Dear mba roro, mohon maaf atas keterlambatannya. Berikut adalah jawaban dan penjelasan dari beberapa pertanyaan yang diajukan. Semoga bermanfaat.
1. Bagaimana penerapan gizi seimbang selama pandemi? Termasuk bahan makanan
apa saja yg wajib dipenuhi hariannya, apalagi terkait meningkatkan imunitas tubuh? Penjelasan: Yang dimaksud gizi seimbang adalah makanan yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam makanan kita sehari-hari, tidak boleh lebih dominan salah satu zat gizi saja tapi harus mengandng keseluruhan zat gizi tsb sesuai kebutuhan tubuh yang berbeda setiap orang. Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral untuk menjaga sistem imun kita selama masa pandemi. Sistem imun (immune system) atau sistem kekebalan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, meniadakan kerja toksin dan faktor virulen lainnya yang bersifat antigenik dan imunogenik (yaitu sifat yg mampu merangsang pembentukan antibody spesifik dalam tubuh). Apa yg harus dikonsumsi untuk mendapatkan sistem imun yang baik? Bukan suplemen yang bermcam-macam atau jamu beraneka rupa tetapi bahan makanan alami yang dapat dengan mudah diserap dan digunakan lebih baik dan maksimal oleh tubuh dari pada suplemen dan jamu tsb. Makanan yg dimaksud adalah makanan bergizi seimbang. Utamanya protein yang bayak terdapat pada daging, ikan, tempe, tahu, telur, dsb serta makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral seperti aneka sayuran dan buah-bahan. Secara lebih jelas, tubuh kita ini memerlukan kalori dan gizi untuk melakukan proses metabolism dan menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktifitas sehari-hari. Sumbernya adalah karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin dan mineral dengan pejelasan sebagai berikut; Karbohidrat sangat dibutuhkan tubuh sebagai bahan bakar utama penghasil energi rekomendasi hariannya adalah 45-60% dari total kalori, misalnya ada butuh 2000 kalori maka karbohidrat dapat dikonsumsi sebanyak 900-1350 kal atau setara dengan 2 -3 piring nasi setiap hari. Sumber karbohidrat ada pada nasi, jagung, umbi-umbian, sagu, gandum. Protein digunakan dalam tubuh terutama untuk aktivitas otot, tulang, dan seluruh bagian tubuh. Asupan protein yang dibutuhkan untuk pria dewasa adalah sekitar 56 gr dalam sehari dan wanita dewasa sebanyak 46 gr sehari atau setara dengan 30% dari total kebutuhan kalori kita. Sumber protein terdapat pada daging, ikan, telur, susu dan produk olahannya, tahu, tempe Lemak dibutuhkan oleh tubuh sebagai cadangan energi yang menyediakan energi jangka panjang bagi tubuh, membantu pembentukan hormone dan sistem saraf, membentuk membran sel, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh. Tubuh hanya membutuhkan 20 – 35 kkal lemak dalam sehari atau hanya sekitar 10% dari total kebutuhan kalori. Sumber lemak ikan, daging kacang-kacangan, alpokat, minyak. Serat dibutuhkan tubuh untuk melancarkan sistem pencernaan dan menjaga kesehatan berbagai organ dalam tubuh. kebutuhan serat pria dewasa mencapai 33 – 38 gr per hari sedangkan wanita dewasa membutuhkan 25 – 28 gr serat per hari. Sumber serat dapat ditemukan pada berbagai sayur dan buah-buahan. Vitamin dan mineral merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kerja setiap jaringan dan sistem di dalam tubuh. Kebutuhannya bergantung pada jenis vitamin dan mineral serta kelompok usia dan jenis kelamin. Sumber vitamin dan mineral kebanyakan ditemukan pada sayur dan buah.
2. Terkait itu pula, bagaimana pengolahan bahan makanan yg benar? Apalagi
kadang makanan dipanaskan sebelum disantap. Misal untuk protein tidak boleh dipanaskan berulang dgn suhu maksimal berapa? Atau bahan makanan yg sebaiknya jangan dipanaskan itu apa saja? Kenapa bisa begitu? Penjelasan: Sebenarnya memanaskan kembali makanan dapat efektif membunuh bakteri, namun di sisi lain juga dapat menurunkan zat gizi makanan utama. Antara lain vitamin (terutama B dan C), enzim, antioksidan, dan mineral seperti asam folat. Memanaskan makanan secara berulang atau biasa kita sebut reheating dapat Memungkinkan proses oksidasi (perusakan mutu makanan) yang nantinya mengurangi zat gizi makanan tersebut utamannya Makanan dengan tinggi vitamin dan mineral karena sifat kimia vitamin dan mneral yang labil dan tidak tahan terhadap panas maka sangat mudah teroksidasi saat pemanasan. Reheating yang tepat sangat bergantung pada bahan dan cara memasak. Pada intinya suhu yang digunakan paling baik di atas 70 derajat celcius selama kurang lebih dua menit saja untuk mematikan bakteri atau kuman berbahaya pada makanan. Namun harus berhati-hati, jangan sampai memanaskan bahan makanan yang mengandung nitrat contohnya seperti bayam, brokoli, wortel, dan seledri. Kandungan nitrat dalam bahan makanan tersebut jika dipanaskan berulang akan berubah jadi nitrit yang bersifat racun dalam tubuh. Begitu pula makanan yang mengandung protein tinggi sebaiknya jangan dipanaskan diatas suhu 70 derajat celcius sebab sifat protein yang mudah terdenaturasi atau berkurang pada suhu tinggi. Akibatnya kita bisa kehilangan banyak zat protein dalam makanan tersebut. Jika ingin memanaskan makanan olahan yang digoreng, maka gunakan sedikit saja minyak atau jika bisa tidak perlu lagi menambahkan minyak untuk menghindari lemak trans karena pemanasan berulang, cukup manfaatkan kandungan minyak dari makanan tersebut, dipanaskan juga dengan api yang sedang dan tidak perlu lama. Makanan yang direbus juga jangan dipanaskan terlalu lama dan tidak perlu menambahkan air lagi. Jika mengukus makanan, pastikan air rebusan sudah cukup mendidih atau panas lalu masukkan bahan makanan, jika menggunakan microwave juga harus berhati-hati, sebab radiasi dan panas microwave juga dapat memicu oksidasi makanan. Pengolahan makanan yang benar sebaiknya diolah dan dimasak untuk sekali habis saja sehingga tidak perlu lagi memanaskan berulang, namun jika memang masih ada sisa makanan maka sebaiknya simpan jangan di suhu ruang dan wadah terbuka sebab bakteri, virus maupun serangga pembawa penyakit bias saja mengkontaminasi makanan. Sebaiknya simpan dalam wadah tertutup di kulkas/lemari pendingin dan hanya dibuka jika sudah ingin dikonsumsi.
3. Bagaimana pula terkait pengolahan dan penyimpanan makanan yang benar?
Misal daging mentah harus dicuci dulu sebelum masuk freezer? Atau sayuran jangan dibungkus plastik? Penjelasan: Terkait pengolahan dan penyimpanan makanan yang benar, bergantung pada jenis bahan makanannya misalnya ikan, ayam, daging dan makanan laut lainnya seperti cumi dan udang terlebih dahulu dibersihkan sebelum dimasukkan kedalam wadah penyimpanan di dalam freezer. Bahan makanan berprotein tinggi dan cenderung basah/berair seperti lauk hewani sangat mudah terkontimanasi bakteri jika tidak diberishkan dan disimpan dalam suhu beku jika tidak langsung diolah. Dalam mengolah/memasak pun harus benar-benar matang karena banyak parasit dan kuman berbahaya jika tidak matang, namun demikian perlu diingat pemanasan dengan suhu yang ekstrim akan mendenaturasi/ mengurangi unsur protein dalam bahan makana tersebut. Rebus/panggang adalah pengolahan terbaik dalam menjaga nilai gizi lauk hewani. Berbeda halnya dengan sayuran. Tidak disarankan untuk dicuci sebelum disimpan di lemari pendingin sebab dalam keadaan yang basah sayuran akan sangat mudah membusuk. Begitu pula dengan wadah plastik.gunakan wadah kering untuk penyimpanannya. Sebaiknya sayuran dibeli untuk diolaah hari itu juga untuk menjaga kesegaranya. Cucilah sayuran atau buah dibawah air yang mengalir sebelum dipotong/diolah menjadi masakan lain bukan sebaliknya. Karena jika setelah dipotong baru kemudian dicuci vitamin dan mineral pada bagian yang telah dipotong akan mudah hilang terlarut bersama air. Pengolahan/memasak sayuran sebaiknya berkisar 5-10 menit saja karena akan melarutkan vit (B dan C) jika terlalu lama. Jika direbus, didihkan dahulu air lalu masukkan sayur ± 5 menit sehingga warna sayur setelah pengolahan masih tetap cerah.