Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PPG

YOHANA ROMAITO RUMAHORBO

PO1031118062

D-III GIZI_V (A)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

2020/2021
JAWABAN :

1. Analisis SWOT adalah analisis yang ditujukan untuk menemukan faktor-faktor


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan.

Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) adalah analisa yang


bertujuan untuk menemukan faktor-faktor penting dalam suatu bisnis yang dijalankan
oleh peruasahaan. Faktor tersebut seperti faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dapat timbul dalam bisnis tersebut.

1) Kekuatan (Strength) merupakan karakteristik bisnis yang memberikan


keunggulan yang dominan dibandingkan yang lain.
2) Kelemahan (Weakness) merupakan karakteristik bisnis yang menempatkan bisnis
pada posisi yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan yang lain.
3) Peluang (Opportunities) merupakan komponen-komponen dari lingkungan
tersebut yang dapat di eksploitasi oleh perusahaan untuk memperoleh
keuntungannya.  
4) Ancaman (Threats) merupakan komponen-komponen dari lingkungan tersebut
yang dapat menyebabkan masalah atau kerugian untuk bisnis.

HUBUNGAN ANALISIS SWOT DENGAN PERENCANAAN PANGAN DAN


GIZI adalah Menentukan laporan PPG dalam bagian analisis situasi yaitu analisis
skateholder (SWOT, TWOS dan quadran komunikasinya)

2. Karena Status gizi anak secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial ekonomi
keluarga. Jika status sosial ekonomi rendah maka kebutuhan makanan keluarga akan
kurang terpenuhi sehingga anak akan memiliki status gizi kurang. Penyebab yang paling
mendasar dari tumbuh kembang anak adalah masalah struktur politik dan ideologi serta
struktur ekonomi yang dilandasi oleh potensi sumber daya. Disamping itu, berbagai
faktor sosial ekonomi ikut mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor sosial ekonomi
tersebut antara lain: pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, budaya, dan teknologi.
Fakor-faktor tersebut berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga dapat
mempengaruhi masukan zat gizi dan infeksi pada anak. Pada akhirnya ketersediaan zat
gizi pada tingkat seluler rendah dan mengakibatkan pertumbuhan terganggu. Faktor
kecukupan gizi juga ditentukan oleh kecukupan konsumsi pangan dan kondisi keluarga.
3. Teknik pendekatan delphi dapat digambarkan suatu proses untuk membentuk komunikasi
kelompok yang memungkinkan setiap individu memecahkan masalah secara bebas.

Ada dua doktrin dalam model delphi:


 Doktrin intervensionis menekankan pada aspek gizi termasuk identifikasi
kelompok rawan dan suplementasi pangan, ini dinilai lebih baik dari konsep
pembangunan yang mengutamakan terjadinya keuntungan perembesan gizi
melalui peningkatan pendapatan nasional.

 Doktrin radikal yang menghendaki perubahan total struktur sosial politik.

4. Perencanaan pangan dan Gizi dengan Pendekatan Sektor adalah penyusunan


rencana aksi pangan dan gizi dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
yang meliputi , perbaikan gizi masyarakat, peningkatan aksebilitas pangan yang
beragam, peningkatan pengawasan beragam, pengawasan keamanan mutu dan kemanan
pangan, peningkatan hidup dan perilaku bersih dan sehat, serta penguatan kelembagaan
pangan dan gizi, sehingga permasalahan pangan dan gizi di suatu daerah dapat teratasi
sehingga tercipta SDM berkualitas yang memiliki fisik tangguh, sehat, dan mental kuat
dapat timbul pada generasi mendatang.
Perencanaan multi sektor yaitu dalam skala nasional dan daerah harus ada rencana aksi
pangan dan gizi daerah

5. Manfaat dari 4 jenis model PPG, yaitu :


1. MODEL JULIEN PERISSE
 Merangsang dan mengkoordinasikan penelitian di berbagai bidang
 Memantapkan pemanfaatan sumber dan kemampuan operasional tiap
departemen
 Mengkoordinasikan berbagai program pada saat pelaksanaan
 Menentukan indikator gizi sehingga efektifitas program dapat dievaluasi

2. MODEL JAVIER TORO


 pencegahan pemberantasan pendidikan kesehatan Gizi penyakit menular
 penyediaan air bersih kebersihan lingkungan
 kegiatan imunisasi kesehatan & kebersihan pangan

3. MODEL DELPHI
 membentuk komunikasi kelompok yang memungkinkan setiap individu
memecahkan masalah secara bebas.
4. MODEL JOHANNA T.DWYER DAN JEAN MAYER
 saling dukung dan kerjasama antar disiplin kesehatan, gizi, ekonomi dan
sosial dalam membantu program pemerintah.
 menanggulangi dan memperbaiki gizi masyarakat yang juga merupakan
tujuan nasional yang tepat guna.

Anda mungkin juga menyukai