Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jesica Angelina Br.

Napitupulu
Nim : 5201240008
Kelas : Gizi - C
M.Kuliah : Literasi Digital

TUGAS REVIEW BERITA HOAX


[HOAKS] Anak Gizi Buruk Hanya Diberi Mie di Papua

Penjelasan :
Beredar capture dari salah satu tweet wartawan luar negeri yang memperlihatkan anak-anak
kurang gizi di Papua malah mendapatkan bantuan mie instan, bukannya makanan bernutrisi
lengkap. Faktanya informasi yang diberikan oleh wartawan luar negeri tersebut hanya
mengambil kesimpulan begitu saja. Ia tidak mencari tahu sebelumnya bahwa perahu-perahu
tersebut bukan mengangkut bantuan, namun barang dagangan biasa.
Isi Berita :
Jakarta - Jurnalis asing, Rebecca Alice Henschke di Twitter menulis bantuan untuk
anak-anak gizi buruk di Papua berupa mi instan dan biskuit. Kapendam XVII/Cenderawasih,
Letkol (Inf) M Aidi memberi penjelasan terkait hal itu.

Di Twitter, Rebecca menulis,"This is the aid coming in for severely malnourished children in
Papua - instant noodles, super sweet soft drinks and biscuits (Ini adalah bantuan untuk anak-anak
gizi buruk di Papua. Mi instan, minuman ringan dan biskuit)."

Rebecca juga mengunggah foto makanan tersebut yang dibawa melalui speed boat. Terkait itu,
Aidi mengatakan foto yang dimaksud Rebecca itu bukan sumbangan untuk anak-anak yang
mengalami gizi buruk.

"Cuitannya itu tidak sesuai dengan kenyataan. Yang difotonya di dermaga speed itu bukan
sumbangan. Itu barang barang dagangan dari pedagang yang kebetulan ada di situ, " M Aidi
kepada wartawan, Jumat (2/2/2018)

"Dia juga menulis bahwa anak-anak yang mengalami gizi buruk hanya diberikan coklat biskuit,"
lanjutnya.

Tak cuma soal gizi buruk, Aidi mengatakan Rebecca pernah mengunggah foto dua prajurit yang
sedang memegang anak burung. Rebecca menulis mengapa burung itu sudah ditangkap. Padahal
kenyataannya bukan seperti itu.

"Namun entah bagaimana foto itu disandingkan dengan foto burung Nuri yang ada di dalam
boks. Prajurit itu sedang melihat lihat burung yang ditawarkan. Kok Rebecca bisa menulis dan
meng-upload foto seperti itu. Ini adalah pencemaran nama baik, seseorang difoto secara diam-
diam kemudian disebar ke media dengan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan," jelas
Aidi.

Akibat cuitannya itu, Rebecca dimintai keterangan oleh Polres Asmat. Ia juga dibawa ke Timika
untuk diperiksa oleh pihak Imigrasi.

"Untuk kasus ini, kami sepenuhnya menyerahkan kepada pihak ke kepolisian," kata Aidi.

Sementara itu, Kepala Staf Presiden Jenderal (purn) Moeldoko juga telah menerima laporan hal
itu. Ia mengatakan, barang-barang tersebut bukanlah untuk diberikan kepada anak-anak yang
membutuhkan perbaikan gizi.

"Ada barang-barang yang mau dikirim. Dia membuat persepsi sendiri padahal barang dagangan
orang. Jangan langsung meninterpretasi gambar. Itu kan pelabuhan umum. Nggak ngerti barang
bawaan mau dibawa ke mana. Begitu mendarat, (Rebecca) dibawa ke imigrasi untuk ditanya,"
ujar Moeldoko kepada detikcom. (nkn/idh)
Pendapat dan pesan :

Menurut saya berita ini sangat menarik untuk diulas, sebagai pembaca yang cerdas kita harus
tau membedakan berita yang hoaks dan faktual, dari berita diatas seharusnya jurnalis lebih dalam
mencari informasinya sebelum memberitakan nya ke khalayak umum, tentu berita yang
disampaikan ini dapat menimbulkan pro dan kontra kepada pembaca, selain itu dampak yang
dieterima adalah jurnalis juga mendapatkan berbagai serangan negatif dikarenakan kurang
profesionalnya ketika memberita kan sebuah informasi yang ingin disampaikan ke khalayak umum
alhasil khalayak umum pun mempercayai berita yang tidak benar adanya. Disinilah peran pembaca
yang harus cerdas ketika menerima berita, tidak menerima berita mentah-mentah lalu dikomentari,
seharusnya pembaca yang cerdas juga harus mencari tahu kebenaran yang faktual.

Anda mungkin juga menyukai