Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT atas anugrah-Nya


sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai
Ideologi Bangsa.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa masih memiliki akan adanya keterbatasan
sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan
baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan
kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.

Cimahi, Juli 2019


Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..............................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulis...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Pancasila sebagai ideologi negara..................................................................8
2.2 Ciri dan Fungsi Ideologi Negara....................................................................8

2.3 Pancasila sebagai ideologi yang

reformatif, dinamis, dan terbuka.....................................................................8

2.4 Perbandingan Ideologi Pancasila

dengan Ideologi Besar Lainnya Di Dunia.................…………………...…10

BAB III KESIMPULAN........................................................................................11


3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
Daftar Pustaka........................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan
bernegara, sudah barang tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi
negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.
Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima
sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan, dan Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional artinya pancasila merupakan
kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh
pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia
untuk menata atau mengatur masyarakat indonesia atau berwujud ideologi
yang dianut oleh negara Indonesia secara keseluruhan, bukan milik
perseorangan atau golongan tertentu masyarakat tertentu saja.
(Winarno.2016.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila.Jakarta:bumi
aksara:106)

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa arti dari pancasila?


2. Apa arti ideologi bagi negara?
3. Bagaimanakah pancasila sebagai dasar negara ?
4. . Bagaimanakah pancasila sebagai ideologi bangsa dan

negara ?
5. Apa fungsi ideologi bagi negara?

1.3 Tujuan

1. Dapat menjelaskan arti pancasila dan ideologi negara


2. Dapat menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
3. Dapat menunjukkan fungsi ideologi negara
4. Dapat menunjukkan perbandingan ideologi Pancasila dengan paham
ideologi besar lainnya di dunia

4
BAB II

TINJAUAN MATERI

2.1 Pancasila sebagai ideologi negara

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan


landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia,
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945
alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
Negara”.

Istilah Pancasila, (yaitu Panca = lima, Sila = asas atau dasar),


disampaikan oleh Ir. Soekarno pada waktu menyampaikan pidatonya tanggal 1
Juni 1945 di depan sidang BPUPKI. Hal ini ini jelas terbukti dari beberapa bagian
pidato beliau. Pertama, Bung Karno menegaskan bahwa tiap pandangan hidup
atau “Welt-anschauung” yang hendak dijadikan sebagai dasar negara harus sudah
lama dibulatkan dalam hati bangsa Indonesia dan di alam pemikiran kita sebelum
Indonesia merdeka. Pancasila merupakan falsafah hidup yang menjadi cita-cita
dan sekaligus landasan moral bagi bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. pancasila memiliki beberapa
sebutan berbeda, seperti :

1. Pancasila sebagai jiwa negara,

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa,

3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memeliara


integrasi nasional, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia (Ubaidillah, 2000). Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan ‘logos’ berarti ilmu. Kata idea

5
sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada
kata ‘idein’ yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah ideologi berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,
sehingga cita-ita yang bersifat tetap itu yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham (Kaelan,
2005).

Hal ini menyangkut berbagai bidang kehidupan yaitu:

a) Bidang politik, termasuk di dalamnya bidang hukum, pertahanan, dan


keamanan.
b) Bidang sosial
c) Bidang kebudayaan
d) Bidang keagamaan
( Soemargono, tanpa tahun: 8)

Maka ideologi negara dalam ati cita-cita negara yang menjadi basis bagi suatu
teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan
pada hakikiatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri
sebagai berikut:

a) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai hidup kebangsaan dan


kenegaraan
b) Oleh karena itu, mewujudkan asas kerohanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pengangan hidup yang harus dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan
dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban (
(Notonagoro, tanpa tahun : 2,3)

Namun hendaklah diketahui bahwa pancasila sebagai ideologi bangsa dan


negara adalah diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia, kemudian
menjadi pandangan hidup bangsa dan pada gilirannya menjadi suatu dasar filsafat
negara yang sekaligus sebagai ideologi bangsa dan negara. Ideologi pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara tumbuh dan berkembang melalui pandangan

6
hidup masyarakat dan bangsa Indonesia sendiri dan melalui wakil-wakil bangsa
dalam mengubah pembentuk negara dengan suatu kesepakatan serta perjanjian
yang luhur diangkat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena
itu, ideologi Pancasila berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa itu
sendiri, sehingga antara Pancasila dengan bangsa Indonesia merupakan satu
kesatuan yang mutlak karena menyangkut kehidupan bangsa.

Sebagai suatu ideologi, maka pancasila merupakan sumber cita-cita


harapan nilai-nilai serta norma-norma yang dianggap baik, sehingga ideologi
pancasila pada hakikatnya demi kesejahteraan bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi nasional berupaya meletakkan kepentingan bangsa dan Negara
Indonesia ditempatkan dalam kedudukan utama di atas kepentingan yang lainnya
(Kaelan.1999. Pendidikan Pacansila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta:
Paradigma.)

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara merupakan kedudukan


yuridis formal karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, yaitu terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia IV. Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara semakin kuat dengan adanya Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998
tentang Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan pencabutan Ketetapan
MPR Nomor 11/MPR/1978 tentang P4, dimana dalam Pasal I menyatakan bahwa
Pancasila adalah Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7
2.2 Ciri dan Fungsi Ideologi Negara
 Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan
b) Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup,
pegangan hidup yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
 Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya :
a) Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia
secara individual
b) Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua dengan
generasi muda, (setiardja,2001).
c) Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu,
masyarakat,dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai
tujuan. (Hidayat, 2001).

2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Yang Reformatif, Dinamis, danTterbuka.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup. Namun,
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar


yang bersifat tetap dan tidak berubah serta tidak langsung. Oleh karena itu, setiap
hari harus dieksplisitkan. Eksplitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada
berbagai masalah yang selalu silih berganti melalui refleksi yang rasional sebagai
contoh keterbukaan ideologi pancasila antara lain, kebebasan berserikat
berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam ikatan dengan ekonomi

8
(misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya dengan
pendidikan, hukum, kebudayaan, IPTEK, HanKam, dan lainnya.

Niali-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai Ideologi yang


terbuka.

a) Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut tertuang dalam
pembukaan UUD 1945. Nilai dasar ini, bersifat tetap karena pembukaan UUD
1945 juga memuat nilai-nilai dasar dan terekat pada kelangsungan hidup
negara.
b) Nilai instrumental, merupakan arahan kebijakkan, strategi, sasaran, serta
lembaga pelaksanaannya.
c) Nilai praksis, yaitu realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang bersikap nyata, dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sebagai ideologi terbuka memiliki 3 dimensi, yaitu:

1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila


yang bersifat sistematis dan regional dan menyuluruh yaitu, hakikat nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
2. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada
dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma kewarganegaraan.
3. Dimensi realistis, yaitu sebagai ideologi harus mampu mencerminkan
realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh pancasila sebagai ideologi


terbuka, maka sifat ideologi Pancasila tidak bersifat utopis yaitu hanya merupakan
sistem ideologi negara yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata.
Demikian pula, ideologi Pancasila bukan merupakan suatu doktrin belaka yang
bersifat tertutup. Pancasila juga bukan merupakan suatu ideologi yang paragmatis

9
yang hanya menekankan segi praktis-praktis belaka tanpa adanya aspek idealism (
pendidikan pancasila yuridis kenegaraan, 1987).

2.4 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Besar Lainnya Di


Dunia

            Membandingkan ideologi satu dengan ideologi lainnya tentu akan di


termukan perbedaan samping ada persamaannya. Persamaannya dapat dicari
kegunaan ideologi di rumuskan guna menyamakan persepsi bangsa menuju
masyarakat ideal/ utopis yang akan di capai, seperti masyarakat Pancasila,
masyarakat Liberal, masyarakat Komunis, dan lain lain.

            Selain ada persamaan, masalah perbedaan aka lebih banyak lagi, antara
lain karena latar belakang, pengalaman perjalanan hidup seorang pemikir /
pencipta ideologi, perbedaan waktu , situasi kondisi, dan lain-lain. Namun sebagai
bahan studi, kajian perbandingan ideologi dapat dilakukan guna memperluas
wacana pemikiran kita. Dalam uraian ini, penulis hanya membandingkan beberapa
ideologi lain dengan ideologi pancasila.

(Fauzi, Achmad.2003.Pancasila.PT Danar Wijaya:105)

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan


tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ideologi secara
fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.

Karakteristik ideologi Pancasila merupakan ciri khas yang membedakannya


dengan ideologi yang lain. Karakteristik tersebut yang pertama adalah Tuhan
Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan
sebagai pencipta dunia dengan segala isinya. Kedua adalah penghargaan kepada
sesama umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung
tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam
kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi Pancasila
sesuai dengan sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kelima adalah Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai


Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini
yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan.

Kesimpulannya adalah ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam
kehidupan. Selain mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui
fungsi ideologi. Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga
mampu menjadi landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok,
masyarakat, bangsa, dan negara

11
Daftar Pustaka

(Winarno.2016.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila.Jakarta:bumi


aksara:106)

(Kaelan.1999. Pendidikan Pacansila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta:


Paradigma.)

(Fauzi, Achmad.2003.Pancasila. Malang: PT Danar Wijaya:105)

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh/article/download/20113/9482/

12

Anda mungkin juga menyukai