Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN PARE

DISUSUN OLEH

RISKY RIVALDI
KELAS XI TEB

SMK NEGERI 1 LUBUK DALAM


TP 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman,indonesia banyak orang yang mendalami ilmu


pengeyahuan khususnya di sektor pertanian, karena negara indonesia merupakan
negara agraris yakni sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Sayuran
adalah tanaman yang banyak di pilih oleh petani karena hasilnya cepat dan
memuaskan dibanding tanaman tahunan, di Indonesia sayuran hortikultura banyak
ragam jenisnya ada yang berbuah dan ada pula yang tidak berbuah, salah satunya
jenis sayuran yang berbuah ialah sayuran pare

Pare merupakan sayuran yang tidak asing lagi dikalalangan masyarakat


selain dari rasa pahit yang khas dan warna hijau yang merona, pare juga banyak
mengandung klorofil yang berguna untuk pertumbuhan. Dalam budidaya tanaman
pare pelaksanaanya sama dengan budidaya tanaman sayur yang sejenismha, adapun
tahapanya seperti : Pengolahan tanah, Persemaian, Pembuatan bedengan, Pemberian
pupuk, Pemasangan mulsa, Penanaman, Penyulaman, Pemasangan ajir, Perempelan,
Pengocoran, Penyemprotan, Penalian, Casting, Persilangan(kohai), Pemanenan.
Untuk produksi benih, setelah pemanenan dilakukan proseeing benih diantaranya
ialah Ektraksi, Perendaman, Pengeringan, Seleksi benih dan selanjutnya di Packing
kemudian di pasarkan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertan nama umum tanaman pare


Pare mempunyai nama latin yaitu Momordica charantia L. Dalam
bahasa Indonesia biasa di sebut Pare/Paria, dalam bahasa Inggris : balsam-
pear, bitter gourd, dalam bahasa melayu : Peria, dalam bahasa Vietnam :
muop dang, kho qua, dalam bahasa Thailand : mara, phakha, maha, dalam
bahasa Philipina : ampalaya, amargoso, paria, palia, dan dalam bahasa Cina :
ku gua, foo gwa.

B. Klasifikasi tanaman Pare


Kingdom: Plantae (Tumbuhan).
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji).
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil).
Sub Kelas: Dilleniidae.
Ordo: Violales.
Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan).
Genus: Momordica
Spesies: Momordica charantia L.

C. Manfaat tanaman Pare


Rasa buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang
terdapat dalam buah pare ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia
adalah:
1. Dapat merangsang nafsu makan
2. Dapat menyembuhkan penyakit kuning
3. Memperlancar pencernaan
4. dan sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak
kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
1. Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
2. Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
3. Dapat menurunkan panas
4. Dapat mengeluarkan cacing kremi
5. Dapat menyembuhkan batuk
d. Jenis-jenis tanaman Pare
1. Pare gading
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini
biasa disebut pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan
ukuran 30 - 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/
buah. Pare ini berasal dari India, Africa.
2. Pare hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-
bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam,
pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling
banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 -
20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya
pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya,
tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan
baik.
3. Pare import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida
yang final stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru.
Jika dipaksakan juga akan menghasilkan produksi yang jelek dan
menyimpang dari asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas yang telah
beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine.
Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit,
kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah, ukuran buah.
4. Pare belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti
belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini
tidak termasuk Momordica sp, melainkan tergolong jenis Trichosanthus
anguina L. Meskipun demikian orang lebih terbiasa memasukkan pare belut
ini masuk kedalam jenis pare.
Dari keempat jenis Pare di atas, yang akan kita bahas kali ini adalah jenis
Pare hijau.

D. Teknis Budidaya

1. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi kurang lebih harus memenuhi kriteria dibawah ini
* Dekat dengan sumber air atau sumber irigasi untuk pengairan
* Memiliki tekstur tanah yang subur
* Cukup sinar matahari
* Akses jalan baik dan memadai
2. Persemaian Bibit
Alat meliputi polibag,benih hybida,media(tanah atau
pasir,arang sekam,dan pupuk kompos) media dengan perbandingan
1:1:1 .tehnik penyemaian : a. Pemilihan benih yang bagus
b. menyiapkan boks semai
c. pemilihan tempat sungkup
d. benih di semai di box semai
e. membuat palir
f. memasukan benih pada palir
g. timbun menggunakan tanah
h. setelah itu di siram
i. di tutup dengan sungkup untuk perlindungan dari air hujan
danpanas matahari
j. untuk pare dibutuhkan waktu 5-7hari di box semai
k. pidah di polybag setelah berumur 6-10 hari atau daun sudah
1setengah helai
l. sertelah itu disiram tiap hari
m. lakukan penyemprotan jika ada indeksi penyakit

3. Pengolahan lahan
a. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk menetralkan tekstur tanah
yang baru saja digunakan untuk memproduksi tanaman
1) Membalik tanah menggunakan hand trktor bajak singkal
2) Mencacah kembali dengan cangkulb
3) Membuat selokan atau saluran drainase agar air mengalir
lancar,
4) Membuat bedengan dengan lebar 120 cm, tinggi 25 cm dan
panjang sesuai galengan
5) Meratakan bedenga supaya saat pemasangan mulsa bisa rapi.
b. Pemberian Pupuk
Sebelum penanaman, pupuk dasar diberikan untuk menambah
unsur hara dan menggemburkan tanah agar tanaman tumbuh sehat
Ada 2 jenispupuk yang di berikan:
1) Pupuk kandang diberikan pada bedengan dengan ukuran satu
karung untuk satu bedengan yang panjangnya -+ 10 meter
2) Pupuk buatan mengunakanZA,SP36,KCL dengan ukuran 48
kg, 44 kg, 20 kg untuk tanah seluas 1000 m2 dibutuhkan
campuran sebanyak 112 kg.
c. Pemasangan Mulsa
Mulsa dipasang untuk mencegah penguapan, pertumbuhan
gulma menentukan jarak tanam. Untuk tanaman pare jarak tanam
yang di gunakan adalah 60 x 90 cm dengan bentuk tanam zig-zag
Pemasangan mulsa yakni mulsa dibentangkan di atas bedengan
kemudian dipotong sesuai dengan panjang bedengan terus ditarik
antar ujungvdan dijimpit menggunakan bambu kecil yang sudah di
potong-potong(sindik)
4. Jarak Tanam
Setelah pemasangan mulsa dilakukan pengukuran jarak
tanaman .pada tanaman pare jarak tanam adakah 60x60cm.pelobangan
mulsa menggunakan besi kaleng bundar yang dipanaskan dengan
arang dan jarak lobang tanam adalah 60 cm

5. Penanaman
Penanaman bibit dilakukan setelah bedengan jadi bibit yang di
tanam sudah berusia 12-15 hari teknik penanaman
 Memilih bibit yang baik tidak rusak dan cacat
 Memilih bibit yang seragam
 Kebutuhan air harus mencukupi
 Penanaman dilakukan pada pagi hari
 Pindah bibit ke dekat lubang tanam
 Siramlubang tanam menggunakan air
 Berikan pupuk kompos 15 gram per lubang tanam
 Lubangi menggunakan kayu sesuai lebar dan kedalaman
polybag
 Tanam bibit dengan cara menekan kedua sisi tanah dan tutupi
akar jangan sampai kelihatan
 Setelah tertanam siram kembali bibit menggunakan air yang
bersih
6. penyulaman
Merupakan penggantian bibit yang mati atau terkena hama penyakit
dilakukan 1 mingg setelah penanaman
7. pemupukan susulan
pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 2 gram
per liter air atau 200 cc per tanaman .dilakukan satuminggu sekali
pada masa vegetative
8. Perompesan
Merompes atau menghilangkan cabang atau tunas yang tidak di
kehendaki ,merompes titik tumbuh pada cabang setelah lima atau
enam dilakukan memilih cabang 4 dari 5 cabang tersisadan hanya
memelihara 4 cabang interval perompesan dilakukan 5-7hari
9. Pengikatan
Sebagai penopang hidup tanaman dan ajir sebagai menopang tanaman
.ajir berukuran 180-200cm satu lobang tanam membutuhkan 2 ajir
10. Pengairan
Mempunyai 2 cara yaitu di genangi dan di kocor pertanaman interval
penyiraman 5-7 hari tergantung kondisi tanah
11. Pengendalian penyakit
Penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali tergantung intensitas
serangan penyakit menggunakan obat :Insektisida 2cc per liter air dan
marcal 2cc per liter air di gunakan jika ter serang hama seperti :
 Trip
 Apit
 Tungau
 Kutu putih
 Serangga
 Ulat rayak dll
Sedangkan dhitNE ,ATRACOL DAN DACONIL 2gram per liter air
jika ditemukan penyakit
 Busuk buah
 karak buah
 busuk akar dll
12. Pengendslisn gulms
Sanitasi lahan membuang rerumputan yang terdapat di sekitar
bedengan maupun selokan karena gulmaadalah tempat berlindung
hama penyakit juga tempat perkembangbiakan
13. Pemanenan
Pemanenan pare dilakukan setelah berumur 45 hari setelah
tanam jika untuk konsumsi sedangkan untuk pembenihan adalah 60-
65 hari setelah tanam.interval pemanenan 4-5 hari sekali (200 gram
untuk konsumsi)
14. Paska panen
Membuat grad dan membuang buah yang busuk dan rusak
,packing dan menata di wadah atau krat untuk dilakukan penimbngn
dan setelah penimbangan dilakukan pemasaran

Anda mungkin juga menyukai