Anda di halaman 1dari 9

DASAR – DASAR ILMU PENDIDIKAN

HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

NAMA : IRWANDI
NIM : 19065009

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “ Paedagogie “ yang akar
katanya “pais“ yang berarti anak dan “ again “ yang artinya bimbingan. Jadi “
paedagodie ” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam Inggris
pendidikan diterjemahkan menjadi “ Edication “. Education berasal dari bahasa
Yunani “ educare “ yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak
agar dapat tumbuh dan berkembang.
Defenisi pendidikan menurut para ahli sebagai berikut :
1. Langeveld
Seorang ahli pendidikan bangsa belanda yang pedidikannya berorientasi ke Eropa
dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Menurut ahli ini pendidikan
adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang deawasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak
cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain.
2. Jhon Dewey
Seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme dan dinamis, pendidikan
(education) diartikan sebagai “Proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
3. Driyarkara
Menurut Drikarya, pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal”
ayah,ibu dan anak dimana terjadi pemanusiaan anak dengan mana dia berproses
untuk akhirnya memanusiakan manusia sebagai purnawan.
4. Ki Hajar Dewantara
Seorang Tokoh Pendidikan Nasional, peletak dasar yang kuat pendidikan
Nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “ Pendidikan umumnya
berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin,karakter), pikiran( intelek dan tumbuh anak), dalam Taman Siswa tidak
boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan
hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan
dunianya”.
5. Garis-garis Besar Haluan Negara
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyrakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
6. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No 20 tahun
2003 Bab 1 Pasal 1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, kegamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
7. Dictionary Of Education
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuann sikap
dan bentuk-bentuk tingkah laku lainya didalam masyarakat dimana ia hidup,
proses sosial orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol ( khusunya yang datang dari sekolah ) sehingga dia dapat memperoleh
atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimum ( Dikjen Dikti,1983/1984:19 ).
8. Raka Joni
a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibwaan pendidikan.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
e. Pemdidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
9. Branata (1988)
Pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun secara tidak
langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
10. Purwanto (1987 :11)
Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi
diri sendiri dan bagi masyarakat.

11. Kleis (1974)


Pendidikan adalah pengalaman yang dengan pengalaman itu, seseorang atau
kelompok orang dapat memahami seseuatu yang sebelumnya tidak mereka
pahami. Pengalaman itu terjadi karena ada interaksi antara seseorang atau
kelompok dengan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan
(belajar) pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan (development) bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya.
12. Idris (1982:10)
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara
manusia dewasa dengan si anak didik yang secara tatap muka atau dengan
menggunakan media dalam rangka memebrikan bantuan terhadap perkembangan
anak seutuhnya, dalam arti supaya dapat mengembangkan potensinya semaksimal
mungkin, agar menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Potensi disini
ialah potensi fisik, emosi, sosial, sikap, moral, pengetahuan, dan keterampilan
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan
potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai
seorang individu dan sebagai warga negara masyarakat dengan memilih isi
(materi), strategi, kegiatan dan teknik yang sesuai.

B. Pengertian Ilmu Pendidikan


Ilmu pendidikan adalah dua kata yang dipadukan, yakni ilmu dan pendidikan yang
masing-masing memilki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia terbitan Balai Pustaka disebutkan, bahwa ilmu adalah pengetahuan
tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan
itu.
Endang Saifuddin Anshari, mengatakan bahwa Ilmu berasal dari kata bahasa Arab
“‘Alima” yang memiliki pengertian “Tahu”. Dan dalam bahasa Inggris dan
Perancis disebut dengan “Science”, dalam bahasa Jerman “Wissenscaft” dan
dalam bahasa Belanda “Wetenschap”. Yang kesemuanya sama memiliki arti
“tahu”. “Science” berasal “scio, scire (bahasa Latin) yang berarti “tahu”. Jadi,
baik “ilmu” maupun “science” secara etimologis berarti “pengetahuan”. Namun,
secara terminologis “ilmu” dan “science” itu semacan pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas. Jadi, ilmu adalah
semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu
sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif, lukisan dan keterangan yang
lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang distudinya dalam ruang dan waktu
sejauh jangkauan pemikiran dan penginderaan manusia.
Senada dengan Nur Ubiyati yang mengemukakan, bahwa ilmu ialah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-
metode tertentu yang bersifat ilmiah. Ada lagi yang mengemukakan, bahwa ilmu
adalah suatu uraian yang tersusun dengan lengkap tentang salah satu dari
keberadaan. Uraian tersebut adalah tentang segi-segi dari keberadaan tertentu.
Segi-segi ini saling terkait, mempunyai hubungan sebab akibat, tersusun logis dan
diperoleh melalui cara atau metode tertentu.
Jadi, Ilmu pendidikan adalah suatu kumpulan pengetahuan atau konsep yang
tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat
ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik
atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang
belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan
dirinya untuk kehidupan yang bermakna.

C. ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU NORMATIF, PRAKTIS, dan


EMPIRIS.
1. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara
praktis, dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika
ilmu pengetahuan.
Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau
pedoman atau ukuran tingkah laku. Sesuatu yang normatif berarti berbicara
tentang baik buruknya perilaku manusia. Ilmu pendidikan merumuskan peraturan-
peraturan terhadap tingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup,
karena keteraturan hidup akan menjamin kelangsungan keeratan (kohesi)
hubungan antar manusia (hubungan sosial manusia).
Ciri-ciri pendidikan sebagai ilmu normatif:
1. Ilmu pengetahuan normatif selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang
tidak hanya diperoleh dari pengalaman dan praktek mendidik dan pendidikan, tapi
juga didapat dari sumber normatif yaitu norma masyarakat, norma filsafat
(pandangan hidup seseorang atau masyarakat) keyakinan beragama atau rasa spirit
keagamaan yang dianutnya.
2. Ilmu pengetahuan normatif erat kaitannya dengan pengetahuan filsafat,
sehingga melahirkan filsafat pendidikan. Guru atau pendidikan harus selalu
mengikat diri sesuai kaidah filsafat pendidikan.
3. Pendidikan normatif meliputi pendidikan agama, etika, budi pekerti yang
tergolong pendidikan pengembangan kepribadian ( sesuai amanat UU No. 20
tahun 2003). Menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup manusia (peserta didik)
karena perilaku atau tindakan peserta didik dalam kehidupan.
Dari keterangan diatas dan ciri-ciri yang telah diterangkan diatas dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan dikatakan sebagai ilmu normatif adalah
memberikan aturan-aturan terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Aturan-aturan tersebut mencakup etika, norma agama, dan lain
sebagainya yang jelas mengatur tentang tingkah laku manusia dalam
kehidupannya.

2. Pendidikan sebagai ilmu praktis dan teoritis


Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara
praktis, dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika
ilmu pengetahuan.
Ilmu pendidikan bersifat normatif berarti pendidikan juga bersifat praktis karena
pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan dalam kehidupan, sehingga
pendidik bertugas menanamkan sistem-sistem norma tingkah laku manusia yang
dibanggakan, dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat (kondisi sebaliknya
akan menyebabkan anak dijauhi oleh masyarakat). Secara etis ilmu pendidikan
diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan hidup manusia, sebaliknya tindakan
yang ditujukan untuk menistakan atau melaratkan manusia dikatakan diluar
perbuatan pendidikan.
Dalam mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistemkan di dalam
pemikiran masalah yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Jadi dari
praktik-praktik teoritis inilah pendidikan disusun secara teoritis. Dan pemikiran-
pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam suatu sistem pendidikan yang biasa
disebut Ilmu Mendidik Teoritis.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu praktis
adalah suatu praktek pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan
dalam mencari pengetahuan. Pendidikan sebagai ilmu teoritis adalah pendidikan
dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk mempermudah jalanya
pendidikan.
3. Pendidikan sebagai ilmu empiris
Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu
pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra
manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar
kebenaran yang bersifat realistas, objektif dan netral.

D. PERANAN dan KEDUDUKAN ILMU PENDIDIKAN DALAM


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN.
1. Peranan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk
masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan unsur dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan
kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur terbatas seperti antara unsur
sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta
dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak
lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu
berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik
dengan lengkap.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional dan Penyelenggaraan pendidikan.Pendidikan
Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan sistem
terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan
jalur pendidikan. Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang
diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan,
pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.

2. Kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan


Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, pembuatan
mendidik. Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu harus dapat bersifat:
a. Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b. Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak
membiarkan peserta didik kepada keadaan alamnya.
c. Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
d. Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan
sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang
berpengaruh pada jaman tertentu.
e. Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan
pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain
dalam penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu
pengetahuan yang membahas masalah yang berhubungan dengan pendidikan,
sedangkan, definisi yang terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi.
b. Meningkatkan questioning skills dan kemampuan menganalisakan sesuatu -
termasuk pendidikannya.
c. Meningkatkan kedewasaan individu.
Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas
dan supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak
hanya meng-copy dari negara lain. Pendidikan adalah fenomena yang
fundamental atau asasi dalam hidup manusia dimana ada kehidupan disitu pasti
ada pendidikan.
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu sendiri.
Dalam perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik, teratur untuk
mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran teoritis tentang
pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai