SKRIPSI
Oleh:
YOGI NIKMAN
5153111049
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Aplikasi Perangkat Lunak dan
Perancangan Interior Gedung, SketchUp.
i
ABSTRACT
Learning outcomes and the ability to visualize the appearance of interior finishing
in APLPIG subjects in XI grade students of Design Modelling and Information
Building Program at SMKN 2 Binjai still tend to be low and did not meet the
minimum score criteria. This research aims to improve the activity and learning
outcomes of XI DPIB 2 class students by using the SketchUp application in
cooperative learning. The research methodology used was Classroom Action
Research with a two-cycle design, each cycle consists of two meetings. The
observations of learning activities in the first cycle showed students with active
and very active criteria of 67.86% and the second cycle is 89.29%. Assessment of
mastery learning outcomes in students who get an average value of cognitive and
psychomotor learning outcomes beyond minimum score 77, obtained a percentage
in the first cycle of 75% and the second cycle of 92.86%. The results showed that
the submission of an action hypothesis was accepted, proven by the application of
the SketchUp is capable of increasing the student activity and learning outcomes
in APLPIG subjects.
ii
KATA PENGANTAR
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
sempurna baik dari segi konten dan penyajiannya. Pada kesempatan ini, penulis
kepada:
1. Dr. Sarwa, MT. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
2. Dr. Syamsul Gultom, S.KM., M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Medan
3. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
4. Dr. Ir. Ernesto Maringan Ramot Silitonga, DEA., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan dan Dosen Penguji II.
5. Ir. Syahreza Alvan, M.Si., IPM. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
iii
6. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
7. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd., sebagai Dosen Penguji III yang telah
8. Irma Novrianty Nasution, ST., M.Ds., selaku Dosen Penguji Sempro yang telah
memberikan banyak saran dan ilmu kepada penulis selama penyusunan skripsi.
melakukan perkuliahan.
10. Syaiful Bahri, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Binjai dan
pimpin.
11. Anda Kelana, S.Pd., selaku guru mata pelajaran APLPIG yang telah bersedia
12. Ucapan teristimewa untuk Ibunda Febrianti tercinta dan Ayah H. Nurdin yang
13. Tidak lupa ucapan kasih sayang kepada adik saya Rania Quinsha yang selalu
menghibur saya selama proses penulisan skripsi yang cukup lelah ini.
14. Kepada Azwar, Sakinatun, Dara, Maulidiah, Zihan dan Suwarno yang telah
iv
15. Kepada Bu Zahrani dan Pak Edi selaku Guru SMKN 2 Binjai yang telah banyak
16. Senior stambuk yaitu kak Tria, kak Ayu, bang Hakim, bang Doni, bang Agus,
bang Dimpos dan bang Ari dan yang telah banyak mendukung, memberi
Reg B 15, Grup Besok Bubar, Tim PKM Urban Farming, Tim PKM Mervil,
adik-adik stambuk serta teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat
ke hadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis
YOGI NIKMAN
NIM. 5153111049
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
vi
c. Langkah Pembelajaran Kooperatif .............................................. 21
d. Tentang SketchUp ....................................................................... 22
e. Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi SketchUp .......................... 23
f. Langkah-Langkah Penggunaan SketchUp Untuk Desain
Interior ......................................................................................... 24
g. Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Aplikasi SketchUp ...... 26
vii
2. Analisis Data Aktivitas Belajar........................................................ 47
3. Analisis Data Hasil Belajar .............................................................. 48
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif ...................................................... 48
b. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .............................................. 49
4. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 50
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran APLPIG ............................................... 83
Lampiran 2. RPP Siklus I .............................................................................. 88
Lampiran 3. RPP Siklus II ............................................................................. 99
Lampiran 4. Materi Bahan Ajar ..................................................................... 110
Lampiran 5. Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Belajar ........................ 128
Lampiran 6. Instrumen Tes Objektif Siklus I ............................................... 131
Lampiran 7. Instrumen Tes Objektif Siklus II ............................................... 137
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Siklus I..................................................... 143
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................... 146
Lampiran 10. Instrumen Lembar Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik ......... 149
Lampiran 11. Instrumen Pedoman Wawancara Guru...................................... 151
Lampiran 12. Modul Tutorial Aplikasi SketchUp ........................................... 152
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Objektif .............................. 162
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Objektif ........................... 167
Lampiran 15. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Objektif .............. 171
Lampiran 16. Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Objektif ........................... 173
Lampiran 17. Analisis Data Aktivitas Siswa ................................................... 175
Lampiran 18. Analisis Hasil Belajar Psikomotorik ......................................... 179
Lampiran 19. Analisis Hasil Belajar Kognitif ................................................. 183
Lampiran 20. Analisis Ketuntasan Belajar Klasikal ........................................ 187
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 191
Lampiran 22. Surat Permohonan Judul Skripsi
Lampiran 23. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 24. Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 25. Surat Keterangan Selesai Observasi
Lampiran 26. Surat Pernyataan Guru
Lampiran 27. Surat Permohonan Ujicoba Instrumen
Lampiran 28. Surat Keterangan Selesai Uji Instrumen
Lampiran 29. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 30. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 31. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 32. Daftar Revisi Proposal Skripsi
Lampiran 33. Daftar Revisi Skripsi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
transisi era industri dunia yang telah memasuki revolusi industri 4.0 yang
tergantikan dengan pekerjaan baru yang lebih efisien dan berbasis digital/ aplikasi.
kuasa dan eksekusi sistem pendidikan di Indonesia, terus berbenah untuk menjawab
pendidikan terbaik. Hal tersebut sesuai dengan isi Permendikbud Nomor 70 Tahun
“tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
1
2
internasional”.
SMK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP,
MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama atau setara SMP atau MTs (Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010). SMK
Siswa SMK akan mendapatkan lebih banyak praktek dibandingkan dengan teori,
karena peserta didik dibekali dengan keahlian dan keterampilan khusus sesuai
dengan jurusan yang diambil, agar setelah lulus nanti peserta didik sudah siap untuk
bekerja.
didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan peserta didik
agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
yang diminatinya.
oleh dunia usaha (DU) / dunia industri (DI), mengedepankan kualitas tamatan yang
pasar nasional dan internasional. SMK Negeri 2 Binjai (SMKN 2 Binjai) memiliki
Nomor Pokok Sekolah Nasional 10220314 dan beralamat di Jl. Bejomuna, kel.
Timbang Langkat, kec. Binjai Timur, kota Binjai. SMKN 2 Binjai memiliki 7
bidang program keahlian, yang salah satunya adalah program keahlian Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan atau biasa disingkat DPIB. Program keahlian
kategori Kompetensi Keahlian (C3). Mata pelajaran ini diajarkan pada semester 3,
eksterior dan interior bangunan secara digital, baik dalam bentuk 2 dimensi serta 3
dimensi. Namun kenyataannya, output tersebut tidak tercapai dengan maksimal, hal
ini dapat dilihat pada Tabel 1. dimana data menunjukkan sebagian besar siswa
Tabel 1.
Perolehan Nilai Keterampilan Praktik APLPIG Siswa Kelas XI DPIB 2
SMKN 2 Binjai Tahun Ajaran 2018 / 2019
Nilai Jumlah Siswa Persentase Kategori
< 77 23 orang 71,87 % Tidak Tuntas
77 - 100 9 orang 28,13 % Tuntas
Jumlah 32 orang 100 %
Sumber : Guru mata pelajaran APLPIG SMK Negeri 2 Binjai
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran
APLPIG yang dilakukan penulis, siswa cukup lemah pada materi menganalisis dan
contoh elemen finishing “asli” di sekolah cukup terbatas dan belum mampu
tersebut di lapangan. Penggunaan gambar dari internet juga masih terbatas, dan
tidak seluruhnya dapat mewakili kondisi ruangan interior yang akan dirancang
siswa.
Penggunaan media bantu berupa program digital, yang salah satunya adalah
aplikasi SketchUp dapat menjadi alternatif solusi yang ditawarkan penulis untuk
mengatasi permasalahan hasil capaian belajar siswa pada mata pelajaran APLPIG.
SketchUp adalah sebuah program grafis yang sangat ringan namun handal untuk
visual arsitektur, desain interior, lansekap, keteknikan dan pemuatan video animasi.
Kelebihan lain dari aplikasi SketchUp adalah mudah dalam pengoperasian, tidak
“real” terhadap penyajian bahan finishing interior, yang akan memudahkan siswa
siswa dapat memahami materi lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.
5
B. Identifikasi Masalah
1. Output siswa kelas XI DPIB 2 pada mata APLPIG belum tercapai dengan
maksimal.
kondisi di lapangan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta memfokuskan
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI DPIB 2 Program Keahlian
2019/2020.
3. Penelitian dilakukan pada KD 3.6 dan 4.6, dengan materi pokok menganalisis
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama
belajar mata pelajaran APLPIG pada siswa kelas XI DPIB 2 program keahlian
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dari hasil penulisan dan penelitian ini dapat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
pembelajaran sejenis.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Mahasiswa
A. Deskripsi Teori
cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotoris dari proses
belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu (Jihad dan Haris, 2012: 14).
Sudjana (2016: 22) membagi lima kategori hasil belajar, yaitu (a) informasi
verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)
keterampilan motoris.
proses belajar sesuai dengan tujuan pengajaran dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
9
10
b. Hakikat APLPIG
2014: 5).
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
dua bagian yaitu pembelajaran teori dan praktik. Pembelajaran teori lebih
c. Materi APLPIG
dasar (KD) 3.6 dan 4.6 yaitu menganalisis dan menentukan bahan finishing
interior.
dengan warna, pola, atau tesktur tertentu (Medina dan Rostika, 2014: 5).
berhubungan dengan air. Contohnya seperti; acian, bata ekspos, batu alam,
cat, kamprot, plesteran, dan ubin lantai. Sedangkan bahan finishing kering
belajar dari Benyamin Bloom dalam Sudjana (2016: 22) yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik.
1) Ranah Kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
a) Mengingat (C1)
b) Memahami (C2)
c) Menerapkan (C3)
d) Menganalisis (C4)
e) Menilai (C5)
f) Menciptakan (C6)
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, yang dapat diamati
berdasarkan tingkah laku belajar siswa, yaitu terdiri dari lima aspek:
a) Penerimaan
c) Penilaian
d) Organisasi
3) Ranah Psikomotorik
a) Menirukan (P1)
b) Memanipulasi (P2)
c) Pengalamiahan (P3)
d) Artikulasi (P4)
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur mencakup Kognitif (C1,
Pada penelitian ini, hasil belajar APLPIG yang akan diukur dibatasi pada
mencakup ranah kognitif (C1, C2, C3) dan psikomotorik (P1, P2, P3) pada
2. Aktivitas Belajar
kegiatan individu yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik
pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu
hasil belajar secara maksimal, meski tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya.
menambah rasa ingin tahu siswa untuk memantapkan kreativitas siswa dalam
Kegiatan belajar/ aktivitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur
yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar,
stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola
jenis aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa, yang selanjutnya ia bagi
1) Kegiatan-Kegiatan Visual
3) Kegiatan-Kegiatan Mendengarkan
4) Kegiatan-Kegiatan Menulis
5) Kegiatan-Kegiatan Menggambar
6) Kegiatan-Kegiatan Metrik
7) Kegiatan-Kegiatan Mental
8) Kegiatan-Kegiatan Emosional
dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap
Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan
diri seseorang, terdiri atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor
1) Faktor Internal
Yaitu seluruh aspek yang terdapat dalam diri individu yang belajar, baik
Orang yang belajar membutuhkan fisik yang sehat. Fisik yang sehat
Oleh karena itu, agar seseorang dapat belajar dengan baik maka
aktivitas belajar.
mana obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang
lain.
2) Faktor Eksternal
Faktor ini terdiri atas: keadaan keluarga, guru dan cara mengajar, alat-
sebagai berikut :
a) Keadaan Keluarga
c) Alat-Alat Pelajaran
d) Motivasi Sosial
2017: 23). Dengan memilih model pembelajaran yang tepat, guru dapat
tujuan pembelajarannya.
21
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
bawah ini :
Tabel 2.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1: Guru menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan dan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
memotivasi siswa tersebut dan memotivasi siswa belajar.
22
d. Tentang SketchUp
Sketchup dirilis pada bulan Agustus 2000 sebagai tujuan umum alat
iklan dan animasi, serta memiliki dukungan library objek siap pakai bernama
yang dapat diunduh ke dalam program tanpa harus disimpan ke dalam storage
pengguna.
SketchUp Pro 2016 (trial version) untuk siswa yang memakai sistem
komputer 64 bit dan SketchUp Pro 2014 (trial version) untuk sistem
presentasi.
tertinggi.
SketchUp, tentu tidak terlepas dari tahapan kerja dan rangkaian penggunaan
tools di dalamnya. Berikut adalah daftar dan penjelasan fungsi setiap tools
Pro 2016 :
Tabel 3.
Fungsi Tools pada Aplikasi SketchUp Pro 2016
No. Tools Ikon Fungsi
Untuk membuat obyek garis lengkung
1. Arc
interior.
media bantu visualiasi, untuk dapat memahami materi bahan finishing interior
berdasarkan pembahasan topik atau penggunaan metode yang sama dengan yang
1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Rendy Krisdianto pada tahun 2018 yang
lebih besar atau sama dengan KKM (75), dengan nilai t hitung = 4,07 dan ttabel
= 1,68.
nilai kognitif sebesar 24% dan nilai psikomotorik sebesar 26%, yang
C. Kerangka Berpikir
materi, tidak semua siswa memiliki daya imajinasi yang cukup dalam
baik. Terutama bila berhadapan dengan materi bahan finishing interior, yang
program komputer untuk menghasilkan model tiga dimensi (3D). Program ini
rumit, namun dapat menghasilkan gambar yang cukup baik untuk visualisasi.
bahan finishing pada bagian interior yang mendekati nyata (real). Aplikasi
SketchUp hanya perlu di-install pada laptop siswa, dan selanjutnya bisa
dipakai secara gratis dalam kurun waktu 30 hari (SketchUp Pro trial version),
sehingga lebih hemat biaya dibanding alat peraga/ media visualisasi pada
umumnya.
instruksi tugas yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan lebih aktif
hasil belajar siswa. Hasil belajar yang minim, artinya siswa belum
Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh penulis dari guru mata
pelajaran APLPIG SMK Negeri 2 Binjai pada siswa kelas XI DPIB 2 yang
merupakan siswa yang tidak tuntas belajar dengan jumlah 23 orang. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI DPIB 2 pada
dan penyajian bahan finishing-nya dilakukan langsung oleh siswa, dimana hal
membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik lagi,
D. Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
penelitian akan dilaksanakan pada semester III (ganjil) tahun ajaran 2019/2020.
Agustus. Siklus pertama (I) dilakukan dengan dua kali (2x) pertemuan, dimana
kedua (II) dengan dua kali (2x) pertemuan, yang berlangsung 5 jam pada pertemuan
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI DPIB 2 program keahlian
ajaran 2019/2020, yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 7 siswa dan 21 siswi.
2. Objek Penelitian
APLPIG, yang dibatasi pada KD 3.6 dan 4.6, yaitu materi bahan-bahan
32
33
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
al., 2017: 124). Metode PTK yang digunakan penulis pada penelitian ini dianggap
sebagai jenis penelitian yang tepat untuk mendukung variabel aktivitas dan hasil
belajar siswa.
yang berkelanjutan. Setiap penelitian minimal memiliki dua siklus. Siklus adalah
satu tindakan yang dilakukan dengan empat kegiatan (Arikunto et al., 2017: 153).
refleksi, seperti yang dapat dilihat pada alur pelaksanaan di bawah, berdasarkan
Gambar 1.
Alur PTK Model Kemmis & McTaggart
Sumber : Arikunto et al. (2017)
34
1. Perencanaan (Planning)
rencana pengajaran, bahan untuk pembelajaran, serta hal lain yang diperlukan
2. Pelaksanaan (Action)
Tindakan ini berupa penerapan model/cara mengajar yang baru. Tindakan ini
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (Reflecting)
dan penelitian sudah dianggap selesai, maka peneliti perlu menyusun laporan
penelitian. Hal yang ditulis pada laporan setidaknya menyangkut aspek yang
35
berkaitan dengan; (1) setting yang memberi gambaran tentang kondisi kelas tempat
penelitian dilakukan, (2) Penjelasan hasil pelaksanaan tiap siklus dengan data
2. Aktivitas belajar siswa adalah nilai yang diperoleh dari rangkaian kegiatan
aktivitas belajar, yang dianalisis hasil skor dari kedua siklus untuk
kriteria penilaian.
3. Hasil belajar APLPIG adalah nilai yang diperoleh dari hasil tes kognitif dan
E. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pada penelitian ini dilakukan melalui dua siklus yang terdiri dari
empat tahapan kegiatan sesuai prosedur PTK. Banyaknya siklus dalam PTK paling
sedikit berjumlah dua siklus. Apabila pada siklus kedua indikator keberhasilan telah
tercapai, maka penelitian dapat dihentikan. Namun jika pada siklus kedua dan
Tabel 4.
Rincian Kegiatan pada Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran APLPIG
Kegiatan Pendahuluan :
1. Melakukan observasi awal di SMK Negeri 2 Binjai untuk mengidentifikasi
permasalah pada mata pelajaran APLPIG.
2. Mengadakan wawancara dan konsultasi dengan Guru mata pelajaran APLPIG
yang akan menjadi kolaborator.
3. Menentukan batasan masalah yang akan dibahas dan mencari alternatif solusi
yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.
SIKLUS I
Tahapan Kegiatan Output
1. Merencanakan pembelajaran dengan a. RPP Siklus I
Perencanaan menyusun RPP.
37
SIKLUS II
Tahapan Kegiatan Output
Perencanaan 1. Melakukan perbaikan RPP berdasarkan a. RPP Siklus II
hasil refleksi siklus I.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
observasi dan pemberian tes. Pengumpulan data dibantu dengan instrumen, yang
dalam penelitian ini. Jenis teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian yang
Tabel 5.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Berdasarkan Aspek
Teknik Pengumpulan
Aspek Instrumen Pelaksanaan
Data
Aktivitas Lembar Selama proses
Observasi / Pengamatan
Belajar Observasi pembelajaran
Hasil Belajar Akhir pembelajaran
Tes Tertulis Tes Objektif
Kognitif tiap siklus
Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
data mengenai aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam
disertai dengan skor penilaian dan rubrik. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat
Tabel 6.
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Variabel Jenis Aktivitas Item Indikator
Kegiatan Visual 1. Melihat gambar
2. Demonstrasi
Kegiatan Lisan 3. Tanya jawab
Aktivitas 4. Diskusi
Belajar 5. Mengemukakan pendapat
Kegiatan 6. Mendengarkan penyajian
Mendengarkan materi
Kegiatan Metrik 7. Membuat model
Untuk format dan kriteria penilaian aktivitas belajar siswa, dapat dilihat pada
Lampiran 5.
42
tes objektif dalam bentuk soal pilihan berganda sebanyak 25 butir, dengan
empat opsi jawaban. Siswa yang menjawab soal dengan benar diberi skor 1
(satu), dan bila jawaban salah diberi skor 0 (nol). Untuk kisi-kisi tes setelah
Tabel 7A.
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I
Klasifikasi Aspek Kognitif Total
Sub Materi
C1 C2 C3 Soal
Fungsi Bahan, Pemilihan 1, 12, 13, 2, 4, 5, 6, 3, 7, 10,
Bahan dan Jenis Bahan 18, 19 8, 9, 16, 11, 14, 15,
Finishing Basah 17, 20
Jumlah Klasifikasi Soal 5 7 8 20
Tabel 7B.
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II
Klasifikasi Aspek Kognitif Total
Sub Materi
C1 C2 C3 Soal
Kriteria Material, 2, 9, 11, 1, 3, 4, 5, 7, 12, 17,
Klasifikasi Material, dan 14, 15, 20, 6, 8, 10, 19
Jenis Bahan Finishing 21 13, 16, 18
Kering
Jumlah Klasifikasi Soal 7 10 4 21
menyelesaikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang diberikan pada siklus I dan
siklus II. LKS tersebut berisi tugas perancangan bahan finishing untuk
pada Tabel 8 dan untuk kriteria penilaian dapat dilihat pada Lampiran 10.
Tabel 8.
Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik
Aspek yang Diamati
Nama Kelengkapan Ketepatan Kerapian Jumlah
No. Kecepatan
Siswa Pengaplikasian Pengaplikasian Skor
Hasil Dalam
Bahan Tekstur Bahan
Finishing Mengerjakan
Finishing Pada Objek
1
2
3
4
dst.
a. Validitas Tes
Validitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah alat ukur untuk
mengukur secara tepat keadaan yang akan diukur (Purwanto, 2016: 62).
Analisis yang digunakan untuk mengukur validitas butir tes hasil belajar
dalam penelitian ini adalah jenis validitas item, dengan rumus koefisien
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝛾𝑝𝑏𝑖 = √
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan :
𝛾𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi biserial
𝑀𝑝 = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
𝑀𝑡 = rerata skor total
𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total proporsi
𝑝 = proporsi siswa yang menjawab benar
𝑞 = proporsi siswa yang menjawab salah (1 - 𝑝)
44
valid butir soal pada instrumen tersebut. Setelah dihitung, harga 𝛾𝑝𝑏𝑖
rhitung > rtabel , maka butir soal tersebut valid dan berlaku sebaliknya.
b. Reliabilitas Tes
𝑛 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞 (∑ 𝑋 )2
𝑟11 = ( )( ) ∑ 𝑋2 −
𝑁
𝑛−1 𝑆2 dimana : 𝑆2 =
𝑁
Keterangan :
𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝 = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
𝑞 = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (𝑞 = 1 − 𝑝)
∑ 𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞
𝑛 = banyaknya item
𝑆 2
= standar deviasi varians
𝑥 = simpangan 𝑋 dan 𝑋̅, yang dicari dari 𝑋 − 𝑋̅
𝑁 = banyaknya subjek pengikut tes
dengan rtabel pada taraf signifikan 5%. Harga koefisien reliabilitas tes
Tabel 9.
Harga Koefisien Reliabilitas
Harga Koefisien
Kriteria Soal
Reliabilitas
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,79 Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,59 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,39 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,19 Sangat Rendah
Sumber : Arikunto (2013: 89)
Menurut Arikunto (2016: 222), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak akan
putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Rumus
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Keterangan :
𝑃 = indeks kesukaran
𝐵 = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
𝐽𝑆 = jumlah seluruh siswa peserta tes
Harga indeks kesukaran dari hasil perhitungan kemudian ditafsirkan
Tabel 10 berikut:
46
Tabel 10.
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Harga Indeks Kesukaran Kriteria Soal
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 - 1,00 Mudah
Sumber : Arikunto (2016: 225)
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
peserta tes dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas dan
Keterangan :
𝐷 = daya beda butir
𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah
𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
𝐵𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 11.
Klasifikasi Daya Beda Butir Soal
Harga Indeks Daya Beda Kriteria
0,00 - 0,20 Jelek
0,21 - 0,40 Cukup
0,41 - 0,70 Baik
0,71 - 1,00 Baik Sekali
Sumber : Arikunto (2016: 232)
dari lembar observasi penilaian, yang telah diberi skor berdasarkan kegiatan
yang muncul saat proses pembelajaran. Hasil analisis aktivitas belajar dinilai
dalam skala 1-4, yang kemudian disajikan dalam bentuk persentase dan
menganalisis data aktivitas belajar siswa, dikutip dari Masyhud (2013: 89)
berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
P= 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria penilaian aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 12 berikut :
Tabel 12.
Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar
Rentang Skor Persentase Kriteria
81 - 100 Sangat Aktif
61 - 80 Aktif
41 - 60 Cukup Aktif
21 - 40 Kurang Aktif
0 - 20 Tidak Aktif
Sumber : Masyhud (2013: 89)
48
Proses analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan mengubah skor
Data skor hasil belajar yang diperoleh, sebelumnya telah diukur melalui
(pilihan berganda) yang diberikan pada siklus I dan II. Analisis dilakukan
Tabel 13.
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Kognitif
Penilaian Kriteria Nilai Interval Skor Kategori
A 91 - 100
Nilai hasil B 81 - 90 Tuntas
tes pilihan C+ 77 - 80
berganda C- 70 - 76 Tidak
D 0 - 69 Tuntas
Sumber : Guru mata pelajaran APLPIG (2019)
oleh guru. Selain proses, hasil kerja LKS tersebut juga dinilai dan
Tabel 14.
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik
Aspek Kriteria Nilai Interval Skor Kategori
Penilaian
A 91 - 100
Kelengkapan, B 81 - 90 Tuntas
Ketepatan,
C+ 77 - 80
Kerapian &
C- 70 - 76 Tidak
Kecepatan
D 0 - 69 Tuntas
Sumber : Guru mata pelajaran APLPIG (2019)
50
belajar secara klasikal dinyatakan berhasil jika persentase siswa yang lulus
KKM jumlahnya lebih besar atau sama dengan 75% dari total jumlah siswa
4. Indikator Keberhasilan
apabila :
d. Adanya peningkatan nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar pada setiap
siklusnya.
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMK Negeri 2 Binjai, kota
Binjai, dengan siswa yang berjumlah 28 orang. Waktu penelitian dilaksanakan pada
semester III (ganjil) tahun ajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan dengan materi
dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yang berlangsung selama 2
minggu, yaitu pada hari Kamis pukul 7.15 - 11.20 WIB (5 JP) dan hari Sabtu pukul
B. Hasil Penelitian
a. Perencanaan
sebagai berikut :
aplikasi SketchUp.
51
52
pelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus I terdiri dari dua pertemuan yang dilakukan pada hari
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
kelompoknya masing-masing.
pengaplikasiannya di lapangan.
pertanyaan yang ada, namun tak sedikit pula yang terlihat bingung
berakhir.
pada siswa untuk membaca dan menjawab latihan A yang ada pada
material, sesuai poin 4.1, 4.2 dan 4.3 yang ada di dalam modul.
berlatih.
c) Kegiatan Penutup
a) Kegiatan Awal
menjawab dengan benar, namun ada pula yang salah dan siswa di
akan ada tes keterampilan dan tes pilihan berganda pada pertemuan
hari ini.
b) Kegiatan Inti
bertanya lebih detail soal teknis pengerjaan LKS, lalu guru pun
presentasi.
siswa.
tes siswa, kemudian memanggil siswa satu per satu ke depan kelas,
c) Kegiatan Penutup
c. Pengamatan
Pada pertemuan kedua, terdapat tiga aspek yang diamati oleh peneliti,
yaitu pada aspek aktivitas belajar, hasil belajar psikomotorik dan hasil
belajar kognitif.
a) Aktivitas Belajar
presentasi LKS dan sesi tanya jawab. Skor aktivitas belajar siswa
Gambar 2.
Diagram Aktivitas Belajar Siklus I
siswa.
62
b) Hasil Belajar
Gambar 3.
Diagram Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I
Pada Gambar 3, dapat dilihat bahwa diagram menunjukkan
Gambar 4.
Diagram Hasil Belajar Kognitif Siklus I
Penilaian terhadap siswa kelas XI DPIB 2, diperoleh hasil
sebanyak 3 siswa.
Gambar 5.
Diagram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus I
64
d. Refleksi
diperoleh dari persentase kumulatif pada kriteria aktif dan sangat aktif.
pada hasil belajar kognitif, rata-rata nilai diperoleh sebesar 76,43 dengan
a. Perencanaan
tindakan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
II terdiri dari dua pertemuan yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 29
a) Kegiatan Awal
agar nilai siswa tidak rendah seperti pada pertemuan yang lalu.
b) Kegiatan Inti
proyektor. Siswa terlihat lebih tenang pada pertemuan ini dan lebih
yang disampaikan.
nomor absensi. Hal tersebut dilakukan agar siswa yang lebih pintar
c) Kegiatan Penutup
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
tes siswa, kemudian memanggil siswa satu per satu ke depan kelas,
c) Kegiatan Penutup
c. Pengamatan
serta kognitif.
a) Aktivitas Belajar
II. Data analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17 dan hasil
Gambar 6.
Diagram Aktivitas Belajar Siklus II
b) Hasil Belajar
klasikal secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 18, 19 dan 20.
72
Gambar 7.
Diagram Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II
Diagram pada Gambar 7 menunjukkan data persentase perolehan
Gambar 8.
Diagram Hasil Belajar Kognitif Siklus II
73
di bawah ini.
DIAGRAM KETUNTASAN BELAJAR KLASIKAL
SIKLUS II
Gambar 9.
Diagram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus II
d. Refleksi
merupakan angka kumulatif dari kriteria aktif dan sangat aktif, dimana
rata nilai 84,86 dan sebesar 89,29% siswa dinyatakan tuntas. Hasil capaian
Dengan dilaksanakannya kegiatan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II,
maka peneliti mendapat perbandingan data yang disajikan dalam grafik batang pada
Gambar 10 berikut.
PERBANDINGAN HASIL PENGAMATAN SIKLUS I & SIKLUS II
Gambar 10.
Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Siklus I dan Siklus II
75
1. Aktivitas Belajar
persentase pada kriteria aktif dan sangat aktif sebesar 67,86% dengan rata-
rata skor aktivitas sebesar 59,44. Capaian tersebut masih berada di bawah
bahwa capaian terendah siswa ada pada item penilaian nomor 5, yang
karena siswa baru saja dikenalkan dengan materi baru, sehingga belum paham
dan kurang menguasai materi, yang mengakibatkan siswa menjadi pasif saat
rata-rata skor 71,30. Kenaikan terjadi akibat siswa yang sudah mampu
yang diarahkan guru. Namun, hasil tersebut belum sempurna karena masih
terdapat capaian yang lemah, yaitu pada item nomor 3. Hal tersebut
disebabkan oleh siswa yang pasif bertanya saat sesi demonstrasi, karena siswa
dan tidak lagi aktif bertanya pada guru. Peningkatan pada aktivitas belajar
siswa mencapai 21,43% pada persentase keaktifan dan 11,86 pada rata-rata
2. Hasil Belajar
berkaitan dengan pengalaman siswa yang masih kurang dalam hal dimensi
ukuran ruang. Selain itu, beberapa siswa juga belum mengerti cara pengeditan
SketchUp.
anggota kelompok antara siswa yang memiliki nilai tinggi dengan siswa ber-
siklus II adalah sebesar 6,47 pada rerata nilai dan 10,71% pada persentase
ketuntasan siswa.
ada pada soal tes nomor 10, dimana dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
77
Namun pada tindakan siklus II, terlihat siswa lebih antusias dalam
89,29%. Dimana terjadi peningkatan sebesar 8,43 pada rata-rata nilai dan
25% pada persentase ketuntasan dari hasil siklus I. Hasil tersebut dinilai
terendah ada pada soal tes nomor 6, yaitu tentang ciri material fiberglass.
Siswa yang belum memahami dengan baik ciri dari finishing berbahan
kurang detail terkait penjelasan ciri-ciri dan kelebihan tiap bahan finishing.
kognitif, untuk memperoleh data ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang
mencapai persentase 75% pada siklus I dan 92,86% pada siklus II.
pembelajaran kooperatif pada siswa kelas XI DPIB 2 di SMK Negeri 2 Binjai dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran APLPIG,
sehingga siswa mampu mencapai nilai KKM pada materi pokok menganalisis dan
A. Kesimpulan
2019 / 2020. Dibuktikan dengan hasil aktivitas belajar siswa yang tergolong
aktif dan sangat aktif pada siklus I sebesar 67,86% dan siklus II sebesar
2020. Dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada siklus
I sebesar 82,37 dan siklus II 88,84 yang mengalami peningkatan rata-rata nilai
sebesar 6,47. Lalu hasil belajar kognitif siklus I memperoleh nilai rata-rata
sejumlah 76,43 dan pada siklus II sebesar 84,86 dengan peningkatan sebesar
8,43. Perolehan ketuntasan belajar klasikal siklus I sebesar 75% dan siklus II
78
79
B. Saran
1. Diharapkan guru mampu menguasai lebih dalam fitur-fitur yang ada pada
model 3D dengan animasi 3D, agar siswa dapat lebih memahami objek yang
2. Perlunya memberikan motivasi khusus agar siswa lebih antusias dan tidak
pada media penyampaian agar siswa lebih cepat paham terhadap materi yang
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
80
81
Kelas / Semester : XI / 3
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
83
Indikator Pencapaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu (JP)
1 2 3 4 5 6
3.1 Menerapkan 3.1.1 Menerapkan prosedur • Prosedur 4 • Mengamati untuk Pengetahuan:
prosedur keselamatan kerja keselamatan mengidentifikasi dan
keselamatan merumuskan masalah tentang • Tes
3.1.2 Menerapkan prosedur kerja keselamatan dan kesehatan Tertulis
dan kesehatan kesehatan kerja menggamar kerja (K3)
kerja (K3) Keterampilan:
4.1.1 Melaksanakan dengan aplikasi • Mengumpulkan data tentang
4.1 Melaksanakan keselamatan kerja pada perangkat lunak keselamatan dan kesehatan • Penilaian
prosedur menggambar dengan kerja (K3). Unjuk
• Prosedur
keselamatan perangkat lunak • Mengolah data tentang Kerja
kesehatan kerja
dan kesehatan 4.1.2 Melaksanakan keselamatan dan kesehatan • Observasi
menggambar kerja (K3).
kerja (K3) kesehatan kerja pada
menggambar dengan dengan aplikasi
• Mengomunikasikan tentang
perangkat lunak perangkat lunak. keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
3.2 Memahami 3.2.1 Mengelompokkan • Syarat- syarat 5 • Mengamati untuk Pengetahuan:
kebutuhan kebutuhan pekerjaan pekerjaan mengidentifikasi dan
pekerjaan desain interior merumuskan masalah tentang • Tes
desain interior data kebutuhan pekerjaan Tertulis
desain interior 3.2.2 Menjelaskan manfaat • Manfaat desain desain interior
desain interior Keterampilan:
4.2 Menyajikan interior • Mengumpulkan data tentang
data 4.2.1 Mempresentasikan data data kebutuhan pekerjaan • Penilaian
kebutuhan kebutuhan pekerjaan desain interior. Unjuk
pekerjaan desain interior • Mengolah data tentang data Kerja
desain interior kebutuhan pekerjaan desain • Observasi
interior.
• Mengomunikasikan tentang
data kebutuhan pekerjaan
84
desain interior.
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaskan prinsip • Prinsip-prinsip 9 • Mengamati untuk Pengetahuan:
prinsip desain urutan (sequence) mengidentifikasi dan
desain interior merumuskan masalah tentang • Tes
interior dalam desain interior
prinsip desain interior Tertulis
3.3.2 Menjelaskan prinsip
4.3 Menyajikan keseimbangan • Mengumpulkan data tentang
prinsip desain interior. Keterampilan:
prinsip desain (balance) dalam desain
interior • Mengolah data tentang prinsip • Penilaian
interior Unjuk
desain interior.
3.3.3 Menjelaskan prinsip Kerja
kesatuan (unity) dalam • Mengomunikasikan tentang
prinsip desain interior. • Observasi
desain interior
3.3.4. Menjelaskan prinsip
perbandingan
(purpose) dalam sesain
interior
3.3.5 Menjelaskan prinsip
ritme (rhitm) dalam
desain interior
3.3.6 Menjelaskan prinsip
skala (scale) dalam
desain interior
3.3.7. Menjelaskan prinsip
4.3.1 Mempresentasikan
prinsip-prinsip dalam
desain interior
3.4 Menerapkan 3.4.1 Menerapkan desain • Gaya pada 9 • Mengamati untuk Pengetahuan:
gaya dan tema interior dengan desain interior mengidentifikasi dan
menggunakan gaya merumuskan masalah tentang • Tes
gaya dan tema dalam desain Tertulis
85
4.4 Membuat 3.4.2 Menerapkan desain • Tema pada interior.
desain interior interior dengan desain interior • Mengumpulkan data tentang Keterampilan:
menggunakan menggunakan tema gaya dan tema dalam desain • Penilaian
gaya dan tema 4.4.1 Membuat desain interior. Unjuk
interior berdasarkan • Mengolah data tentang gaya Kerja
gaya dan tema dalam desain interior. • Observasi
4.4.2 Membuat desain • Mengomunikasikan tentang
interior berdasarkan gaya dan tema dalam desain
tema interior.
3.5 Memahami 3.5.1 Menjelaskan material • Material pada 9 • Mengamati untuk Pengetahuan:
material, pada desain interior desain interior mengidentifikasi dan
ornament dan merumuskan masalah tentang • Tes
3.5.2 Menjelaskan ornament • Ornament pada material, ornament, dan bahan Tertulis
bahan pada desain interior
finishing desain interior finishing interior.
3.5.3 Menjelaskan bahan • Mengumpulkan data tentang Keterampilan:
interior • Bahan finishing
finishing desain interior material, ornament, dan bahan • Penilaian
4.5.1 Mempresentasikan desain interior finishing interior. Unjuk
4.5 Menyajikan
material, material pada desain • Mengolah data tentang Kerja
ornament dan interior material, ornament, dan bahan • Observasi
bahan finishing interior.
4.5.2 Mepersentasikan
finishing ornament pada desain • Mengomunikasikan tentang
interior interior material, ornament, dan bahan
finishing interior.
4.5.3 Mempersentasikan
bahan finishing desain
interior
3.6 Menganalisis 3.6.1 Mengenal bahan • Bahan-bahan 27 • Mengamati untuk Pengetahuan:
bahan finishing interior rumah mengidentifikasi dan
finishing merumuskan masalah tentang • Tes
finishing 3.6.2 Memilih bahan interior bahan finishing interior. Tertulis
interior finishing interior rumah
• Mengumpulkan data tentang
86
4.6 Menentukan 4.6.1 Membuat gambar bahan finishing interior.
bahan interior rumah dengan • Mengolah data tentang bahan Keterampilan:
finishing bahan finishing. finishing interior. • Penilaian
interior 4.6.2 Menyajikan bahan • Mengomunikasikan tentang Unjuk
finishing interior bahan finishing interior. Kerja
rumah. • Observasi
3.7 Menganalisis 3.7.1 Memilih material • Material 27 • Mengamati untuk Pengetahuan:
material dan dekorasi interior mengidentifikasi dan
dekorasi interior merumuskan masalah tentang • Tes
ornament 3.7.2 Memilih ornament
dekorasi • Ornament material dan ornament dekorasi Tertulis
dekorasi interior interior
interior dekorasi interior Keterampilan:
4.7.1 Menentukan material • Mengumpulkan data tentang
4.7 Menentukan dekorasi interior material dan ornament dekorasi • Penilaian
material dan 4.7.2 Menentukan ornament interior. Unjuk
ornament dekorasi interior • Mengolah data tentang material Kerja
dekorasi dan ornament dekorasi interior. • Observasi
interior • Mengomunikasikan tentang
material dan ornament dekorasi
interior.
87
88
A. KOMPETENSI INTI
1. Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif
secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
2. Keterampilan :
• Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Konstruksi dan Properti. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standard kompetensi kerja.
• Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
89
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis bahan finishing interior
2. Menentukan bahan finishing interior
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar ini, siswa diharapkan:
1. Dapat mengenal bahan finishing interior.
2. Dapat memilih bahan finishing pada interior.
3. Dapat menyajikan bahan finishing basah pada model 3D interior.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Isi materi pembelajaran dapat mengacu pada Lampiran 4. Materi Bahan
Ajar, materi APLPIG Siklus I, bagian A (Definisi Umum dan Fungsi Bahan
Finishing), bagian B (Pengertian Bahan dan Pemilihan Bahan Finishing) dan
bagian C (Jenis Bahan Finishing Basah).
90
c. Motivasi Ceramah - 3 menit
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
mengenal dan dapat memilih bahan finishing interior.
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
menerapkan aplikasi SketchUp pada materi bahan finishing interior.
92
finishing pada sebuah ruangan 3D berukuran 3 x 5 meter,
menggunakan SketchUp.
• Waktu latihan terbimbing dibagi jadi 4 sesi, dimana pada tiap sesi
setiap anggota kelompok bergantian untuk mengerjakan latihan di
dalam kelompoknya masing-masing.
• Tiap sesi diberikan waktu maksimum 10 menit untuk menyelesaikan
latihan, dimana 1 orang siswa mengerjakan latihan, dan teman
sekelompoknya yang lain memandu / memberi bantuan instruksi agar
temannya dapat menyelesaikan latihan yang diberikan.
• Guru akan memonitor siswa selama proses latihan berlangsung.
93
Siklus I - Pertemuan 2 (4 JP x 45 menit)
No. Kegiatan Metode Media / Bahan Waktu
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Orientasi Ceramah - 2 menit
• Guru memberi salam, membuka kelas dengan berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
• Guru memeriksa kehadiran siswa.
• Guru memusatkan perhatian siswa terhadap materi bahan finishing
interior.
94
c. Motivasi Ceramah - 1 menit
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
mampu memilih dan menyajikan bahan finishing pada interior.
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa, setelah
menerapkan 3D modeling dan texturing bahan finishing basah
menggunakan aplikasi SketchUp.
95
- Sesi tanya jawab antar kelompok (5 menit / kelompok)
• Setelah kegiatan LKS selesai, maka guru akan mengumumkan satu
kelompok terbaik untuk diberi penghargaan berupa penambahan nilai
sebanyak 5 poin per masing-masing anggotanya.
96
• Guru meminta siswa untuk menilai lembar hasil tes temannya,
berdasarkan persentase jawaban benar yang diperoleh.
• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali lembar hasil tes
yang telah selesai dinilai.
97
98
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik
Aspek Instrumen Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Aktivitas Observasi / Lembar Selama proses
Belajar Pengamatan Observasi pembelajaran
(Lampiran 5)
Hasil Belajar Tes Tertulis Tes Objektif Akhir pembelajaran
Kognitif (Lampiran 6) tiap siklus
A. KOMPETENSI INTI
1. Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif
secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
2. Keterampilan :
• Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Konstruksi dan Properti. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standard kompetensi kerja.
• Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
100
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis bahan finishing interior
2. Menentukan bahan finishing interior
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar ini, siswa diharapkan:
1. Dapat mengenal bahan finishing interior.
2. Dapat memilih bahan finishing pada interior.
3. Dapat menyajikan bahan finishing basah pada model 3D interior.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran dapat mengacu pada isi Lampiran 4. Materi Bahan
Ajar, bagian materi APLPIG Siklus II, bagian A (Kriteria Material), bagian B
(Klasifikasi Material) dan bagian C (Jenis Bahan Finishing Kering).
101
c. Motivasi Ceramah - 3 menit
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
mengenal klasifikasi dan teknik pengaplikasian bahan finishing
interior.
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
memahami prosedur modifikasi tekstur finishing pada model 3D
menggunakan aplikasi SketchUp.
2. Kegiatan Inti (200 menit)
a. Penyajian Materi • Presentasi • Proyektor 80 menit
• Guru mempresentasikan materi pada siswa menggunakan proyektor. • Tanya Jawab • Slide
• Guru mengadakan sesi tanya jawab kepada siswa setelah penyampaian Powerpoint
materi selesai. • Internet
• Siswa dapat mengakses internet selama proses pembelajaran untuk
mendapatkan informasi lebih tentang materi yang disampaikan.
102
c. Demonstrasi Prosedur Modifikasi Tekstur Finishing Menggunakan • Demonstrasi • Proyektor 45 menit
Aplikasi SketchUp
• Tanya Jawab • Program
• Guru mengenalkan kembali tools yang digunakan untuk modifikasi
tekstur pada aplikasi SketchUp, yang terdapat di dalam modul. SketchUp
• Guru memperagakan tahap/proses pemberian tekstur bahan finishing
pada 3D interior berukuran 5 x 12 m di depan siswa.
• Mengadakan sesi tanya jawab kepada siswa setelah peragaan selesai.
e. Latihan Terbimbing Modifikasi Tekstur Pada 3D Ruangan 5 x 12m Praktik • Program 50 menit
• Guru memerintahkan siswa mengerjakan Latihan D pada Modul SketchUp
sebagai latihan keterampilan. Yaitu menerapkan tekstur bahan
finishing pada sebuah ruangan 3D berukuran 5 x 12 meter,
menggunakan SketchUp.
• Waktu latihan terbimbing dibagi jadi 4 sesi, dimana pada tiap sesi
setiap anggota kelompok bergantian untuk mengerjakan latihan di
dalam kelompoknya masing-masing.
103
• Tiap sesi diberikan waktu maksimum 10 menit untuk menyelesaikan
latihan, dimana 1 orang siswa mengerjakan latihan, dan teman
sekelompoknya yang lain memandu / memberi bantuan instruksi agar
temannya dapat menyelesaikan latihan yang diberikan.
• Guru akan memonitor siswa selama proses latihan berlangsung.
104
Siklus II - Pertemuan 4 (4 JP x 45 menit)
No. Kegiatan Metode Media / Bahan Waktu
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Orientasi Ceramah - 2 menit
• Guru memberi salam, membuka kelas dengan berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
• Guru memeriksa kehadiran siswa.
• Guru memusatkan perhatian siswa terhadap materi bahan finishing
interior dan visualisasinya menggunakan aplikasi SketchUp.
105
c. Motivasi Ceramah - 1 menit
• Guru memberikan gambaran manfaat yang diperoleh siswa setelah
mempelajari pemilihan bahan finishing kering pada interior.
• Guru memberikan gambaran manfaat dan kemampuan yang
diperoleh siswa, setelah menerapkan 3D modeling dan texturing
bahan finishing kering menggunakan aplikasi SketchUp.
106
• Setelah kegiatan LKS selesai, maka guru akan mengumumkan satu
kelompok terbaik untuk diberi penghargaan berupa penambahan nilai
sebanyak 5 poin per masing-masing anggotanya.
107
• Guru meminta siswa untuk menilai lembar hasil tes temannya,
berdasarkan persentase jawaban benar yang diperoleh.
• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali lembar hasil tes
yang telah selesai dinilai.
108
109
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik
Aspek Instrumen Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Aktivitas Observasi / Lembar Selama proses
Belajar Pengamatan Observasi pembelajaran
(Lampiran 5)
Hasil Belajar Tes Tertulis Tes Objektif Akhir pembelajaran
Kognitif (Lampiran 7) tiap siklus
1. Acian
Merupakan bahan finishing dinding yang terbuat dari campuran
semen dan air. Acian diaplikasikan setelah finishing plesteran, yang
berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan
menghaluskan permukaan dinding agar terlihat lebih rapi.
2. Plesteran
Adalah suatu lapisan yang dipakai sebagai finishing pasangan dinding
bata. Plesteran terbuat dari campuran semen, pasir dan air, yang
diaplikasikan pada bagian luar dan dalam dinding. Fungsi plesteran untuk
melindungi pasangan dinding dari pengaruh cuaca, pengaruh mekanik dan
meratakan permukaan pasangan dinding.
5. Batu Alam
Batu alam adalah bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami.
Penggunaannya dapat menghasilkan tampilan yang estetis. Biasanya
diaplikasikan pada dinding fasad depan, dinding taman, dan area kolam.
Namun batu alam dapat juga diaplikasikan untuk dinding interior, yang
umumnya hanya bagian tertentu saja.
Batu alam biasanya di-coating dengan cairan Polyurethane Gloss
sebagai finishing akhir, agar tahan terhadap jamur dan perubahan cuaca.
Terdapat beberapa jenis batu alam, beberapa yang sering diaplikasikan
pada bangunan adalah sebagai berikut :
113
• Batu Paras adalah batu alam yang banyak dijumpai pada aplikasi
tampak depan rumah, yang merupakan jenis batu alam yang bertekstur
halus.
• Batu Koral, adalah jenis batuan alam yang biasa dijual dalam bentuk
tile mozaik atau kiloan. Bentuknya cenderung bulat dan pipih, dengan
beberapa variasi warna, dari gelap sampai cerah. Jenis batuan ini biasa
diaplikasikan untuk lantai carport, teras, kolam, taman dan di bagian-
bagian pada interior kamar mandi atau ruang tamu.
115
7. Ubin
• Keramik; adalah sejenis ubin yang dibuat dari bahan baku keramik atau
campurannya, yang dibakar pada suhu tinggi dan mempunyai tebal
nominal sekitar 0,70 – 2 mm. Keramik memiliki permukaan yang keras,
rata atau bertekstur, berglasir atau tidak berglasir, umumnya digunakan
untuk bahan penutup lantai atau dinding.
• Marmer; adalah material untuk menutup lantai atau dinding, dibuat dari
batu kapur yang mengalami rekristalisasi akibat pengaruh tekanan dan
suhu yang sangat tinggi. Kelebihan ubin marmer adalah ukurannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun harganya cukup mahal.
• Parquet; adalah jenis ubin penutup lantai yang dibuat dari lempeng tipis
kayu jenis pohon berdaun lebar (hard wood), yang mempunyai tekstur
baik. Parquet memiliki berbagai jenis corak/motif serat kayu.
• Vinyl; adalah jenis pelapis lantai yang hampir sama dengan parquet,
namun lebih tipis dan merupakan bahan sintetis. Pelapis lantai vinyl
tersedia dalam dua jenis yaitu jenis ubin (papan) dan jenis lembaran.
Vinyl menjadi jenis pelapis lantai yang relatif murah ketimbang pelapis
lantai lainnya.
SUMBER PUSTAKA
Abdullah, Nanang. (2015). Modul Elemen Pendukung Interior Teknik Gambar
Bangunan. Semarang: SMK Negeri 2 Kendal.
Medina, M. Annisa dan E. Rostika. (2014). Pemilihan Material pada Interior
Brussels Spring Resto & Cafe Jalan Setiabudhi Bandung. Jurnal Rekajiva Edisi
Februari, pp. 1-12.
Novherryon dan Hermawan, D. (2014). Finishing Bangunan Semester 4. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
118
A. Kriteria Material
Menurut Subkiman (2010), untuk menentukan material yang akan digunakan
dalam desain interior, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu kriteria seperti
apa yang diharapkan. Berikut adalah kriteria material interior :
1. Kriteria Fungsional
Dalam kriteria funsional yang harus lebih diperhatikan adalah
pemilihan material yang harus tepat (suitability) sesuai dengan fungsinya.
Sedangkan kriteria fungsional tambahan lainnya adalah daya tahan
(durability), kemudahan perawatan (easy maintenance), keamanan
(safety), dan estetika (aesthetic). Daya tahan yang dimaksud adalah
ketahanan misalnya terhadap waktu, kerusakan, cuaca, beban, dan
aktivitas. Pemilihan material yang kurang tepat akan menyebabkan
pemborosan, kerugian waktu dan perusakan desain secara keseluruhan.
Keamanan maksudnya bahwa material harus aman untuk digunakan, yaitu
tidak mengancam kesehatan, pemasangannya benar, dan mempunyai
bagian-bagian yang tidak membahayakan.
2. Kriteria Estetika
Dalam kriteria estetika terdapat 4 unsur penting, yaitu: warna,
tekstur, pola dan kesesuaian dengan fungsi atau arah desain. Warna
menentukan suasana dan tema. Sedangkan tekstur berperan penting saat
disentuh, fungsi peran material tersebut; apakah membutuhkan tekstur
halus, sedang atau kasar. Tekstur juga dapat menjadi indikasi kualitas
barang tertentu. Pola mempunyai peran nilai dekoratif dari material
tersebut, sehingga pemilihan pola pada material harus disesuaikan dengan
konsep desain yang ingin diwujudkan. Sedangkan untuk kesesuaian
dengan fungsi atau arah desain, adalah pertimbangan material yang hendak
digunakan dengan desain yang hendak disampaikan, semisalnya, desain
yang mengarah ke konsep natural banyak menggunakan material hayati
seperti kayu dan batuan, sedangkan desain yang mengarah ke konsep
industrial banyak menggunakan material besi dan batu bata.
119
3. Kriteria Ekonomi
Biaya awal (first time cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
harga beli, pemasangan, dan biaya lamanya pemasangan. Intinya adalah
biaya yang dikeluarkan sekali sewaktu membeli barang tersebut. Biaya
seumur hidup (life time cost) adalah biaya yang ditanggung untuk
perawatan, perbaikan, penggantian di masa depan dan hal-hal yang
diperlukan untuk tetap menunjang hal tersebut. Dengan kata lain biaya ini
adalah biaya yang akan rutin dikeluarkan selama menggunakan material
tersebut.
B. Klasifikasi Material
Menurut Subkiman (2010), klasifikasi material interior terdiri atas :
1. Material Alami
Material alami adalah material yang terbuat dari bahan yang didapat
dari alam dan digunakan dalam bidang konstruksi sebagaimana adanya di
alam. Pengolahannya hanya mengalami pemotongan dan pembetukkan saja.
Terdapat dua pengelompokan material alami; yaitu hayati dan non hayati.
Hayati adalah bahan yang berasal dari alam yang hidup, contohnya
kayu, bambu, rotan dan lain-lainnya. Non-hayati adalah bahan yang berasal
dari alam yang tidak hidup, contohnya batu, pasir, dan lain-lainnya.
3. Material Sintetis
Material sintestis adalah bahan yang awalnya tidak ada di alam lalu
dibuat bahan baru dengan teknologi proses kimiawi. Contohnya adalah
kaca, karet, polimer (plastik), thermoset plastic; Alkydes, Melamines,
Epoxies, Phenolics, Polyester, Ureas, Elastomers, dan lainnya.
5. Aksesoris
Aksesoris merupakan bahan pelengkap yang digunakan untuk
menempelkan, merekat, menguatkan, dsb. pada bahan / elemen desain
interior. Contohnya adalah paku, sekrup, mur-baut, engsel, handel, dll.
120
6. Penyelesai/Penyempurna
Finishing merupakan bahan yang digunakan untuk melindungi
permukaan bahan utama yang digunakan dan memperindah tampilannya
dengan warna, pola, atau tekstur tertentu. Contohnya adalah cat, vernis,
pelitur, melamik, dll.
4. Kayu Solid
Adalah kayu alami, yang digunakan dalam bentuk utuh, tanpa
difabrikasi lebih lanjut ataupun dikombinasi dengan bahan lain, termasuk
setelah diolah menjadi balok, papan atau dibubut. Kayu solid pada
finishing interior, biasa digunakan sebagai rangka-rangka ornamen/ hiasan
backdrop, atau digunakan langsung dengan ukiran-ukiran.
5. Kayu Olahan
• Blockboard; adalah sebuah produk hasil olahan industri plywood, yang
terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapis muka (face) yang berasal dari lembaran
plywood setebal 0,5 - 2 mm, lalu lapisan inti (core) yang terbuat dari
kayu hutan dengan ketebalan 10 - 14 mm, dan lapisan paling akhir
(back) yang terbuat dari lembaran plywood setebal 0,5 – 2 mm
(Abdullah, 2015: 25). Bahan ini biasa digunakan sebagai backdrop atau
rangka dekorasi.
• HDF (High Density Fiber); adalah serbuk kayu yang di press sehingga
menjadi lembaran dan kemudian dilapisi oleh veneer kayu. HDF mirip
dengan MDF, namun perbedaannya HDF lebih padat dan dilengkapi
lapisan anti gores dan anti air.
• Plywood; sering juga disebut triplek, adalah jenis papan fabrikasi yang
terdiri dari beberapa lapisan kayu yang direkatkan bersama. Plywood
bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk dan didaur ulang. Plywood
sering digunakan untuk menggantikan kayu solid karena lebih tahan
susut dan bengkok.
6. Panel
Umumnya panel dekoratif terbuat dari material kayu dan gypsum. Di
permukaan panel ini dapat dikreasikan, dengan memberi lapisan
wallpaper, dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi carving
panel. Pengaplikasian panel pada foyer ataupun ruang tamu, dapat dipilih
yang bermotif kontras, sedangkan untuk ruang keluarga, panel dapat
dijadikan backdrop di area TV. Di ruang tidur, panel dipajang di dinding
atas headboard tempat tidur.
Panel dekoratif ini juga berguna untuk menutupi cacat pada dinding
yang diakibatkan retak rambut atau lembab. Panel dekoratif memiliki
desain yang sangat beragam sesuai keinginan, dan harga cukup terjangkau.
7. Papan Kalsium
Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan
serat selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium
menyerupai bahan plafon fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Berat
jenis papan lebih berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan
dan kepadatan papan kalsium lebih padat dan kuat. Papan kalsium lebih
124
tahan terhadap air dan lembab. Bila terkena air, papan kalsium tidak akan
terurai seperti halnya papan gypsum, ataupun terkelupas seperti triplek
atau multiplek.
8. Papan Gypsum
Adalah material bangunan yang terbuat dari campuran bahan kertas,
berbentuk lembaran dengan ketebalan sekitar 9-15 mm. Papan gypsum
biasa diaplikasikan untuk plafon, dinding partisi, penutup kolom, dan
sebagai backdrop yang dapat divariasikan ke dalam berbagai macam
bentuk.
• Karpet Benang Rami; berasal dari material alami, memiliki daya tahan
yang cukup baik dan mudah dipadupadankan dengan macam gaya
interior. Karpet bahan ini cocok digunakan di bagian luar rumah karena
sifatnya yang keras dan tahan cuaca. Tekstur karpet ini lebih padat dan
tidak lembut.
126
• Karpet Kulit Hewan; merupakan jenis karpet mewah dan punya nilai
tinggi. Harganya yang paling mahal dan lebih sering digunakan sebagai
elemen dekorasi dan penarik perhatian. Karpet kulit tidak dapat
diletakkan pada ruangan lembab karena bisa rusak.
• Karpet Sintetik; jenis karpet ini memiliki harga yang terjangkau, dapat
dibuat serupa dengan karpet berbahan alami, mudah didapat, dan
gampang dibersihkan. Kelemahannya adalah lebih cepat rusak,
terutama bila terkena perubahan cuaca dan kelembaban.
11. Wallpaper
Adalah jenis material berbentuk lembaran kertas yang digunakan
sebagai hiasan dinding dengan bermacam motif dan warna. Wallpaper
terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada bahan pembuatnya seperti
kertas, vinil, non-woven, aluminium foil dan natural weaves (Eska, 2016).
Selain harganya yang terjangkau, wallpaper memiliki kelebihan pada
variasi warna dan motifnya yang sangat banyak dan terus berkembang.
Wallpaper dapat diaplikasikan ke seluruh permukaan dinding, dan bisa
juga hanya pada bagian tertentu, misalnya untuk memberi aksen border.
SUMBER PUSTAKA
Abdullah, Nanang. (2015). Modul Elemen Pendukung Interior Teknik Gambar
Bangunan. Semarang: SMK Negeri 2 Kendal.
Dekoruma.com. (2018). Serba-Serbi Jenis Karpet Lantai. Diakses 22 Juni 2019 dari
https://www.dekoruma.com/artikel/72883/serba-serbi-jenis-karpet-lantai.
Eska, Juna. (2016). Penerapan Data Mining Untuk Prediksi Penjualan Wallpaper
Menggunakan Algoritma C4.5. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Edisi
Maret, pp. 9-13.
Subkiman, Anwar. (2010). Bahan Kuliah Pengetahuan Bahan. Bandung.
128
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
1 R1
2 R2
3 R3
4 R4
5 R5
6 R6
7 R7
8 R8
9 R9
10 R10
11 R11
12 R12
Dst. R...
KRITERIA PENILAIAN
Skor
No. Aspek Kriteria Penilaian Perolehan
1. Siswa mengikuti langkah pada modul tutorial aplikasi SketchUp
• Hanya membaca modul dan tidak menerapkan langkah pada
1
tutorial modul
• Mengikuti 2 - 3 langkah tutorial yang ada pada modul 2
• Mengikuti lebih dari 4 langkah yang ada pada modul, namun
3
tidak seluruhnya
• Mengikuti seluruh langkah yang ada di dalam modul
4
2. Siswa memperhatikan guru saat melakukan demonstrasi pembuatan model 3D
• Tidak memperhatikan guru dan asyik mengobrol dengan
1
temannya
• Tidak memperhatikan guru 2
• Memperhatikan guru namun sesekali mengobrol dengan
3
temannya
• Memperhatikan guru dan tidak mengobrol dengan temannya
4
3. Siswa mengajukan pertanyaan pada saat guru melakukan sesi penyajian materi
dan sesi demonstrasi
• Tidak pernah mengajukan pertanyaan 1
• Hanya sekali mengajukan pertanyaan 2
• Dua kali mengajukan pertanyaan 3
• Mengajukan pertanyaan yang berbobot / sesuai lingkup
bahasan 4
TES OBJEKTIF
EVALUASI SIKLUS I
Nama : ...................................................................................
Kelas : XI DPIB 2
Jurusan : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)
M. Pelajaran : Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APLPIG)
Materi Pokok : Bahan-Bahan Finishing Interior
Sub-Materi : - Definisi dan Fungsi Bahan Finishing
- Pemilihan Bahan Finishing
- Jenis Bahan Finishing Basah
Waktu : 20 menit
PETUNJUK
• Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti, kemudian pilihlah salah satu dari
empat jawaban yang telah disediakan.
• Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar dari empat
pilihan jawaban.
• Kerjakanlah sesuai dengan apa yang kamu ketahui, secara individu dan jujur.
• Berdoalah sebelum mulai bekerja!
SOAL
1. Suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu ruangan bangunan
disebut....
2. Di bawah ini adalah jenis finishing yang termasuk ke dalam bahan finishing basah,
kecuali....
(A) Batu alam, bata ekspos, acian (C) Marmer, batu candi, cat dinding
(B) Papan gypsum, HPL, Kaca (D) Bata ekspos, parquet, plesteran
132
3. Seorang pemilik rumah ingin dinding depan rumahnya terlihat alami tanpa ada
plesteran ataupun acian pada permukaan dindingnya. Ia juga ingin bahan yang mudah
menyerap panas dan tidak ingin menggunakan batu alam. Maka bahan finishing yang
cocok adalah....
4. Menambah nilai estetik, sebagai bahan pelindung, dan sebagai elemen dekoratif,
adalah bagian dari .... bahan finishing
8. Berikut ini adalah kelompok jenis batu alam yang tepat, kecuali....
(A) Batu marmer, batu candi, batu paras (C) Batu granit, batu bata, batu gantung
(B) Bata palimanan, batu andesit, batu (D) Batu templek, batu andesit alur
sabak cacing, batu susun sirih
133
9. Setelah dipasang, batu alam biasanya harus di coating dengan cairan Polyurethane
Gloss. Fungsi dari cairan tersebut adalah....
(A) Agar tahan air dan panas
(B) Agar tahan jamur dan perubahan cuaca
(C) Agar tahan terhadap rayap
(D) Agar tahan benturan
10. Seorang desainer interior mendapat project untuk mendesain sebuah interior ruang
tamu. Si pemilik rumah ingin ruang tamunya terlihat minimalis dan tidak memiliki
banyak corak. Ia meminta desainer merancang 3 jenis finishing yaitu ; cat pada
dinding, penutup lantai dan cat furnitur. Maka kombinasi bahan finishing basa yang
cocok sesuai permintaan si pemilik rumah adalah....
(A) Cat dinding putih, lantai keramik dan cat duco warna keabuan
(B) Bata ekspos, lantai granit dan cat melamin strip
(C) Cat dinding putih, lantai parquet dan cat melamin motif garis
(D) Acian polos, lantai marmer dan cat duco warna putih
11. Kelebihan penggunaan finishing marmer untuk lantai yang tidak dimiliki bahan
penutup lain, seperti keramik adalah karena....
(A) Marmer dapat dibuat sendiri
(B) Marmer lebih ringan
(C) Marmer dapat diperoleh dengan mudah
(D) Marmer memiliki ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
12. Jenis bahan penutup lantai yang terbuat dari lempengan tipis kayu dan mempunyai
berbagai jenis motif serat kayu adalah....
13. Teknik melapisi pasangan dinding bata dengan adukan plesteran kasar, yang
dilakukan dengan cara dilempar disebut....
14. Sebuah ruangan kafe, yang sebelumnya merupakan ruang dengan dinding bata polos
dan lantai semen, akan direnovasi dengan memberikan sedikit finishing pada
permukaan dinding dan lantainya. Pada dinding, diberikan cat dengan warna warni
menarik, dan tekstur kamprot pada salah satu sisinya. Lalu lantainya dipasang vinyl
dengan motif kayu warna coklat. Setelah direnovasi, pengunjung pada kafe tersebut
mulai ramai. Mereka kagum dengan keindahan ruangan pada kafe tersebut.
Berdasarkan cerita tersebut, fungsi dari bahan finishing adalah....
134
15. Seorang pemilik rumah, ingin dapurnya direnovasi menjadi bergaya industrial
seperti gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar tersebut, maka jenis bahan
finishing yang sesuai dengan yang diberi titik biru adalah....
16. Persamaan utama antara finishing acian, plesteran dan kamprot adalah....
17. Sebuah interior kamar mandi ingin diaplikasikan batu alam, dengan sifat material
yang memiliki warna agak gelap dan tersusun acak. Jenis finishing batu alam yang
cocok untuk diaplikasikan pada dinding kamar mandi tersebut adalah....
20. Penerapan tekstur dinding seperti gambar di bawah ini, dapat dibuat dengan
menggabungkan jenis finishing....
Kelas : XI DPIB 2
TES OBJEKTIF
EVALUASI SIKLUS II
Nama : ...................................................................................
Kelas : ...................................................................................
Jurusan : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)
M. Pelajaran : Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APLPIG)
Materi Pokok : Bahan-Bahan Finishing Interior
Sub-Materi : - Kriteria Material
- Klasifikasi Material
- Jenis Bahan Finishing Kering
Waktu : 20 menit
PETUNJUK
• Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti, kemudian pilihlah salah satu dari
empat jawaban yang telah disediakan.
• Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar dari empat
pilihan jawaban.
• Kerjakanlah sesuai dengan apa yang kamu ketahui, secara individu dan jujur.
• Berdoalah sebelum mulai bekerja!
SOAL
1. Pengaruh pemilihan material finishing yang kurang tepat pada suatu interior,
apabila dilihat dari kriteria fungsional adalah....
(A) Dapat mengurangi daya tahan material utama dan mempersulit perawatan.
(B) Dapat membuat client kecewa
(C) Dapat membuat ruangan tampil lebih kokoh
(D) Dapat menyebabkan pemborosan dan perusakan desain secara keseluruhan.
2. Kriteria pemilihan material finishing interior yang tepat di bawah ini yaitu....
(A) Kriteria estetika, kriteria fungsional, kriteria ekonomi
(B) Kriteria fungsional, kriteria desain, kriteria biaya
(C) Kriteria fungsional, kriteria perawatan, kriteria desain
(D) Kriteria desain, kriteria keberlanjutan, kriteria dekoratif
138
3. Warna, tekstur, pola dan kesesuaian arah desain, merupakan empat unsur penting
dalam....
(A) Kriteria Fungsional
(B) Kriteria Estetika
(C) Kriteria Dekoratif
(D) Kriteria Biaya
6. Material finishing yang memiliki keunggulan; kuat, ringan dan mudah dibentuk
adalah ciri dari material....
7. Sebuah kamar tidur ingin didesain dengan gaya modern. Penghuni kamar ingin agar
banyak cahaya alami yang masuk ke kamar tersebut dan bidang dinding diantara
kolom diisi dengan elemen dekorasi dengan bentuk unik namun tetap ringan.
Berdasarkan keinginan penghuni tersebut, kombinasi bahan finishing yang cocok
adalah .... dan ....
(A) Kaca dan Panel Gipsum (C) Bata Roster dan HPL
(B) Kaca dan Fiberglass (D) Panel Plastik dan Papan Kalsium
9. Bahan finishing yang tidak termasuk ke dalam kategori bahan pelapis adalah....
10. HPL dan Tacosheet adalah finishing yang digunakan sebagai bahan pelapis furnitur.
Perbedaan keduanya terletak pada....
(A) Ketebalan HPL lebih tipis
(B) Ketebalan Tacosheet lebih tipis
(C) HPL lebih tahan air
(D) Tacosheet lebih tahan air
11. Sebutkan beberapa jenis kaca yang biasa diaplikasikan pada interior....
(A) Kaca hias, kaca grafir, kaca mata
(B) Kaca warna, kaca reflektif, kaca film
(C) Kaca polos, kaca tempered, kaca laminasi
(D) Kaca laminasi, kaca nako, kaca spion
12. Bu Sakinah ingin agar ruang keluarga di rumahnya direnovasi menjadi ruangan
dengan tema “Bunga” dan warna pink. Ia ingin memasang dinding partisi sebagai
pembatas antara ruang, dan dekorasi pada dinding yang keduanya dengan motif
bunga-bunga. Namun, Bu Sakinah memiliki dana yang terbatas dan tetap ingin hasil
yang cukup berkualitas pada interior ruang keluarga-nya. Maka jenis bahan finishing
yang cocok untuk diterapkan pada dinding dan pembatas ruangannya adalah....
(A) Wallpaper warna pink motif bunga dan partisi Panel Dekoratif berbentuk
bunga.
(B) Wall painting warna pink dengan corak bunga putih dan partisi Kayu Solid
yang diukir dengan bentuk bunga.
(C) HPL dan MDF yang diukir bentuk bunga.
(D) Kaca dengan sticker laminasi motif bunga dan dinding cat corak bunga.
14. Selain untuk mempercantik dekorasi ruangan, fungsi lain dari panel dekoratif
adalah....
(A) Untuk memberikan kesan mewah pada ruangan
(B) Untuk mengisi kekosongan pada ruangan
(C) Untuk menutupi cacat pada dinding
(D) Untuk menyejukkan ruangan
140
15. Nama bahan hasil olahan Plywood seperti tampak pada gambar di bawah adalah....
(A) HPL
(B) MDF
(C) HDF
(D) Blockboard
16. Kayu solid, blockboard, plywood, papan gypsum, dan panel dekoratif. Bahan-bahan
finishing yang disebutkan sebelumnya memiliki kesamaan yaitu dapat digunakan
sebagai....
17. Wallpaper sering diaplikasikan sebagai elemen dekoratif dinding, di berbagai tema
desain ruangan. Ia cocok dengan kombinasi warna cat pada area sekitar ruangan, ia
juga mampu mengikuti pola dari bahan finishing lain yang memiliki corak.
Kesimpulan yang didapat dari cerita di atas, bahwa kelebihan finishing wallpaper
adalah....
(A) Mudah dalam pengaplikasiannya
(B) Bahannya tahan lama dan minim perawatan
(C) Harganya murah dan kualitasnya bervariatif
(D) Memiliki berbagai macam motif, warna dan tekstur
18. Selain sebagai bahan penutup lantai, fungsi lain karpet pada interior adalah....
(A) Menciptakan suasana nyaman dan akrab pada ruangan
(B) Menciptakan suasana mahal pada ruangan
(C) Menciptakan suasana panas pada ruangan
(D) Menciptakan kedamaian pada ruangan
19. Pak Joni berencana membeli sebuah karpet untuk ruang santainya. Ia ingin bahan
yang lembut, nyaman, dan mudah dibersihkan. Maka jenis karpet yang cocok untuk
ruang santai pak Joni adalah...
(D) Kalsiboard
Kelas : XI DPIB 2
21. (B)
143
A. Ruang Tamu
3
4
B. Kamar Tidur
2 3 1
C. Dapur
1 2
D. Kamar Mandi
3
1
A. Ruang Tamu
1 3
B. Kamar Tidur
1 3
C. Dapur
1
D. Kamar Mandi
2
1
LEMBAR PENILAIAN
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK SISWA
1 R1
2 R2
3 R3
4 R4
5 R5
6 R6
7 R7
8 R8
9 R9
10 R10
11 R11
12 R12
Dst. R ...
KRITERIA PENILAIAN
Skor
No. Aspek Kriteria Penilaian
Perolehan
1 Kelengkapan hasil finishing
• Hasil bahan finishing pada model 3D interior diterapkan
kurang dari 50% 1
Hasil Wawancara :
1. Bagaimana hasil belajar siswa saat ini pada mata pelajaran APLPIG?
Jawab : Hasil belajar siswa 28% di atas KKM, selebihnya sekitar 72 % ada di
bawah KKM.
5. Jika banyak siswa yang belum lulus KKM, pada materi manakah yang
belum mampu dikuasai siswa ?
Jawab : Untuk materi di semester 3, ada di materi ornamen, bahan finishing
interior dan membuat gambar interior
Saat selesai instalasi program dan ketika mulai mengklik ikon SketchUp
2018 pada layar komputer, maka akan muncul sebuah window awal yang berisi
pilihan tampilan template beserta satuannya (units). Untuk latihan ini, kita akan
memilih jenis “Simple Template - Meters”.
Setelahnya, maka akan muncul tampilan lembar kerja default, dengan
tampilan berwarna biru keputihan dan hijau muda, menggambarkan langit dan
daratan. Lalu, dengan mengklik View > Toolbars, hilangkan tanda ceklis pada
153
semua kotak dan sisakan ceklis pada bagian “Large Tool Set”, maka akan
muncul tampilan seperti berikut ini :
c d
a) Ikon gambar dan editing : Set ikon ini digunakan sebagai alat untuk
membuat bentuk geometri, mengukur objek, dan memanipulasi objek. Fungsi
dari ikon tersebut akan dijelaskan pada sub-bab “Tools Dasar dan Fungsi”.
b) Sumbu kartesius : adalah ketiga garis sumbu XYZ dengan warna merah (X),
hijau (Y) dan biru (Z). Garis ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan
objek dan saat memanipulasi objek (move, rotate, dll.)
c) Status perintah : area ini memiliki dua fungsi; ketika anda meletakkan
kursor di atas ikon, maka deskripsi ikon tersebut akan muncul. Ketika anda
menggunakan sebuah ikon, perintah terkait akan muncul untuk memandu
anda, seperti “Select start point”(tentukan titik mulai) atau “enter value”
(masukkan nilai).
d) Kotak Ukuran / Value Control Box (VCB) : kotak ini digunakan untuk
memasukkan nilai ukuran, jarak, radius, jumlah sisi (pada bentuk poligon)
154
Tampilan material /
tekstur yang tersedia.
4. Tahapan Kerja
4.1 Membuka File
Cara membuka file SketchUp ada dua cara, yaitu :
a) Cara pertama adalah dengan langsung meng-klik file dari komputer,
dengan cara klik kanan pada file > pilih “Open with SketchUp 2018”.
b) Cara kedua adalah membuka file dari dalam aplikasi SketchUp, dengan
cara : klik menu File > Open > pilih lokasi file berada > klik file yang
sudah ditemukan > klik tombol “Open” di sudut bawah window.
c) Pilih jenis material yang diinginkan pada kolom yang ditunjukkan pada
panah no. 1.
d) Berikutnya pilih salah satu material yang ada pada area panah no. 2.
e) Klik kembali pada face yang ingin diberi material.
159
5. Latihan Siklus I
Latihan A
Setelah anda selesai membaca keseluruhan isi modul ini, jawablah beberapa
pertanyaan di bawah dengan jelas dan singkat !
1) Apa fungsi modifikasi tekstur pada model tiga dimensi?
2) Tools untuk mengaplikasikan warna atau material pada objek adalah .......
3) Sebutkan 3 hal yang dapat dilakukan dalam tab Edit di sub menu Material ?
4) Jelaskan langkah-langkah untuk menerapkan material pada objek !
5) Jelaskan langkah-langkah untuk mengganti tekstur pada material yang
sudah diaplikasikan !
160
Latihan B
Pada latihan kedua ini, siswa akan diberikan sebuah latihan modifikasi texture
pada ruangan berukuran 3 x 5 m. Berikut adalah penjelasan tentang latihannya :
a) Siswa akan diberikan sebuah file SketchUp yang berisi sebuah denah 3D
sederhana dan 1 buah file JPG dengan nama (Wallpaper 2).
b) Siswa diminta untuk menerapkan material / texture pada ruangan 3D, sesuai
spesifikasi material berikut :
• Warna dinding luar : Color-Named > 0096_SkyBlue
• Warna dinding dalam : Brick, Cladding and Siding > Beadboard
• Warna dinding ruangan depan :
- Color-Named > 0015_Salmon
- Ganti tekstur warna material 0015_Salmon dengan file JPG
“Wallpaper 2”.
• Warna lantai : Tile > Encaustic Tile Circular 01
c) Hasil latihan harus tampak seperti gambar di bawah ini :
6. Latihan Siklus II
Latihan C
Setelah anda selesai membaca keseluruhan isi modul ini, jawablah beberapa
pertanyaan di bawah dengan jelas dan singkat !
1) Jelaskan langkah singkat untuk memunculkan ikon “Large Tool Set”!
2) Jelaskan apa saja fungsi set ikon Gambar / Editing pada SketchUp!
3) Set ikon untuk mengatur pandangan kamera terhadap objek pada berbagai
posisi tertentu dapat dilakukan pada Tools .......
4) Ikon berfungsi untuk .......
5) Untuk mengatur ukuran gambar tekstur dapat dilakukan pada bagian .......
161
Latihan D
Pada latihan ini, siswa akan diberikan sebuah latihan modifikasi texture pada
ruangan berukuran 5 x 12 m. Berikut adalah penjelasan tentang latihannya :
a) Siswa akan diberikan sebuah file SketchUp yang berisi sebuah denah 3D
sederhana dan 3 buah file JPG.
b) Siswa diminta untuk menerapkan material / texture pada ruangan 3D, sesuai
spesifikasi material berikut :
• Warna dinding 1 : Color-Named > 0079_Teal
• Warna dinding 2 : Color-Named > 0026_LightSalmon
• Warna dinding 3 : Edit tekstur warna material dasar lalu ganti dengan
tekstur file “Wallpaper Bunga”.
• Material Lantai 1 : Tile > Field Square Tile
• Material Lantai 2 : Tile > Tile Checker BW
• Material Lantai 3 : Edit tekstur material dasar lalu ganti dengan tekstur
file “Parquet Kambala”.
c) Hasil latihan harus tampak seperti gambar di bawah ini :
162
VALIDITAS INSTRUMEN
TES OBJEKTIF
Rumus :
Menggunakan rumus koefisien Korelasi Biserial yang dikutip dari Arikunto (2016: 93).
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝛾𝑝𝑏𝑖 = √
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan :
𝛾𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi biserial
𝑀𝑝 = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
𝑀𝑡 = rerata skor total
𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total proporsi
𝑝 = proporsi siswa yang menjawab benar
𝑞 = proporsi siswa yang menjawab salah (1 - 𝑝)
Kriteria validitas : Apabila rhitung > rtabel , maka butir soal tersebut valid dan berlaku
sebaliknya.
Sebagai contoh langkah perhitungan, berikut disajikan skor perolehan uji validitas dari
soal nomor 2 (S2) pada instrumen tes objektif siklus I.
Penyelesaian :
∑ 𝑋𝑡 430
𝑀𝑡 = = = 14,33
𝑁 30
(22+21+19+18+18+18+18+16+16+16+13+13+12+10+8+8+8+7)
𝑀𝑝 = = 14,50
18
163
2 2 2
∑𝑋 ∑𝑋 6836 430
𝑆𝑡 = √ 𝑁 𝑡 − ( 𝑁𝑡 ) = √ 30 − ( 30 ) = 4,736
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝛾𝑝𝑏𝑖 = √
𝑆𝑡 𝑞
Selanjutnya hasil perhitungan uji validitas tes objektif siklus I dan siklus II akan disajikan
dalam bentuk tabulasi di bawah ini :
Uji Validitas:
r Hitung 0.560 0.043 0.528 0.428 0.563 0.630 0.520 0.520 0.029 0.441 0.431 0.461 0.573 0.531 0.553 0.042 0.458 0.438 0.581 0.531 0.035 0.538 0.458 0.122 0.535
r Tabel 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
Simpulan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
Tingkat Kesukaran (P) 0.833 0.600 0.800 0.467 0.800 0.700 0.733 0.733 0.400 0.167 0.600 0.533 0.567 0.533 0.700 0.733 0.333 0.667 0.200 0.267 0.667 0.767 0.333 0.767 0.433
KRITERIA P MDH SDG MDH SDG MDH SDG MDH MDH SDG SKR SDG SDG SDG SDG SDG MDH SDG SDG SKR SKR SDG MDH SDG MDH SDG
PA 0.957 0.609 0.913 0.565 0.913 0.826 0.826 0.826 0.435 0.217 0.739 0.652 0.696 0.652 0.826 0.739 0.435 0.739 0.261 0.348 0.652 0.913 0.435 0.783 0.522
PB 0.429 0.571 0.429 0.143 0.429 0.286 0.429 0.429 0.286 0.000 0.143 0.143 0.143 0.143 0.286 0.714 0.000 0.429 0.000 0.000 0.714 0.286 0.000 0.714 0.143
Daya Beda (D) 0.528 0.038 0.484 0.422 0.484 0.540 0.397 0.397 0.149 0.217 0.596 0.509 0.553 0.509 0.540 0.025 0.435 0.310 0.261 0.348 ‐0.062 0.627 0.435 0.069 0.379
KRITERIA D BAIK JELEK BAIK BAIK BAIK BAIK CUKUP CUKUP JELEK CUKUP BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK JELEK BAIK CUKUP CUKUP CUKUP JELEK BAIK BAIK JELEK CUKUP
ANALISIS INSTRUMEN TES SIKLUS II
Mata Pelajaran :Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APLPIG)
Jurusan : Desain Pemodelan Informasi Bangunan
Kelas Uji Coba / Jmlh XII DPIB 2 / 30 siswa
Jenis Tes : Tes Objektif (Soal Pilihan Ganda)
Jumlah Soal : 25
Jumlah Benar 15 12 9 17 10 9 13 13 11 15 15 21 15 16 14 17 13 15 23 10 15 15 19 15 17 364
Uji Validitas:
r Hitung 0.397 0.575 0.253 0.644 0.223 0.408 0.690 0.095 0.417 0.712 0.671 0.413 0.661 0.631 0.796 0.479 0.711 0.712 0.468 0.126 0.712 0.691 0.606 0.620 0.664
r Tabel 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 1.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
Simpulan Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sangat Sangat
Kategori Rendah Sedang Rendah Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Rendah Rendah
Jumlah Valid 21
Jumlah Tidak Valid 4
Tingkat Kesukaran (P) 0.500 0.400 0.300 0.567 0.333 0.300 0.433 0.433 0.367 0.500 0.500 0.700 0.500 0.533 0.467 0.567 0.433 0.500 0.767 0.333 0.500 0.500 0.633 0.500 0.567
KRITERIA P SDG SDG SKR SDG SDG SKR SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG SDG MDH SDG SDG SDG SDG SDG SDG
PA 0.611 0.556 0.389 0.778 0.389 0.444 0.611 0.5 0.5 0.722 0.722 0.833 0.722 0.722 0.722 0.722 0.611 0.722 0.944 0.333 0.667 0.667 0.833 0.722 0.778
PB 0.333 0.167 0.167 0.250 0.250 0.083 0.167 0.333 0.167 0.167 0.167 0.500 0.167 0.250 0.083 0.333 0.167 0.167 0.500 0.333 0.250 0.250 0.333 0.167 0.250
Daya Beda (D) 0.278 0.389 0.222 0.528 0.139 0.361 0.444 0.167 0.333 0.555 0.555 0.333 0.555 0.472 0.639 0.389 0.444 0.555 0.444 0.024 0.417 0.417 0.500 0.555 0.528
KRITERIA D CUKUP CUKUP CUKUP BAIK JELEK CUKUP BAIK JELEK CUKUP BAIK BAIK CUKUP BAIK BAIK BAIK CUKUP BAIK BAIK BAIK JELEK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
167
RELIABILITAS INSTRUMEN
TES OBJEKTIF
Rumus :
Menggunakan rumus K-R.20 yang dikutip dari Arikunto (2016: 115).
𝑛 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞 (∑ 𝑋)2
𝑟11 = ( )( ) ∑ 𝑋2 −
𝑁
𝑛−1 𝑆2 dimana : 𝑆2 =
𝑁
Keterangan :
𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝 = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
𝑞 = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (𝑞 = 1 − 𝑝)
∑ 𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞
𝑛 = banyaknya item
𝑆 2 = standar deviasi varians
𝑥 = simpangan 𝑋 dan 𝑋̅, yang dicari dari 𝑋 − 𝑋̅
𝑁 = banyaknya subjek pengikut tes
Berikut disajikan contoh prosedur perhitungan manual reliabilitas tes objektif siklus I.
Penyelesaian :
𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 )2
𝑆2 = 𝑁
30 . 6836 − (430)2
= 30
= √672,67
= 25,94
𝑛 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆2
25 25,94 − 5,164
𝑟11 = ( )( )
25 − 1 25,94
= 0,834
Hasil Uji Reliabilitas Pada Instrumen Tes Objektif Siklus I & Siklus II
Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas pada instrumen tes objektif siklus I didapat
nilai koefisien (r11) sebesar 0,834 dengan rtabel 0,396. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
instrumen tes objektif siklus 1 “Reliabel” sebagai alat ukur dengan kriteria soal “sangat
tinggi”.
Sedangkan hasil uji reliabilitas pada instrumen tes objektif siklus II diperoleh nilai
koefisien (r11) sebesar 0,870 dengan rtabel 0,396, yang menunjukkan instrumen tes
Tabel perhitungan hasil uji reliabilitas instrumen pada tes objektif siklus I dan siklus II
Jumlah Benar 25 18 24 14 24 21 22 22 12 5 18 16 17 16 21 22 10 20 6 8 20 23 10 23 13
430 6836
Jumlah Salah 5 12 6 16 6 9 8 8 18 25 12 14 13 14 9 8 20 10 24 22 10 7 20 7 17
p 0.833 0.600 0.800 0.467 0.800 0.700 0.733 0.733 0.400 0.167 0.600 0.533 0.567 0.533 0.700 0.733 0.333 0.667 0.200 0.267 0.667 0.767 0.333 0.767 0.433
Jumlah pq
q 0.167 0.400 0.200 0.533 0.200 0.300 0.267 0.267 0.600 0.833 0.400 0.467 0.433 0.467 0.300 0.267 0.667 0.333 0.800 0.733 0.333 0.233 0.667 0.233 0.567
pq 0.139 0.240 0.160 0.249 0.160 0.210 0.196 0.196 0.240 0.139 0.240 0.249 0.246 0.249 0.210 0.196 0.222 0.222 0.160 0.196 0.222 0.179 0.222 0.179 0.246 5.164
Jumlah Benar 15 12 9 17 10 9 13 13 11 15 15 21 15 16 14 17 13 15 23 10 15 15 19 15 17
364 5706
Jumlah Salah 15 18 21 13 20 21 17 17 19 15 15 9 15 14 16 13 17 15 7 20 15 15 11 15 13
p 0.500 0.400 0.300 0.567 0.333 0.300 0.433 0.433 0.367 0.500 0.500 0.700 0.500 0.533 0.467 0.567 0.433 0.500 0.767 0.333 0.500 0.500 0.633 0.500 0.567
Jumlah pq
q 0.500 0.600 0.700 0.433 0.667 0.700 0.567 0.567 0.633 0.500 0.500 0.300 0.500 0.467 0.533 0.433 0.567 0.500 0.233 0.667 0.500 0.500 0.367 0.500 0.433
pq 0.250 0.240 0.210 0.246 0.222 0.210 0.246 0.246 0.232 0.250 0.250 0.210 0.250 0.249 0.249 0.246 0.246 0.250 0.179 0.222 0.250 0.250 0.232 0.250 0.246 5.929
Rumus :
Menggunakan rumus Indeks Kesukaran yang dikutip dari Arikunto (2016: 223).
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Keterangan :
𝑃 = indeks kesukaran
𝐵 = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
𝐽𝑆 = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut disajikan contoh prosedur perhitungan manual tingkat kesukaran untuk soal
nomor 1, 6 dan 19 pada tes objektif siklus II.
Penyelesaian :
𝐵 15
Soal nomor 1 : 𝑃 = = = 0,500 (kriteria Sedang)
𝐽𝑆 30
𝐵 9
Soal nomor 6 : 𝑃 = = 30 = 0,300 (kriteria Sukar)
𝐽𝑆
𝐵 23
Soal nomor 19 : 𝑃 = = = 0,767 (kriteria Mudah)
𝐽𝑆 30
172
Rumus :
Menggunakan rumus Daya Beda Butir yang dikutip dari Arikunto (2016: 228).
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan :
𝐷 = daya beda butir
𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah
𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
𝐵𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Berikut disajikan contoh prosedur perhitungan manual daya beda butir, pada soal nomor
2, 4 dan 8 tes objektif siklus I.
Dik : JA = 23 Dit : 𝐷 = .....?
JB = 7
174
Penyelesaian :
14 4
Soal Nomor 2 : 𝐷 = − = 0,609 - 0,571 = 0,038 (kriteria Jelek)
23 7
13 1
Soal Nomor 4 : 𝐷 = − = 0,565 - 0,143 = 0,422 (kriteria Baik)
23 7
19 3
Soal Nomor 8 : 𝐷 = − = 0,826 - 0,428 = 0,398 (kriteria Cukup)
23 7
1 R1 4 3 2 2 1 3 3 18 64.29 Aktif
3 R3 4 3 2 2 2 3 3 19 67.86 Aktif
4 R4 4 4 2 2 1 3 2 18 64.29 Aktif
6 R6 4 4 2 1 1 4 2 18 64.29 Aktif
7 R7 3 4 2 1 2 3 3 18 64.29 Aktif
8 R8 4 4 2 1 3 2 3 19 67.86 Aktif
9 R9 4 4 3 1 1 3 2 18 64.29 Aktif
• Rekapitulasi Capaian
1 R1 4 4 2 2 1 3 3 19 67.86 Aktif
3 R3 4 4 2 3 3 3 4 23 82.14 Aktif
4 R4 4 3 2 1 1 3 4 18 64.29 Aktif
6 R6 4 3 2 2 1 3 3 18 64.29 Aktif
7 R7 3 4 1 1 1 4 4 18 64.29 Aktif
8 R8 3 4 3 4 4 4 4 26 92.86 Aktif
9 R9 3 3 1 3 1 4 3 18 64.29 Aktif
• Rekapitulasi Capaian
1 R1 4 4 4 3 15 93.75 Tuntas
2 R2 4 4 3 3 14 87.50 Tuntas
3 R3 4 4 3 4 15 93.75 Tuntas
6 R6 4 4 2 3 13 81.25 Tuntas
7 R7 4 3 3 3 13 81.25 Tuntas
8 R8 4 4 4 4 16 100.00 Tuntas
*Catatan :
I = Kelengkapan Hasil Finishing
II = Ketepatan Pengaplikasian Bahan Finishing
III = Kerapian Pengaplikasian Tekstur Bahan Pada Objek
IV = Kecepatan Dalam Mengerjakan
• Rekapitulasi Capaian
1 R1 4 4 3 4 15 93.75 Tuntas
2 R2 4 3 3 4 14 87.50 Tuntas
3 R3 4 4 4 4 16 100.00 Tuntas
4 R4 4 3 3 3 13 81.25 Tuntas
6 R6 4 4 3 3 14 87.50 Tuntas
7 R7 4 4 3 4 15 93.75 Tuntas
8 R8 4 4 4 4 16 100.00 Tuntas
9 R9 4 4 3 2 13 81.25 Tuntas
*Catatan :
I = Kelengkapan Hasil Finishing
II = Ketepatan Pengaplikasian Bahan Finishing
III = Kerapian Pengaplikasian Tekstur Bahan Pada Objek
IV = Kecepatan Dalam Mengerjakan
• Rekapitulasi Capaian
1 R1 18 90.00 Tuntas
2 R2 17 85.00 Tuntas
4 R4 16 80.00 Tuntas
5 R5 16 80.00 Tuntas
7 R7 16 80.00 Tuntas
8 R8 16 80.00 Tuntas
9 R9 17 85.00 Tuntas
• Rekapitulasi Capaian
1 R1 17 80.95 Tuntas
2 R2 17 80.95 Tuntas
3 R3 20 95.24 Tuntas
4 R4 18 85.71 Tuntas
5 R5 17 80.95 Tuntas
6 R6 17 80.95 Tuntas
7 R7 19 90.48 Tuntas
8 R8 20 95.24 Tuntas
• Rekapitulasi Capaian
𝑥
P = 𝑥 100%
𝑁
21
= 𝑥 100%
28
= 75.00%
𝑥
P = 𝑥 100%
𝑁
26
= 𝑥 100%
28
= 92.86%
DOKUMENTASI
Foto 7. Kegiatan Latihan Terbimbing Foto 8. Cabut Undian Tema Jobsheet LKS
192
Foto 9. Pengerjaan LKS / Tes Keterampilan Foto 10. Hasil kerja LKS Siswa
Foto 11. Presentasi Kelompok Hasil Kerja LKS Foto 12. Penghargaan Kelompok Presentasi
LKS Terbaik
Foto 13. Pengerjaan Tes Objektif Foto 14. Evaluasi Bersama Hasil Tes Objektif
Foto 15. Siswa Membagikan Pengalaman Belajar Foto 16. Foto Bersama Guru & Siswa XI DPIB 2