Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Zico Daniel Despen Sihombing


NIM : 10518049
Program Studi : Kimia
Kelas : K-09

Jawaban
1. Organisasi adalah unit social atau entitas social yang didirikan oleh manusia
untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan sekelompok manusia
(minimal dua orang), mempunyai kegiatan yang terkoordinasi, teratur dan
terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, serta mempunyai
identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. 1 Sebuah
negara pun memiliki pengertian yang sama dengan organisasi yang mana
negara adalah sebuah organisasi dalam cakupan besar yang memiliki tujuan
bersama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Di dalam suatu
negara untuk mencapai suatu tujuan bersama, tentunya diperlukan usaha dari
setiap orang yang berada di dalamnya. Namun bukan hanya itu, suatu negara
memerlukan seorang pemimpin. Misalnya, sebuah tim sepak bola tidak akan
terorganisir dengan baik apabila tidak memiliki kapten. Sama hal nya seperti
sebuah tim, sebuah negara seharusnya memiliki pemimpin. Umumnya suatu
negara memiliki pemimpin yang dikatakan sebagai Presiden. Namun bukan
hanya saja Presiden, di negara pun terbagi menjadi beberapa daerah yang
dipimpin oleh seseorang. Pemimpin merupakan penggerak dan motivator
seluruh komponen bangsa untuk menjalankan kehidupan nasional. 2 Pada awal
tahun 2020, negara Indonesia dihadapkan oleh suatu masalah baru yaitu
1
Achmad Sobirin, Organisasi dan Perilaku Organisasi, Halaman 34
dengan adanya pandemic virus corona. Virus ini mengakibatkan permasalahan
pada berbagai aspek yang berujung dapat membuat aktivitas suatu negara
tidak berjalan semestinya. Dengan adanya kasus tersebut, setiap pemimpin
sepantasnya memiliki manajemen kepemimpinan nasional. Manajemen
kepemimpinan yang paling sesuai dengan situasi darurat nasional seperti ini
yaitu pemimpin yang kritis, analitis serta tanggap. Pemimpin yang kritis
adalah pemimpin yang memiliki pemikiran yang luas dan suka mengkritisi
hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Dengan adanya pemimpin seperti ini, suatu
negara akan memiliki rencana yang terarah serta cadangan rencana untuk
dijalankan apabila dalam situasi yang darurat. Pemimpin yang analitis adalah
pemimpin yang memiliki tingkat analisis yang baik pada suatu permasalahan
sehingga dapat mengambil suatu keputusan dengan baik. Manajemen
pemimpin seperti ini biasanya menggunakan logika dan beberapa pendekatan
yang masuk akal untuk setiap informasi yang didapatnya, lalu dianalisis
dengan baik. Pemimpin yang tanggap yaitu pemimpin yang sigap serta
cekatan dalam menghadapi masalah yang ada. Dari ketiga tipe manajemen
kepemimpinan di atas, seorang pemimpin pasti akan menyelesaikan suatu
permasalahan dengan dipikirkan secara kritis, dianalisis dengan data yang ada,
serta dapat dengan cepat merealisasikan solusi tersebut. Dengan manajemen
kepemimpinan tersebut, setidaknya akan mengurangi beban negara dalam
menghadapi situasi darurat nasional seperti ini.
2. Dalam bahasa Inggris kata “lockdown” memiliki arti terkunci. Dalam kondisi
pandemic Covid-19, lockdown dapat diartikan sebagai suatu tindakan
pembatasan atau penguncian suatu daerah tertentu guna mencegah penyebaran
cepatnya laju persebaran virus corona. Menurut saya, Indonesia tidak perlu
mengambil kebijakan lockdown.
b. Dilihat dari samudranesia.id yang ditulis oleh Desi Albert Mamahit, bahwa
menurut model Ketahanan Nasional Indonesia, aspek kehidupan nasional

2
Iwan Nugroho, Peran Kepemimpinan Nasional Dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai
Falsafah Hidup Bangsa dan Pembangunan Nasional, Halaman 1
dibagi dua yaitu aspek alamiah dan aspek social. Aspek alamiah mencakup
tiga gatra yaitu kondisi geografis negara, kekayaan alam, serta keadaan dan
kemampuan penduduk (demografi). Aspek social mencakup lima gatra yaitu
3
ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan dan keamanan.
Menurut saya, kebijakan lockdown adalah hal yang sangat sulit untuk
dilakukan di Indonesia. Tetapi kebijakan lockdown sendiri memiliki sisi pro
dan kontra. Di sisi pro, lockdown dapat memberikan pengaruh yang sangat
terlihat yaitu laju penyebaran virus corona akan semakin berkurang bahkan
menuju nol. Jika dilihat dari sisi geografis Indonesia/kekayaan alam,
Indonesia penuh akan kekayaan alamnya mulai dari sumber daya air, udara,
hutan dan lain sebagainya, Indonesia cukup mampu untuk mengadakan
kebijakan ini. Namun pasalnya, pengelolaan sumber daya tersebut tidak dapat
dilakukan secara maksimal karena dalam proses pengelolaan sumber daya
diperlukan tenaga kerja yang memungkinkan untuk menambah laju
penyebaran virus. Di sisi kontra, lockdown dapat memberikan pengaruh yang
buruk bagi perkembangan Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi
perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia nantinya akan semakin
menurun, semakin banyaknya hutang negara akibat pemenuhan kebutuhan
hidup setiap rakyatnya, dan harga rupiah yang semakin menurun. Tanpa
adanya lockdown pun, nilai rupiah saat ini sudah sangat anjlok yaitu mencapai
Rp. 14.890,00/US dikutip dari CNBC Indonesia. Bisa dibayangkan apabila
diadakan kebijakan lockdown, maka nilai rupiah tidak ada lagi harganya.
Selain itu, dapat dilihat dari sisi pertahanan dan keamanan negara. Keadaan
pertahanan dan keamanan negara di Indonesia baru-baru ini terganggu karena
adanya wabah virus corona, hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya
tindak kejahatan mulai dari pencurian, balap liar, penyebaran berita hoax, dan
lain sebagainya. Apabila kebijakan lockdown diadakan, maka keadaan di
negara ini akan menjadi sangat sepi, sehingga hal-hal tersebut pasti akan

3
Desi Albert Mamahit, Melihat Masalah Covid-19 dari Model Ketahanan Nasional Indonesia, Halaman
1
dimanfaatkan dengan baik oleh tangan-tangan jahat untuk melakukan tindak
kejahatan.
Dipertimbangkan atas paparan di atas, kebijakan yang tepat untuk diterapkan
adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di berbagai daerah
kebijakan tersebut sudah dilaksanakan, termasuk di daerah Bandung.
Kebijakan ini dikeluarkan semata-mata untuk mengurangi jumlah positif virus
corona yang tercatat sampai tanggal 9 Mei 2020 sebesar 13.645 kasus.
Keberjalanan PSBB bukan hanya omong kosong saja, hal itu dibuktikan
dengan adanya sanksi yang dikenakan bagi para pelanggarnya.
c. Menurut saya, local lockdown yang dilakukan suatu daerah boleh saja
dilakukan asalkan didukung oleh kemampuan suatu daerah tersebut. Suatu
daerah tersebut menerapkan local lockdown pastinya dengan berbagai
pertimbangan. Kebijakan local lockdown biasanya dilakukan karena adanya
suatu persebaran penyakit dalam hal ini adalah penyebaran virus corona.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
terutama dalam Pasal 1 ayat 2 dijelaskan bahwa Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada Undang-Undang tersebut
dijelaskan bahwa setiap urusan daerah dapat diselesaikan oleh pemerintah
daerah masing-masing dengan pengawasan dari pemerintah pusat. Dari
penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa local lockdown tidak bertentangan
dengan Undang-Undang tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2018 tentang kekarantinaan kesehatan dijelakaskan dalam pasal 1 ayat 1
bahwa Kekarantinaan Kesehatan adalah upaya mencegah dan menangkal
keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat
yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Dalam
pasal tersebut dan pasal-pasal lainnya dapat dikatakan bahwa kebijakan
lockdown tidak bertentangan dengan Undang-Undang tersebut.
3. Indonesia adalah suatu negara yang dikenal dengan gotong royongnya. Bukan
hanya saja semut yang dapat bergotong royong untuk mencari makanan
(tujuan) bersama, tetapi rakyat Indonesia pun dapat melakukannya. Dengan
adanya gotong royong ini, masalah pandemic virus corona di Indonesia dapat
berakhir. Untuk memberantas virus corona, warga negara Indonesia wajib
mengambil andil di dalamnya. Misalnya yaitu pihak pemerintah, perguruan
tinggi/lembaga penelitian, tenaga pendidik dan pelajar, dunia usaha atau dunia
industry, tenaga medis, komunitas, masyarakat menengah ke atas, masyarakat
menengah ke bawah, dan media. Pihak-pihak tersebut dapat berkolaborasi dan
bersinergi bersama dengan pembagian tugas dan peran untuk mengakhiri
pandemic ini. Pemerintah dalam hal ini Presiden telah membentuk tim gugus
tugas percepatan penanganan corona virus sejak 13 Maret 2020 yang dipimpin
langsung oleh setiap kepala daerah masing-masing. Selain itu, pemerintah
bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pangan untuk tiap rakyatnya
yang membutuhkan. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian dengan
teknologi penelitian yang dimilikinya mampu untuk mencetak alat pelindung
diri, desinfektan, hand sanitizer, bahkan sampai menemukan sebuah obat serta
vaksin untuk virus ini. Selain itu, kampus, tenaga pendidik, serta pelajar
bertugas untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-
masing. Dunia industry dan dunia usaha dengan menerapkan kebijakan Work
From Home (WFH) untuk mencegah cepatnya laju penyebaran virus corona.
Tenaga medis sebagai garda terdepan untuk menangani pasien-pasien positif
corona, ODP, dan PDP. Komunitas seperti himpunan-himpunan jurusan di
dalam kampus yang dapat mengumpulkan bantuan materi atau barang untuk
disumbangkan bagi yang membutuhkan. Masyarakat menengah atas dengan
dukungan dana yang diberikannya untuk memenuhi peralatan medis ataupun
kebutuhan pangan pada masyarakat kecil. Masyarakat menengah ke bawah
dengan semaksimal mungkin untuk berdiam diri (isolasi diri) di rumah. Media
yang bertugas untuk memberikan informasi secara jelas dan terbuka kepada
masyarakat, serta untuk mengedukasi masyarakat melalui channel pendidikan
bagi para pelajar. Selain itu, media informasi pun diharapkan untuk tidak
menyebarkan berita hoax dan berita yang secara berlebihan yang dapat
memberikan dampak buruk pada psikis seseorang dan perilakunya.

Referensi
1. Sobirin, A. (2015). Organisasi dan Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan.

2. Yunus, N. R. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi


Penyebaran Corona Virus Covid-19. Research Gate, 227.

3. Redaksi. 2020. Melihat Masalah Covid-19 dari Model Ketahanan Nasional


Indonesia. http://samudranesia.id/melihat-masalah-covid-19-dari-model-
ketahanan-nasional-indonesia/. Dikunjungi 9 Mei 2020.
4. CNBC Indonesia. 2020. Currencies. https://www.cnbcindonesia.com/market-
data/currencies. Dikunjungi 9 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai