Disusun Oleh:
Nama : Amelia Putri
Nim :1802277001
Mengetahui Pembimbing
Ketua Program Studi
KATA PENGANTAR
ii
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’at di akhirant nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat,
sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan laporan Praktik Kebidanan
Komunitas (PKK) STIKes Muhammadiyah Ciamis Tahun ajaran 2020/2021 di RT 21
RW 04 Dusun Sindangasih Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
sehingga laporan Praktik Kebidanan Komunitas (PKK) dapat berjalan lancar dan
selesai tepat pada waktunya yaitu kepada yang terhormat :
1. Ketua BPH STIKes Muhammadiyah Ciamis.
2. Bapak H. Dedi Supriadi, S.Sos.,S.Kep.,Ners.,M.M.Kes selaku ketua STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
3. Ibu Heni Marliyany, SKM.,M.Kep selaku Wakasek I STIKes Muhammadiyah
Ciamis.
4. Bapak Nur Hidayat, SKM.,M.M.Kes selaku Wakasek II STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
5. Bapak H. Asep Gunawan, S.Kep.,Ners.,M.Pd selaku III STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
6. Ibu Neli Sunarni, SST., M.Keb selaku ketua Program Studi D3 Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Ciamis.
7. Ibu Ayu Endang Purwati, S.ST., M.Kes selaku Pembimbing Praktik
Kebidanan Komunitas.
8. Bapak Marjono selaku Kepala Desa Sukawangun.
9. Ibu Eni Amd. Keb selaku Bidan Desa Sidaharja.
10. Bapak Sutarjo selaku Ketua RT 21 Dusun Sindangasih.
11. Mayarakat RT 21 Dusun Sindangasih yang senantiasa berpartisipasi aktif
dalam semua agenda kami.
12. Orang tua yang telah memberikan dorongan moral maupun material.
iii
13. Seluruh pihak yang teah membantu agenda Praktik Kebidanan Komunitas
(PKK) 2020 hingga penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran serta masukan yang sifatnya membangun. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Amelia Putri
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................…...ii
KATA PENGANTAR................................................................................…..iii
DAFTAR ISI...............................................................................................…...v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................…..vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................….. 2
1.1 Latar Belakang...................................................................…...2
1.2 Tujuan.................................................................................…...2
1.3 Manfaat...............................................................................…...4
BAB II TINJAUN PUSTAKA ..............................................................…...5
2.1 Konsep Dasar Kebidanan Komunitas..............................…...5
2.2 Teori Pengkajian Data Umum..........................................….13
2.3 Gambaran Umum Wilayah RT 21 dusun. Sindangasih. ….13
BAB III HASIL PENGOLAHAN DATA RT........................................….15
BAB IV PRIORITAS MASALAH DAN POA......................................….22
BAB V PELAYANAN SISTEM KIA........................................................24
BAB VI PEMBAHASAN.........................................................................….27
BAB VII PENUTUP .................................................................................….30
7.1 Simpulan...............................................................................….30
7.2 Saran……………………………………………………..…...30
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberi pelayanan
KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi rumah sakit yang
bersifat kuratif/klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat
promotif, preventif dan mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
ibu dan anak, serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC).
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam
melaksanakan tugas seperti yang diharapkan diatas maka perlu kiranya memberikan kesempatan
serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada mahasiswa kebidanan tidak hanya
dirumah sakit tetapi juga di puskesmas maupun dimasyarakat.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok
masyarakat. Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Pelayanan serta
pemulihan kesehatan.
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak yang berada di dalam keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui upaya promotif, preventif/pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan
indvidu, keluarga dan kelompok masyarakat sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan kebidanan.
Asuhan kebidanan komunitas yang bertujuan untuk menerapkan asuhan kebidanan
komunitas dengan menggerakan dan meningkatkan peran serta individu, keluarga, masyarakat
sehingga semua kalangan berperan aktif dalam rangka mencegah dan meningkatkan derajat
kesehatan mereka yang dilaksanakan di Dusun Sindangasih RT 21 Desa Sidaharja.
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masayarat yang
optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta
masyarakat dan sumber daya masyarakaat sebagai modal dalam pembangunan nasional,
termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Dalam upaya mewujudkan kesehatan
2
masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan
program safe motherhood yang memiliki enam pilar yaitu : Pelayanan keluarga berencanan,
asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan obstetri neonatal, pelayanan kesehatan
dasar, dan pelayanan kesehatan primer dengan memperdayakan wanita.
Karena dengan adanya wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Program Studi D-III
Kebidanan memberikan solusi dan kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan Praktik
Kebidanan Komunitas di daerah masing-masing yaitu tepatnya di ruang lingkup RT dan tetap
menjalankan seluruh kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan diantaranya mencuci tangan
menggunakan sabun dan air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak fisik (physical
distancing), pembatasan sosial (social distancing) dan menghindari kerumunan dengan
mengurangi kegiatan pengkajian data terutama Home Visit.
3
1.3 Manfaat Praktik Kebidanan Komunitas
Adapun manfaat dari praktik keidanan komunitas ini adalah
1. Bagi Institusi
a. Sebagai fasilitator untuk mahasiswa dalam mengembangan ilmu yang telah di ajarkan
sehingga dapat diamalkan di masyarakat.
b. Menjadi wahana untuk memberikan pembelajaran dan evaluasi dalam konteks
komunitas.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk memberikan pembelajaran serta pengalaman kepada mahasiswa kebidanan untuk
dapat berinteraksi dengan masyarakat yang selanjutnya dapat memberikan pelayanan dan
asuhan kebidanan berdasarkan masalah yang telah ditemukan di masyarakat.
3. Bagi Masyarakat Setempat
a. Mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi pada
keluarga maupun lingkungan masyarakat.
b. Dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang diadakan
mahasiswa kebidanan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Adapun tujuan pelayanan pemberian asuhan kebidanan komunitas adalah :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan Kesehatan ibu dan balita dalam keluarga sehingga terwujud keluarga
sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat Kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung
jawab
b. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatannifas dan
perinatal secara terpadu.
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko kehamilan, persalinan,
nifas, dan perinatal
d. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk enurunka angka kesakitan
dan kematian pada ibu dan anak.
e. Membangun jaringan krja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat
atau terkait.
C. Ruang Lingkup Pelayanan di Kebidanan Komunitas
Pelayanan/asuhan kebidanan komunitas merupakan salah satu area praktik bidan
yang pelayanannya diberikan baik pada individu, keluarga, maupun masyarakat luas
dengan memperhatikan dan menghargai budaya dan nilai-nilai masyarakat setempat
untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarganya. Dalam praktiknya
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dikenal dengan proses/manajemen
kebidanan.
Adapun ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan kesehatan (Promotif)
Bidan lebih mengutamakan langkah promotif dalam setiap asuhannya, seperti ibu hamil
disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan. Bayi dan balita
dilakukan pemantauan tumbuh kembang di posyandu.
2. Pencegahan (Preventif)
6
Salah satu contoh tindakan preventif bidan yang dapat dilakukan adalah pemberian
imunisasi pada bayi dan balita serta ibu hamil.
3. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan.
Bidan diharapkan mempunyai kemampuan dalam deteksi dini komplikasi melalui
keterampilan tambahan yang dimiliki untuk menangani kasus kegawatdaruratan maternal
dan neonatal sehingga dalam proses rujukan tidak mengalami keterlambatan.
4. Meminimalkan kesakitan dan kecacatan.
Dalam memberikan asuhan bidan melakukan pendekatan secara fisiologis, dengan
meminimalisir intervensi yang berlebihan sesuai dengan kondisi klien
5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitasi).
Pada masa pemulihan bidan bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain (dokter
kandungan) untuk mengobservasi kemajuan kesehatan klien. Sebagai contoh adalah
bidan melakukan perawatan pasca operasi pada klien dengan tindakan persalinan caesar.
6. Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi sosial, kelompok
masyarakat yang melakukan upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan
keluarga dan masyarakat. Terutama pada kondisi bahwa stigma masyarakat perlu
dikurangi seperti Tuberculosis (TB), kusta, Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS), kehamilan tidak diinginkan (KTD), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
prostitusi, korban perkosaan, dan injecting drug user (IDU).
D. Sasaran Kebidanan Komunitas
Pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui pelayanan
asuhan secara langsung terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks
komunitas. Selain itu juga diperlukan perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masayarakat
memepengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Sasaran kebidanan komunitas adalah mulai dari individu, keluarga, kelompok dan
masayarakat.
1. Individu diutamakan pada individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat lain
dengan masalah kesehatan.
2. Keluarga, dengan mengutamakan keluarga dengan risiko tinggi terhadap masalah
kesehatan tertentu.
7
3. Kelompok penduduk, diutamakan pada kelompok penduduk daerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil dll.
4. Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masayarakat
secara keseluruhan.
E. Tugas Utama Bidan Komunitas
Kebidanan sebagai pelayanan profesional mempunyai wilayah pelayanan
tersendiri sehingga tidak tumpang tindih dengan profesi yang lain. Peran, fungsi,
tugas/tanggung jawab, dan kompetensi bidan dirumuskan sesuai dengan wewenang yang
diberikan pemerintah kepada bidan dalam melaksanakan tugasnya. Asuhan mendasar
kebidanan komunitas mencakup pencegahan, deteksi dini untuk rujukan, asuhan
kegawatdaruratan, maternal dan neonatal, pertolongan pertama pada penyakit,
pengobatan ringan, asuhan pada kondisi kronik, dan pendidikan kesehatan. Untuk
menangani hal tersebut maka bidan perlu melaksanakan kegiatan seseuai dengan
kewenangannya dalam menjalankan praktik mandiri. Bidan mempunyai peran, fungsi,
tugas/ tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan asuhan kebidanan komunitas.
1. Peran Bidan
Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup pendidikan kesehatan (promosi
kesehatan), kesehatan ibu dan anak dengan pendekatan siklus kehidupan, melakukan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di komunitas serta melakukan rujukan kebidanan bila mana ada kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Dengan demikian, bidan dituntut harus
kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan. Dalam upaya pelayanan kebidanan yang
berfokus pada kesehatan reproduksi ibu dan anak, maka bidan memiliki peran sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
a. Peran sebagai Pelaksana
Bidan sebagai pelaksana memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita dalam siklus
kehidupannya yaitu asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neoantus, bayi anak
dan balita, remaja, masa antara, keluarga berencana dan lansia. Sebagai pelaksana bidan
mempunyai tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan
8
1) Tugas Mandiri
Tugas mandiri bidan meliputi hal – hal berikut ini.
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
b) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama
klien.
c) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien / keluarga.
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga.
g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan
keluarga berencana.
h) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimakterium serta menopause.
i) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga dan
pelaporan asuhan.
2) Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
c) Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
d) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi
serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
9
e) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
f) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
g) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.
3) Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
b) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan
dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan.
c) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
d) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan
klien dan keluarga.
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga.
f) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga.
b. Peran sebagai Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar
kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerjanya.
10
2) Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan
program kesehatan sektor lain melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga
kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
c. Peran sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu :
1) Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
2) Melatih dan membimbing kader.
d. Peran Sebagai Peneliti/Investigator
Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun berkelompok, yaitu :
1) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2) Menyusun rencana kerja pelatihan.
3) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4) Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan.
2. Fungsi Bidan
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah
sebagai berikut.
a. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
(khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
2) Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
3) Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
4) Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
5) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
6) Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
11
7) Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
8) Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
9) Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan system
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai
dengan wewenangnya.
b. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat
yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
3) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4) Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan.
5) Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
c. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait
dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
2) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan.
3) Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
masyarakat.
4) Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
d. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2) Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
3. Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
12
Sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melaksanakan kegiatan praktik mandiri.
Peran bidan di sini sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit kesehatan ibu dan anak,
puskesmas, polindes, posyandu, klinik, dan praktik bidan perorangan. Bidan di komunitas
harus mengenal kondisi kesehaan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Kesehatan komunitas dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi baik di masyarakat itu
sendiri maupun ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Bidan harus tetap tanggap terhadap perubahan tersebut.
Keterampilan tambahan yang harus dimiliki oleh bidan di komunitas adalah:
a. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
b. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan pada kader kesehatan.
c. Melakukan pendekatan kemitraan kepada dukun bayi.
d. Mengelola dan memberikan obat-obatan seseuai dengan kewenangannya.
e. Menggunakan teknologi tepat guna.
13
Dalam menganalisa dta saya menggunakan pendekatan dengan wawancara untuk
mendapatkan informasi.
14
BAB III
HASIL PENGOLAHAN DATA RT
15
D. Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
Tabel 2.2 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut tingkat pendidikan RT 21
Dusun Sindangasih adalah Tamat SMA/ Sederajat.
N Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentasi
O
1 Tidak Pernah Sekolah - -
2 Belum Sekolah ( Usia 1 – 5 Tahun ) 8 22,2%
3 Tidak / belum tamat SD 3 8,3%
4 Tamat SD / sederajat 1 1,1%
5 Tamat SMP / sederajat 6 16,6%
6 Tamat SMA / sederajat 15 41,6%
7 Perguruan Tinggi / sederajat 3 8,3%
Jumlah 36 100%
16
3 Katolik - -
4 Hindu - -
5 Budha - -
Jumlah 36 100%
G. Status Kesehatan
1. Kesakitan
Jumlah orang sakit : 2 jiwa
Proporsi penyakit
a. Balita : 1 (Demam)
b. Lansia : 1 (Darah Tinggi)
2. Sarana / tempat berobat
Bidan Praktik Mandiri : 1 Tempat
Puskesmas : 1 Tempat
H. Data Kesehatan Ibu
1. Sistem Reproduksi (Menopouse)
Tabel 2.5 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut system reproduksi
(menopause) RT 21 Dusun Sindangasih adalah 12 Tahun.
Lama Frekuensi Persentasi
2 Tahun 1 20,0%
7 Tahun 1 20,0%
12 Tahun 2 40,0%
28 Tahun 1 20,0%
Total 5 100%
17
Suntik 1 25,0%
Pil 3 75,0%
Total 4 100%
18
16 Tahun 5 50.0%
17 Tahun 2 20,0%
18 Tahun 3 30,0%
Total 10 100%
c. Lila
Tabel 2.10 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut lila RT 21 Dusun
Sindangasih adalah 22 cm.
Lila Frekuensi Persentasi
22 cm 5 50%
23,5 cm 4 40%
24 cm 1 10%
Total 10 100%
d. Berat Badan
Tabel 2.11 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut berat badan RT 21
Dusun Sindangasih adalah 51 kg.
Berat Badan Frekuensi Persentasi
51 Kg 4 40,0%
49 kg 3 30,0%
50 Kg 3 30,0%
Total 10 100%
e. Tinggi Badan
Tabel 2.12 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut tinggi badan RT 21
Dusun Sindangasih adalah 158 cm.
Tinggi Badan Frekuensi Persentasi
19
152 1 10,0%
158 8 80,0%
163 1 10,0%
Total 10 100%
Total 36 100%
Ubin 24 66,6%
Semen 12 33,3%
20
Total 36 100%
Sumur/Pompa 36 100%
Total 36 100%
Selokan/got 36 100%
Total 36 100%
4. Pembuangan Tinja
Tabel 2.17 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut pembuangan tinja
RT 21 Dusun Sindangasih adalah septik tank.
5. Kandang
21
Tabel 2.18 Menunjukan mayoritas sasaran pengkajian menurut kandang RT 21
Dusun Sindangasih adalah ada.
Kandang Frekuensi Persentasi
Ada 12 85,7%
Tidak 2 14,3%
Total 14 100%
L. Failitas/Sarana Kesehatan
Di Dusun Sindangasih terdapat 1 puskesmas dengan jarak tempuh 1,5 Km. Jenis
transfortasi yang digunakakn ke pelayanan keehatan yaitu sebuah sepedah motor.
BAB IV
22
PRIORITAS MASALAH DAN PLAN OF ACTION (POA)
4.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian data ini diperoleh melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan dengan cara home visit kajian pengkajian meliputi pendataan, tabulasi, analisis
dan perumusan masalah.
Pelaksanaan kegiatan pendataan dengan cara home visit dilaksanakan pada tanggal 17-19
November 2020
Pada saat melakukan pengkajian terutama pada saat pendataan sebagian besar ibu anak
mengalami masalah kesusahan dalam memberikan anaknya minum air putih, kurangnya
pengetahuan ibu terhadap minum. padahal, cairan air putih sangat mendukung untuk
pertumbuhan anak.
4.2 Perencanaan
Tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan dan penyesuaian rencana tindakan
yang telah direncanakan sesuai dengan konsep perencanaan, dari prioritas masalah yang
didapatkan maka dilakukan dengan tindak lanjut dengan pendidikan kesehatan dengan cara
mengunjungi rumah yang memiliki prioritas masalah.
Dalam mengatasi masalah yang dialami ibu anak RT 21 RW 04 Dusun sindangasih, Desa
Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis maka dilakukan pendidikan kesehatan
dengan topik “Demam Pada Anak”. secara kunjungan rumah ( home visit).
23
BAB V
24
5.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Ibu menyusui
Pelayanan yang diberikan pada ibu menyusui yaitu nutrisi bagi ibu menyusui. Gizi
seimbang pada saat menyusui merupakan sesuatu yang penting bagi ibu menyusui karena
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang
baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap status gizi ibu menyusui dan juga
tumbuh kembang bayinya.
25
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A,
kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit. KMS juga berisi
pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan
anaknya (Depkes RI, 2000).
2. Pelayanan kesehatan dengan pemberian kebutuhan nutrisi yang baik pada anak dalam
pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi
mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya
mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan
cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka
akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang
hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan
intelegensia.
5.2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB)
a. Kesehatan reproduksi pada remaja
26
komplikasi dan kegagalan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana yang
aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
2. Pelayanan Keluarga Berencana dilaksanakan di fasilitas kesehatan perorangan dan
masyarakat tingkat pertama, kedua dan ketiga.
3. Pelayanan Keluarga Berencana diselenggarakan setelah calon akseptor mendapat
informasi lengkap, sesuai pilihan, dapat diterima, dan diberikan dengan
mempertimbangkan usia, jarak kelahiran, jumlah anak, dan kondisi kesehatannya.
Standar pelayanan Keluarga Berencana berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
Masalah kesehatan pada lanjut usia berawal dari kemunduran sel-sel tubuh, sehingga
fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat.
Masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan
keseimbangan, kebingungan mendadak, dll. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi
pada lanjut usia antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia,
osteoporosis, dsb.
BAB VI
PEMBAHASAN
a. Kesehatan
27
Sehubung dengan adanya pandemi virus corona ini banyak sekali hambatan yang
dialami oleh penulis. Seperti susah untuk menemui sasaran dikarenakan adanya
social distancing.
b. Waktu
Waktu yang didapatkan oleh penulis untuk melakukan wawancara sangat sedikit
dikarenakan sasaran yang memiliki keterbatasan waktu karena mayoritas masyarakat
bekerja sebagai petani.
c. Cuaca
Respon tokoh masyarakat dan respon masyarakat setempat yang begitu baik membuat
kegiatan praktik kebidaan komunitas (PKK) ini berjalan dengan lancar, walaupun
masih ada beberapa kendala.
c. Materi
Di era digital ini materi yang diperlukan oleh penulis dapat didapatkan dengan
mudah.
28
Pada pembahasan ini penulis akan membandingkan praktik kebidanan komunitas
di Desa Sindangasih RT/RW 21/04. Khususnya pada ibu yang mempunyai anak yang
susah minum.
Dari permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara, telah
dilakukan langkah – langkah pemecahan masalah bersama ibu dari an.N sesuai dengan
prioritas masalah.
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan dengan kunjungan rumah. Kegiatan pengkajian dilakukan pendekatan, tabulasi,
analisis data dan perumusan masalah. Sehubung dengan adanya pandemi covid-19 ini
bayak sekali kendala dalam pelaksanaanya seperti sulit menemui responden. Namun
dalam menghadapi kendala tersebut, penulis berusaha bekerja keras melakukan
pendekatan dan menggunakan waktu yang seefektif mungkin untuk mencegah penularan
virus corona dengan selalu mentaati protokol kesehatan.
6.4 Perencanaan
Tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan dan penyesuaian rencana. Tindakan
yang telah direncanakan sesuai dengan konsep perencanaan. Dari prioritas masalah yang
didapatkan maka dilakukan tindak lanjut dengan pendidikan kesehatan dengan cara
mengunjungi rumah yang memiliki prioritas masalah.
6.5 Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan waktu senggang pada ibu An.N, pada prioritas
masalah ini kegiatan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan yang dirasakan dan kebutuhan
nyata yang ada dilapangan dengan menekan upaya promotif dan preventif.
Adapun masalah yang ada pada An.N dan solusi atau altertnative pemecahan masalah
yang dilakukan.
29
Untuk mengetahui masalah tersebut, maka dilakukan pendidikan kesehatan tentang
demam pada anak.
6.6 Evaluasi
Pendidikan kesehatan tentang demam pada anak yang diberikan kepada ibu dan An.N
pada tanggal 19 November 2020 dirumah ibu pada pukul 09.15 WIB yang dilakukan oleh
penulis, dengan hasil bahwa ibu dan An.N mengerti dan memahami tentang demam pada
anak, dari pengertian, factor penyebab, cara mengatasinya, waktu serta cara berapa kali
untuk minum obat yang baik. Sehingga dengan bertambahnya pengetahuan ibu tentang
demam pada anak, Ibu dapat menerapakan kepada anak dan keluarga untuk lebih sering
menjaga kesehatan.
BAB VII
PENUTUP
7.1 kesimpulan
30
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang telah dilakukan pada asuhan kebidanan
komunitas di RT 21 Dusun Sindangasih Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis
dapat disimpulkan :
1. Dari hasil pengkajian yang penulis lakukan didapatkan sikap masyarakat yang kooperatif
saat dilakukan wawancara.
2. Dari hasil observasi yang penulis lakukan ada masalah yang berhubungan dengan
KIA/KB , kesehatan anak sepanjang siklus kehidupannya. Salah satunya yaitu kurangnya
pengetahuan ibu tentang demam pada anak.
3. Merencanakan asuhan kebidanan komunitas dengan diberikannya pendidikan kesehatan
kepada sasaran yang berhubungan dengan masalah yang ada.
4. Mengevaluasi hasil dari melakukan pendidikan kesehatan kepada sasaran
dengan cara menanyakan kembali apa yang sudah disampaikan.
7.2 Saran
31
LAMPIRAN
Lampiran 1
32
DEMAM PADA ANAK
Disusun Oleh:
Amelia Putri
1802277001
33
Sasaran : Ibu dari An. N
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan ibu dari An.N mampu mengatasi cara
penanganan demam pada anak dengan tepat
2. Tujuan khusus
a. Ibu dapat mengetahui pengertian demam pada anak
b. Ibu dapat mengetahui penyebab demam pada anak
c. Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala demam
d. Ibu dapat mengetahui cara penanganan demam pada anak
e. Ibu dapat mengetahui upaya yang tepat untuk demam pada anak
B. Materi
a. Pengertian demam pada anak
b. Penyebab demam pada anak
c. Tanda dan gejala demam
d. Cara penanganan demam pada anak
e. Upaya yang tepat untuk demam pada anak
C. Media
a. Menggunakan leaflet
34
b. Diskusi
N MATERI KEGIATAN
O
1. Pembukaan (5 Menit) - Memberi salam
- Perkenalan
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara pendidikan kesehatan (penkes) tentang penanganan demam
pada anak
b. Melakukan kontrak waktu kepada audien untuk dilakukan satuan acara pendidikan
kesehatan (penkes)
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
35
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tempat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati
b. Ibu memperhatikan materi yang di sampaikan penyaji
c. Ibu mengikuti pendidikan kesehatan dari awal ampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian demam
b. Ibu mampu menjelaskan penyebab demam pada anak
c. Ibu mampu menjelaskan tanda dan gejala demam
d. Ibu mampu menjelaskan cara penanganan demam pada anak
e. Ibu mampu menjelaskan upaya yang tepat untuk demam pada anak
Lampiran Materi :
1. Pengertian Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi batas normal.temperatur tubuh normal
berkisar 36oC. Anak mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperature 37oC.
Sampai usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar 4-6 kali serangan. Sebagai
manifestasi klinis maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan
serius. Demam bukan penyakit melainkan suatu alarm bahwa ada sesuatu yang terjadi pada
tubuh.
2. Penyebab Demam
Sebagian besar demam disebabkan oleh infeksi atau penyakit lainnya. Dengan meningkatnya
suhu tubuh maka akan membuat bakteri dan virus menjadi susah untuk bertahan hidup dalam
tubuh. Secara garis besar penyebab demam pada anak sebagai berikut :
a. Infeksi virus : pilek, batuk, flu, diare dll
b. Infeksi bakteri : pneumonia, ISK, septika
36
b. Kulit Kemerahan
c. Hangat dan Sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernafasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
37
38
SATUAN ACARA PENYULUHAN
39
TEMPAT PENKES : Rumah sasaran
PESERTA/SASARAN : Remaja
TUJUAN : Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu memahami
tentang kesehatan reproduksi dengan benar.
N MATERI KEGIATAN
O
1 Pembukaan (2 Menit) - Memberi salam
- Perkenalan
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
MATERI
Pengertian
Kondisi kesehatan pada remaja khususnya menyangkut masalah kesehatan reproduksi manusia
yang kesiapannya sudah dimulai sejak masa remaja ditandai dengan haid pertama pada remaja
perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki
Perubahan-perubahan pada masa remaja
40
Laki-laki
a. Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis dll
b. Selaput suara semakin besar dan berat.
c. Badan mulai membentuk segitiga, urat- urat jadi kuat, dan muka bertambah
Perempuan
a. Pinggul semakin membesar dan melebar
b. Kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi (lemak)
c. Suara menjadi bulat, merdu dan tinngi.
d. Muka menjadi bulat dan berisi
41
Fungsi Alat Reproduksi
1. Menghasilkan, menyimpan dan memproduksi sel sperma (laki-laki)
2. Menghasilkan, menyimpan dan memproduksi sel telur (ovum)
3. Untuk menambah keturunan (kehamilan)
4. Memproduksi hormon
42
SATUAN ACARA PENYULUHAN
43
TOPIK : Gizi balita
SUB TOPIK : Gizi seimbang pada balita
HARI/TANGGAL : Rabu, 18 November 2020
WAKTU : 10 menit
TEMPAT PENYULUHAN : Rumah sasaran
PESERTA/SASARAN : Ibu balita
TUJUAN : Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu memahami
tentang gizi seimbang pada balita dengan benar.
N MATERI KEGIATAN
O
1 Pembukaan (2 Menit) - Memberi salam
- Perkenalan
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
MATERI
APA ITU GIZI ?
44
Gizi adalah zat yang terkandung dalam makanan yang digunakan tubuh untuk pertumbuhan,
penghasil tenaga, pembangun dan pengatur metabolisme.
Kegunaan Dan Sumber Gizi
1. Zat Pembangun, Sumber telor dan daging
2. Zat Tenaga, Sumber nasi, roti, dll
3. Zat Pengatur, sumber bush-buahan dan sayuran hijau
Akibat kurang gizi
1. Gizi buruk
2. Mudah sakit
3. Malas beraktivitas
Cara meningkatkan selera makan
1. Makan bersama keluarga
2. Memberi makan sedikit tapi sering
3. Memberi makan sambil bermain dan bercerita
4. Hindari paksaan dalam memberi makan
Cara memilih bahan makanan
1. Kondisi bahan makanan masih segar
2. Nilai gizinya tinggi
3. Cara mendapatkannya mudah
4. Harga terjangkau
Cara mengolah makanan
1. Sayuran dicuci sebelum dipotong
2. Sayuran di masak jangan terlalu matang
3. Mencuci tangan sebelum memasak
Contoh menu makanan untuk 1 hari :
Umur 2 tahun atau lebih
1. Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi,
lauk pauk, sayur dan buah.
2. Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang
hijau, biskuit, nagasari.
3. Pemberian makanan selingan dilakukan diantara waktu makan makanan pokok.
45
SATUAN ACARA PENYULUHAN
46
SUB TOPIK : Keluarga Berencana (KB)
HARI/TANGGAL : Selasa, 17 November 2020
WAKTU : 10 menit
TEMPAT PENKES : Rumah sasaran
PESERTA/SASARAN : Ibu akseptor KB
TUJUAN : Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu memahami
tentang keluarga berencana dengan benar.
N MATERI KEGIATAN
O
1 Pembukaan (2 Menit) - Memberi salam
- Perkenalan
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
MATERI
Pengertian KB
47
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Agar
mendapat hal tersebut, maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun
menunda kehamilan. (Sulistyawati, Ari , 2011)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
TUJUAN PROGRAM KB
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia, sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyara- kat yang sejahtera
TUJUAN KHUSUS
MANFAAT KB
3. Implant
Alat kontrasepsi dengan cara me- masukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian tangan
yang dilakukan oleh dokter Anda.
Cara Kerja:
49
Keuntungan
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang
Kesuburan cepat kembali
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Kerugian
Membutuhkan tindakan insisi
Tidak melindungi dari PMS
Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara me- masukkan alat yang terbuat dari tembaga
kedalam rahim.
Cara Kerja
Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam endometrium kavum uteri sehingga mengham-
bat terjadinya penempelan sel telur yang te- lah dibuahi ke dinding rahim. IUD diduga juga
menghambat motilitas tuba sehingga memaksa sperma "berenang" mela- wan arus.
Kelebihan
Kekurangan
50
- Mahal
Efek Samping
- Amenorhea
- Nyeri
5. Kontrasepsi Mantap
Saluran telur pada wanita disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dilaser. Sterilisasi pada
wanita ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim. Cara kontrasepsi ini bersifat
permanent. Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong salu- ran
sperma. (HR. Siswosudarmo, H. Anwar, Moch , Emilia Ova , 2011)
Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari berhubungan seks
pada masa subur ter- sebut.
Kelebihan:
Murah.
Tidak menggunakan alat atau hormon.
Kekurangan:
Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20%.
7. KB Alamai (Menyusui )
Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10
minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah. Kelebihan:
51
Sama seperti sistem kalender.
Kekurangan:
Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu haid
pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa
pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.
52
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Hipertensi
SUB TOPIK : Hipertensi pada lansia
HARI/TANGGAL : Selasa, 17 November 2020
WAKTU : 10 menit
TEMPAT PENKES : Rumah sasaran
PESERTA/SASARAN : Lansia
TUJUAN : Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu memahami
tentang hipertensi.
N MATERI KEGIATAN
O
1 Pembukaan (2 Menit) - Memberi salam
- Perkenalan
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
53
- Memberi salam
MATERI
Pengertian
Hipertensi bukan suatu penyakit, melainkan suatu gangguan tekanan darah yang
Dicegah dengan pola hidup sehat.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan dalam pembuluh darah dimana bagian atas (sistolik) >
140mmHg dan bagian bawah (diastolic) > 90mmHg.
Penyebab Hipertensi
Gejala
1. Sakit kepala
2. Rasa berat di tengkuk
3. Keletihan, napas pendek, tengengah- engah, sesak napas
4. Telinga Berdenging
5. Sulit tidur
6. Mudah lelah dan lemas
1. Penyakit jantung
54
2. Serangan otak/stroke
3. Penglihatan menurun
4. Gangguan gerak dan keseimbangan
5. Kerusakan ginjal
6. Kematian
Pencegahan hipertensi
non farmakologi
Farmakologi
1. Obat-obatan antihipertensi
1. Buah mentimun
2. Buah blimbing
55
56
Lampiran 2
HASIL TANDA
HARI/ MATERI KONSULTASI / TANGAN
NO TANGGAL BIMBINGAN BIMBINGAN PEMBIMBING
1 Kamis, 26 Pembuatan Laporan Perbaikan latar
November belakang, bab IV
dan bab V
57
58
Lampiran 3
DATA GEOGRAFI
1. Luas Wilayah :1.433 km2
2. Jumlah Penduduk : 842 Jiwa,
Laki-laki : 408 Jiwa
Perempuan : 434 Jiwa
3. Jumlah RW : 10
4. Jumlah RT : 40
5. Jumlah KK : 498 KK
6. Keadaan Geografi : Daratan 200 Ha,
Perbukitan 24 Ha
Perkebunan 150 Ha
7. Ketinggian : 15 M dari permukaan laut
8. Produktifitas tanah : Daratan Tinggi tidak Ada
: Daratan Rendah Ada
9. Batas Wilayah : Utara : Berbatasan dengan dusun baregbeg
: Barat : Berbatasan dengan dusun tanggogo
: Selatan : Berbatasan dengan perekebunan
: Timur : Berbatasan dengan dusun sapuangin
59
DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
N Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah %
O
1 Bayi 7 3 10 1,19%
2 Balita 23 28 51 6,05%
3 Anak 12 7 19 2,26%
4 Remaja 53 60 113 13,42%
5 Dewasa 215 231 406 52,97%
6 Lansia awal 56 54 110 13,96%
7 Lansia akhir 42 51 93 11,05%
Jumlah 408 434 842 100%
60
4 Hindu -
5 Budha -
Jumlah 842 100%
61
Jumlah SMP / Sederajat :1
Jumlah SMA / Sederajat :0
2. Sarana Ibadah :
Jumlah Masjid / Musholla : 30
Jumlah Pura :-
Jumlah Gereja :-
Jumlah Wihara :-
3. Sarana Olah Raga : 14
DATA FASILITAS KESEHATAN YANG ADA DI MASYARAKAT
1. Puskesmas Induk : 1
2. Puskesmas Pembantu : -
3. Puskesmas Keliling :-
4. Dokter Praktek :2
5. Bidan Praktek :4
6. Balai Pengobatan : -
7. Polindes :-
8. Pengobatan Tradisional :-
9. Posyandu :5
10. Pos Obat Desa ( POD ) :-
11. Tanaman obat keluarga ( TOGA ) :-
DATA TENAGA KESEHATAN YANG ADA DI MASYARAKAT
1. Dokter : 2 orang
2. Bidan : 3 orang
3. Perawat : 5 orang
4. Petugas Gizi : - .orang
5. Kader Kesehatan : 5 orang
6. Dukun Paraji : 2.orang
7. Guru UKS : - orang
8. PLKB : - orang
62
1. Umum :1 penyebab kematian terbanyak : 1 orang
2. Bayi : - penyebab kematian terbanyak : -
3. Balita : - penyebab kematian terbanyak : -
4. Ibu : - penyebab kematian terbanyak : -
63
NAMA PENDUDUK YANG MEMILIKI KENDARAAN RODA 4
No Nama Jenis Kendaraan Keterangan
1. sigit Mobil -
2. ikin Mobil -
3. Asep Mobil -
4. Yadi Mobil -
64
Lampiran 4
Dokumentasi Kebidanan
65
Gambar 1.3 bersama Ibu Kader , Ibu Mini
Gambar 1.4 Bersama Bidan Desa, Ibu Bd. Eni Nuraeni Amd.keb
66
67
Gambar 1.5 pengkajian data keluarga
68
Gambar 1.6 pengkajian data keluarga
69
Gambar 1.8 pengkajian data keluarga
70
Gambar 1.10 pengkajian & tensi gratis
71