Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN Tahapan pengamatan hara N pada tanaman jagung (2) Benih

PTT adalah suatu pendekatan budidaya yang dengan Bagan Warna Daun (BWD) adalah sbb: Benih harus bermutu tinggi (daya kecambah ≥95%).
mengutamakan pengelolaan tanaman, lahan, air, dan § Pada umur 7-10 HST dan 28-30 HST, tanaman dipupuk Sebelum ditanam, benih dicampur fungisida Metalaksil
OPT secara terpadu. sesuai Tabel 1. (2g/kg benih). Agar merata, fungisida dibasahi air dahulu
§ Umur 40-45 HST, dilakukan pengamatan hara N pada (2 g Metalaksil/10 ml air). Kebutuhan benih 15-20 kg/ha.
KOMPONEN TEKNOLOGI PRODUKSI daun ke-3 dari atas. Pilih 20 tanaman secara acak pada (3) Penyiapan lahan
setiap petak (± 1,0 ha). Lindungi daun dari sinar
Komponen Teknologi Dasar Rumput dibersihkan secara manual atau herbisida
matahari agar tidak terganggu pantulan cahaya. Daun
(1) Varietas Unggul paraquat/glifosat (2 l/ha), kemudian diolah dengan
diletakan di atas BWD. Bandingkan warna daun
Varietas unggul hasil Badan Litbang Pertanian 11 cangkul atau dibajak dengan traktor dan diratakan.
dengan skala warna BWD. Rata-ratakan nilai warna
tahun terakhir: (1) Varietas komposit: Lagaligo, dari 20 daun yang diamati. (4) Penanaman
Gumarang, Kresna, Lamuru, Palakka, Sukmaraga, § Tambahan pupuk Urea berdasarkan BWD (Tabel 2): Pada lahan datar sampai berombak, penanaman
Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1, Anoman-1; (2) dianjurkan menggunakan alat tanam ATB-2R-Balitsereal
Varietas hibrida: Semar-3, Semar-4, Semar-5, Semar-6, (ditarik hand tractor). Alat tanam ini menanam benih
Semar-7, Semar-8, Semar-9, Semar-10, Bima-1, Bima-2
dengan jarak 75x40 cm, 2 biji/lubang. Penanaman dapat
Bantimurung, Bima-3 Bantimurung.
juga dilakukan dengan sistem alur yang dibuat dengan
(2) Benih Bermutu bajak singkal. Benih diletakkan dalam setiap alur (jarak
Benih bermutu akan menghemat pemakaian benih. Bahan organik diberikan saat tanam sebagai penutup
antaralur 75cm, dalam alur 40cm), 2 biji per penempatan,
Sebelum ditanam, benih diberi fungisida Metalaksil benih sebanyak 25-50 g/lubang atau setara 1,5-3,0 t/ha.
dan benih ditutup pupuk kandang. Penanaman juga
2g/10 ml air untuk mencegah penyakit bulai. Benih Pengelolaan Irigasi dapat dilakukan menggunakan tugal kayu. Pada lahan
kemasan biasanya sudah dicampur Metalaksil. Pada lahan kering di musim hujan, perlu dibuat bergelombang sampai berbukit, penanaman dilakukan
(3) Populasi Tanaman saluran drainase pada saat pembumbunan. Pada lahan secara konvensional dengan tugal kayu.
Populasi tanaman anjuran sawah di musim kemarau dan lahan sawah tadah hujan,
(5) Pemupukan
66.600 per ha, yaitu dengan pengairan tanaman mutlak diperlukan.
menanam jarak 75x20cm (1 Tabel 3. Jenis dan takaran pupuk anorganik
Komponen Teknologi Pilihan
biji/lubang atau 75x 40cm (2
biji/lubang). Tujuh komponen teknologi pilihan yaitu: (1)
Pengolahan tanah sempurna (OTS) atau tanpa olah tanah
(4) Pemupukan
(TOT), (2) Tanam 2 biji per lubang, (3) Penambahan bahan
Prinsip utama pemupukan adalah porsi pupuk organik, (4) Penyiangan dengan herbisida atau manual,
seimbang sesuai fase pertumbuhan (Tabel 1). (5) Pengendalian hama dan penyakit, (6) Panen tepat
Tabel 1. Jenis dan takaran pupuk waktu, dan (7) Pemipilan dan pengeringan sesegera Cara pemberian pupuk:
mungkin. §Umur 7-10 HST dan 28-30 HST jenis dan takaran pupuk
Teknologi Budidaya Spesifik Lokasi sesuai Tabel 2. Pemberian pada lubang tugal sedalam
5-10cm jarak 5-10cm di samping tanaman dan lubang
(A) Lahan Kering pupuk ditutup tanah.
(1) Varietas §Umur 40-45 HST, pupuk Urea diberikan sesuai BWD
Gunakan varietas komposit toleran kekeringan (Tabel 2).
1) Hanya diberikan jika dari hasil analisis tanah kekurangan unsur Sulfur (S) (Lamuru) atau varietas relatif genjah (Gumarang, Kresna,
2) Takaran dapat berubah sesuai hasil analisis tanah atau rekomendasi (6) Pembuatan Saluran Drainase
setempat. atau Lagaligo). Di wilayah yang curah hujannya cukup
Jika menggunakan pupuk majemuk, takaran N, P, dan K disetarakan Pada lahan kering saat musim hujan, perlu dibuat
dengan pupuk tunggal dianjurkan menanam hibrida atau komposit unggul.
saluran drainase. Alat yang digunakan adalah cangkul.
(7) Pengendalian Hama dan Penyakit lahan sempit, penanaman dilakukan dengan cara ditugal.
Hama lalat bibit, penggerek batang, dan penggerek Jarak tanam 75x40 cm, 2 benih per lubang.
tongkol disemprot insektisida karbofuran. Penyakit bulai (5) Pemupukan
dikendalikan dengan perlakuan benih (benih dicampur Tabel 4. Jenis dan takaran pupuk anorganik
fungisida Metalaksil 2g/kg benih).
(8) Penyiangan Gulma
Penyiangan pertama umur 14-20 HST), penyiangan
kedua tergantung kondisi gulma, dilakukan secara manual
atau herbisida kontak Paraquat 1,0-1,5 l/ha.
(9) Panen dan Prosesing Hasil
Sebelum panen bagian tanaman di atas tongkol
dipangkas saat biji masak fisiologis/kelobot mulai Kalau diperlukan, pupuk organik diberikan saat tanam
mengering/berwarna coklat. Panen saat cuaca cerah, pada sebanyak 25-50 g/lubang sebagai penutup benih.
kadar air biji ±30%, biji mengeras dan telah membentuk (6) Pembuatan Saluran irigasi
lapisan hitam minimal 5%/barisan biji. Tongkol segera
Saluran irigasi dibuat pada setiap baris/2 baris tanaman.
dijemur. Pemipilan dilakukan jika kadar air ±20%, dan biji
Dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama.
dijemur lagi hingga kadar air 14% dan siap dipasarkan.
(7) Pengairan Tanaman
(B) LAHAN SAWAH Selama pertumbuhan tanaman jagung biasanya diairi
(1) Varietas 5-6 kali. Pengairan dihentikan 10 hari menjelang panen.
Varietas anjuran adalah jagung hibrida atau komposit (8) Pengendalian Hama dan Penyakit
yang toleran kekeringan atau berumur genjah. Hama lalat bibit, penggerek batang, dan penggerek
(2) Benih tongkol disemprot insektisida karbofuran. Penyakit bulai
dikendalikan dengan perlakuan benih (benih dicampur
Benih harus bermutu tinggi (daya kecambah ≥95%).
fungisida Metalaksil 2g/kg benih).
Sebelum ditanam, benih dicampur fungisida Metalaksil
(9) Penyiangan Gulma
(2g/kg benih). Agar merata, fungisida dibasahi air dahulu (2
Penyiangan pertama umur 14-20 HST), penyiangan
g Metalaksil/10 ml air). Kebutuhan benih 15-20 kg/ha.
kedua tergantung kondisi gulma, dilakukan secara manual
(3) Penyiapan lahan atau herbisida kontak Paraquat 1,0-1,5 l/ha.
Lahan disiapkan baik tanpa olah tanah maupun dengan (10) Panen dan Prosesing Hasil
pengolahan tanah. Pada tanah bertekstur ringan tidak Sebelum panen bagian tanaman di atas tongkol
diperlukan pengolahan tanah, lahan cukup dibersihkan dipangkas saat biji masak fisiologis atau kelobot mulai
dari sisa jerami padi. mengering/berwarna coklat. Panen saat cuaca cerah,
(4) Penanaman pada kadar air biji ±30%, biji mengeras dan telah
Bagi wilayah dengan kepemilikan lahan dan petakan membentuk lapisan hitam minimal 5%/barisan biji.
luas, penanaman dianjurkan menggunakan alat tanam Tongkol segera dijemur. Pemipilan dilakukan jika kadar
ATB-2R-Balitsereal. Alat tanam ini menanam benih dengan air ±20%, dan biji dijemur lagi hingga kadar air 14% dan
jarak 75x40 cm, 2 biji/lubang. Penanaman dapat juga siap dipasarkan.
dilakukan dengan sistem alur yang dibuat dengan bajak Sumber : Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 2008. Panduan
singkal. Benih diletakkan dalam setiap alur (jarak antaralur Umum PTT Jagung
Seri : Tanamaman Pangan
75cm, dalam alur 40cm), 2 biji per penempatan, dan benih Nomor : 06/Leaflet/PUAP/APBN/2009
ditutup pupuk kandang. Bagi wilayah dengan kepemilikan Penyusun : Hendi S., Agus N.

Anda mungkin juga menyukai