Anda di halaman 1dari 42

ANATOMI

ORGANOGENITALIA MASCULINA

dr.H. Sutara, MH
Bagian Anatomi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2019
ORGANOGENITALIA MASCULINA

LEARNING OBJEKTIF I. Organogenitalia Masculina


1. Testis & Epididimis
2. Vas Deferens
3. Vesicula Seminalis
4. Ductus Ejaculatorius
5. Prostat
6. Glandula Bulbourethralis
7. Urethra
8. Penis
9. Scrotum
INTRODUCTION

O Organ reproduksi pria meliputi organ reproduksi internal


dan organ reproduksi eksternal.
O Organ reproduksi internal meliputi testis, saluran
pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi,
uretra) dan kelenjarasesoris (vesikula seminalis, kelenjar
prostat, kelenjar Cowper) yang mensekresikan getah
esensial bagi kelangsungan hidup dan pergerakan sperma.
O Sedangkan organ reproduksi eksternal meliputi penis dan
skortum.
I. ORGANOGENITALIA MASCULINA

1. Testis & Epididimis

 Testis organ reproduksi pria, 2 buah bentuk ovoid, pipih,


ketebalan ± 2,5 cm, putih, kuat mudah bergerak , terletak di
cavum scrotum.
 Testis dibungkus oleh capsula fibrosa, yaitu: tunica vaginalis pars
parietalis, tunica vaginalis pars visceralis, tunica albugenia dan
tunica vasculosa.
 Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa
yang membagi bagian dalam organ menjadi lobuli testis.
 Setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang berkelok-
kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis.
 Ductuli efferentes menghubungkan rete testis dengan
epididimis.
a. Morfologi Testis

 Testis mempunyai beberapa bagian antara lain :


− Ektermitas superior; terletak dekat vas efferent dan
− Ektermitas inferior; berdekatan dengan cauda
epididimis,
− Margo anterior dan
− Margo posterior,
− Facies lateral; terletak dekat epididimis dan
− Fascies medial
b. Morfologi Epididimis

Epididimis adalah organ yang berbentuk seperti sosis, dimana


bagiannya terdiri atas:
1. Caput,
− Menerima spermatozoa melalui saluran eferen dari
mediastinum tetis.
2. Corpus,
− Memiliki epitel menengah dan ketebalan otot polos,
dihubungkan dengan testis melalui ductuli deferentes.
3. Cauda epididimis
− Berhubungan degan vasa deferens. Sel spermatozoa
setelah diproduksi di dalam testis dialirkan ke
epididimis, maturasi & depo spermatozoa sebelum
alirkan ke vas deferens.
d. Vascularisasi Testis & Epididimis

1. Arteri
➭ a.testicularis (cabang aorta abdominalis).
➭ a.deferentialis (cabang a.vesicalis inferior) dan
➭ a.cremasterica (cabang a.epigastrica).

2. Vena
➭ Plexus pampiniformis kemudian membentuk
v.testicularis.
➭ V.testicularis dextra langsung bemuara ke v.cava inferior,
➭ v.testicularis sinistra bermuara ke v.renalis sinistra
e. Inervasi & Limfe Testis et Epididimis

1. Inervasi
➭ Plexus testicularis yang berisi parasimpatis n.vagus,
➭ Serabut afferent visceral & serabut simpatis dari segmen
thoracal VII.

2. limfe
➭ Ln.lateral aorta atau lumbal dan pre-aortica lumbal II.
2. Vas Deferens

 Berawal dari cauda epididimis, berjalan naik dalam


funiculus spermaticus, melalui canalis inguinalis,
menyilang a.iliaca externa saat memasuki cavum pelvis,
melintas pada dinding-dinding pelvis lateral, dan di sini
terdapt di sebelah luar peritoneum parietal, tetapi melekat
padanya, berakhir pada persatuannya dengan ductus
excretorius vesica seminalis ➭ ductus ejaculatorius.
 Ductus deferens menyilang ureter di dekat sudut
dorsolateral vesica urinaria, melintas antara ureter dan
peritoneum ➭ fundus vesicae.
 Melebar “ampulla ductus deferens” saat melintas dorsal
vesica urinaria, kemudian menyempit dan bersatu dengan
ductus excretorius vesiculae seminalis ➭ ductus
ejaculatorius.
a. Morfologi Vas Deferens

Vas deferens terbagi menjadi beberapa bagaian, yaitu:

1. Pars tunika vaginalis


2. Pars inguinalis
3. Pars scrotalis
4. Pars pelvikum
5. Pars ampularis
b. Vascularisasi Vas Deferens

1. Arteri
➭ a.ductus deferentialis cabang a.vesicalis inferior
➭ Mengalami anastomose dengan a.testicularis

2. Vena
➭ Plexus pampiniformis
c. Inervasi & Limfe Vas Deferens

1. Inervasi
➭ Saraf otonom melalui plexus hipogastricus inferior
(plexus pelvicus)
➭ Inervasi melalui serabut otonom untuk memudahkan
kontraksi secara cepat untuk menyemburkan
spermatozoa saat ejaculatio

2. limfe
➭ Aliran lymfe berakhir pada nl.iliaca externa.
3. Vesicula Seminalis

 Menghasilkan larutan alkali yang berfungsi untuk


menetralkan suasa asam pada saluran reproduksi
perempuan.
 Juga menghasilkan fruktosa yang berfungsi sebagai
makanan sperma sehingga mereka kuat untuk membuahi
sel telur.
 Terletak di dasar buli-buli dan di sebelah kranial dari
kelenjar prostat.
 Panjangnya sekitar 6 cm berbentuk sakula-sakula.
 Bersama-sama dengan vas deferens, vesikula seminalis
bermuara di dalam duktus ejakulotorius.
a. Morfologi Vesicula Seminalis

 Bangunan agak memanjang yang terletak antara fundus


vesica urinaria dan rectum.
 Terletak miring di cranial prostat, tidak menyimpan
spermatozoon. Kedua vesicula seminalis membentuk cairan
alkalis kental yang bercampur dengan spermatozoon
sewaktu spermatozoon ➭ ductus ejaculatorius & urethra.
 Ujung-ujung cranialnya tertutup peritoneum, terletak di
dorsal kedua ureter pada tempat peritoneum excavatio
rectovesicalis memisahkan terhadap rectum. Ujung caudal
vesicula seminalis ➭ rectum ➭ septum rectovesicale.
 Ductus excretoriusnya bergabung dengan ductus deferens
dan membentuk ductus ejaculatorius.
b. Vascularisasi Vesicula Seminalis

1. Arteri
➭ a.vesicalis inferior
➭ a.rectalis media

2. Vena
➭ Plexus pampiniformis
d. Inervasi & Limfe Vesicula Seminalis

1. Inervasi
➭ Serabut simpatis pra ganglioner: n.lumbalis superior
➭ Serabut parasimpatis: n.splanchnici pelvici

2. limfe
➭ nl.iliaca ixterna.
4. Ductus Ejaculatorius

 Masing-masing ductus ejaculatorius berupa pipa halus yang


dibentuk melalui penggabungan ductus excretorius vesica
seminalis dan ductus deferens. Ductus ejaculatorius yang
dibentuk di dekat cervix vesica, melintas berdekatan satu
sama lain ke arah ventrocaudal melalui bagian dorsal prostat
dan pada sisi-sisi utriculus prostaticus.
 Kedua ductus ejaculatorius melintas bagian utama prostat
dan bertaut untuk bermuara pada lubang di kedua sisi muara
utriculus prostaticus, bangunan rudimenter tanpa fungsi.
a. Vascularisasi Ductus Ejaculatorius

1. Arteri
➭ a.ductus deferentialis cabang a.vesicalis inferior
➭ Mengalami anastomose dengan a.testicularis

2. Vena
➭ Plexus venosus prostaticus
➭ Plexus venosus visceralis
b. Inervasi & Limfe Ductus Ejaculatorius

1. Inervasi
➭ Serabut simpatis pra ganglioner: n.lumbalis superior
➭ Serabut parasimpatis: n.splanchnici pelvici

2. limfe
➭ nl.iliaca externa.
5. Prostat

 Prostat merupakan kelenjar genetalia pria, berbentuk conus


capsul fibromuscular dan dilapisi oleh fascia pelvis visceralis.
 Terletak: inferior vesica urinaria, mengelilingi proximal
urethra & anterior rectum.
 Ukuran orang dewasa sekitar 20 gram, jarak basis ke apex
sekitar 3 cm, lebar 4 cm, tebal 2,5 cm.
 Terhadap organ lain:
➭ superior : vesica urinaria,
➭ inferior : diafragma urogenital
➭ Ventral : simphisis pubis oleh lemak retroperitoneal,
spatium retropubicum
➭ dorsal : ampulla recti.
a. Batas-batas Prostat

1. Superior : Basis prostat melanjutkan diri sebagai collum


vesica urinaria, ditembu ductus ejaculatorius untuk
bermuara pada urethra pars prostatica pada pinggir lateral
orificium utriculus prostaticus
2. Inferior : Apex prostat terletak pada permukaan atas
diafragma urogenitalis.
3. Anterior : simphisis pubis, lemak ekstraperitoneal cavum
retropubica (cavum retziuz).
4. Posterior : ampula recti, dan septum retrovesicalis (fascia
denonvillier).
5. Lateral : m.levator ani
b. Lobus-lobus Prostat

1. Medius
➭ Bentuk baji yang terletak di antara urethra dan ductus
ejaculatorius,
➭ berhubungan dengan trigonum vesicae, banyak kelenjar.
2. Anterior
➭ depan urethra ,
➭ tidak mempunyai jaringan kelenjar.
3. Posterior;
➭ belakang urethra dan di bawah ductus ejaculatorius, juga
mengandung kelenjar.
4. Lateral.
➭ Banyak mengandung kelenjar
5. Dextra et sinistra;
➭ samping urethra dan dipisahkan oleh alur vertical
dangkal yang terdapat pada facies posterior prostat.
c. Zona-zona Prostat

1. Perifer
➭ Meliputi 70% masa kelenjar prostat,
➭ rentan terhadap inflamasi, tempat asal ca.
2. Transisional
➭ Bersama kelenjar periurethra disebut kelenjar pre prostatika.
➭ Terletak proximal sfinchter externus
➭ 5% masa prostat, tetapi dapat melebar menjadi BPH.
3. Zona sentral
➭ Letak diantara kedua ductus ejaculatorius,
➭ 25% masa glandular prostat, resisten terhaap inflamasi.
4. Anterior
➭ Tidak mempunyai kelenjar, terdiri atas stroma fibromuscular.
Zona ini meliputi sepertiga kelanjar prostat.
5. Periurethral
➭ berhubungan dengan trigonum vesicae, banyak kelenjar.
d. Vascularisasi Prostat

1. Arteri
➭ a.vesicalis inferior (cabang a.iliaca interna),
➭ a.rectalis media,
➭ a.hemoroidalis media (cabang a.mesenterica inferior),
➭ a.pudenda interna (cabang a.iliaca interna).

2. Vena
➭ Plexus venosus protaticus
➭ Di antara capsula fibrosa dan vaginal prostat (v.dorsalis
profundus penis & v.vesicalis) ➮ ke v.iliaca interna.
e. Inervasi & Limfe Prostat

1. Inervasi
➭ Plexus hipogastricus inferior dan
➭ Membentuk plexus prostaticus

2. limfe
➭ Plexus peri prostat yang kemudian bersatu membentuk
beberapa pembuluh utama,
➭ ln.iliaca interna,
➭ ln.iliaca externa,
➭ ln.obturatoria, dan sacral.
6. Glandula Bulbourethralis

 Glandula bulbourethralis yang sebesar kacang polong,


terletak dorsolateral terhadap pars membranacea urethra.
 Ductus glandula bulbourethralis menembus fascia inferior
diaphragma urogenitalis (membrana perinei) bersama
urethra dan bermuara melalui lubang-lubang renik ke
dalam bagian proksimal pars spongiosa urethra dalam
bulbus penis.
 Getahnya yang menyerupai lendir, memasuki urethra
sewaktu perangsangan seksual.
7. Urethra

 Merupakan saluran yang menyalurkan urin dari vesica


urinaria agar bisa keluar dari tubuh.
 Terdapat perbedaan yang nyata antara organ urethra pada
laki-laki dan wanita.
 Memliki panjang sekitar 20-25 cm, selain berfungsi untuk
mengeluarkan urin, juga untuk mengeluarakan cairan
semen.
 Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna
(otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars
membranosa, bersifat volunter),
a. Morfologi Urethra

1. Pars Pre Prostatika


➭ Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari
collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat.
➭ Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae
internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat.
➭ Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.

2. Pars Prostatica
➭ Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang
melewati/menembus kelenjar prostat.
➭ Di dalam prostat, urethra menerima sepasang ductus
ejaculatorius yang merupakah penyatuan antara ductus
ekscretorius dan ductus vesicula seminalis.
➭ Juga mendapatkan muara dari ductus-ductus dari kelenjar
prostat itu sendiri.
a. Morfologi Urethra

3. Pars membranosa
➭ Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang
terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari
apex prostat menuju bulbus penis melintasi dan terletak
dalam diafragma pelvis (diaphragma urogenital).
➭ Dindingnya tipis dan dikelilingi otot polos dan di luarnya
oleh m.sphincter urethrae externa yang berada di bawah
kendali volunter (somatis) dan merupakan bagaian yang
mudah robek saat dilakukakan caterisasi urin.
4. Pars spongiosa
➭ Pars spongiosa (15 cm), terletak di alam bulbus penis,
corpus spongiosum dan gland penis.
➭ Merupakan bagian uretra paling panjang, membentang
dari pars membranosa
b. Vascularisasi Urethra

1. Arteri
➭ a.vesicalis inferior (cabang a.iliaca interna),
➭ a.rectalis media,
➭ a.urethralis

2. Vena
➭ Plexus venosus protaticus
➭ Di antara capsula fibrosa dan vaginal prostat (v.dorsalis
profundus penis & v.vesicalis) ➮ ke v.iliaca interna.
e. Inervasi & Limfe Urethra

1. Inervasi
➭ Sisterm saraf otonom; n.pudendus dan plexus prostaticus
➭ Plexus protaticus berasal dari bagian caudal plexus
hipogastricus inferior (plexus pelvicus)

2. limfe
➭ Melintas ke nodi lymphoidei iliaci interni
➭ Beberapa pembuluh limfe ditampung oleh nl.iliaci
externi
9. Scrotum

 Scrotum adalah kantong yang membungkus dari testis,


epididimis, dan ujung bawah funiculus spermatikus.
Scrotum berfungsi sebagai termoregulator yang mengatur
suhu testis agar tetap terjaga dalam suhu yang normal agar
sperma tidak rusak.
 Pada keadaan dingin scrotum akan mengkerut untuk
mendekatkan testis dengan tubuh agar tetap hangat.
Namun sebaliknya ketika panas maka scrotum akan
merenggang untuk menjauhkan testis dari tubuh.
 Scrotum dibentuk oleh cutis scroti pada bagian luar.
Bagian tengah dari scrotum akan membentuk lipatan-
lipatan yang disebut raphe scroti ( rugae scroti ).
 Septum scroti : pemisah lipatan di dalam scrotum.
a. Morfologi Scrotum

 Lapisan scrotum dari luar ke dalam, yaitu:

1. Cutis scroti : lapisan kulit luar scrotum


2. Tunica dartos : terdapat muskulus dartos
3. Fascia spermatica externa : adalah lanjutan dari muskulus
oblique eksternus abdominalis.
4. Tunica cremaster : terdapat m.cremaster lanjutan dari
m.oblique internus abdominalis (MOAI).
5. Fascia spermatica interna : berasal dari fascia transversalis.
6. Tunika vaginalis testis : terbagi menjadi dua yaitu lamina
viceralis ( epiorchium ) adalah bagian yang langsung
melekat pada testis. Lamina parietal ( periorchium ) bagian
yang tidak melekat langsung dengan testis.

Anda mungkin juga menyukai