018 melaporkan secara
Myanmar, Bangladesh dan Kamboja. Lima nasional, proporsi anemia pada ibu hamil
penyebab kematian ibu terbesar adalah sebesar 48,9% dan angka ini mengalami
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan peningkatan yang cukup tinggi
(HDK), infeksi, partus lama/macet dan dibandingkan dengan hasil RISKESDAS
abortus. Menurut data kematian ibu secara 2013 yaitu 37,1% Berdasarkan profil
langsung maupun tidak langsung sebanyak kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun
15-20% karena anemia, disamping itu 2017 bahwa cakupan anemia ibu hamil
anemia juga berhubungan dengan angka pada kisaran 15 sampai 39% (Dinkes
kesakitan ibu. Anemia merupakan masalah SUMUT, 2017). Kabupaten Serdang
kesehatan masyarakat global yang Bedagai memiliki angka anemia yang
mempengaruhi kondisi kesehatan manusia cukup tinggi bila dibandingkan dengan
serta pembangunan sosial dan ekonomi kabupaten lain yaitu 37,6%. Kondisi ini
baik di negara berkembang maupun tentu membutuhkan perhatian khusus
negara maju (WHO, 2015). untuk dapat menurunkan angka kematian
ibu dan anak di Kabupaten Serdang
Perdarahan karena anemia menjadi
Bedagai (Dinkes Kab. Serdang Bedagai,
faktor penyebab utama dalam kematian ibu
2018). Prevalensi anemia pada ibu hamil
yaitu sebesar 31,25% (Profil Kesehatan
di Puskesmas Sialang Buah juga cukup
Indonesia tahun 2017). Anemia merupakan
tinggi, dimana pada tahun 2018 adalah
suatu keadaan ketika jumlah sel darah
40,7% dan mengalami peningkatan dari
merah atau konsentrasi pengangkut
tahun 2017 (40,5%) dan tahun 2016
oksigen dalam darah (Hb) tidak
(32,3%) (Profil Puskesmas Sialang Buah,
mencukupi (Obse dkk, 2014). Kelompok
2018).
ibu hamil merupakan kelompok yang
paling umum mengalami anemia yaitu Pemeriksaan Hb ibu hamil dan
memiliki kadar Hb kurang dari 11gr/dl menentukan anemia di Puskesmas Sialang
selama kehamilan. Bahaya anemia saat Buah menggunakan Metode Sahli. Hasil
kehamilan adalah kematian janin di dalam penelitian Prima (2015) di Kabupaten
kandungan, abortus, cacat bawaan bawaan Blora menyatakan Metode Sahli memiliki

22
tingkat kesalahan yang cukup tinggi yaitu akurat (Dacie, 2016). Penelitian ini sangat
15-20%. Tingkat validitas dan reliabilitas diperlukan untuk mengetahui Prevalensi
alat ukur berdampak pada proporsi anemia anemia di Wilayah Kerja Puskesmas
yang terlalu rendah atau terlalu tinggi Sialang Buah Tahun 2019 dengan
karena kesalahan penegakan diagnosis menggunakan metode Sali dan Metode
(Meeki, 2015). Metode Sahli sudah lama Cyanmethemoglobin. Penelitian ini juga
digunakan dalam pengukuran Hb di penting untuk memberi rekomendasi alat
Puskesmas Sialang Buah. Prinsip Metode pengukur Hb yang tepat untuk
Sahli adalah hemoglobin diubah menjadi mendapatkan siapa yang sebenarnya yang
hematin asam kemudian warna yang mengalami anemia dan tidak anemia
terjadi dibandingkan secara visual dengan supaya tidak terjadi salah intervensi yang
standart warna pada alat berdampak buruk pada kesehatan dan
hemoglobinometer. Metode Sahli keselamatan ibu dan bayi.
merupakan metode estimasi kadar
hemoglobin yang tidak teliti, karena alat METODOLOGI PENELITIAN

hemoglobinometer tidak dapat Metode Penelitian ini menggu-


distandarkan dan pembandingan warna nakan desain deskriptif observational yang
secara visual tidak teliti (Chairlain, 2014). dilakukan bulan Juni-Juli 2019. Sampel
Metode Sahli di Puskesmas Sialang Buah penelitian adalah semua ibu hamil (62
belum pernah dilakukan uji validitas dan orang) yang melakukan kunjungan
reliabilitas terhadap gold standar antenatal di Puskesmas Sialang Buah.
sementara fluktuasi proporsi anemia dari Puskesmas Sialang Buah dijadikan
tahun ke tahun tidak normal dan dicurigai sebagai lokasi penelitian karena memiliki
adanya kesalahan dalam alat ukur yang jumlah kasus anemia ibu hamil yang
memiliki validitas dan reliabilitas yang cukup tinggi dan bersifat fluktiatif. Selain
rendah. Metode Cyanmethemoglobin itu tingginya angka pernikahan dini di
dianggap sebagai gold standar untuk Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah
membandingkan tingkat keakuratan dan yang membuat banyak ibu hamil yang
konsistensi Metode Sahli. Metode berusia <20 tahun dan hasil dari beberapa
Cyanmethemoglobin merupakan metode penelitian menjelaskan bahwa usia ibu
estimasi kadar hemoglobin yang paling

23
yang terlalu dini merupakan faktor resiko menggunakan Metode Sahli di Puskesmas
tingginya angka anemia. Tahapan Sialang Buah dan juga diperiksa dengan
penelitian ini dimulai saat ibu berkunjung Metode Cyanmeta-hemoglobin (Gold
ke Puskesmas Sialang Buah kemudian ibu standard) di Puskesmas Perbaungan.
hamil diwawancarai dengan kuesioner Dinyatakan anemia apabila kadar Hb darah
untuk mengetahui karakteristiknya, dan ≤ 11gr/dl berdasarkan pengukuran Gold
setelah itu dilakukan pengambilan darah standard.
vena. Kadar Hb darah diperiksa

HASIL
Karakteristik Responden
Karakteristik ibu hamil yang menjadi responden di wilayah kerja Puskesmas Sialang
Buah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Karakteristiknya di Wilayah Kerja
Puskesmas SialAng Buah Tahun 2019
Karakteristik Status Kejadian Anemia
No. Jumlah %
Responden Anemia % Normal %
1. Umur
<20 tahun 4 15,4 1 2,8 5 8,1
20-35 tahun 18 69,2 30 83,3 48 77,4
>35 tahun 4 15,4 5 13,9 9 14,5
2. Pendidikan
SD 2 7,7 5 13,9 7 11,3
SMP 13 50,0 16 44,4 29 46,8
SMA 7 26,9 13 36,1 20 32,3
D3 1 3,8 1 2,8 2 3,2
S1 3 11,5 1 2,8 4 6,5
3. Pekerjaan
Ibu rumah tangga 24 92,4 32 88,9 56 90,3
PNS 0 0 1 2,8 2,8 1,6
Wiraswasta 1 3,8 3 8,3 8,3 6,5
Guru 1 3,8 0 0 0 6,5
4. Hamil yang ke
Pertama 10 38,5 13 36,1 23 37,1
Kedua 7 26,9 12 33,3 19 30,6
Ketiga 4 15,4 7 19,4 11 17,7
Keempat 3 11,5 3 8,3 6 9,7
Kelima 1 3,8 1 2,8 2 3,2
Ketujuh 1 3,8 0 0 1 1,6

24
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat (50,00%). Distribusi kejadian anemia
distribusi kejadian anemia pada ibu hamil dilihat dari jenis pekerjaaan bahwa lebih
berdasarkan karakteristiknya bahwa banyak ibu yang bekerja sebagai ibu
sebagian besar ibu hamil yang mengalami rumah tangga yaitu sebanyak 24 orang
anemia berada pada kelompok umur 20-35 (92,4%). Jika dilihat dari jumlah
tahun yaitu sebanyak 18 orang (69,2%). kehamilan ibu bahwa kejadian anemia
Dilihat dari tingkat pendidikan bahwa lebih banyak pada ibu yang mengalami
sebagian besar ibu yang mengalami kehamilan yang pertama yaitu sebanyak 10
kejadian anemia memiliki tingkat orang (38,5%).
pendidikan SMP yaitu sebanyak 13 orang

Prevalensi Anemia
Prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sialang Buah
Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan status anemianya dengan menggunakan metode
Cyanmetahaemoglobin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Status Anemia dengan Metode
Cyanmetahaemoglobin di Puskesmas Siang Buah Tahun 2019

No. Status Anemia Jumlah (orang) %


1. Normal (≥11 gr/dl) 36 58,1
2. Anemia Ringan (8 - <11 g/dl) 26 41,9
3. Anemia Berat (< 8 g/dl) 0 0
Jumlah 62 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat PEMBAHASAN


dilihat bahwa sebagian besar status anemia Pemeriksaan Kadar Hb ibu hamil di
ibu hamil adalah dengan kadar Hb normal wilayah kerja Puskesmas Sialang Buah
yaitu sebanyak 36 orang (58,1%) dan Kabupaten Serdang Bedagai dimaksudkan
yang mengalami kejadian anemia adalah untuk dapat lebih dini menjaring kejadian
sebanyak 26 orang (41,9%) yang mana anemia sehingga bisa lebih cepat dalam
semuanya adalah kejadian anemia ringan melakukan pencegahan dan penanggu-
dan tidak dijumpai kejadian anemia berat. langannya, hal ini sesuai dengan

25
pernyataan Bustan (2016) bahwa praktek swasta karena tempat tinggalnya
Penjaringan Kejadian Anemia adalah yang jauh dari letak puskesmas ditambah
untuk menjaring sejumlah orang dalam lagi apabila kelurga tidak memiliki
suatu masyarakat (populasi) yang kendaraan pribadi akan sulit untuk pergi
tampaknya sehat atau yang mungkin sakit ke puskesmas.
akan tetapi belum menampakkan gejala Berdasarkan umur ibu hamil
dan selanjutnya dilakukan diagnosa yang kejadian anemia lebih banyak terjadi pada
lebih teliti untuk dilakukan pengobatan ibu yang berada pada kelompok umur 20-
atau tindakan lainnya. 35 tahun yaitu sebanyak 18 orang (69,2%).
Pelaksanaan penelitian dilakukan Hal ini disebabkan karena jumlah ibu
pada bulan Juni-Juli 2019 pada 62 orang hamil yang melakukan pemeriksaan lebih
ibu hamil yang memeriksakan banyak berada pada kelompok umur
kehamilannya di Puskesmas Sialang Buah. tersebut yaitu sebanyak 48 orang (77,4%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu Namun jika dilihat dari proporsinya
hamil yang mengalami kejadian anemia jumlah anemia pada suatu kelompok umur
adalah sebanyak 26 orang (41,9%). Angka dibanding dengan jumlah total ibu hamil
ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang periksa pada kelompok umur tersebut
angka kejadian anemia pada ibu hamil maka kelompok umur <20 tahun memiliki
secara nasional yang dilaporkan oleh proporsi anemia yang lebih besar yaitu 4
RISKESDAS 2013 (37,1%). Jika orang dari 5 orang (80,0%). Beberapa
dibandingkan dengan angka kejadian penelitian menyatakan bahwa umur <20
anemia pada ibu ibu hamil di wilayah kerja tahun menjadi faktor risiko terjadinya
Puskesamas Sialang Buah yang dilaporkan anemia pada ibu hamil hal ini berkaitan
pada tahun 2016, tahun 2017, dan tahun dengan alat-alat atau organ reproduksinya
2018, angka kejadian anemia ini lebih yang belum siap untuk menerima
tinggi. Dan dari hasil wawancara kepada kehamilan dan melahirkan. Alat-alat
ibu hamil beberapa hal yang reproduksi yang belum siap itu antara lain
dimungkinkan menjadi faktor organ luar seperti liang vagina, bibir
penyebabnya seperti masih banyak ibu kemaluan, muara saluran kencing dan
hamil yang belum memeriksakan perinium (batas antara liang vagina dan
kehamilannya ke puskesmas maupun bidan anus) tidak siap untuk bekerja mendukung

26
persalinan. Begitu pula halnya dengan higiene perorangan serta kesadaran dalam
organ dalam seperti rahim, saluran rahim melakukan pemeriksaan kehamilan
dan indung telur. Wanita muda yang (Mehrotra dkk, 2018). Tingkat pendikan
umurnya di bawah 20 tahun terhitung ibu hamil di Wilayah Kerja Puskemas
masih dalam proses pertumbuhan. dan Sialang Buah dinilai rendah karena lebih
organ reproduksinya belum matang banyak ibu yang memiliki tingkat
seratus persen (Viatkusol dkk, 2017). pendidikan SD dan SMP dan ini
Dilihat dari tingkat pengetahuan, dimungkinkan berkaitan dengan
bahwa ibu hamil yang menjadi subjek pengetahuan dan informasi yang
penelitian lebih banyak memiliki tingkat didapatkan rendah sehingga masih banyak
pendidikan pada tingkat SMP yaitu ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya
sebanyak 29 orang (46,8%), dan proporsi menjaga kesehatan khususnya dalam
kejadian anemia lebih banyak terjadi pada mencegah kejadian anemia.
ibu hamil yang memiliki tingkat Berdasarkan status pekerjaan ibu
pendidikan SMP yaitu 50,0%. Tingkat bahwa subjek penelitian lebih banyak
pendidikan erat kaitannya dengan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
pengetahuan seseorang. Dan pengetahuan yaitu sebanyak 56 orang (90,3%). Hal ini
pada hakekatnya merupakan usaha sadar terjadi dimungkinkan berhubungan dengan
untuk mengembangkan kepribadian dan lebih banyaknya waktu luang yang
kemampuan di dalam dan luar sekolah dimiliki oleh ibu hamil dengan jenis
seumur hidup sehingga semakin matang pekerjaan IRT dari pada jenis pekerjaan
dalam menghadapi dan memecahkan lainnya untuk memeriksakan kesehatan
berbagai problem termasuk problem mereka ke fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan dalam rangka mencegah kesehatan sehingga lebih banyak ibu yang
kejadian anemia pada ibu. Tingkat bekerja sebagai IRT yang menjadi subjek
pendidikan ibu yang lebih tinggi akan penelitian.
memungkinkan untuk memiliki Berdasarkan jumlah kehamilan yang
pengetahuan yang lebih baik dan pernah dialami oleh ibu bahwa lebih
pengetahuan ibu sangat erat kaitannya banyak ibu yang mengalami kehamilan
dengan reaksi dan sikap ibu dalam yang pertama yaitu sebanyak 23 orang
memelihara kesehatan dan menjaga (37,1%). Ada beberapa ibu hamil yang

27
menikah atau hamil pada usia <20 tahun ibu rumah tangga, dan lebih banyak
dimungkinkan sebagai salah satu yang mengalami kehamilan yang pertama.
menyebabkan kebanyakan ibu hamil di Hasil Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah dengan menggunakan metode Sahli dan
mengalami kehamilan yang pertama. dikonfirmasi dengan Metode
Jumlah kehamilan atau paritas juga Cyanmethemoglobin (Gold standard)
mempengaruhi kejadian anemia karena didapatkan prevalensi anemia di Wilayah
kehamilan memerlukan tambahan zat besi Kerja Puskesmas Sialang Buah cukup
untuk meningkatkan jumlah sel darah tinggi. Perlu dilakukan penanganan dan
merah dan membentuk sel darah merah tindak lanjut yang segera bagi ibu hamil
janin, jika persediaan cadangan Fe yang terjaring anemia sehingga kejadian
minimal maka setiap kehamilan akan anemia tidak semakin parah. Bagi Pihak
menguras persediaan Fe tubuh dan Puskesmas, diharapkan untuk tetap
akhirnya menimbulkan anemia pada melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Hb
kehamilan berikutnya, makin sering Ibu hamil secara berkala dengan tujuan
seorang wanita mengalami kehamilan dan untuk menemukan secara aktif dan
melahirkan akan makin banyak kehilangan mencegah kejadian anemia sedini
zat besi dan mudah mengalami anemia mungkin sehingga prevalensi kejadian
(Awidi, dkk, 2018). Sebagian besar jumlah anemia dapat diturunkan.
kehamilan yang dialami ibu dalam
DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini adalah kecil yaitu kehamilan
Badan Penelitian dan Pengembangan
pertama dan kedua sehingga
Kesehatan Kemenkes RI, 2013,
dimungkinkan tidak memberikan akibat Riset Kesehatan Dasar 2013,
Jakarta.
yang besar tehadap kejadian anemia.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemenkes RI, 2018,
Riset Kesehatan Dasar 2018,
KESIMPULAN DAN SARAN
Jakarta.
Karakteristik ibu hamil yang Badan Pusat Statistik (BPS),2015. Survei
Penduduk Antar Sensus 2015.
menjadi subjek penelitian sebagian besar Jakarta : BPS
berada pada kelompok umur 20-35 tahun,
BKKBN, BPS, & Kemenkes RI, 2013,
lebih banyak memiliki tingkat pendidikan Survei Demografi dan Kesehatan
SMP, lebih banyak yang bekerja sebagai Indonesia 2012, Jakarta.

28
Bustan, 2016, Tata Cara Pelaksanaan Associated Risk Factors among
Skrining Berbagai Penyakit, Pregnant Women Atteending,
Bandung: Karya Prakasa. Antenatal Care in Shalla, Woreda,
Chairlain EL, 2014, Pedoman Teknik West Arsi Zone, Oromia Region
Dasar Untuk Laboratorium Zone, Ethopia. Original
Kesehatan, Jakarta: Buku Article.BMJ.165-171.
Kedokteran EGC. Prima, Hardian, 2015, Evaluasi
Dacie S, 2016, Practical Haematology., Pelaksanaan Skrining dan Faktor
London: Churchill Livingstone. Risiko Kejadian Skrining di
Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Kabupaten Blora Tahun 2014,
Bedagai, 2018, Profil Kesehatan Kabupaten Blora
Kabupaten Serdang Bedagai 2017, Puskesmas Sialang Buah, 2018, Profil
Sei Rampah. Puskesmas Sialang Buah Tahun
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2017, Kecamatan Teluk Mengkudu
2017, Profil Kesehatan Provinsi Seri LA, 2013, Buku Saku Anemia
Sumatera Utara 2016, Medan Defisisensi Besi Masa Prahamil
Kemenkes RI, 2016, Profil Kesehatan Dan Hamil, Jakarta: Penerbit Buku
Indonesia Tahun 2016, Jakarta : Kedokteran EGC.
Kemenkes RI Trevethan, Robert, 2017, Sensitivity,
Manju Mehrotra, Seema Yadav, Archana Specificity, and Predictive Values:
Deshpande, andHarshita Mehrotra, Foundations, Pliabilities, and
2018 A study of the prevalence of Pitfalls in Research and Practice.
anemia and associated. Front Public Health. 2017; 5: 307.
sociodemographic factors in Published online 2017 Nov
pregnant women in Port Blair, 20. doi: 10.3389/fpubh.2017.0030
Andaman and Nicobar Islands. J 7.
Family Med Prim Care. 2018 Nov- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Dec; 7(6). articles/PMC5701930/
doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_139_18. Vivatkusol Yada, Thaovalai
Meeki, N, 2015, Iron Deficiency and Thavaramara, and Chadakarn
Anemia in Pregnant Women In Phaloprakarn, 2017, Inappropriate
Malaysia-Still a Significant and gestational weight gain among
Challenging Healt Problem. teenage pregnancies: prevalence
Journal of Pregnancy and Child and pregnancy outcomes.
Health. 122-131 International Journal Women’s
Muhammad Awidi , Hisham Bawaneh, Health, Vol 9, 347-352.
Hadil Zureigat, Muna AlHusban, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Abdalla Awidi. 2018, Contributing articles/PMC5439718/
factors to iron deficiency anemia in WHO, 2015, Guideline: Daily iron and
women in Jordan: A single-center folic acid supplementation in
cross-sectional study. PLoS ONE pregnant women. Geneva, World
13 (11): e0205868. Health Organization.
Murti, B., 2003, Prinsip Dan Metode Riset http://www.who.int/nutrition/
Epidemiologi, Gadjah Mada publications/
University Press, Yogyakarta. micronutrients/guidelines/daily_ifa
Obse N, Mossie A, Gobena T, 2014, _supp_pregnant_women/en
Magnitude of Anemia and

29

Anda mungkin juga menyukai