Anda di halaman 1dari 6

KELAINAN CEREBROVASKULAR (STROKE)

KLASIFIKASI
1) Berdasarkan stadium & pertimbangan waktu:
a) TIA (Transient Ischemic Attack): gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu < 24
jam
b) RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit): gejala neurologik yang timbul akan menghilang
dalam waktu > 24 jam hingga ≤ 21 hari
c) SIE (Stroke in Evolution) atau Progressive Stroke: gejala neurologik makin lama makin memberat
d) Completed Stroke: gejala klinis sudah menetap
2) Berdasarkan patologi anatomi & penyebabnya:
a) Stroke Iskemik: stroke lakunar, stoke trombosis, stroke emboli, stroke kriptogenik
b) Stroke Hemoragik: perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid
3) Berdasarkan sistem pembuluh darah: sistem karotis dan sistem vertebro basilar

TIA (TRANSCIENT ISCHEMIC ATTACK)


Masalah Kesehatan
TIA atau serangan iskemik otak sepintas (SOS) adalah penurunan aliran darah yang berlangsung sepintas
(tidak menetap atau tidak permanen) ke area tertentu dari otak, sehingga mengakibatkan disfungsi
neurologis yang berlangsung singkat (kurang dari 24 jam). Jika gejala nerologik menetap (irreversible), dan
berlangsung lebih lama (lebih dari 24 jam), maka dikategorikan sebagai stroke iskemik (infark).Defisit
neurologis yang berlangsung lebih lama dari 24 jam, tapi tidak menetap (reversible,) dan dalam waktu
kurang dari 2 minggu sembuh total tanpa gejalasisa, disebut reversible ischemic neurological deficit (RIND).
Serangan TIA terjadi secara tiba-tiba (akut), dan biasanya berlangsung singkat (beberapa menit), jarang
sampai lebih dari 1-2 jam, diikuti kesembuhan total tanpa gejala sisa. Pada pasien yang mengalami
serangan TIA lebih dari 3 jam, dengan pemeriksaan MRI, lebih dari 50% diantaranya ditemukan gambaran
infark di otak.
Pasien yang pernah mengalami TIA, mempunyai risiko lebih besar untuk terserang stroke iskemik (infark).
Sekitar 15-26% pasien stroke, pernah mengalami TIA sebelumnya. Sehingga TIA termasuk faktor risiko
stroke, dan disebut sebagai warning sign (tanda peringatan) terjadinya stroke. Setelah TIA, antara 10-15%
pasien mengalami stroke iskemik dalam waktu 3 bulan, dan sebagian besar diantaranya terjadi dalam
waktu 48 jam setelah terjadinya TIA. Karena itu, TIA maupun stroke iskemik, keduanya merupakan
kedaruratan medik yang mempunyai kesamaan mekanisme patogenesis, dan memerlukan prevensi
sekunder, evaluasi, dan penatalaksanaan yang hampir sama.
Definisi & Etiologi
TIA adalah hilangnya fungsi SSP fokal secara akut atau mendadak yang berlangsung kurang dari 24 jam
yang diduga diakibatkan oleh mekanisme vaskular emboli, thrombosis/ateroma (aterosklerosis, displasia
fibromuskular, arteritis, diseksi pembuluh darah, dan perdarahan pada plak aterosklerosis), atau
hemodinamik (kurangnya aliran darah).
Patofisiologi

Gejala Klinis

Defisit neurologis nonfokal: kelemahan tubuh secara menyeluruh, sensasi kepala terasa ringan, perubahan
atau penurunan tingkat kesadaran dengan/atau gangguan penglihatan pada kedua mata, inkontinensia
urin atau feses, kebingungan, dan tinitus.
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Secara umum, gejala neurologis yang diakibatkan oleh TIA tergantung pada pembuluh darah otak yang
mengalami gangguan, yaitu sistem karotis atau vertebrobasilaris.
1. Disfungsi neurologis fokal yang sering ditemukan berupa:
a. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
b. Gangguan sensorik pada salah satusisi wajah, lengan, dan tungkai (hemihipestesi, hemi-anesthesi)
c. Gangguan bicara (disartria)
d. Gangguan berbahasa (afasia)
e. Gejala neurologik lainnya:
f. Jalan sempoyongan (ataksia)
g. Rasa berputar (vertigo)
h. Kesulitan menelan (disfagia)
i. Melihat ganda (diplopia)
j. Penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran- anopsia)
2. Gangguan tersebut terjadi mendadak, dan biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat (beberapa
menit), jarang sampai lebih dari 1-2 jam, diikuti kesembuhan total tanpa gejala sisa.
3. Diperlukan anamnesis yang teliti tentang faktor risiko TIA/stroke
Non Modifable Modifable, well-documented Modifable, less well-
documented
 Umur: usia >55 tahun  Hipertensi  Migren dengan aura
 Jenis kelamin: pria lebih  Merokok  Sindroma metabolik
rentan  Diabetes  Alkohol
 BBLR (Berat Badan Lahir  Dislipidemia  Salah guna obat
Rendah)  Fibrilasi atrial  Gangguan nafas (sleep-
 Ras: asia  Stenosis karotis asimtomatik disordered breating)
 Riwayat keluarga stroke/TIA  Terapi hormon pasca  Hiperhomosis teinemia
menopause  Hiperlipoprotein-a
 Kontrasepsi oral  Hiperkoagulabilitas
 Diet/nutrisi  Inflamasi dan infeksi
 Inaktivitas fisik
 Obesitas
 Penyakit kardiovaskular
(jantung koroner, penyakit
pembulih darah tepi)

Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum: Terutama pemeriksaan tekanan darah, frekuensi nadi dan pernafasan, jantung,
bising karotis/subklavia, dan tanda vital lainnya.
2. Pemeriksaan neurologis: Terutama untuk menemukan adanya tanda defisit neurologis berupa status
mental, motorik, sensorik sederhana dan kortikal luhur, fungsi serebelar, dan otonomik.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan standar dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan sekunder:
a. CT scan kepala (atau MRI)
b. EKG (elektrokardiografi)
c. Elektrolit serum
d. Tes faal ginjal
e. Darah lengkap, Kadar gula darah, kolesterol
f. Faal hemostasis
Catatan: CT scan atau MRI kepala pada pasien TIA biasanya tidak menunjukkan kelainan
serebrovaskular, kecuali dengan teknik khusus, misalnya perfusion CT, atau diffusion weighted MRI
(DWI).
2. Pemeriksaan lain (sesuai indikasi):
a. Foto toraks: emboli kardiogenik
b. Tes faal hati
c. Ekokardiografi (jika diduga emboli kardiogenik)
d. TCD (transcranial Doppler)
e. EEG (elektro-ensefalografi)
Tata Laksana
Bila mendapat serangan TIA, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan pemeriksaan
untuk menemukan penyebab dan penanganan lebih lanjut. Bila skor ABCD2 > 5, pasien harus segera
mendapat perawatan seperti perawatan pasien stroke iskemik akut.
 Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit gangguan darah harus segera diterapi.
 Untuk mencegah berulangnya TIA dan serangan stroke, perlu diberikan obat antiplatelet, misalnya
aspirin (75-300 mg/hari dengan/tanpa dipyridamole), asetosal, clopidogrel, dipyridamole, cilostazol.
 Pada stenosis karotis, mungkin diperlukan tindakan carotid endarterectomy atau carotid angioplasty.
 Jika ada fibrilasi atrial, mungkin diperlukan antikoagulan oral, misalnya warfarin, rifaroxaban,
dabigatran, apixaban.

STROKE
Definisi
Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam
dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
Patofisiologi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba), yang sering dijumpai adalah
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai (hemihipestesi, hemianesthesi)
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan (ataksia), rasa berputar (vertigo), kesulitan
menelan (disfagia), melihat ganda (diplopia), penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-
anopsia)
Catatan:
Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu macam gejala diatas. Pada beberapa penderita
dapat pula dijumpai nyeri kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, dan kejang pada saat terjadi
serangan stroke.

Untuk memudahkan pengenalan gejala stroke bagi masyarakat awam, digunakan istilah FAST (Facial
movement, Arm Movement, Speech, Time: acute onset). Maksudnya, bila seseorang mengalami kelemahan
otot wajah dan anggota gerak satu sisi, serta gangguan bicara, yang terjadi mendadak, patut diduga
mengalami serangan stroke. Keadaan seperti itu memerlukan penanganan darurat agar tidak
mengakibatkan kematian dan kecacatan. Karena itu pasien harus segera dibawa ke rumah sakit yang
memiliki fasilitas untuk penanganan tindakan darurat bagi penderita stroke. Seperti halnya TIA, pada
stroke diperlukan anamnesis yang teliti tentang faktor risiko TIA/stroke.
Faktor Risiko
Sama dengan TIA
Pemeriksaan Fisik

BELOM BERES!!!

Anda mungkin juga menyukai