Anda di halaman 1dari 7

Perpajakan Lanjutan

PPh Pasal 24

Dasar Hukum :

a. UU PPh no 36 Tahun 2008


b. PMK NOMOR 192/PMK.03/2018

Indonesia menganut azas pemungutan pajak salah satunya yaitu azas Domisili,
dimana Wajib Pajak dalam negeri terutang pajak atas Penghasilan Kena Pajak yang
berasal dari seluruh penghasilan dalam negeri termasuk penghasilan yang diterima
atau diperoleh dari luar negeri.

Jadi pada akhir tahun Penghasilan yang bersumber dari DN (objek dan tidak final)
dan LN tersebut akan digabungkan dan dihitung PKP (penghasilan Kena Pajak) nya.
Selanjutnya baru dihitung berapa PPh terhutang atas total penghasilan tersebut
(Penghasilan Global)

Penentuan Sumber penghasilan dari Luar Negeri ditentukan sebagai berikut:

1. Penghasilan – termasuk keuntungan pengalihan – dari saham dan sekuritas


lainnya adalah negara tempat badan yang menerbitkan saham atau sekuritas
tersebut didirikan atau bertempat kedudukan,
2. Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa dari penggunaan harta
gerak adalah negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga, royalti,
atau sewa tersebut bertempat kedudukan atau berada,
3. Penghasilan berupa sewa dari penggunaan harta tak gerak adalah negara
tempat harta tersebut terletak,
4. Penghasilan berupa imbalan terkait dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan adalah negara tempat pihak yang membayar atau dibebani imbalan
tersebut bertempat kedudukan atau berada,
5. Penghasilan bentuk usaha tetap (BUT) adalah negara tempat bentuk usaha
tetap tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan,
6. Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan atau
tanda turut serta dalam pembiayaan atau permodalan dalam perusahaan
pertambangan adalah negara tempat lokasi penambangan berada,
7. Keuntungan karena pengalihan harta tetap adalah negara tempat harta
tetap berada,
8. Keuntungan karena pengalihan harta yang menjadi bagian dari suatu
BUT adalah negara tempat bentuk usaha tetap berada. BUT mencakup cabang
perusahaan, kantor perwakilan, dan bentuk usaha lainnya yang dipergunakan oleh
WPDN untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di luar negeri

Catatan :

1. Selain penentuan sumber penghasilan sebagaimana diatas, penghasilan


yang diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri dapat

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


1
Perpajakan Lanjutan

berasal dari Trust yang penentuan sumber penghasilannya adalah negara


tempat Trust tersebut dibentuk atau didirikan yang penentuannya
menggunakan prinsip yang sama dengan 8 poin diatas

2. Tata cara pengkreditan PPh Luar Negeri atas penghasilan berupa dividen,
dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai penetapan
saat diperolehnya dividen dan dasar penghitungannya oleh WPDN atas
penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang
menjual sahamnya di bursa efek.

Besarnya penghasilan yang diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar
negeri ditentukan sebagai berikut:
1. penghasilan usaha termasuk penghasilan dari cabang atau perwakilan WPDN
di luar negeri adalah sebesar penghasilan neto
2. penghasilan yang berasal dari Trust di luar negeri adalah sebesar
penghasilan neto atau bagian penghasilan neto yang diterima atau diperoleh
WPDN;
3. penghasilan lainnya adalah sebesar penghasilan neto

Dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak pada akhir tahun pajak nanti, maka
wajib pajak luar negri (WPDN) tidak dapat/tidak boleh memperhitungkan:
1. kerugian usaha dari cabang atau perwakilan di luar negeri, termasuk kerugian
usaha dari cabang atau perwakilan di luar negeri yang diperoleh setelah
memperhitungkan kerugian yang diperoleh dari harta atau kegiatan yang
memiliki hubungan efektif dengan cabang atau perwakilan WPDN di luar
negeri
2. kerugian lain yang diderita di luar negeri

Penggabungan penghasilan yang diterima a tau diperoleh dari sumber penghasilan


di luar negeri dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh dari sumber
penghasilan di Indonesia dilakukan pada Tahun Pajak diterimanya atau
diperolehnya penghasilan dari sumber penghasilan di luar negeri tersebut

Tahun Pajak diterimanya atau diperolehnya penghasilan dari sumber penghasilan di


luar negeri ditentukan sebagai berikut:
1. untuk penghasilan usaha merupakan Tahun Pajak diperolehnya penghasilan
tersebut
2. untuk penghasilan yang berasal dari Trust di luar negeri ditentukan sebagai
berikut:

a. dalam hal Trust di luar negeri dikenai pajak penghasilan di


tingkat Trust merupakan Tahun Pajak diperolehnya penghasilan tersebut; dan
b. dalam hal Trust di luar negeri tidak dikenai pajak penghasilan di
tingkat Trust merupakan Tahun Pajak diperolehnya atau diterimanya
penghasilan tersebut, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu; 
3. untuk penghasilan lainnya, merupakan Tahun Pajak diterimanya penghasilan
tersebut

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


2
Perpajakan Lanjutan

Penghitungan PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan per jenis penghasilan untuk tiap negara atau yurisdiksi.

Dalam menghitung besarnya PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan per jenis
penghasilan untuk tiap negara atau yurisdiksi dimana penentuan negara atau
yurisdiksi yang menjadi sumber penghasilan di luar negeri dilakukan sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud diatas.

Pengkreditan Pajak yang dibayar diluar negeri di Indonesia

Pajak yang sudah dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar
negeri yang diterima atau diperoleh WP DN boleh dikreditkan terhadap pajak yang
terutang berdasarkan Undang-undang PPh dalam tahun pajak yang sama. Dengan
aturan sebagi berikut:

Besarnya PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan sebagaimana ditentukan


berdasarkan jumlah yang paling sedikit di antara:

 Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di


luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat
P3B yang telah berlaku efektif;
 Jumlah PPh Luar Negeri
 Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap
Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar Pajak Penghasilan yang
terutang tersebut

Catatan : Apabila penghasilan dari luar negeri berasal dari beberapa negara, maka
penghitungan PPh Pasal 24 dilakukan untuk masing-masing negara (per Country
Limitation).

Dalam hal penghasilan yang diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar
negeri berasal dari Trust, besarnya PPh Luar Negeri ditentukan sebagai berikut:
i. sebesar pajak penghasilan atau bagian pajak penghasilan atas penghasilan
yang diperoleh WPDN, dalam hal Trust di luar negeri dikenai pajak penghasilan
di tingkat Trust; 
ii. sebesar pajak penghasilan atas penghasilan yang diterima WPDN, dalam
hal Trust di luar negeri tidak dikenai pajak penghasilan di tingkat Trust.

Dalam hal Penghasilan Kena Pajak lebih kecil dibanding jumlah seluruh penghasilan
yang diterima atau diperoleh dari luar negeri, besarnya PPh Luar Negeri yang dapat

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


3
Perpajakan Lanjutan

dikreditkan hanya boleh paling tinggi sebesar jumlah Pajak Penghasilan yang
terutang atas Penghasilan Kena Pajak.

Dalam hal berdasarkan ketentuan dalam P3B sebagaimana mengatur bahwa suatu
jenis penghasilan hanya dapat dikenai pajak di Indonesia, PPh Luar Negeri atas
penghasilan tersebut tidak dapat dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang
terutang di Indonesia

Dalam hal jumlah PPh Luar Negeri melebihi besarnya PPh Luar Negeri yang dapat
dikreditkan maka kelebihan tersebut:
a. tidak dapat diperhitungkan dengan Pajak Penghasilan yang terutang;
b. tidak boleh dibebankan sebagai biaya atau pengurang penghasilan;
c. tidak dapat dimintakan restitusi
Jika PPh yang dibayar di Luar Negeri dalam mata uang asing, maka harus
dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan Kurs Menteri
Keuangan pada tanggal PPh tersebut dibayar di luar negeri

Contoh :
WPDN, PT Indologo Tiga dalam Tahun Pajak 2018 menerima dan memperoleh
penghasilan neto sebagai berikut:
i. di negara X, PT Indologo Tiga memperoleh penghasilan usaha sebesar
Rp1.000.000.000;00 dan dikenai PPh Luar Negeri sebesar Rp300.000.000,00;
ii. di negara Y, PT Indologo Tiga menerima penghasilan berupa bunga sebesar
Rp3.000.000.000,00 dan dikenai PPh Luar Negeri sebesar Rp450.000.000,00,
tidak terdapat pengurang penghasilan bruto atas penghasilan berupa bunga
tersebut;
iii. di negara Z, PT Indologo Tiga menderita kerugian dari penjualan harta sebesar
Rp250.000.000,00;
iv. penghasilan neto dalam negeri sebesar Rp4.000.000.000,00. Tidak ada P3B
antara Indonesia dengan negara X, negara Y, dan negara Z.

Diminta Hitunglah PPh yang dibayar di luar negeri yang bisa dikreditkan di Indonesia
(PPh 24)

Langkah-langkah untuk menghitung PPh 24 yang boleh sebagai pengurang di


Indonesia:
- hitung dulu Total Penghasilan Kena Pajak DN dan LN
- hitung PPh terutang
- hitung per negara berapa masing-masing PPh yang boleh dikurangkan
langkah pertama: hitung total PKP
dalam negeri (seluruh penghasilan DN yang tidak final dan objek)
Luar Negeri(seluruh penghasilan LN di tahun yang sama boleh gabung kecuali rugi)

DN 4M
LN
- negara X=1M
- negara Y=3M
- negara Z=-(rugi)
total penghasilan LN 4M
8M

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


4
Perpajakan Lanjutan

Jika soalnya si wajib pajak adalah orang pribadi setelah total penghasilan ini
dikurangi dulu dengan PTKP, hasilnya PKP

Langkah kedua: Hitung PPh terhutang


PPh terhutang=25% x 8M = 2M
- hitung PPh 24 yang boleh dikurangkan di Indonesia per negara
negara x :
 Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di
luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat
P3B yang telah berlaku efektif;
=-
 Jumlah PPh Luar Negeri
= 300 juta
 Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap
Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar Pajak Penghasilan yang
terutang tersebut
= (pengh negara X : PKP ) x PPh terutang
= (1M:8M) X 2M
= 250.000.000

Yang paling rendah diantara 3 point itu adalah 250.000.000


(inilah yang boleh dikurangkan di Indonesia)

Negara Y
 Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di
luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat
P3B yang telah berlaku efektif;
=-
 Jumlah PPh Luar Negeri
= 450 juta
 Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap
Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar Pajak Penghasilan yang
terutang tersebut
= (pengh negara Y : PKP) x PPh terutang
= (3M:8M) X 2M
= 750.000.000

Yang paling rendah diantara 3 point itu adalah 450.000.000


(inilah yang boleh dikurangkan di Indonesia)

PPh 24= 250juta + 450 juta =700juta

2. dari soal diatas ;

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


5
Perpajakan Lanjutan

terdapat P3B antara Indonesia dengan negara Y (P3B Indonesia - negara Y) yang
telah berlaku efektif. P3B Indonesia-negara Y mengatur mengenai pemajakan atas
penghasilan bunga di negara sumber paling tinggi sebesar 10% dari jumlah bruto.
Namun, atas penghasilan berupa bunga tersebut, PT Indologo Tiga dikenai PPh
Luar Negeri berdasarkan ketentuan domestik di negara Y sebesar
Rp450.000.000,00.
DN 4M
LN
- negara X=1M
- negara Y=3M
- negara Z=-(rugi)
total penghasilan LN 4M
8M
Jika soalnya si wajib pajak adalah orang pribadi setelah total penghasilan ini
dikurangi dulu dengan PTKP, hasilnya PKP

Langkah kedua: Hitung PPh terhutang


PPh terhutang=25% x 8M = 2M
- hitung PPh 24 yang boleh dikurangkan di Indonesia per negara
negara x :
 Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di
luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat
P3B yang telah berlaku efektif;
=-
 Jumlah PPh Luar Negeri
= 300 juta
 Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap
Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar Pajak Penghasilan yang
terutang tersebut
= (pengh negara X : PKP ) x PPh terutang
= (1M:8M) X 2M
= 250.000.000

Yang paling rendah diantara 3 point itu adalah 250.000.000


(inilah yang boleh dikurangkan di Indonesia)

Negara Y
 Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di
luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat
P3B yang telah berlaku efektif;
= 10%x 3M = 300juta
 Jumlah PPh Luar Negeri
= 450 juta
 Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap
Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar Pajak Penghasilan yang
terutang tersebut

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


6
Perpajakan Lanjutan

= (pengh negara Y : PKP) x PPh terutang


= (3M:8M) X 2M
= 750.000.000

Yang paling rendah diantara 3 point itu adalah 300.000.000


(inilah yang boleh dikurangkan di Indonesia)

PPh 24= 250juta + 300 juta =550juta

Bahan Kuliah PPh pasal 24 – Semester Genap 2019/2020 Amelia Sandra


7

Anda mungkin juga menyukai