Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ANALISIS PAKET KEBIJAKAN JOKOWI JILID I


YANG MEMILIKI DAMPAK TERHADAP PANGAN DAN GIZI

Kelompok 1-C

Jesica Angelina Br. Napitupulu 5201240008


Elfanny 5203240021

Dosen Pengampu:
Dr. Esi Emilia., M.Si.
Risti Rosmiati, S.Gz., M.Si.
Nila Reswari Haryana, S.Gz., M.Si.

PROGRAM STUDI S1 GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menjamin ketahanan pangan
bagi penduduknya. Indikator ketahanan pangan juga menggambarkan kondisi yang cukup
baik. Akan tetapi masih banyak penduduk Indonesia yang belum mendapatkan kebutuhan
pangan yang mencukupi. Gizi yang buruk dapat menghambat pertumbuhan anak secara
normal, membahayakan kesehatan ibu dan mengurangi produktivitas angkatan kerja. Ini
juga mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit pada penduduk yang berada pada
kondisi kesehatan yang buruk dan dalam kemiskinan. Upaya untuk terus menangani
permasalahan pangan dan gizi telah banyak dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Rencana aksi nasional pangan dan gizi (RANPG) juga
menjelaskan betapa pentingnya bagi negara untuk terus berupaya menjaga kondisi pangan
nasional untuk menjamin ketahanan pangan nasional.
Untuk menjamin ketahanan pangan nasional perlu adanya kerjasama dan hubungan
yang solid lintas sektoral, sebab ketahanan pangan berbicara mengenai urusan
multisektoral bukan sektoral yang hanya dibebankan ke satu instansi seperti kementerian
pertanian saja. Ketika berbicara mengenai kebijakan ketahanan pangan ada 3 komponen
yang harus diperhatikan dalam rangka mendukung upaya mewujudkan ketahanan pangan
itu sendiri.
Pertama, ketersediaan pangan. Beberapa kebijakan kunci yang memiliki pengaruh
terhadap ketersediaan pangan meliputi: larangan impor beras, upaya Kementerian
Pertanian untuk mendorong produksi pangan, pengaturan BULOG/RASKIN mengenai
ketersediaan stok beras.
Kedua, keterjangkauan pangan.Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan
ialah adanya jaminan bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang
mencukupi. Kebijakan ini dapat didukung melalui program bantuan langsung kepada
masyarakat miskin (BLSM), yang diberikan secara seksama dengan target yang sesuai.
Ketiga, kualitas makanan dan gizi. Hal yang penting untuk diperhatikan, sebagai
bagian dari kebijakan untuk menjamin ketersediaan pangan yang mencukupi bagi
penduduk, ialah kualitas pangan itu sendiri.
Dengan terpenuhinya ketiga komponen ini maka perwujudan ketahanan pangan
nasional bukan lagi hanya menjadi sekedar harapan dalam program/target pemerintah,
namun pemerintah dapat menjamin dan memastikan ketahanan pangan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah
ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta
individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat
memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan
pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang
paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan
keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif
seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya.
Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau
administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.
2. Pengertian Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
B. Pembahasan
1. Penjelasan Paket Kebijakan Ekonomi
Salah satu penjelasan paket kebijakan ekonomi yaitu melindungi masyarakat
adapun bagian yang dimaksud dari melindungi masyarakat diantaranya :
1. Stabilisasi harga pangan
Stabilitasi harga merupakan satu di antara fungsi penting dalam suatu
perekonomian. Stabilisasi merupakan fungsi pemerintah dalam menciptakan
kestabilan dalam ekonomi, politik, hukum, dan keamanan. Stabilisasi adalah
tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga yang dapat
meresahkan masyarakat setelah melakukan upaya pemantauan dan evaluasi
perkembangan harga.
Stabilisasi juga sebuah tindakan untuk mempertahankan suatu harga barang atau
jasa pada tingkat tertentu yang dilakukan oleh pemerintah pada saat laju inflasi
tinggi sebagai usaha untuk menyeimbangkan harga barang atau jasa dalam jangka
waktu tertentu. UU Pangan bertujuan untuk melindungi produsen maupun para
petani dan konsumen agar terciptanya kesejahteraan. Oleh sebab itu, peran
pemerintah sangat dibutuhkan dalam melakukan kebijakan.

2. Percepatan Pencairan dana desa


Prioritas penggunaan dana desa diantaranya pemulihan ekonomi nasional sesuai
kewenangan desa salah satu manfaatnya yaitu penguatan ketahanan pangan dan
pencegahan stunting di desa. Dana desa juga mendukung program ketahanan
pangan serta penanganan peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk penurunan
stunting. Penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan desa
tanpa kelaparan sekaligus pencegahan stunting untuk mewujudkan desa sehat dan
sejahtera.

3. Penambahan RASKIN
Berdasarkan Pedoman Umum RASKIN (beras untuk rumah tangga miskin) yang
dikeluarkan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat Tahun 2009
RASKIN merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam pemenuhan
kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin yang bertujuan untuk mengurangi beban
pengeluaran Rumah Tangga Miskin. Disamping itu, juga dimaksudkan untuk
meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan
pokoknya sebagai salah hak dasar masyarakat. Hal ini merupakan salah satu
program pemerintah baik pusat maupun daerah yang penting dalam peningkatan
ketahanan pangan nasional. Program RASKIN masuk dalam kluster I program
penanggulangan kemiskinan tentang Bantuan dan Perlindungan Sosial, yang
bersinergi dengan program pembangunan lainnya, seperti program perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan dan pendidikan. Sinergi antar berbagai program ini penting
dalam meningkatkan efektifitas masing-masing program dalam pencapaian tujuan.

Adapun solusi jokowi di berbagai sektor seperti sektor industri, sektor


perdagangan, pemberdayaan koperasi dan UMKM, sektor nelayan dan sektor
pariwisata. Manfaat dari solusi jokowi dari berbagai sektor ini yaitu untuk
memperbaiki kesejahteraan dan memperbaiki ekonomi masyarakat guna dapat
menghidupi keluarga dan dapat mengakses pangan yang layak, menjangkau sumber
makanan yang mencukupi dan jauh dari kelaparan penduduk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu usaha terencana yang berkaitan
dengan pemberian penjelasan dan preskripsi atau rekomendasi serta solusi yang
terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan ekonomi yang telah diterapkan.
Masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan
gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan
subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan
akan dapat mewujudkan ketahanan pangan.
Analisa dari semua program kebijakan dan strategi ketahanan pangan pada
umumnya telah mengarah kepada pencapaian ketahanan pangan yang diharapkan
Indonesia namun belum dapat terealisasi secara penuh dikarenakan beberapa faktor
penyebab.

B. Saran

Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam kebijakan ekonomi,


juga mencapai ketahanan pangan diperlukan peningkatan kemampuan sumber daya
manusia (SDM), aparatur dan kelembagaan pedesaan yang merupakan salah satu faktor
yang perlu mendapat perhatian pemerintah. Dengan adanya peningkatan kemampuan
tersebut diharapkan kinerja aparatur dan kelembagaan pedesaan bisa bekerja dan
berfungsi lebih optimal untuk dapat mewujudkan kebijakan dan strategi seperti yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai