SKRIPSI
ASTRIDIANTI NOERANJANI
1621118002
FAKULTAS TEKNIK
BANDUNG
2020
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini guna diajukan untuk memenuhi tugas akhir Skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan doa dari berbagai pihak. Dengan segala hormat penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda Rudiari Sulistyo dan Ibunda Enur Martini selaku orang tua penulis
yang telah memberikan dukungannya baik secara moril maupun materil demi
terselesaikannya Skripsi ini.
2. Ibu Riza Rizkiah selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
3. Segenap pimpinan dan karyawan PT X yang telah memberikan kesempatan
serta fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Khususnya kepada Bapak Dicky H. selaku pembimbing di PT X yang
membimbing selama kegiatan PKL berlangsung.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga karya tulis ini bermanfaat
khususnya penulis dan seluruh mahasiswa UICM lainnya.
Astridianti Noeranjani
NIM 1621118002
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
ABSTRAK......................................................................................................................................4
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN..........................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................7
1.4 Kegunaan Penelitian......................................................................................................7
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................8
2.1 Pengolahan Air Proses dan Air Limbah........................................................................8
2.1.1 Pengolahan Air Proses...............................................................................................8
2.1.2 Pengolahan Limbah...................................................................................................9
2.1.3 Kesadahan Air.........................................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................12
OBJEK DAN METODA PENELITIAN...................................................................................12
3.1 Metoda Penelitian........................................................................................................12
3.2 Jenis Penelitian............................................................................................................12
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................................13
3.3.1 Pengumpulan Data Menggunakan Alat Alfa Test...................................................13
3.3.2 Pengumpulan Data Menggunakan Alat Hana Instrument.......................................13
BAB IV..........................................................................................................................................15
HASIL DAN PENGAMATAN...................................................................................................15
4.1 Penentuan Angka Kesadahan...........................................................................................15
4.1.1 Dengan Menggunakan Alat Alfa Tes......................................................................15
4.1.2 Dengan Menggunakan Hana Instrument................................................................16
4.2 Pembahasan......................................................................................................................16
4.3 Kesimpulan.......................................................................................................................17
3
ABSTRAK
Pada saat sekarang ini industri tekstil merupakan salah satu industri yang
paling banyak terdapat di Indonesia. Dalam bidang ini industri tekstil memiliki
peran mengolah kain dari kain mentah/grey menjadi kain jadi/bahan produk.
Dalam pelaksanaannya proses pengolahan kain ini tidak selalu berjalan dengan
baik karena ada saatnya dimana hasil dari produksi yang di peroleh ini tidak
sesuai dengan sample yang diinginkan oleh pembeli. Ketidaksesuaian tersebut
bisa terjadi karena banyak faktor salah satunya adalah pengaruh kesadahan air
yang digunakan di produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeanalisa
bagaimana pengaruh kesadahan air pada pencelupan kain skala produksi.
Metode yang digunakan pada analisa ini adalah metode kualitatif yang
mendasar kepada teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
wawancara mendalam terhadap informan yang bersangkutan dan observasi
langsung dilapangan.
Ion ion yang terkandung dalam air tersebut dapat menghalangi masuknya
zat warna kedalam kain sehingga setelah dilakukan observasi dan analisa
lapangan diketahui bahwa nilai kesadahan air yang bagus untuk digunakan dalam
proses produksi industri tekstil adalah pada angka 0 dan angka maksimal 3.
4
ABSTRACT
At the present time the textile industry is one of the most abundant
industries in Indonesia. In this field, the textile industry has the role of processing
cloth from raw / gray fabrics to finished fabrics / product materials. In its
implementation, the fabric processing process does not always go well because
there are times when the results obtained are not in accordance with the sample
desired by the buyer. This discrepancy can occur due to many factors, one of
which is the effect of the hardness of the water used in production. This study
aims to analyze how the effect of water hardness on dyeing production scale
fabrics.
Based on the results of data collection carried out in the previous method,
it is found that the water hardness has an influence on the dyed fabrics, especially
on the production scale. This is because the solution contains metal ions which
can affect the absorption of the dye into the fabric.
The ionic ions contained in the water can block the entry of dyes into the
fabric so that after observation and field analysis it is known that the good water
hardness value for use in the textile industry production process is at number 0
with a maximum number of 3.
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pertumbuhan industri sudahlah tidak asing lagi,
industri yang berkembang pun bergerak di bidang yang berbeda beda dan
salah satunya adalah industri yang bergerak di bidang tekstil.
Industri tekstil saat ini terbilang cukup banyak terdapat di Indonesia yang
terbagi di berbagai daerah. Industri tekstil sendiri tidak luput dari proses
pengerjaan produksi sebelum bahan yang pada awalnya mentah menjadi bahan
yang siap kirim kepada customer .
Proses untuk bahan mentah menjadi bahan siap kirim itu pun melewati
cukup banyak proses seperti scouring, bleaching, dyeing, finishing dan
inpescting. Selama proses berlangsung, terkadang terdapat masalah pada hasil
pencelupan yang dikerjakan pada saat proses dyeing. Kesalahan tersebut
adalah terdapat ketidakrataan warna pada kain sehingga menyebabkan kain
belang dan terkadang pencelupan kain hasil produksi menjadi lebih muda
daripada hasil laboratorium.
Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus
terbebas dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium
karbonat cenderung mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar
panas. Presipitasi (pembentukan padatan tak larut) ini terutama disebabkan
oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas
tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut.
Penumpukan endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air
didalam pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu aliran panas kedalam
air, mengurangi efisiensi pemanasan dan memungkinkan komponen logam
ketel uap terlalu panas. Dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat
menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan yang diakibatkan oleh endapan
kalsium karbonat bervariasi tergantung pada bentuk Kristal misalnya kalsit
atau aragonit.
6
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Air Proses dan Air Limbah
Proses pengolahan air proses dan limbah industri di PT X dilakukan oleh
Bagian Utility. Data secara singkat mengenai proses pengolahan air proses dan
limbah dijelaskan oleh Bagian Personalia PT X, sebab pengolahan air proses dan
limbah di PT X bersifat rahasia.
2.1.1 Pengolahan Air Proses
Air proses yang digunakan untuk menunjang proses produksi di PT X
bersumber dari sumur artesis. Agar air proses dapat digunakan untuk proses
produksi, dilakukan beberapa proses agar air dapat memenuhi syarat. Proses
pengolahan dilakukan dengan penyaringan dan pelunakan air. Penyaringan air
dilakukan dalam sand filter tank, bertujuan untuk menyaring kotoran-kotoran
yang terbawa oleh air proses. Sedangkan proses pelunakan air dilakukan di
water softener tank, bertujuan untuk menghilangkan ion-ion penyebab
kesadahan air. Tahapan-tahapan proses pelunakan adalah sebagai berikut:
Air proses yang berasal dari air sumur dialirkan menuju cooling tower, lalu
ditampung dalam bak raw water. Pada bak tersebut tingkat kesadahan air
proses masih sangat tinggi yaitu 8-9 odH.
Dilakukan proses penyaringan di sand filter tank untuk menyaring kotoran
dan partikel lain yang terbawa oleh air proses.
Selanjutnya air proses dialirkan ke water softerner tank. Proses pelunakan
air dilakukan dengan menggunakan resin anion untuk mengikat ion-ion
penyebab kesadahan air. Air yang telah diproses pelunakan kemudian
ditampung dalam bak soft water.
Air proses yang sudah diturunkan kesadahnya disalurkan ke proses
produksi. Tingkat sadah maksimal untuk proses basah tekstil adalah 3 odH
dan tingkat sadah untuk boiler harus 0 odH.
8
2.1.2 Pengolahan Limbah
Jenis limbah yang terdapat di PT X merupakan limbah cair berwarna yang
berasal dari Bagian Dyeing dan Printing. Limbah tersebut perlu diolah terlebih
dahulu hingga limbah tersebut dapat memenuhi syarat air limbah sebelum
akhirnya dapat dibuang ke sungai. Proses pengolahan limbah PT X dilakukan
dengan cara biologi, fisika, dan kimia. Tahapan proses pengolahan limbah
adalah sebagai berikut:
Air limbah yang masih berwarna pekat masuk melewati input, lalu
ditampung dalam bak netralisasi. Setelah itu dilakukan penurunan suhu
dan penetralan dengan H2SO4 pekat di cooling tower. Limbah cair
yang dinetralkan harus mencapai pH maksimal 8.
Proses dilanjutkan dengan pengolahan secara biologi dengan cara
penggunakaan lumpur aktif dan mikroba aerob. Pengolahan ini
menggunakan sistem aerasi dua tahap. Proses ini bertujuan untuk
mendegradasi zat organik sehingga dapat menurunkan kadar COD dan
BOD pada air limbah.
Selanjutnya air limbah yang sudah diproses secara biologi ditampung
dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan sisa-sisa lumpur aktif.
Kemudian proses dilanjutkan dengan cara kimia, yaitu dengan
koagulasi, flokulasi, decoloring menggunakan polimer-polimer dan
decoloring agent.
Setelah diproses secara kimia, air limbah menjadi lebih jernih yang
nantinya akan dialirkan menuju outlet. Sedangkan lumpur sisa hasil
koagulasi dan flokulasi masuk ke dalam filter press.
9
Skema proses pengolahan air limbah dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Air sadah adalah istilah yang digunakan pada air yang mengandung
kation penyebab kesadahan. Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh
adanya logam logam atau kation-kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn,
Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg). Kalsium dalam air mempunyai kemungkinan bersenyawa
dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan nitrat, sementara itu magnesium dalam
air kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat dan khlorida.
10
kesadahan tetap karena tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, tetapi
dapat dengan cara lain dan salah satunya adalah proses penukar ion.
11
BAB III
OBJEK DAN METODA PENELITIAN
3.1 Metoda Penelitian
12
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Cara menghitung :
Cara menghitung :
13
2. Lepaskan tutup dari gelas plastik kecil. Bilas gelas plastik
dengan sample air produksi lalu isi gelas dengan sample
sebanyak 5ml.
3. Tambahkan 5 tetes Hardness Buffer melalui tutup port dan
aduk dengan hati-hati sambil memutar gelas kimia dalam
lingkaran yang rapat.
4. Tambahkna 1 tetes Calmagite Indicator melalui port penutup
dan campur kan. Larutan akan berubah warna menjadi merah
keunguan.
5. Ambil semprit titrasi dan dorong plunger sepenuhnya kedalam
spuit. Masukan ujung kedalam lubang dan Tarik plunger keluar
sampai tepi bawah segel berada pada tanda 0 ml pada jarum
suntik.
6. Tempatkan ujung jarum suntik kedalam port tutup gelas kimia
plastik dan tambahkan larutan titrasi secara perlahan, putar
untuk mengaduk setelah setiap pemberian 1 tetes.
7. Lanjutkan menambahkan larutan titrasi sampai larutan sample
berubah warna menjadi ungu, kemudian aduk selama 15 detik
setelah setiap tetes tambahan sampai menjadi biru.
8. Bacakan millimeter larutan titrasi dari skala jarum suntik dan
kalikan dengan 300 untuk mendapatkan mg/l sebagai CaCO3.
14
BAB IV
15
Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui angka kesadahan
yang terkandung dalam sample air produksi adalah 2.
Setelah penambahan
indicator sebanyak
penempatan suntikan 0.12 ml melalui
suntikan
4.2 Pembahasan
16
Apabila sudah melebihi angka 2 derajat dh maka akan dilakukan proses lanjutan
dengan menambahkan resin sebagai pengikat kation dan anion.
4.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa angka kesadahan pada air produksi diatas yang
sudah dilakukan dengan menggunakan 2 alat yaitu Alfa Test dan Hana
Instrument, didapatkan hasil yang sama yaitu 2 derajat dh. Dalam kasus ini hasil
tes tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap hasil produksi karena masih
termasuk kedalam angka toleransi. Namun dengan besaran derajat dh yang
didapatkan itu menunjukan bahwa masih terdapat mineral mineral dan ion yang
terkandung dalam air produksi tersebut. Sehingga pada saat dilakukannya
produksi angka 2 derajat dh itu bisa jadi mempengaruhi kain hasil celupan tetapi
tidak sampai menimbulkan masalah. Dalam analisa ini didapatkan kesimpulan
bahwa kesadahan air berpengaruh terhadap kain hasil celup skala produksi
tergantung berapa besar angka kesahannya.
17
18