Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DASAR MANAJEMEN

PENERAPAN GIZI DALAM PENGGUNAAN FUNGSI MANAJEMEN

Disusun Oleh:
kelompok 4 (Kelas 3B)

1. Auna Najwa Salsabilla J310220098


2. Makhabatien Salmania J310220099
3. Silviatus Sholikhah J310220108
4. Latifa Nur Sabrina J310220123
5. Nabila Nur Farestiana J310220134
6. Hilda Deliana J310220140
7. Dinda Sekar Latifa J310220162
8. Melati Pujianti J310220167

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 2


BAB 1 ................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 4
C. TUJUAN.................................................................................................................................. 4
BAB 2 ................................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................... 5
A. LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 5
BAB 3 ................................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 7
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen is the art of getting things done through people. Manajemen merupakan
seni dalam mencapai tujuan orang lain. Definsi ini mengandung arti bahwa para manager
mencapai tujuan melalui orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan. Manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.
manajemen adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan menyelesaikan sasaran
yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber daya lainnya".
Fungsi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penerapan gizi dalam fungsi manajemen dapat membantu organisasi dalam mencapai
tujuan tersebut dengan memastikan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk menjalankan tugasnya dengan
baik (Pratama, 2020)
Gizi yang cukup dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan sumber daya
manusia, sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu, penerapan gizi dalam fungsi manajemen juga dapat membantu
organisasi dalam meminimalkan biaya kesehatan dan absensi kerja akibat penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan gizi. Penerapan gizi dalam fungsi manajemen adalah suatu
konsep krusial yang mempertimbangkan bagaimana manajemen yang efisien dapat
menjadi fondasi penting dalam penyediaan gizi yang optimal. Ini mencakup berbagai
konteks kehidupan, mulai dari kesehatan hingga pendidikan dan bisnis. Dalam kaitannya
dengan kesejahteraan manusia, gizi memiliki peran sentral. Menurut penelitian WHO tahun
2018, gizi yang baik menjadi dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta
memainkan peran kunci dalam menjaga kesejahteraan individu dan masyarakat. (Basyirah
& Wardi, 2020)
Dalam konteks penerapan gizi, manajemen yang efisien mencakup perencanaan
yang cermat dalam pengadaan sumber daya gizi, termasuk makanan yang memenuhi
kebutuhan nutrisi. Laporan Food and Nutrition Security Assessment tahun 2022
menunjukkan bahwa hanya sekitar 40% dari populasi di beberapa negara memiliki akses
terhadap makanan dengan nilai gizi yang memadai. Gizi juga memainkan peran penting
dalam mendukung kesehatan selama masa dewasa. Menurut Centers for Disease Control
and Prevention (CDC), makanan yang seimbang dan gizi yang tepat adalah kunci untuk
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. (Fitrauni & Arman, 2019)
Pengaplikasian prinsip gizi dalam manajemen juga melibatkan pengorganisasi
pengadaan, pengawasan kualitas makanan, dan pengelolaan gizi individu untuk
memastikan kebutuhan gizi terpenuhi. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2021 menunjukkan bahwa hanya sekitar 15% populasi yang menerapkan prinsip gizi dalam
manajemen makanan mereka secara efektif. Isu-isu gizi seperti obesitas mengharuskan
manajemen yang bijaksana dalam mengendalikan konsumsi makanan tinggi lemak dan
gula serta mempromosikan pola makan yang lebih seimbang. Menurut laporan dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 30% populasi dewasa di seluruh dunia
mengalami obesitas atau overweight.
Ketika kita berbicara tentang penerapan gizi dalam fungsi manajemen, kita sedang
merujuk pada cara dalam mengorganisasi, mengalokasikan, dan memantau sumber daya
gizi. Ini mencakup aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
yang diterapkan pada aspek gizi. Dengan melakukan ini, kita memastikan bahwa sumber
daya gizi yang terbatas digunakan secara efisien dan tidak terbuang percuma. Penerapan
gizi dalam fungsi manajemen memiliki implikasi penting terutama dalam mengatasi
masalah kelaparan dan kekurangan gizi yang masih ada di banyak negara.
Jadi, penerapan gizi dalam fungsi manajemen merupakan sebuah konsep yang tak
terhindarkan dalam menghadapi tantangan kesehatan, pendidikan, bisnis, dan
permasalahan lingkungan di masyarakat modern. Konsep ini bukan sekadar kerangka
teoritis, melainkan suatu pendekatan yang mendasari tindakan nyata untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya gizi dalam berbagai sektor kehidupan.
Keberhasilan implementasi konsep ini dapat memberikan manfaat luar biasa di banyak
bidang. Kesehatan merupakan salah satu sektor yang paling terkait dengan penerapan gizi
dalam manajemen. Asupan gizi yang optimal dapat mencegah penyakit dan meningkatkan
kualitas hidup. Sebagai contoh, manajemen gizi yang baik di rumah sakit dapat membantu
pasien dengan penyakit kronis mengelola kondisi mereka, yang pada gilirannya dapat
mengurangi beban sistem kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengelolaan manajemen dalam pelayanan kesehatan, khususnya dalam
Instalasi Gizi, dapat diintegrasikan dengan baik dan efisien, sehingga memberikan
pelayanan berkualitas kepada masyarakat?
2. Bagaimana pengelolaan kebijakan dan anggaran dalam konteks manajemen organisasi
dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat?
3. Bagaimana implementasi prinsip-prinsip manajemen berbasis POSDCORB (Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting) dapat
mendukung efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan perkotaan, dengan perhatian khusus
pada perumahan yang layak huni dan kebijakan yang mendukung?

C. TUJUAN
1. Untuk Mendeskripsikan Implementasi Prinsip Gizi dalam Manajemen Kesehatan.
2. Untuk Mengetahui Dampak Penerapan Manajemen Gizi dalam bidang kesehatan.
3. Untuk Menganalisis Pengaruh Penerapan Manajemen Gizi dalam bidang kesehatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Kata gizi
merupakan kata yang relatif baru dikenal sekitar tahun 1857. Kata gizi berasal dari
Bahasa Arab ghidza yang berarti makanan. Dalam Bahasa Inggris, food menyatakan
makanan, pangan, bahan makanan (Prasetio dkk.,2021). Gizi merupakan hal yang
menjadi perhatian penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.Gizi yang terpenuhi
dan baik diperlukan agar sel berfungsi optimal. Sistem kekebalan yang “diaktifkan” ,
dalam hal ini menjadi semakin tinggi asupan energi selama periode infeksi, dengan
pengeluaran energi basal yang lebih besar (Dr.Erry, 2020).
Penerapan gizi merupakan penerapan tentang makanan dan zat gizi. Sikap dan
perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi dipengaruhi oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah tingkat penerapan seseorang tentang gizi sehingga dapat
mempengaruhi status gizi seseorang tersebut. Penerapan gizi yang dilakukan ibu yang
kurang dapat menjadi salah satu penentu status gizi karena menentukan sikap atau
perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi serta pola makan terkait
jumlah, jenis dan frekuensi yang akan mempengaruhi asupan makan pada keluarga
tersebut (Akbar & Aidha,2020).
Manajemen secara harfiah berarti proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengendalikan upaya anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan pada tingkat organisasi eksklusif
sebagai rangkaian keterampilan dan menjadi rangkaian tugas (Sari, 2022). Manajemen
sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther
Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara
sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan (Susan, 2019).
Adapun fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan ialah “Planning, Organizing,
Actuating dan Controling”. Sedangkan menurut John F. Mee ialah “Planning,
Organizing, Motivating dan Controlling”. Selain itu menurut Louis A. Allen ialah
“Leading, Planning, Organizing, dan Controling”. Dan menurut MC. Namara ialah
“Planning, Programming, Budgeting, dan System”. Pendapat yang beragam mengenai
fungsi manajemen di atas menunjukkan banyaknya aspek yang di kerjakan dalam
manajemen. Dari pendapat di atas, terlihat adanya beberapa aspek utama, yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuacting),
pengawasan (controlling) dan evaluasi (Azzahra dkk, 2020)
Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama dalam perencanaan
perogramprogram yang akan dilaksanak dalam melakukan upaya penurunan angka
stunting. Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap
pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena
banyak berperan dalam menggerakan fungsi POAC yang lain. Organizing adalah proses
dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya yang tersedia untuk
menjalankan program dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan penurunana
angka stunting. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki
hak untuk mengerjakan beberapa tugas. Aspek utama lain dari organizing adalah
pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya
keanggotaan, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk
mencapai tujuan yakni yang telah di tentukan.(Dakhi, 2016)
Actuating adalah peroses untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan
perencanaan yang telah di tentukan. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda
dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan
dalam upaya pencapaian tujuan. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi
imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan. Controlling memastikan
bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kinerja aktual
dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara
kinerja aktual dan yang diharapkan, maka harus mengambil tindakan yang sifatnya
mengoreksi. Misalnya meningkatkan kinerja pada keanggotaan untuk keberhasilan
suatu program. Fungsi dari tahapan ini adalah menentukan apakah rencana awal perlu
direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. (Dakhi, 2016)
Gizi Manajemen adalah kegiatan untuk memberikan intervensi kepada masyarakat
setempat terkait permasalahan gizi yang sering dialami, ini bertujuan untuk mencapai
kesetaraan gizi di setiap daerah (Anggrainia, 2021). Faktor manajemen yang dapat
dimodifikasi terutama melakukan pola hidup sehat yaitu mencakup upaya untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi normal untuk mencegah obesitas,
menerapkan pola makan dengan prinsip gizi seimbang, serta melakukan aktifitas fisik
dengan berolahraga secara rutin sesuai usia (Ardiani, 2021).
BAB 3
PEMBAHASAN

Menurut Malayu S.P Hasibuan unsur-unsur manajemen terdiri dari men, money,
methods, materials, machines, dan market. Keberadaan unsurunsur manajemen tersebut jika
dikelola dengan baik akan lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi
dalam mencapai tujuan yang optimal. siapakah yang mengatur dan mengelola unsur-unsur
tersebut agar dapat diimplementasikan pada sebuah organisasi, jawabannya adalah pimpinan
beserta jajarannya.
Pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan sebagai
konsep yang diterapkan untuk memberikan pelayanan dengan jangka waktu lama dan terus
dilakukan kepada publik dan masyarakat. Pelayanan gizi oleh Instalasi Gizi yang merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan secara integral yang diberikan kepada masyarakat haruslah
tetap mengedepankan manajemen pelayanan yang berbasis pada ”kualitas layanan kepada
masyarakat” atau pelayanan prima yang tercermin dari adanya: transparansi, akuntabilitas,
kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan keseimbangan hak dan kewajiban.
Untuk mendukung manajemen pelayanan Instalasi Gizi yang baik maka juga harus
didukung dengan sarana dan prasarana dalam melakukan pelayanan. Juga harus membutuhkan
sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal ini adanya tenaga ahli gizi yang profesional
yang memahami seluk beluk makanan dengan gizi yang seimbang dan baik untuk peningkatan
gizi dan proses penyembuhan pasien.
Dibutuhkan sistem pengelolaan manajemen agar tepat sasaran yang menekankan
kepada teori manajemen yang berbasis POSDCORB (Planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting dan budgeting).
Planning Proses pengambilan keputusan tentang apa tujuan yang akan dicapai pada
waktu tertentu di masa depan dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan akan berdampak negatif jika lingkungan
sekitar tidak layak huni yang berujung pada kesehatan. Oleh karena itu, sudah saatnya
pemerintah menerapkan kebijakan di samping perlunya sinergi yang berkelanjutan dan
perlunya reformasi kelembagaan dari kebijakan yang diambil pemerintah. Suatu kebijakan
yang baik akan dilaksanakan apabila kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan
utama dari kebijakan tersebut. Input dari kelompok kepentingan sering dicari untuk kebijakan
karena kelompok ini memiliki sesuatu yang berharga untuk ditawarkan.
Organizing Proses pembagian kerja (division of labor) disertai dengan pendelagasian
wewenang. Pekerjaan tekait dengan proses dimana seorang pemimpin dapat mnentukan isi,
metode, dan hubungan kerja untuk kepentingan organisasi. Organisasi berkaitan dengan
membangun dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi
sebagai hasil dari keputusan manajemen yang akan mengarah pada pembentukan struktur
artinya dapat dipelajari secara cermat dengan memperhitungkan segala kemungkinan
kemudian ditentukan dan tidak diubah lagi.
Staffing Proses memperoleh energi yang optimal dari segi kuantitas dan kualitas sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Staffing terkait dengan pendekatan manajemen struktural karena
merupakan manajemen normatif yang melandasi dari pandangan bahwa organisasi adalah
struktur dan harus dilihat dan dikelola secara struktural. Oleh karena itu, penerapan struktur
manajemen menekankan pada pertimbangan kedudukan, fungsi dan misi masing-masing
individu dalam struktur mereka sendiri. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang
melakukan tarik, pilih, kembangkan, dan gunakan sumber daya orang untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Prinsip Staffing cocok untuk berkontribusi pada
pencapaian tujuan dalam sistem administrasi. Setiap karyawan dalam organisasi mengharapkan
ini komitmen penuh pada organisasi dan bukan hanya ketaatan pada perbedaan ketentuan
ketenagakerjaan yang berlaku di organisasi terkait.
Directing Suatu tugas kontinu pada pembuatan keputusan serta penyusunanya pada
hukum dan instruksi khusus atau umum dan melayani sebagai pemimpin organisasi. Proses
perintisan kegiatan anggota organisasi menuju orang yang tepat untuk mencapai visi dan misi
dan tujuan organisasi.
Coordinating Suatu proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan dan sasaran/tujuan
berasal berbagai unit kerja dari suatu organisasi supaya dapat mencapai tujuan secara efisien.
Koordinasi sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan dan kegiatan unit dengan dipisahkan
pekerjaan dalam tujuan organisasi cara yang efektif. Hubungan antar organisasi pada banyak
program perlu dukungan dan koordinasi menggunakan instansi lain. Untuk itu diperlukan
koordinasi serta kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program.
Reporting Reporting yaitu kegiatan eksekutif memberikan informasi tentang apa yang
sedang terjadi pada atasannya termasuk menjadi agar dirinya serta bawahannya tetap
mengetahui informasi lewat laporan, penelitian. Komitmen Indonesia, yang merupakan salah
satu negara peserta meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1989 tentang hak anak.
Perjanjian Hak Anak-anak memiliki empat prinsip penting, yaitu non-diskriminasi,
kepentingan terbaik ayah, bertahanlah Dan pertumbuhan anak, dan menghormati pendapat
Anak.
Budgeting Budgeting artinya semua kegiatan berupa perencanaan perhitungan dan
pengendalian anggaran. Dalam menjalankan fungsi pengelolaan keuangan, seorang pemimpin
dituntut untuk mampu mengelola anggaran. Anggaran adalah rencana keuangan yang
diusulkan yang harus digunakan untuk membiayai pelaksanaan kebijakan maupun program.
KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan
suatu kegiatan yang meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan
kesehatan juga diartikan sebagai konsep yang diterapkan untuk memberikan pelayanan dengan
jangka waktu lama dan terus dilakukan kepada publik dan masyarakat. Untuk mendukung
manajemen pelayanan Instalasi Gizi yang baik maka juga harus didukung dengan sarana dan
prasarana dalam melakukan pelayanan. Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan
akan berdampak negatif jika lingkungan sekitar tidak layak huni yang berujung pada kesehatan.
Suatu kebijakan yang baik akan dilaksanakan apabila kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai
dengan tujuan utama dari kebijakan tersebut. Input dari kelompok kepentingan sering dicari
untuk kebijakan karena kelompok ini memiliki sesuatu yang berharga untuk
ditawarkan.Staffing terkait dengan pendekatan manajemen struktural karena merupakan
manajemen normatif yang melandasi dari pandangan bahwa organisasi adalah struktur dan
harus dilihat dan dikelola secara struktural. Koordinasi sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan
dan kegiatan unit dengan dipisahkan pekerjaan dalam tujuan organisasi cara yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, D. M., & Aidha, Z. (2020). Perilaku penerapan gizi seimbang masyarakat kota
binjai pada masa pandemi covid-19 tahun 2020. Menara Medika, 3(1).
Anggrainia, Y. (2021). Manajemen Intervensi Gizi di Desa Kapuran.
Ardiani, H. E., Permatasari, T. A. E., & Sugiatmi. (2021). Obesitas, Pola Diet, dan
Aktifitas Fisik dalam Penanganan Diabetes Melitus pada Masa Pandemi Covid-
19. Muhammadiyah Journal Of Nutrition and Food Science. 2 (1), 4.
Azzahra, S. S., Mappanyukki, A. A., & Arimbi. (2020) MANAJEMEN GIZI ATLET
PUSAT PENDIDIKAN LATIHAN PELAJAR SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.
Basyirah, L., & Wardi, M. C. (2020). Penerapan POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controling) Manajemen Risiko Pembiayaan Modal Usaha Tabarok
di PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan. NUANSA: Jurnal Penelitian
Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 17(1), 61.

Dakhi, Y. (2016). Implementasi POAC terhadap Kegiatan Organisasi dalam Mencapai


Tujuan

Tertentu. Jurnal Warta, 53(9), 1679–1699.

Dr.Erry Yudhya Mulyani, S. M. (2020). Asupan Gizi dalam Upaya Meningkatkan


Imunitas di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan, 1.

Dwiyama, F. (2018). Unsur Manajemen dalam Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam


di Indonesia. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(1), 675-695.
Fitrauni, R., Muchlis, N., & Arman. (2019). Strategi Percepatan Penurunan Stunting
di Kabupaten Gorontalo. Journal Of Muslim Community Health (JMCH),
3(1), 193–209
Prasetio, A., Hasibuan, M. H., & Sitompul, P. (2021). Simulasi Penerapan Metode
Decision Tree (C4. 5) Pada Penentuan Status Gizi Balita. Jurnal Nasional
Komputasi Dan Teknologi Informasi, 4(3).
Pratama, R. Y. (2020). Fungsi-Fungsi Manajemen “POAC.”. Universitas
Jenderal Achmad Yani.
Sari, M. P. (2022). Penerapan Prinsip Manajemen dalam Upaya Pencegahan Prevalensi
Stunting di Wilayah Kota Bandar Lampung. Jurnal STIA Bengkulu: Committee
to Administration for Education Quality, 8(2), 75-82.
Sriantara, K. E., & Agustana, P. (2023). MANAJEMEN INSTALASI GIZI DALAM
RANGKA PEMENUHAN GIZI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN BULELENG. Locus, 15(1), 31-49.
Susan, E. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. ADAARA: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam. 9 (2), 953.

Anda mungkin juga menyukai