Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PROPOSAL KU4183 SOSIOLOGI INDUSTRI

PENGARUH PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA


PENDIDIKAN TERHADAP PELAYANAN SOSIAL DI INSTITUT
TEKNOLOGI BANDUNG

oleh
KELOMPOK 2

JONATHAN IRIANTO 10118014


RASHIEKAVANYA MAHARANI BENARDI 10818010
M. AGAM ISLAMI AL MUTAQIN 10818033
MARCELL JONATHAN HARYONO 10818050
ILHAM HARDIZA KAHAR 11916013
INDRAYANA THOUF FAIRUZA 13117068
FERDIAN IFKARSYAH 13517024
SYAHRUL AHMAD GIFARI 18018005
ZUDIKA ANDRIAN SIAHAAN 18018026

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Das Sollen
(1) UUD 1945 Pasal 31 Ayat 4
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
(2) UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 45 Ayat 1
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
(3) UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 45 Ayat 2
Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
(4) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sarana dan Prasana
1.1.2 Das Sein
(1) Banyak sarana dan prasarana di lingkungan ITB yang tidak layak pakai, seperti kursi
dengan ukuran kecil dan lampu-dan-proyektor yang tidak berfungsi dengan baik.
(2) Terdapat sarana dan prasarana di lingkungan ITB yang tidak dimanfaatkan sebagaimana
mestinya, seperti keberadaan jendela-jendela di banyak ruang kelas yang terus tertutup
dengan tirai.
(3) Banyak sarana dan prasarana yang belum tersedia di lingkungan ITB, seperti elevator
pada berbagai GKU dan atap yang memfasilitasi akses antargedung pada setiap bagian di
ITB.
1.2 Identifikasi Masalah
Berkaitan dengan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis mengidentifikasi 8
masalah sebagai berikut.
(1) Banyak mahasiswa yang merasa resah dengan keadaan kursi di berbagai ruangan di
gedung perkuliahan di ITB.
(2) Banyak sivitas akademika ITB yang merasa membutuhkan elevator sebagai alat bantu
untuk mencapai suatu ruangan yang terletak pada ketinggian tertentu (lantai atas).
(3) Masyarakat ITB merasa tidak nyaman untuk berjalan menuju suatu bagian di ITB dari
bagian lain, terutama ketika hujan atau panas terik.
(4) Tidak sedikit sivitas akademika ITB yang merasa jendela-jendela di berbagai ruangan
tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya karena terus tertutup oleh tirai.
(5) Banyak proyektor yang tidak lagi berfungsi dengan baik.
(6) Latar proyektor tidak berada pada kondisi yang tepat di dinding.
(7) Banyak lampu yang mati dan belum diganti.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasar pada 7 masalah yang telah diidentifikasi, penulis merumuskan 3 masalah
sebagai berikut.
(1) Apa saja pembangunan sarana dan prasarana di ITB yang belum tersedia pada kondisi
yang paling baik?
(2) Mengapa sarana dan prasarana di ITB dapat menjadi salah satu alasan berkurangnya
pelayanan sosial di ITB?
(3) Bagaimana kriteria sarana dan prasarana yang diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan
sosial bagi seluruh masyarakat ITB?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasar pada latar belakang dan masalah-masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini
bertujuan
(1) mengklasifikasikan pembangunan sarana dan prasarana di ITB yang belum tersedia pada
kondisi paling baik;
(2) menjelaskan hubungan sarana dan prasarana dengan efisiensi dan produktivitas
masyarakat ITB;
(3) menjabarkan kriteria sarana dan prasarana yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas seluruh masyarakat ITB.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang ditawarkan penelitian ini di antaranya sebagai berikut.
(1) Memberikan pandangan tentang kondisi pembangunan sarana dan prasarana di berbagai
wilayah ITB.
(2) Memberikan penjelasan dan pandangan baru mengenai pentingnya sarana dan prasarana
terhadap pelayanan sosial di ITB.
(3) Memberikan masukan yang diasosiasikan dengan sarana dan prasarana yang diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas seluruh masyarakat ITB.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori-Teori Untuk Rumusan Masalah 1


2.1.1 Teori Pembangunan Sosial
Teori Pembangunan Sosial digagas oleh Midgley. Teori ini memperkenalkan
pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan sosial sebagai pendekatan pembangunan
yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi
kebutuhan manusia yang terbentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial. Secara kontekstual
pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan
ekonomi.
2.1.2 Teori Pembangunan
Teori Pembangunan digagas oleh W. W. Rostow. Pembangunan, dalam arti proses,
diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional
ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Pembangunan, dalam arti
tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai dengan adanya: a) kemampuan
konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c)
sangat berbasis perkotaan. Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan
pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat.
Teori pembangunan mengusung ideologi developmentalisme. Konteks teori ini berada
pada tataran negara atau regional. Asumsi dasar yang dibangun adalah kemajuan suatu negara
sangat tergantung pada investasi yang diorientasikan untuk memajukan ekonomi suatu negara.
Faktor ekonomi menjadi pemimpin untuk menciptakan stabilitas sosial dan politik hingga
tercapai kemajuan kehidupan masyarakat yang ideal. Pertumbuhan ekonomi terletak di jantung
teori pembangunan. Tipikalnya, teori ini diusung oleh negara-negara maju untuk diterapkan di
negara-negara berkembang. Secara eksplisit negara maju menghendaki dibukanya pintu investasi
di negara-negara berkembang dengan tujuan agar negara berkembang dapat mengejar
ketertinggalan. Pertumbuhan ekonomi, sekali lagi, menjadi kuncinya.
2.2 Teori-Teori Untuk Rumusan Masalah 2
2.2.1 Teori Pelayanan Sosial
Teori Pelayanan Sosial digagas oleh Alfred J. Khan. Pelayanan sosial meliputi kegiatan-
kegiatan atau intervensi-intervensi terhadap kasus yang muncul dan dilaksanakan secara
individu, kelompok dan masyarakat serta memiliki tujuan untuk membantu individu, kelompok,
dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan keberfungsian yang baik dalam
segala bidang kehidupan di masyarakat, yang terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan
adanya kegiatan-kegiatan yang memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan
tujuan-tujuan mereka. Pelayanan sosial itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk membantu individu, kelompok, maupun kesatuan masyarakat agar mereka
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat
memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan kerjasama ataupun melalui
pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.
2.2.2 Teori Kebutuhan
Teori Kebutuhan digagas oleh Maslow. Menurut Maslow, pemuasan kebutuhan didorong
oleh kekuatan motivasi yaitu motivasi kekurangan (deficiency growth) dan motivasi
perkembangan (motivation growth). Motivasi kekurangan adalah upaya yang dilakukan manusia
untuk memenuhi kekurangan yang dialami. Sedangkan motivasi perkembangan adalah motivasi
yang tumbuh dari dasar diri manusia untuk mencapai suatu tujuan diri berdasarkan kapasitasnya
dalam tumbuh dan berkembang. Kapasitas atau kemampuan diri masing- masing orang berbeda-
beda dan merupakan pembawaan.
2.3 Teori-Teori Untuk Rumusan Masalah 3
2.3.1 Teori Neighborhood Unit
Teori Neighborhood Unit digagas oleh Clarence Perry. Konsep Neighborhood unit
merupakan konsep kawasan aktivitas yang berisi fasilitas penunjang. Konsep Neighborhood unit
menjelaskan bahwa tempat beraktivitas lebih nyaman apabila lebih dekat secara jarak dengan
fasilitas. Fasilitas yang disebutkan berupa fasilitas yang menunjang kemudahan untuk bergerak
dan kenyamanan untuk berada di antara kawasan tersebut. Untuk menjamin terlaksananya
konsep Neighborhood unit, perlu adanya kepenuhan dari syarat sosio psikologis dari pengguna
kawasan tersebut.
2.3.2 Teori Jalan Pintas
Teori Jalan Pintas digagas oleh Simon. Teori Jalan Pintas atau The Shortcut Theory
menjelaskan tentang seluruh aspek pada alam semesta yang selalu memilih jalan yang
mempunyai hambatan terkecil. Teori ini diaplikasikan pada berbagai ilmu alam seperti
termodinamika dan kelistrikan. Namun menurut Simon, teori ini berlaku kepada manusia pada
taraf psikologis dimana manusia cenderung akan memilih jalur yang paling mudah dan nyaman
untuk mencapai tujuan tertentu. Sifat psikologis ini berhubungan dengan kemampuan manusia
yang mempunyai pikiran rasional untuk membuat keputusan dengan keterbatasan waktu,
informasi, dan kemampuan mental.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut
Saryono, penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak
dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

3.2 Waktu dan Tempat Wawancara


Wawancara yang dilakukan untuk penelitian ini dilakukan pada hari Minggu dan Senin
tanggal 16 dan 17 Februari 2020. Wawancara dilakukan di Kampus Ganesha, Institut Teknologi
Bandung, tepatnya di ruang kelas, gedung perkuliahan, dan Unit Sarana Prasarana.

3.3 Kriteria Narasumber


Narasumber yang dilibatkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga pihak. Pertama,
mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang merupakan pihak utama dalam proses penerimaan
pembelajaran. Kedua, dosen Institut Teknologi Bandung yang bertindak sebagai fasilitator ilmu.
Ketiga, Unit Sarana Prasarana sebagai penyedia sarana dan prasarana guna mendukung kegiatan
di Institut Teknologi Bandung. Secara khusus, narasumber terdiri atas 35 orang mahasiswa, 3
orang dosen, dan 2 orang Anggota Unit Sarana dan Prasarana.

3.4 Pedoman Wawancara


Untuk menyusun pedoman wawancara dimanfaatkan teori-teori utama yang telah
dijabarkan pada Bab II. Teori-teori tersebut di antaranya Teori Pembangunan Sosial, Teori
Pelayanan Sosial, dan Teori Neighborhood Unit. Secara khusus, teori-teori tersebut dimuat
kembali pada bagian ini beserta dengan kata-kata kunci yang dipilih.
Teori Pembangunan Sosial
Teori Pembangunan Sosial digagas oleh Midgley. Teori ini memperkenalkan
pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan sosial sebagai pendekatan pembangunan
yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi
kebutuhan manusia yang terbentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial. Secara kontekstual
pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan
ekonomi.

Teori Pelayanan Sosial


Teori Pelayanan Sosial digagas oleh Alfred J. Khan. Pelayanan sosial meliputi kegiatan-
kegiatan atau intervensi-intervensi terhadap kasus yang muncul dan dilaksanakan secara
individu, kelompok dan masyarakat serta memiliki tujuan untuk membantu individu, kelompok,
dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan keberfungsian yang baik dalam
segala bidang kehidupan di masyarakat, yang terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan
adanya kegiatan-kegiatan yang memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan
tujuan-tujuan mereka. Pelayanan sosial itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk membantu individu, kelompok, maupun kesatuan masyarakat agar mereka
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat
memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan kerjasama ataupun melalui
pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.

Teori Neighborhood Unit


Teori Neighborhood Unit digagas oleh Clarence Perry. Konsep Neighborhood unit
merupakan konsep kawasan aktivitas yang berisi fasilitas penunjang. Konsep Neighborhood unit
menjelaskan bahwa tempat beraktivitas lebih nyaman apabila lebih dekat secara jarak dengan
fasilitas. Fasilitas yang disebutkan berupa fasilitas yang menunjang kemudahan untuk bergerak
dan kenyamanan untuk berada di antara kawasan tersebut. Untuk menjamin terlaksananya
konsep Neighborhood unit, perlu adanya kepenuhan dari syarat sosio psikologis dari pengguna
kawasan tersebut.
Berikut ditampilkan pedoman wawancara hasil revisi.

Pertanyaan
Rumusan
Kata Kunci Sivitas Akademika (Dosen
Masalah Unit Sarpas
dan Mahasiswa)

Apakah Anda merasakan


mundurnya perubahan
sosial, seperti sering telat, ke
Apakah Anda merasakan
luar kelas pada perkuliahan,
adanya perubahan sosial
Perubahan sosial makan di kelas, dan tidur di
akibat keadaan terkini sarana
kelas) akibat sarana dan
dan prasarana di ITB?
prasarana di ITB saat ini?
Mengapa perubahan-
perubahan itu dapat terjadi?

Apakah Anda memandang Apakah Anda memandang


perubahan-perubahan sosial perubahan-perubahan sosial
Terencana
demikian sebagai sesuatu demikian sebagai sesuatu
yang "terencana"? yang "terencana"?
RM1: Apa
saja Apakah ada rencana
Bagaimana pembangunan
pembangunan pembangunan sarana dan
Meningkatkan sarana dan prasarana yang
sarana dan prasarana yang dipandang
taraf hidup dapat meningkatkan
prasarana di dapat meningkatkan
manusia produktivitas masyarakat
ITB yang produktivitas masyarakat
ITB?
belum ITB?
tersedia pada Apakah Anda memandang Jika iya, apakah Anda
kondisi yang pembangunan tersebut dapat memandang pembangunan
paling baik? Keseluruhan
berpengaruh pada tersebut dapat berpengaruh
(paripurna)
keseluruhan masyarakat pada keseluruhan
ITB? masyarakat ITB?
Apakah ada rencana
Apa saja pembangunan
pembangunan sarana dan
sarana dan prasarana yang
prasarana yang terkait
Kebutuhan fisik dibutuhkan untuk memenuhi
dengan pemenuhan
kebutuhan fisik masyarakat
kebutuhan fisik masyarakat
ITB?
ITB?
Apakah ada rencana
Apa saja pembangunan
pembangunan sarana dan
sarana dan prasarana yang
Kebutuhan prasarana yang terkait
dibutuhkan untuk memenuhi
sosial dengan pemenuhan
kebutuhan sosial masyarakat
kebutuhan sosial masyarakat
ITB?
ITB?
Bagaimana pembangunan Apakah pembangunan
Prinsip keadilan sarana dan prasarana yang sarana dan prasarana di ITB
sosial berorientasi pada prinsip berorientasi pada prinsip
keadilan sosial? keadilan sosial?
Apakah Anda melihat
Apakah pembangunan
pembangunan sarana dan
Pembangunan sarana dan prasarana di ITB
prasarana di ITB berorientasi
ekonomi berorientasi pada
pada pembangunan
pembangunan ekonomi?
ekonomi?
Kegiatan-kegiatan apa saja
Kegiatan apa saja yang
Kegiatan- yang mencerminkan
mencerminkan pelayanan-
kegiatan pelayanan-pelayanan sosial
pelayanan sosial di ITB?
di ITB?
Dari antara pelayanan- Dari antara pelayanan-
pelayanan sosial tersebut, pelayanan sosial tersebut,
kegiatan-kegiatan apa saja kegiatan-kegiatan apa saja
Individu
yang dikaitkan dengan yang dikaitkan dengan
pelayanan individu- pelayanan individu-
individu? individu?
Dari antara pelayanan- Dari antara pelayanan-
pelayanan sosial tersebut, pelayanan sosial tersebut,
kegiatan-kegiatan apa saja kegiatan-kegiatan apa saja
Kelompok
yang dikaitkan dengan yang dikaitkan dengan
RM2: pelayanan kelompok pelayanan kelompok
Mengapa tertentu? tertentu?
sarana dan
prasarana di Dari antara pelayanan- Dari antara pelayanan-
ITB dapat pelayanan sosial tersebut, pelayanan sosial tersebut,
menjadi salah kegiatan-kegiatan apa saja kegiatan-kegiatan apa saja
Masyarakat
satu alasan yang dikaitkan dengan yang dikaitkan dengan
berkurangnya pelayanan masyarakat ITB pelayanan masyarakat ITB
pelayanan secara umum? secara umum?
sosial di ITB? Apakah pelayanan- Apakah pelayanan-
pelayanan sosial tersebut pelayanan sosial tersebut
Penyesuaian telah terlaksana sesuai telah terlaksana sesuai
penyesuaian yang penyesuaian yang
diharapkan? diharapkan?
Apakah pelayanan- Apakah pelayanan-
pelayanan sosial tersebut pelayanan sosial tersebut
Keberfungsian telah terlaksana sesuai telah terlaksana sesuai
keberfungsian yang keberfungsian yang
diharapkan? diharapkan?
Apakah pelayanan- Apakah pelayanan-
pelayanan sosial tersebut pelayanan sosial tersebut
Tujuan-tujuan
telah sesuai dengan tujuan- telah sesuai dengan tujuan-
tujuan masyarakat ITB? tujuan masyarakat ITB?
Apakah pelayanan- Apakah pelayanan-
pelayanan sosial tersebut pelayanan sosial tersebut
Memenuhi
telah berhasil memenuhi telah berhasil memenuhi
kebutuhan
kebutuhan-kebutuhan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat ITB? masyarakat ITB?
Apakah pelayanan- Apakah pelayanan-
pelayanan sosial tersebut pelayanan sosial tersebut
Memecahkan
telah berhasil memecahkan telah berhasil memecahkan
permasalahan
permasalahan-permasalahan permasalahan-permasalahan
masyarakat ITB? masyarakat ITB?
Kawasan Bagaimana kondisi terkini Bagaimana kondisi terkini
aktivitas kawasan aktivitas di ITB? kawasan aktivitas di ITB?
Apa saja fasilitas-fasilitas Apa saja fasilitas-fasilitas
Fasilitas
penunjang yang terdapat di penunjang yang terdapat di
penunjang
ITB? ITB?
Bagaimana kriteria kawasan Bagaimana kriteria kawasan
RM3: aktivitas yang lebih nyaman aktivitas yang lebih nyaman
Bagaimana Lebih nyaman
daripada keadaan terkini ITB daripada keadaan terkini ITB
kriteria menurut Anda? menurut Anda?
sarana dan
prasarana Fasilitas-fasilitas penunjang Fasilitas-fasilitas penunjang
yang Dekat secara apa saja yang belum terletak apa saja yang belum terletak
diharapkan jarak dekat secara jarak dengan dekat secara jarak dengan
dapat kawasan aktivitas ITB? kawasan aktivitas ITB?
meningkatkan
kebutuhan Apa saja kemudahan yang Apa saja kemudahan yang
sosial bagi Kemudahan ditawarkan oleh fasilitas- ditawarkan oleh fasilitas-
seluruh fasilitas penunjang tersebut? fasilitas penunjang tersebut?
masyarakat Fasilitas-fasilitas penunjang Fasilitas-fasilitas penunjang
ITB? apa saja yang harus berada apa saja yang harus berada
Di antara
di antara kawasan aktivitas di antara kawasan aktivitas
ITB? ITB?
Apa saja yang menjadi Apa saja yang menjadi
syarat sosio psikologis syarat sosio psikologis
Sosio psikologis masyarakat ITB terkait masyarakat ITB terkait
fasilitas-fasilitas penunjang fasilitas-fasilitas penunjang
tersebut? tersebut?

Pedoman wawancara sebelum revisi ditampilkan sebagai berikut. Sebagai catatan,


pedoman wawancara berikut adalah yang diasosiasikan dengan isi pada Bab IV hingga Bab VI,
karena kelompok tidak melakukan wawancara ulang sesuai dengan pedoman wawancara hasil
revisi.

Pertanyaan
RM Teori Mahasiswa Dosen Unit Sarpras

1 Pembangunan 1. Apakah ITB sudah 1. Bagaimana proses atau


Sosial(keyword: melakukan pembangunan prosedur yang dilakukan
memenuhi kebutuhan) sarana dan prasarana guna ITB dalam melakukan
memenuhi kebutuhan pembangunan sarana dan
perkuliahan prasarana untuk
kamu/Bapak/Ibu? memenuhi kebutuhan
(orientasi hasil) warga ITB?
2. Bagaimana usaha ITB
dalam mengusahakan
pembangunan sarana dan
prasarana dalam
memenuhi kebutuhan
perkuliahan
kamu/Bapak/Ibu?
(orientasi proses)

Keyword: perubahan 1. Apakah anda merasakan 1. Apakah Anda merasakan


sosial mundurnya perubahan adanya perubahan
sosial akibat sarana dan sosial akibat adanya suatu
prasarana di ITB saat ini? sarana prasarana baru yang
(seperti sering telat, keluar ada di ITB?
jam pelajaran, makan
dikelas, tidur dikelas)
2. Mengapa perubahan
sosial akibat kurangnya
sarana dan prasarana di
ITB itu terjadi? (contoh
karena saya merasa lelah
dengan usaha yang besar
ketika mobilisasi antar
gedung)

2 Pelayanan 1. Mengapa tidak •


Sosial(keyword: tercukupinya kebutuhan
kegiatan yang dari jasa sarana prasarana
memberikan jasa untuk yang diterima menjadi
membantu memenuhi alasan berkurangnya
kebutuhan) efisiensi proses
pembelajaran perkuliahan?
2. Jika seandainya tidak
terpenuhi, bagaimana
kamu/Bapak/Ibu
mengatasinya agar tidak
mengganggu
kegiatan/proses
perkuliahan?
Keyword: 1. Apakah menurut anda •
Keberfungsian dengan fungsi kampus sebagai
baik media dibidang pendidikan
itu berfungsi dengan baik
apabila sarana dan
prasarana di kampus
kurang?
a. Jika iya, mengapa
demikian?
b. Jika tidak, Mengapa tidak
berfungsinya kampus akibat
kurangnya sarana dan prasarana?

Keyword: Melalui 1. Menurut anda, Bagaimana -


pemanfaatan proses pemanfaatan
sarana dan prasarana di
ITB saat ini dengan
efisiensi dan produktivitas
pembelajaran harian anda?
2. Apakah efisiensi dan
produktivitas anda sudah
cukup bagus dengan
memanfaatkan sarana dan
prasarana di ITB yang ada
saat ini?

3 Neighborhood Unit 1. Menurut Anda, apakah 1.Menurut Anda, apakah sarana


(Keyword: fasilitas sarana yang berupa yang berupa fasilitas yang
yang menunjang fasilitas yang menunjang menunjang kemudahan
kemudahan untuk kemudahan untuk untuk bergerak sudah
bergerak) bergerak sudah mumpuni mumpuni di kawasan ITB dan
di kawasan ITB dan mempermudah perpindahan
mempermudah tempat Anda secara efektif dan
perpindahan tempat Anda efisien?
secara efektif dan efisien?

(Keyword:kriteria) 1. Jika dilakukan perbaikan, 1. Apa kendala yang


kriteria sarana prasarana dihadapi ITB dalam
seperti apa yang menyediakan sarana
kamu/Bapak/Ibu prasarana untuk gedung
harapkan? perkuliahan?
2. Bagaimana cara
memudahkan Bapak/Ibu
dalam menyediakan sarana
dan prasarana sesuai
kriteria yang diinginkan?
Apa yang bisa
dimudahkan?
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian Untuk Rumusan Masalah 1


Mahasiswa

Keyword Pertanyaan Jawaban Umum

Memenuhi 1. Apakah ITB sudah melakukan • Belum. Proyektor di kelas ada


kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana yang rusak atau tidak optimal.
guna memenuhi kebutuhan (10 orang)
perkuliahan kamu/Bapak/Ibu? • Belum. Contoh, spidol di kelas
(orientasi hasil) terkadang hampir tidak nyata,
tapi belum di-refill. (2 orang)
• Belum, tidak ada lift membuat
repot saat menuju ruangan kelas.
(8 orang)
• Belum, beberapa meja di gedung
di ITB seperti di Labtek kurang
nyaman bagi saya. (2 orang)
• Belum, saya sangat sensitif
dengan toilet yang kotor di ITB.
(2 orang)
• Belum, alat laboratorium tidak
memadai ( 4 orang)
• Sudah walaupun belum
maksimal (2 orang)
• Kursi di beberapa kelas gedung
di ftmd dan di gkub sempit dan
kecil (8 orang)

2. Bagaimana usaha ITB dalam • Belum. Mahasiswa masih


mengusahakan pembangunan sarana dan membantu sendiri ( 4 orang)
prasarana dalam memenuhi kebutuhan • Belum terlihat oleh saya. (16
perkuliahan kamu/Bapak/Ibu? (orientasi orang)
proses) • Sudah, tapi belum meningkatkan
kualitas yang sudah ada ( 12
orang)
• Sudah, tapi kurang tepat guna
dengan kebutuhan mahasiswa
dan belum maksimal (5 orang)
• Sudah ada kemajuan dimana di
beberapa toilet telah tersedia
sabun (1 orang)

Perubahan 1. Apakah anda merasakan mundurnya • Merusak konsentrasi dan fokus


sosial perubahan sosial akibat sarana dan kelas. (19 orang)
prasarana di ITB saat ini? (seperti • Menambah emosi pada dosen.(2
sering telat, keluar jam pelajaran, orang)
makan dikelas, tidur dikelas) • Memperpanjang jam kelas. (2
orang)
• Kelas menjadi hening, tidak tahu
harus melakukan apa. (2 Orang)
• Melakukan aktivitas lain, seperti
main HP ( 3 orang)
• Walaupun ada beberapa fasilitas
yang kurang, saya merasa baik-
baik saja. (6 orang)
• Keluar kelas (4 orang)

4.2 Hasil Penelitian Untuk Rumusan Masalah 2


Mahasiswa

Keyword Pertanyaan Jawaban Umum

Kegiatan yang 1. Mengapa tidak • Tidak tahu ( 2 orang)


memberikan jasa tercukupinya kebutuhan • Karena salah satu penunjang proses
untuk membantu dari jasa sarana prasarana pembelajaran adalah dari sarana
memenuhi yang diterima menjadi alasan prasarana itu sendiri.(36 orang)
kebutuhan berkurangnya efisiensi proses
pembelajaran perkuliahan?

2. Jika seandainya tidak • Mendistraksi dengan kegiatan lain


terpenuhi, bagaimana ( 22 orang)
kamu/Bapak/Ibu mengatasinya agar • Pakai yang tersedia saat ini dahulu.
tidak mengganggu kegiatan/proses (4 orang)
perkuliahan? • Memakai yang sudah ada secara
maksimal. (9 orang)
• Meminjamkan ( 3 orang)

Keberfungsian 1. Apakah menurut anda fungsi • Tidak. Tidak mengerti. (1 orang)


dengan baik kampus sebagai media • Iya, karena yang terpenting itu
dibidang pendidikan itu ilmu yang disampaikan, bukan
berfungsi dengan baik sarana prasarana. (10 orang)
apabila sarana dan prasarana • Tidak, menurut saya saat sarana
di kampus kurang? dan prasarana di kampus kurang,
c. Jika iya, mengapa proses pembelajaran itu sendiri
demikian? akan terganggu.(27 orang)
d. Jika tidak, Mengapa tidak
berfungsinya kampus akibat
kurangnya sarana dan prasarana?

Melalui 1. Menurut anda, Bagaimana • Dengan bersyukur dengan sarana


pemanfaatan proses pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada (2 orang).
dan prasarana di ITB saat ini • Tidak mengerti maksud
dengan efisiensi dan pertanyaannya. (2 orang)
produktivitas pembelajaran • Pemanfaatannya jika dilakukan
harian anda? dengan baik akan menambah
produktivitas pembelajaran,
walaupun tidak untuk semua orang.
(6 orang)
• Pemanfaatan sarana dan prasarana
di ITB kurang menambah
produktivitas saya di kampus. (19
orang)
• Pemanfaatan sarana dan prasarana
di ITB yang saya lakukan paling
sering adalah penggunaan
perpustakaan dan tentu saja itu
menambah produktivitas
pembelajaran saya. (9 orang)

2. Apakah efisiensi dan • Cukup. Pakai yang tersedia saja.


produktivitas anda sudah cukup (5 orang)
bagus dengan memanfaatkan sarana • Belum, karena saya merasa belum
dan prasarana di ITB yang ada saat menjadi orang yang produktif.
ini? Mungkin karena saya belum
memanfaatkan sarana prasarana
dengan maksimal. (33 orang)

4.3 Hasil Penelitian Untuk Rumusan Masalah 3


Mahasiswa

Keyword Pertanyaan Jawaban Umum

Fasilitas yang 1. Menurut Anda, apakah sarana • Belum. Susah berpindah dari lantai
menunjang yang berupa fasilitas yang atas gedung A ke gedung B hanya
kemudahan menunjang kemudahan dalam jangka waktu 10 - 15
untuk bergerak untuk bergerak sudah menit(pergantian kelas). (19 orang)
mumpuni di kawasan ITB dan • Saya tidak bermasalah dengan tidak
mempermudah perpindahan adanya lift. Saya justru bermasalah
tempat Anda secara efektif dan dengan tidak adanya kanopi/area
efisien? teduh pada tiap jalan sehingga ketika
hujan susah berpindah dari gedung ke
gedung.Hal ini terutama untuk yang
berada di area tengah ITB sekitar
Intel. (5 orang)
• Saya sudah puas dengan sistem
perpindahan antar gedung ( 14 orang)
Kriteria 1. Jika dilakukan perbaikan, • Daripada membenarkan secara
kriteria sarana prasarana sementara tapi tetap rusak, kenapa
seperti apa yang tidak dibeli baru saja. (2 orang)
kamu/Bapak/Ibu harapkan? • Tidak perlu mewah, yang penting
nyaman dan fungsional.(36 orang)
BAB V
ANALISIS

5.1 Analisis Untuk Rumusan Masalah 1


Untuk menjawab rumusan masalah pertama, Peneliti memfokuskan kepada jawaban
narasumber secara umum. Dari beberapa segmentasi narasumber, mahasiswa memiliki bobot
persentase yang lebih besar sehingga variasi dari jawaban mahasiswa lebih banyak dari
segmentasi narasumber lain. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan kurangnya sarana dan
prasarana khususnya pada bagian transportasi dalam kampus. Perpindahan kelas dari satu kelas
ke kelas lain yang jauh membuat mahasiswa kerepotan dalam berpindah kelas. Walaupun
sebagian dari mahasiswa dapat menangani hal tersebut dengan baik (tidak telat dan tetap fokus
belajar), akan tetapi saat ditanya fasilitas apakah yang mereka inginkan untuk di tingkatkan di
ITB, mereka mengatakan sarana transportasi, walaupun mereka tidak secara khusus mengatakan
ingin transportasi seperti apa.
Beberapa sarana dan prasarana yang dirasa belum tersedia dalam kondisi paling baik
menurut narasumber di antaranya lift, jalan berkanopi (tertutup), toilet, meja di ruangan kelas,
peralatan laboratorium, proyektor, air conditioner.
Teori Pembangunan mengkonsepsikan pembangunan sebagai modernisasi yang berfokus
pada rasional, industri, dan jasa. Dari hasil analisis, banyak mahasiswa yang masih mengeluhkan
dengan kurang baiknya sarana prasarana di ITB diantaranya transportasi antar ruangan kelas dan
kenyamanan proses pembelajaran. Modernisasi yang ditekankan pada Teori Pembangunan
Rostow ini belum terlaksana secara baik di lingkungan kampus di ITB. Secara sederhana, tidak
adanya transportasi dalam kampus sudah menjadi salah satu indikator kurangnya modernisasi di
kawasan kampus ITB.

5.2 Analisis Untuk Rumusan Masalah 2


Untuk menjawab rumusan masalah kedua, Peneliti memfokuskan pada jawaban
narasumber secara umum. Pada dasarnya, setiap manusia akan lebih nyaman bila kebutuhannya
dapat dipenuhi. Dalam hal ini Peneliti lebih mengarah kepada kebutuhan Sarana dan Prasarana
yang merupakan fokus penelitian. Penelitian ini akan didasarkan kepada wawancara yang
dilakukan dengan massa ITB yang berhubungan langsung dalam masalah ini, yakni mahasiswa
ITB dan dosen ITB.
Dari hasil wawancara yang diperoleh, sarana dan prasarana itu penting karena salah satu
penunjang utama dari proses pembelajaran adalah memadainya sarana dan prasarana yang
tersedia. Di lingkungan ITB, banyak dari narasumber yang mengatakan bahwa masih banyak
sarana dan prasarana yang kurang seperti yang tertera pada hasil penelitian rumusan masalah
yang pertama. Kurang mumpuninya sarana dan prasarana menjadi kendala tersendiri bagi
beberapa mahasiswa dan dosen. Hal ini menyebabkan banyak narasumber terutama mahasiswa
yang merasa tidak nyaman dengan lingkungan pembelajaran sehingga lebih memilih untuk
melakukan kegiatan lain selain kegiatan belajar dalam kelas seperti menggunakan gadget saat
proses pembelajaran, keluar kelas karena tidak nyaman nya sarana dan prasarana di kelas, dan
lain-lain. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa sarana dan prasarana yang ada, walaupun
kurang, tetap dapat digunakan secara maksimal sehingga tetap fokus pada proses belajar yang
ada. Sehingga, Peneliti beranggapan bahwa sarana dan prasarana haruslah tetap ditingkatkan,
tetapi haruslah tetap menggunakan yang sudah ada secara maksimal.
Ditinjau dari pemanfaatan sarana dan prasarana, banyak narasumber yang beranggapan
bahwa dengan sarana dan prasarana yang ada saat ini, masih kurang menambah produktivitas
dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Namun ada juga yang beranggapan bahwa walau
adanya banyak kekurangan, namun ada sarana dan prasarana yang meningkatkan produktivitas
dan efisiensi di lingkungan ITB yakni perpustakaan ITB. Selain itu juga ada yang beranggapan
bahwa produktivitas dan efisiensi meningkat bila pemanfaatan sarana dan prasarana digunakan
secara maksimal, tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Lalu, berhubungan dengan
sarana dan prasarana yang ada saat ini, masih banyak narasumber yang belum menggunakan
sarana dan prasarana yang ada sepenuhnya, sehingga tidak merasa produktivitasnya meningkat.
Namun ada sebagian kecil yang sudah menggunakan sarana dan prasarana secara maksimal
sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi belajar.

5.3 Analisis Untuk Rumusan Masalah 3


Untuk menjawab rumusan masalah pertama, Peneliti memfokuskan kepada jawaban
narasumber secara umum. Pada dasarnya, manusia cenderung akan memilih jalur yang paling
mudah dan nyaman untuk mencapai tujuan tertentu. Sarana dan Prasarana adalah media yang
ditujukan agar manusia itu sendiri dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah baik secara
konsumsi energi maupun waktu. Keinginan dasar manusia untuk merasa mudah dan nyaman ini
tentu harus didukung oleh sarana dan prasarana yang baik di lingkungannya.
Pada penelitian kali ini Peneliti mengumpulkan beberapa hasil wawancara dan mendapati
bahwa kemudahan dan kenyamanan yang diinginkan oleh warga ITB bergantung terhadap
preferensi kenyamanan masing - masing warga ITB. Dari hasil wawancara, terlihat seberapa
bagian warga ITB masih belum puas dengan kemudahan berpindah tempat di kawasan ITB.
Namun, sebagian lainnya sudah merasa puas dengan kegiatan perpindahan antar kawasan di ITB.
Hal ini mendukung pernyataan teori jalan pintas yang mana manusia lebih mementingkan lajur
paling nyaman yang mana kriteria nyaman merupakan preferensi masing - masing individu.
Masing - masing individu memiliki kriteria tersendiri untuk kenyamanan dan kemudahan
bergantung pada kebutuhan, jadwal, dan kebiasaan dari individu. Keefektifan dan keefisienan
dalam berpindah tempat juga bermuara pada preferensi masing - masing individu. Dengan kata
lain, setiap individu tidak dapat merasa puas dengan kenyamanan yang diberikan akibat dari
perbedaan definisi dan preferensi.
Keterkaitan Teori Jalan Pintas dengan penelitian ini tentu sangat didasarkan pada
kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan mahasiswa dalam melakukan sesuatu di dalam
kampus ITB. Teori ini akan sangat cocok jika diterapkan dengan baik oleh pihak penyedia sarana
dan prasarana ITB dengan beberapa saran dan masukan dari para penikmat sarana prasarana
tersebut yang antara lain adalah mahasiswa itu sendiri.
Secara umum, kriteria yang harus dipenuhi oleh sarana prasarana agar menjadi sesuatu
yang dapat dimanfaatkan secara maksimal dan baik adalah dengan mementingkan fungsional dan
kenyamanan dari penggunanya. Dari hasil wawancara, sebagian besar mahasiswa berpendapat
sarana prasarana yang disediakan tidak perlu mewah, hanya perlu nyaman dan fungsional. Jadi,
kriteria sarana dan prasarana yang baik untuk mahasiswa secara umum adalah sarana prasarana
yang mementingkan kenyamanan dan fungsi secara utama, bukan hanya mementingkan “ada”
nya dan “kemewahan”nya.
Tentu saja jika teori ini diterapkan dengan baik, kemudahan dan kenyamanan tidak hanya
dirasakan oleh para mahasiswa akan tetapi seluruh orang yang ada di dalam ITB secara umum.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
Berdasar pada hasil analisis yang dijabarkan pada bab V, penulis menyimpulkan 3 hal sebagai
berikut.
(1) Beberapa sarana dan prasarana yang dirasa belum tersedia dalam kondisi paling baik
menurut narasumber, antara lain lift, jalan berkanopi (tertutup), toilet, meja di ruangan
kelas, peralatan laboratorium, proyektor, air conditioner.
(2) Tidak hadirnya sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi yang terbaik mempengaruhi
efisiensi pembelajaran dengan cara menghambat atau mengubah alur kegiatan yang
menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
(3) Kriteria sarana dan prasarana yang baik untuk mahasiswa secara umum adalah sarana
prasarana yang mementingkan kenyamanan dan fungsi secara utama, bukan hanya
mementingkan “ada”-nya dan “kemewahan”-nya, walaupun tidak semua individu
mempunyai preferensi yang sama.

6.2 Saran
Berdasar pada simpulan dan hasil penelitian yang diperoleh, penulis memberikan 2 saran sebagai
berikut.
(1) Perlu dilakukan perbaikan untuk sarana prasarana seperti lift, jalan berkanopi, toilet,
meja, alat lab, proyektor, dan AC.
(2) Perlu dilakukan tindakan represif sementara selama sarana dan prasarana tersebut masih
dalam kondisi yang tidak baik demi tetap berlangsungnya kegiatan.
(3) Perlu diadakan upaya untuk membangun atau mengadakan sarana prasarana yang
mementingkan kenyamanan, dan bukan hanya mementingkan kemewahan.
(4) Unit Sarpras perlu untuk mengadakan kuesioner pada masyarakat ITB secara berkala
untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana di kawasan ITB.
(5) Unit Sarpras perlu untuk mengadakan kuesioner pada masyarakat ITB secara berkala
untuk mengetahui kebutuhan masyarakat ITB yang belum terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24


Tahun 2007. https://bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf; Dikunjungi 3 Februari 2020.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2017. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. http://jdih.pom.go.id/uud1945.pdf; Dikunjungi 28 Maret 2020.
Ritzer, George dan Jeffrey Stepnisky. 2018. Sociological Theory Tenth Edition. California:
SAGE Publications, Inc.
Sosiologis.com. 2018. Teori Sosiologi: Daftar Lengkap Teori-Teori Ilmu Sosial.
https://sosiologis.com/teori-sosiologi; Dikunjungi 4 Februari 2020.
Wikisource. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.
https://id.wikisource.org/wiki/Undang-
Undang_Republik_Indonesia_Nomor_20_Tahun_2003; Dikunjungi pada 4 Februari
2020.

Anda mungkin juga menyukai