Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LANDASAN IPTEK DAN INOVASI PENDIDIK

DOSEN : AISAH, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok VI :

1. Meisya Ananda (2205010031)


2. Dea Anggela Br Sembiring (2205010032)
3. Miranda Jelita Ramadani (2205010005)

MATA KULIAH : LANDASAN PENDIDIKAN

PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR III/A

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ALMAKSUM LANGKAT (STKIP)

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Bismillahirrhamanirrahiiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, nikmat dan taufiq
yang tak terhingga yang telah Allah berikan sehingga kita bisa bernafas serta
mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sholawat dan salam teruntuk
baginda Rasulullah SAW, Semoga kelak kita mendapatkan syafaat-Nya, Aamiin,

Ungkapan menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dosen Pembimbing


yang telah memberikan bimbingan kepada kami untuk membuat makalah ini,
terimakasih juga untuk para pembaca yang nantinya bersedia meluangkan
waktunya untuk membaca tugas kami ini, mengenai “Landasan IPTEK, Inovasi
Guru Sebagai Pendidik” yang akan kami sampaikan,

Telah kami kumpulkan bebeberapa referensi dalam menysuun makalah


ini, namun tentu saja di dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca demi tersusunnya Makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami
berharap agar Makalah kami ini bisa memberikan banyak manfaat serta
pengetahuan nantinya.

Terima Kasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Stabat, November 2023

Pemakalah

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II : PEMBAHASAN 2

2.1 Landasan IPTEK 2

2.2 Inovasi Pendidik 5

BAB III : PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemajuan suatu negara didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM)
di dalamnya, kemajuan teknologi dan pengetahuan merupakan dua hal yang
paling memberi pengaruh terhadap perkembangan negara tersebut. Semua
negara maju di dunia disebabkan karena kemampuan SDM yang ditunjang
dengan peringkat Indonesia dari peringkat 65 di tahun 2017, mengalami
penurunan menjadi peringkat 87 dari total 157 negara, dengan skor 0,53 [1].
Sebagai perbandingan, terdapat 3 negara di Asia Tenggara yang memiliki
peringkat di atas Indonesia; yaitu Singapura dengan skor 0,88 dan Vietnam 0,67.
Apabila Indonesia tidak melakukan perbaikan, dikhawatirkan anak-anak
Indonesia mengalami kesulitan untuk bersaing di tengah persaingan global. Oleh
karena itu, dalam lima tahun ke depan pemerintah merencanakan untuk fokus
membentuk sumber daya manusia unggul. Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan sebuah proses terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui dukungan sarana dan prasarana dan keinginan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Landasan IPTEK itu ?

2. Bagaimanakah Inovasi Guru sebagai Pendidik ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui maksud dari Landasan IPTEK.

2. Untuk Mengetahui Inovasi Pendidik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan IPTEK


Pembelajaran abad 21 mengacu pada landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga meminta sumber daya manusia untuk menguasai berbagai
bentuk keterampilan, seperti berfikir kritis dan memecahkan masalah yang
semakin bertambah. Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang besar
terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan umat manusia, yang meliputi
beberapa aspek antara lain komunikasi, transportasi, mekanisme industry,
pertanian dan persenjataan, termasuk didalamnya adalah pendidikan,.
Perkembangan IPTEK disamping banyak menimbulkan perubahan dalam nilai-
nilai, baik nilai sosial, budaya, spiritual, intelektual maupun material, juga
menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru dan sikap hidup baru.
Perkembangan ilmu pengetahuan masa kini lahir berkat sumbangsih
pemikiran dan penemuan para filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles,
Archimedes, Jhon Dewey dan lainnya. Perkembangan tersebut menghasilkan
temuan baru di bidang sosial, budaya, ekonomi, politik dan lain sebagainya.
Teknologi hakikatnya merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan dan
menduduki peranan penting dalam kehidupan manusia. Teknologi lahir dari
karya pikir manusia melalui proses ilmiah guna mencapai tujuan yang optimal,
teknologi juga dapat diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan
kebutuhan. Tujuannya ialah menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien, dan
sinergis terhadap pola perilaku manusia. Salah satu indikator kemajuan
peradaban manusia salah satunya dapat diukur dari kemajuan IPTEK.
Teknologi dibuat untuk mendukung kehidupan manusia di semua aspek.
Adanya teknologi memudahkan manusia dalam mengembangkan sumber daya
alam yang ada, namun sering kali melampaui batas sehingga sering terjadi
ketidakseimbangan dalam penggunaannya dan kerakusan manusia yang
menyebabkan terjadinya bencana alam. IPTEK merupakan hasil dari gagasan-
gagasan manusia dan bersifat objek sehingga mudah diterima dan dijangkau oleh

2
masyarakat. Dengan adanya IPTEK dapat memudahakan dalam menyampaikan
informasi sehingga menyebabkan perubahan dan perkembangan pada budaya.
Perkembangan tersebut membuat pola pikir dan hidup masyrakat terus berubah
mengikuti kemajuan. Apabila masyarakat tidak dapat mengikutinya maka
mereka akan ketinggalan sehingga membuat mereka kesusahan dalam
memanfaatkan sumber daya alam. Berdasarkan hal itu, sebuah bangsa atau
Negara akan mengalami kemunduran karena rakyat di dalamnya tidak mampu
memanfaatkan sumber daya alam dalam hal IPTEK.
Di Indonesia sendiri pembangunan industri sampai saat ini belum
sepenuhnya didukung oleh potensi unggul baik pendidikan, termasuk sumber
daya manusianya. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Pendidikan, data yang
digunakan untuk mengukur indeks pendidikan terbatas pada data melek huruf
dan gross enrolment ratio dari Sekolah Dasar, Menengah hingga Perguruan
Tinggi (SD, SM dan PT). IPTEK belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia khususnya pendidik dan peneliti yang belum
mengembangkan penelitian secara optimal. Pengajar harus terus mengikuti
perkembangan IPTEK supaya bisa menyampaikan materi pembelajaran yang
mutakhir dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik saat ini dan masa depan.
Dengan demikian, menjadi searah dengan upaya pembaruan kurikulum yang
seiring dengan kemajuan IPTEK dalam hampir semua bidang kehidupan.
Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pengembangan
Kurikulum, Landasan pengembangan kurikulum layaknya fondasi bangunan.
Gedung menjulang tinggi akan roboh jika berdiri di atas fondasi yang rapuh,
oleh karena itu sebelum membangun sebuah gedung maka perlu membangun
fondasi yang kokoh terlebih dahulu. Perkembangan IPTEK juga sebagai pemacu
kemajuan pembangunan. Perkembangan IPTEK secara langsung berimplikasi
terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pembaruan isi
atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta
penggunaan sistem evaluasi. Materi pelajaran sepatutnya hasil perkembangan
IPTEK kontemporer, baik berhubungan dengan hasil perolehan informasi,
ataupun cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk
masyarakat. Tentu dalam proses pengembangan kurikulum harus tetap mengacu

3
kepada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Dukungan IPTEK kepada
pembangunan dapat mewujudkan masyarakat maju, mandiri dan sejahtera.
Perkembangan IPTEK semakin cepat dan persaingan antar-bangsa makin
meluas. Oleh karena itu dibutuhkan pemanfaatan, pengembangan dan
penguasaan IPTEK yang mana akan memberi implikasi terhadap pengembangan
SDM.
Tercapainya kemampuan SDM agar dapat memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai IPTEK, maka ada beberapa hal yang dijadikan
sebagai dasar, yaitu :
a) Pembangunan IPTEK selayaknya berada dalam keseimbangan yang
efektif juga dinamis dengan pembinaan SDM, pelaksanaan penelitian,
pengembangan sarana prasarana IPTEK,
b) Penyusunan IPTEK terarah pada peningkatan kehidupan bangsa dan
kualitas kesejahteraan,
c) Pembangunan IPTEK, sepadan dengan nilai-nilai agama, kondisi
sosial budaya, nilai luhur, dan lingkungan hidup,
d) Penyusunan IPTEK harus berdasar pada upaya peningkatan efektivitas
penelitian, efisiensi, produktivitas dan pengembangan yang lebih tinggi,
e) Pembangunan IPTEK harus dapat memberikan solusi penyelesaian
masalah konkret.
Sebagaimana perkembangan saat ini, banyak inovasi pembelajaran yang
diimplementasikan di berbagai sekolah, contohnya multimedia pembelajaran
interaktif online, untuk media pembelajaran online baik audio, visual, maupun
audio visual di antaranya : Radio edukasi Kemdikbud, suara edukasi, Jogja
belajar radio, Podcast English first (podcast untuk belajar listening bahasa
Inggris), Sumber belajar Kemdikbud audio, Google classroom, Microsoft teams,
Moodle, Kelas digital rumah belajar Kemdikbud, Zoom, Ruang guru, Zenius,
Quipper, Visual novel berbasis gamifikasi Dan banyak lagi aplikasi serta media
lainnya, kemudian evaluasi pembelajaran dengan menggunakan geschool.net
yang dapat diakses melalui smartphone, iphone, ataupun komputer. Selain itu,
peranan pendidik sangat penting dalam penyampaian materi ajar yang telah
disusun dalam kurikulum. Dengan demikian, pengembangan IPTEK dalam

4
pengembangan kurikulum harus dilakukan oleh pendidik melalui pemanfaatan
media belajar, sumber belajar, sistem penyampaian, pengembangan dimulai
dengan unit-unit belajar yang melibatkan berbagai langkah disertai dengan uji
coba diteruskan dengan unit-unit lain.

2.2 Inovasi Pendidik


Pendidik merupakan jabatan yang amat strategis dalam menunjang
proses dan hasil kinerja pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pendidik merupakan gerbang awal sekaligus representasi
kondisi dan kinerja pendidikan.
A. Hakikat Inovasi
Inovasi adalah suatu gagasan (ide), praktek atau obyek yang dapat
dipahami sebagai sesuatu yang baru, atau mempunyai makna lain yaitu
mengadopsi dari sesuatu yang sebenarnya bukan benar-benar baru, kalau diukur
sejak ditemukan pertama kali, namun dipahami sebagai sesuatu yang baru yang
memiliki karakteristik :
1. Memiliki tingkat hubungan keuntungan, yaitu adanya pemahaman
bahwa ide tersebut harus lebih baik daripada yang digantikannya, dapat diukur
oleh istilah-istilah ekonomi, prestise sosial, keramah-tamahan dan faktor penting
adalah dapat memuaskan.
2. Memiliki tingkat kecocokan, yaitu adanya kosistensi dengan nilai yang
mapan, pengalaman masa lalu dapat memenuhi kebutuhan.
3. Memiliki tingkat kerumitan yaitu kesadaran bahwa inovasi memiliki
kesulitan untuk dipahami dan dipergunakan.
4. Dapat dicoba, yaitu bahwa inovasi bersifat terbatas.
5. Dapat diobservasi, yaitu sebuah inovasi yang dapat terlihat untuk
diteliti.
Inovasi, dapat digambarkan sebagai upaya peningkatan pemikiran, dan
kaitannya dalam proses pembelajaran sebgai penghasian produk atau kaidah
yang baru kearah pelaksanaan kurikulum. Konsep inovasi meliputi aktivitas
yang melibatkan pembaharun dan perubahan yang positif dalam pelaksanaan
kurikulum dan aktivitas kurikulum yang berkaitan dengan kurikulum di

5
peringkat sekolah. Pelaksanaan kurikulum merujuk pada usaha melaksanakan
kurikulum melalui bahan-bahan kurikulum, teknologi pendidikan, kaidah
pengajaran dan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Pembaharuan itu
menjelma melalui cara, kaidah, teknik atau pendekatan baru yang meningkatkan
pembelajaran. Inovasi dapat dipahami sebagai dasar kontribusi pribadi dan
bukan sekedar untuk pemenuhan dari suatu keadaan yang dibutuhkan atau
sekedar budaya kebiasaan. Basis untuk berinovasi adalah lebih pada tingkat
dasar dari kegiatan atau perbaikan seseorang.
Inovasi adalah lebih pada pengembangan produk da respon perilaku
terhadap perbedaan-perbedaan. Tenaga pengajar yang inovatif adalah yang aktif
mencari ide-ide baru, dan mengalami proses pelaksanaan yang terus
berkesinambungan, tidak terhenti dalam satu waktu saja melainkan terus
berlangsung. Dan mengalami proses perubahan. Perubahan ini mesti
menunjukkan sifat-sifat baru dan asli untuk mencapai keberhasilan dalam
pelaksanaan kurikulum di sekolah. Kecakapan dan keberhasilan penggunaan
pendekatan yang inovatif perlu disesuaikan dengan biaya, waktu, tenaga dan
penggunaannya. Hasil inovasi guru yang telah dilaksanakan di sekolah dan dapat
dibuktikan keberhasilannya.
B. Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar.
Pembaharuan atau inovasi dalam dunia kependidikan sering diartikan
sebagai suatu upaya lembaga pendidikan dalam menjembatani masa sekarang
dan masa yang akan datang dengan cara memperkenalkan program kurikulum
atau metodologi pengajaran yang baru sebagai jawaban atas perkembangan
internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengeja efisiensi
dan efektivitas. Pada lembaga pendidikan, faktor yang menjadi penentu
keberhasilan tujuan pendidikan adalah guru. Hal ini ditegaskan oleh Samana,
bahwa guru merupakn faktor uatama dalam usaha meningkatkan mutu
pendidikan sekolah yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi kemajuan
masyarakat yang menjadi suprasistem sekola yang bersangkutan. Masyarakat
yang semakin rasional dan teknologis semakin membutuhkan jasa sekolah dan
atau guru yang bermutu.

6
Dalam proses pembelajaran guru telah menerapkan prinsip-prinsip dasar
peadogik modern dan yang mengutamakan pentingnya perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Indikatornya :
(1) kelengkapan persiapan mengajar guru, bahan ajar, serta media
pembelajaran;
(2) kesesuaian pembelajaran dengan skenarionya dan bervariasinya
metode pembelajaran yang digunakan; dan
(3) ketepatan dalam pemberian tugas, pemanfaatan sumber belajar, dan
penggunaan perangkat evaluasi yang tepat untuk mendapatkan umpan balik dari
siswa.
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat
berperan dalam proses belajar mengajar di kelas, hendaknya dapat mengolah
kemampuannya untuk membuat media pembelajaran yang efektif dan efisien.
Hal ini, menurut Wijaya dkk (1991:2), disebabkan perkembangan jaman yang
terus terjadi tanpa henti dengan kurun waktu tertentu. Lembaga pendidikan
hendaknya tidak hanya puas dengan metode dan teknik lama, yang menekankan
pada metode hafalan, sehingga tidak atau kurang ada maknanya jika diterapkan
pada masa sekarang.
Perkembangan jaman yang begitu pesat dewasa ini membuat siswa
semakin akrab dengan berbagai hal yang baru, seiring dengan perkembangan
dunia informasi dan Komunikasi. Karena itu, sangat wajar jika kondisi ini harus
diperhatikan oleh guru agar terus mengadakan pembaharuan (inovasi). Untuk
dapat merencanakan proses pembelajaran secara inovatif yang mampu
memberikan pengalaman yang berguna bagi siswa kita perlu memperhatikan
komponen penting proses pembelajaran. Dari komponen proses pembelajaran itu
guru dapat merencanakan kegiatan dan strategi pembelajaran yang relevan
dengan tujuan belajar. Strategi pengembangan pembelajaran ini menjadi penting
karena adanya beberapa persoalan dalam proses belajar yang mungkin ada
dalam sebuah system pembelajaran. Strategi pengembangan pembelajaran
meliputi : Persiapan, mencakup Analisis Kurikulum, analisis kebutuhan maupun
desain pembelajaran, Metode yang digunakan secara umum adalah, klasikal ,

7
kelompok, individual, Evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah strategi
yang digunakan cocok atau tidak..
C. Model Pembelajaran Inovatif
Dalam kerangka mengembangkan system pengajaran yang inovatif
disekolah, kita harus berani mulai mengembangkan kemampuan belahan otak
kanan yang banyak menawarkan kemampuan untuk berfikir secara divergent dan
holistic. Belahan otak kanan yang terlalu lama diabaikan ini juga sebagai akibat
dari formula ideology dan praksis politik orde baru yang dalam segala hal
menginginkan dan mengharuskan adanya keseragaman. Untuk dapat
merencanakan proses pembelajaran secara inovatif yang mampu memberikan
pengalaman berguna bagi siswa kita perlu memperhatikan komponen penting
proses pembelajaran. Dari komponen proses pembelajaran itu guru dapat
merencanakan kegiataan dan strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan
belajar. Strategi pengembangan pelajaran ini menjadi penting karena adanya
beberapa persoalan dalam proses belajar. Pergantian paradigma guru yang
konvensional menjadi guru yang mampu menjadikan siswa siap menghadapi
perubahan, melalui perubahan pola piker lama dan baru.
Perubahan pikiran yang diperlukan adalah dari :
1. Peran guru sebagai transmitet ke fasilitator, pembimbing dan
konsultan,
2. Peran guru sebagai sumber pengetahuan menjadi kawan belajar,
3. Belajar berbasis teori menuju dunia dan tindakan nyata secara refleksi,
4. Kebiasaan pengulangan dan latihan menuju perancangan dan
penyelidikan,
5. Fokus kelas menuju fokus masyarakat,
6. Hasil yang ditentukan sebelumnya menuju hasil yang terbuka,
7. Belajar mengikuti norma menjadi keanekaragaman yang
kreatifpresentasi media statis menuju interaksi multimedia yang dinamis,
8. Penilaian hasil belajar secara normative menuju pengukuran unjuk
kerja yang komperhensif.
Untuk mencapai model pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh
seorang guru harus memenuhi syarat-syarat, diantaranya adalah : menimbulkan

8
dan mempertahankan perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran,
mengingat kembali prinsip/konsep yang telah dipelajari, menyampaikan materi,
memberikan bimbingan belajar, memperoleh unjuk kerja siswa, memberikan
umpan baik, mengukur hasil belajar, memperkuat retensi dan transfer belajar.
Model pembelajaran Inovatif yang biasa diajarkan oleh guru dalam
proses kegiatan belajar dan mengajar di sekolah diantaranya adalah :
A. Model Example Non Example
B. Picture and Picture
C. Student Teams Achievments Divisions ( STAD) / Tim Siswa
kelompok Prestasi
D. Jigsaw
E. Problem based Introduction (PBI) / (Pembelajaran Berdasarkan
Masalah)
F. Mind Mapping ( Peta Pemikiran)
G. Make A match ( Mencari pasangan)
H. Snowball Throwing ( Bola Salju)
I. Facilitator And Explaining siswa/peserta mempresentasikan
ide/pendapat pada rekan lainnya.
J. Explicit Intruction/Pengajaran langsung pembelajaran langsung khusus
dirancang untuk mengembangangkan belajar siswa tentang pengetahuan tentang
pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan
pola selangkah demi selangkah,
K. Cooperative Integrated reading and composition (CIRC)/Kooperatif
terpadu membaca dan menulis.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertama, lembaga pendidikan, khususnya jalur sekolah harus mampu


menunjang dan mengantisipasi perkembangan IPTEK baik yang dihadapi saat
ini maupun tantangan masa depan. Kedua, materi atau bahan ajar sepatutnya
hasil perkembangan IPTEK kontemporer, baik berkaitan dengan hasil perolehan
informasi, ataupun cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya
untuk masyarakat. Ketiga, pengembang kurikulum memperhatikan kebutuhan
masyarakat, industri, pola hidup, lapangan kerja, serta menginterpretasi
kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan IPTEK supaya kurikulum
sesuai dengan perkembangan IPTEK. Keempat, dibutuhkan pemanfaatan,
pengembangan dan penguasaan IPTEK yang akan memberi implikasi terhadap
pengembangan sumber daya manusia..

3.2 Saran
Kegiatan pembelajaran memiliki peran yang amat penting. Jika proses
pembelajaran berlangsung tidak baik, dapat dipastikan hasil pendidikan juga
tidak baik, tidak berkualitas, dan juga tidak relevan dengan perkembangan ilmu
pengertahuan dan teknologi yang terjadi di dunia nyata. Karena proses
pembelajaran memegang peran yang amat penting dalam pendidikan,
implikasinya guru dan peserta didik merupakan pihak-pihak yang amat penting
dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran dikelas. Mengapa penentu
keberhasilan proses pembelajaran itu terletak ditangan guru dan peserta didik?
karena proses pembelajaran yang baik merupakan proses yang interaktif dan
dialogis. Jika pihak-pihak didalamnya tidak siap untuk itu dan juga tidak
memiliki partisipasi secara aktif, maka proses itu akan kontraproduktif tidak
membuahkan hasil yang maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-terkini/landasan-pembangunan-iptek-menurut-uud1945-
1ziZ4CdHwdV/full
https://gramedia.com/literasi/inovasi-pendidikan/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/landasan-
pendidikan/definisi-iptek-landasan-pendidikan/45555985

11

Anda mungkin juga menyukai