Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian
1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran
penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan atau kejadian yang
berhubungan dengan kesehatan, beserta factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kejadian tersebut.
2. Reproduksi berasal dari re yang artinya kembali, kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Sehingga istilah reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidupnya.
3. Epidemiologi kesehatan reproduksi adalah ilmu yang mempelajari tentang
distribusi, frekuensi dan determinan penyakit atau masalah kesehatan
reproduksi pada populasi atau kelompok.
B. Manfaat epidemiologi dalam kesehatan reproduksi :
1. Sebagai tool (alat), selalu menanyakan siapa yang terkena, dimana dan
bagaimana.
2. Sebagai metode pendekatan dalam penyelesaian masalah kesehatan
khususnya kesehatan reproduksi
3. Diagnosis komunitas untuk menentkan penyebab mortalitas dan
morbiditas.
4. Melihat resiko individu dan pengaruhnya dari populasi dan kelompok
kejadian
C. Tujuan digunakannya metode epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
1. Menentukan besarnya masalah kesehatan reproduksi. Langkah yang
diambil dalam menentukan besarnyamasalah dengan menggunakan
pernyataan sebagai berikut :
a. Pada populasi spesifik mana maslah tersebut terjadi?
b. Apa penyebabnya?
c. Apa faktor resiko yang menyebabkan masalah tersebut?
d. Bagaimana peran surveilans?
e. Reduksi factor resiko berdasarkan intervensi yang aman dan efektif?
2. Mengenal factor penyebab dan transmisi. Untuk mengenal terjadinya
penyebab masalah perlu dipikirkan bahwa
a. Penyakit merupakan salah satu gangguan dalam kehidupan manusia
dan kejadian sakit tidak terjadi secara acak.
b. Penelusuran secara sistematik dan cermat kelompok penduduk yang
berbeda dapat mengenal factor-faktor penyebab dan pencegahan
terjadi penyakit.
3. Menjadi dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
4. Uji intervensi
D. Ruang lingkup masalah kesehatan umum
Masalah kesehtan adalah suatu masalah yang sangat kpmpleks, yang saling
berkaitan dangan masalah-masalah lain diluar kesehatan. Erbagai factor yang
mempengaruhi kesehatan diantaranya adalah pengetahuan dan sikap
masyarakat dalam merespon kesakitan salah satunya penyakit (disease)
(Notoatmodjo, 2003). Status kesehatan suatu masyarakat sangat penting
dalam mencapai taraf hidup yang baik dan produktif (Wijayanti et al, 2015).
Masalah kesehatan yang dianggap berkontribusi pada kesakitan penduduk
Antara lain lingkungan, perilaku, herediter dan pelayanan kesehatan (Shi,
2008).
Ruang lingkup masalah kesehatan dikelompokkan Antara lain :
1. Death ( kematian)
Kematian adalah kejadian kematian yang menimpa pada anak, balita, ibu
hamil, kematian karena penyakit, usia dewasa dengan jenis kelamin laki-
laki dan perempuan dan juga lansia.kematian merupakan masalah
kesehatan yang harus ditangani serius oleh pemerintah dengan
ditetapkannya kebijakan-kebijakan kesehatan, peningkatan pelayanan
kesehatan, sumber daya manusia, tenaga kesehatan professional
khususnya profesi sarjana kesehatan masyarakat yang berperan dalam
upaya promotif, preventif penyakit sehngga menurunkan kejadian
kematian.
2. Disease ( penyakit)
Disease merupakan masalah kesehatan pada masyarakat berupa kejadian
penyakit menular dan penyakit tidak menular.
3. Disability (kecacatan)
Kondisi kecacatan ini bias terjadi karena factor genetic genetik dan
perilaku
4. Discomfort
Discomfort adalah masalah kesehatan dengan kondisi kekuragnyamanan
pada seseorang, contoh orang yang tinggal didaerah industry.
5. Dissatisfaction (ketidakpuasan)
Dissatisfaction merupakan ketidakpuasan seseorang yang berhubungan
dengan kesehatan. Misalkan seseorag yang melakukan pengobatan dengan
asuransi.
6. Destitution (Kelemahan, Kemiskinan)
Destitution adalah masalah kesehatan dengan kondisi pada seseorang
adanya kelemahan dan kemiskinan.
7. Status kesehatan umum
Menurut H.L Bloom derajat kesehatan dipengaruhi oleh factor-faktor
herediter, social ekonomi dan budaya, lingkungan, pelayanan kesehatan
dan perilaku.
E. Frekuensi maslah kesehatan
Frekuensi yang dimaksudkan disini menunjukan pada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia (masyarakat). Untuk dapat
mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan yang tepa, ada 2 hal yang
harus dilakukan yaitu :
1. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud
2. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut
F. Distribusi masalah kesehatan
Distribusi masalah keshatan adalah menunjuk kepada pengelompokan
masalah kesehatan menurut suatu keadaan. Keadaan tertentu yang dimaksud
dalam epidemiologi adalah:
1. Menurut ciri-ciri (man)
2. Menurut tempat (place)
3. Menurut waktu (time)
G. Determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi)
Determinan menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit/masalah
kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran aaupun yang
menerangkan penyebab menculnya masalah kesehatan itu sendiri.
Dalam hal ini ada 3 langkah yang bias dilakukan yaitu :
1. Merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud
2. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun
3. Menarik kesimpulan.
H. Ruang lingkup kesehatan reproduksi
Menurut Depkes RI (2001) ruang lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya
sangat luas sesuai dengan definisi yang tertera di atas, karena mencakup
seluruh kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Dalam uraian tentang
ruang lingkup kesehatan reprodeuksi yang lebih rinci digunakan pendekatan
siklus hidup (life-cycle approach), sehingga sehingga diperoleh komponen
pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan.
Untuk kepentingan Indonesia saat ini, secara nasional telah disepakati ada 4
komponen prioritas kesehatan reproduksi, yaitu :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Kesehatan reproduksi remaja
4. Pencegahan dan penanganan penyakit menular seksua, termasuk
HIV/AIDs
Secara lebih luas, ruang lingkup kespro meliputi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi (ISR),
termasuk PMS-HIV/AIDs
4. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
5. Pencegahan dan penanganan infertilitas
6. Kesehatan reproduksi remaja
7. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
8. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya kanker servik, mutilasi
genetalia, fitula dll.
Dalam penerapannya dipelayanan kesehatan, komponen kesehatan reproduksi
yang masih menjadi masalah di Indonesia adalah (PKRE) pelayanan
kesehatanreproduksi esensial, terdiri dari:
1. Kesehatan ibu dan bayi barulahir
2. Keluarga berncana
3. Kesehatan reproduksi remaja
4. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi (ISR),
termasuk PMS-HIV/AIDS
5. Paket pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif (PKRK) ditambah
kesehatan reproduksi usia lanjut.
I. Indikator permasalahan kesehatan reproduksi wanita Indonesia
1. Gender
Gender adalah peran masing masing pria dan wanita berdasarkan jenis
kelamin menurut budaya yang berbeda-beda.
2. Kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan banyak hal, Antara lain :
a. Makanan yang tidak cukup
b. Persediaan air kurang, sanitasi yang jelek dan rumah yang kurang
layak
c. Tidak mendapat pelayanan yang baik

3. Pendidikan yang rendah


Orang yang bependidikan biasanya mempunyai pengertian yang lebih
besar terhadap masalah-masalah kesehatan dan pencegahanya.
4. Kawin muda
Resiko yang terjadi pada wanita usia 20 th akan lebih besar.
5. Kekurangan gizi dan kesehatan yang buruk
6. Beban kerja yang berat
Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang
telah dilakukan diseluruh dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih lama.

Nelwan, Jeini Ester. 2019. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi.


Yogyakarta : Deepublish Publisher
Handayani, Wuri R. 2020. Epidemiologi. Yogyakarta : Deepublish
Publisher
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: EGC
Sitorus, Januar rico.2012. Aplikasi Epidemilogi dalam pemecahan
masalah-masalah kesehatan masyarakat dilapangan volume 3 (hal. 91-
92).

Anda mungkin juga menyukai