Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GIZI DASAR MIKRO

VITAMIN B12

(Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Dasar
Mikro Dosen Pengampu : Surmita,S.Gz, M.Kes)

Disusun oleh :

Hezkiel Dianaria P17331119010

Muna Nur Aeni P17331119012

Natasya Sabilla P17331119014

Vanisa Nurlismalia P17331119024

2A D3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

JURUSAN GIZI

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya dengan judul “Vitamin
B12”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi peryaratan pemenuhan tugas Mata Kuliah
Gizi Dasar Mikro.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian makalah ini kami susun, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas
keterbatasan dan kekurangan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Bandung, 1 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Pengertian Vitamin B12.............................................................................................................6
B. Fungsi Vitamin B12....................................................................................................................7
C. Sifat Kimia Vitamin B12..............................................................................................................8
D. Absorpsi dan Sekresi Vitamin B12.............................................................................................8
E. Kebutuhan AKG Vitamin B12.....................................................................................................9
F. Sumber Makanan Vitamin B12................................................................................................11
G. Reaksi yang Melibatkan Vitamin B12.......................................................................................12
H. Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin B12................................................................................14
I. Penyakit Akibat Kelebihan Vitamin B12...................................................................................14
J. Manfaat Vitamin B12.................................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah
vitamin A danB , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.
Kemudian ditemukan lagivitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larutdalam
lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai
sebagai dasarklasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air seluruhnya diberi
symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang
baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut
dalam air tidakpernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan
vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
Vitamin B12 merupakan kebutuhan pokok manusia dalam jumlah yangsangat
kecil yaitu 2 mikro-gram per hari. Fungsi vitamin B12 adalah membantu bekerjanya
enzim methionine synthase dan 5-metilmalonil-CoA mutase. Produksimetilkobalamin
memerlukan vitamin B12 yang ditemukan pada sistem syaraf pusat dan otak. Hal
tersebut merupakan alasan mengapa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan
kelainan darah seperti macrocytos dan anemia pernisiosaserta kerusakan syaraf seperti
alzeimer. Perbedaan vitamin B12 dengan vitamin dan koenzim lainnya adalah
strukturnya sangat kompleks. Hal ini jugamenggambarkan banyaknya tahapan
biosintesis dengan melibatkan banyak enzimyang diekspresikan lebih dari tiga puluh
gen untuk sintesis lengkap secara denovo.
Keunikan lainnya, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh
organismaeukariotik dan hanya diproduksi oleh beberapa mikroorganisma
prokariotik,diantaranya E. coli dan Ps. Denitrificans, Ps. denitrificans merupakan
bakterigram negatif yang bersifat obligat aerob dan senyawa-senyawa
intermedietnyaantara urogen III dan asam kobirinat menjadi sangat
sensitif terhadap oksigen.Bakteri aerob pensintesis kobalamin
mengembangkan sistem penting yangmenjaga senyawa intermediet sensitif oksigen.
Intermediet-intermediat tersebutdapat dialirkan dari urogen III ke asam kobirinat

4
tanpa dikeluarkan kedalamsitoplasma sehingga kontak dengan oksigen dapat
dicegah.Warna merah vitamin B12 merupakan salah satu pigmen alami
dalamkehidupan seperti warna hijau pada klorofil.Semua pigmen alami
diturunkansecara biosintesis dari urophorpirinogen III yang terdiri dari delapan
molekulasam 5-aminolevulinat (ALA), yang berpasangan dua-dua untuk
menghasilkanempat molekul porfobilinogen (PBG) (Erliandri, I., dan Herianto, G).

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Vitamin B12?
2) Apa fungsi Vitamin B12 ?
3) Apa sifat kimia Vitamin B12 ?
4) Bagaimana proses absorpsi dan sekresi Vitamin B12 ?
5) Berapa kebutuhan AKG Vitamin B12 ?
6) Apa sumber makanan Vitamin B12 ?
7) Apa saja reaksi yang melibatkan Vitamin B12?
8) Apa penyakit akibat kekurangan Vitamin B12 ?
9) Apa penyakit akibat kelebihan Vitamin B12 ?
10) Apa manfaat Vitamin B12

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian dari Vitamin B12
2) Untuk mengetahui fungsi dari Vitamin B12
3) Untuk mengetahui sifat kimia dari Vitamin B12
4) Untuk mengetahui proses absorpsi dan sekresi Vitamin B12
5) Untuk mengetahui kebutuhan AKG Vitamin B12
6) Untuk mengetahui sumber makanan vitamin B12
7) Untuk mengetahui reaksi apa saja yang melibatkan Vitamin B12
8) Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12
9) Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh kelebihan Vitamin B12
10) Untuk mengetahui manfaat Vitamin B12

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin B12


Vitamin B12 merupakan vitamin yang memiliki struktur kimia paling komplek
dibandingkan dengan vitamin lainnya. Vitamin B12 tidak dibuat oleh tumbuhan atau
hewan, tetapi dapat dijumpai pada hewan dan mikroorganisme. Vitamin B12 ini
hanya dapat disintesis oleh mikroorganisme 50% vitamin B12 pada orang dewasa
dihasilkan oleh bakteri usus. Menurut H.A Baker, vitamin B12 merupakan bagian dari
koenzim B12, dengan struktur sebagai berikut :

Gambar 1 Vitamin B12 ( Sianokobalamin)

Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks (cincin


corrin) dan serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin iniditambahkan ion kobalt
di bagian tengahnya. Vitamin B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme.

6
Dengan demikian, vitamin B12 tidak terdapat dalam tanaman kecuali bila tanaman
tersebut terkontaminasi vitamin B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati
temapat vitamin B12 ditemukan dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin,
dan hidroksikobalamin. (Triana,2006)

B. Fungsi Vitamin B12


Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan
dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum
tulang, dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada
manusia, yaitu metionin sintetase dan metilmalonil-KoA mutase.
Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5-metil
tetrahidrofolat
(S-metil-H4 folat) dipindahkan ke kobalamin untuk membentuk metilkobalamin yang
kemudian memberikan gugus metil ke homosistein. Produk akhir adalah metionin,
kobalamin, H4 folat, yang dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat dan
5,10-metil-H4 folat, yang merupakan kofakror timidilat sintetase dan akhirnya untuk
sintesis DNA. Terjadinya anemia megaloblastik pada kekurangan vitamin B12, dan
folat terletak pada peranan viamin B12 dalam reaksi yang dipengaruhi oleh metionin
sintetase ini.
Reaksi metimalonil-KoA mutase terjadi dalam mitrokondria sel dan
menggunakan deoksiadenosilkobalamin sebagai kofaktor. Reaksi ini mengubah
metilmalonil-KoA menjadi suksinil-KoA. Reaksi-reaksi ini diperlukan untuk
degradasi asam propionat dan asami rantai ganjil terutama dalam sistem saraf. Diduga
gangguan saraf pada kekurangan vitamin B12 disebabkan oleh gangguan aktivitas
enzim ini.
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang
berlangsungdengan cepat.Vitamin B12juga memelihara lapisan yang mengelilingi
danmelindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu
juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.
Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga
dapatmembantu pembentukan sel-sel darah merah.Vitamin B12 diperlukan dalam
fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran pencernaan,sumsum
tulang, dan jaringan saraf.

7
Fungsi vitamin B12 adalah membantu bekerjanya enzim methioninesynthase
dan 5-metilmalonil-CoA mutase. Produksi metilkobalamin memerlukan vitamin B12
yang ditemukan pada sistem syaraf pusat dan otak. Hal tersebutmerupakan alasan
mengapa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kelainandarah seperti
macrocytos dan anemia pernisiosa serta kerusakan syaraf sepertialzeimer

C. Sifat Kimia Vitamin B12


Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt, Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan - bahan pengoksidasi dan pereduksi .Vitamin yang terkandung
dalam bahan makanan yang dimasak dengan suhu kurang lebih 70° C dapat
diperhatikan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu di produksi
secara komersial dari fementasi bakteri. ( Almatsier, 2009)

D. Absorpsi dan Sekresi Vitamin B12


Dalam keadaan normal sebanyak kurang lebih 70% vitamin B12 yang
dikonsumsi dapat diabsorpsi. Angka ini menurun hingga 10% pada konsumsi
melebihi lima kali angka kecukupan gizi (AKG). Dalam lambung kobalamin
dibebaskan dari ikatannya dengan protein oleh cairan lambung dan pepsin, kemudian
segera diikat oleh protein-protein khusus (faktor R/rapid electrophoretic mobility)
dalam lambung. Vitamin B12 dilepas dari faktor R di dalam duodenum yang
bersuasana alkali, oleh enzim-enzim protease pankreas terutama tripsin untuk segera
diikat oleh faktor intrinsik (IF). Kompleks vitamin B12-IF ini kemudian diikat oleh
reseptor khusus pada membran mikroviki ileum usus halus dan diabsopsi. Di dalam
sel mukosa usus halus vitamin B12 dilepas dan dipindahkan ke protein lain
(transkobalamin II atau TC-2) untuk kemudian dibawa ke hati.
Proses absorpsi, dimulai dari konsumsi ke penampilan vitamin B12 dalam
vena porta memakan wakti 8-12 jam Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian
dibawa ke jaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus.
Absorpsi vitamin B12 (kobalamin) bisa berjalan melalui 2 cara : absorpsi aktif
dengan perantaraan faktor intrinsik, yang berupa glikoprotein yang dihasilkan mukosa
sel. Mekanisme ini sangat penting bagi penyerapan vitamin B12 pada dosis fisiologis
(5 u g). Absopsi pasif, yang terjadi bila konsentrasi vitamin B12 sangat tinggi, yang
melebihi konsentrasi dalam bahan makanan umumnya.

8
Urutan prosesnya meliputi (a) pembebasan vitamin B12 dari bahan lain, (b)
pengikatan vitamin B12 ke faktor intrinsik, (c) transit ke ileum, (d) pengikatan
senyawa kompleks vitamin B12-faktor intrinsik pada reseptor permukaan ileum, (e)
transfer melalui dinding sel ileum ke pembuluh darah dan, (f) pembebasan kobalamin
dari faktor intrinsik.
Absopsi pasif berlangsung apabila konsentrasi vitamin sangat tinggi.
Mekanismenya kemungkinan melalui difusi. Tempat terjadinya absorpsi tidak
spesifik. Kedua cara absopsi mempunyai kemampuan sangat rendah. Persentase
absorpsi menurun dengan peningkatan dosis vitamin yang dimakan.
Pada konsentrasi rendah, penyerapan dimulai 3-6 jam setelah makan yang
mencapai puncak setelah 8-12 jam. Pada dosis tinggi, penyerapan sudah terlihat
setelah 1-2 jam setelah pemberian makan dengan puncak pada 4-6 jam.
Penyerapan vitamin B12 pada manusia itu kompleks. Vitamin B12 dalam
makanan terikat pada protein dan dilepaskan dari protein melalui aksi asam klorida
konsentrasi tinggi yang ada di perut. Proses ini menghasilkan bentuk bebas vitamin,
yang segera terikat pada campuran glikoprotein yang disekresikan oleh perut dan
kelenjar ludah. Glikoprotein ini, yang disebut R-binders (atau haptocorrins),
melindungi vitamin B12 dari denaturasi kimiawi di perut. Sel parietal lambung, yang
mengeluarkan asam klorida, juga mengeluarkan glikoprotein yang disebut faktor
intrinsic

E. Kebutuhan AKG Vitamin B12


Angka Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk Vitamin B12 hasil Widyakarya
Pangan dan Gizi 2004

9
Tabel AKG (Vitamin B12) 2019

Vit
Kelompok Umur B12
(mcg)
Bayi /Anak
0 – 5 bulan1 0.4
6 – 11 bulan 1.5
1 – 3 tahun 1.5
4 – 6 tahun 1.5
7 – 9 tahun 2.0
Laki-laki
10 – 12 tahun 3.5
13 – 15 tahun 4.0
16 – 18 tahun 4.0
19 – 29 tahun 4.0
30 – 49 tahun 4.0
50 – 64 tahun 4.0
65 – 80 tahun 4.0

10
80+ tahun 4.0
Perempuan
10 – 12 tahun 3.5
13 – 15 tahun 4.0
16 – 18 tahun 4.0
19 – 29 tahun 4.0
30 – 49 tahun 4.0
50 – 64 tahun 4.0
65 – 80 tahun 4.0
80+ tahun 4.0
Hamil (+an)
Trimester 1 +0.5
Trimester 2 +0.5
Trimester 3 +0.5
Menyusui (+an)
6 bln pertama +1.0
6 bln kedua +1.0

F. Sumber Makanan Vitamin B12


Semua Vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri,fungiatau
ganggang. Sumber utama Vitamin B 12 adalah makanan protein hewani yang
memperolehnya dari hasil sintesis bakteri didalam usus,sepertihati,ginjal,disusuloleh
susu, telur,ikan, keju, dan daging. Vitamin B12 dalamsayuran ada apabila terjadi
pembusukan atau atau pada sintesis bakteri. Vitamin B yang terjadi melalui sintesis
bakteri pada manusia tidak di absorpsi karena sintesis terjadi didalam kolon. Bentuk
Vitamin B 12 dalam makanan terutama sebagai 5-deoksiadenosil dan
hidroksikobalamin ,sedikit sebagai metil kobalamin dan sedikits ekali sebagai
sianokobalamin.( Almatsier,2009)

Tabel Nilai Vitamin B12 Berbagai Bahan Makanan

11
G. Reaksi yang Melibatkan Vitamin B12
Koenzim vitamin B12 desintesis dari vitamin B12 dengan enzim khusus,
sintetase B12. koenxim ini tidak stabil, jika kena cahaya matahari akan berubah
menjadi hanokobalamin atau hidroksi kobalamin, terdapat dua jenis reaksi enzimatik
yang memerlukan koenzim vitamin B12 jenis pertama mengakatalisis
penggeseran 1,2 suatu atom hidrogen dari satu atom karbon substrat ke atom
berikutnya dengan pengeseran 2,1 (terbalik) yang serentak dari beberapa gugus
lainnya, alkil, karboksil, hidroksil atau gugus amino

Reaksi koenzim B12 yang diketalisis oleh mutase metilaspartat

12
Jenis reaksi yang kedua, koenzim B12 tertindak sebagai pembawa
gugusan metil yang didapat dari N5 metiltetrahidrobolat, terhadap molekul akseptor
yang sesaui, dalam suatu reaksi, gugus metil menduduki posisi, S-deaksi adensil
dari koenzim B12, suatu contoh adalah metilasi dari homosisteinuntuk menghasilkan
metionin

Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5-


metiltetrahidrofolat (5-metil-H4 folat) dipindahkan ke vitamin B12 untuk
metilkobalamin yang kemudian memberikan gugus metil ke hemosistein. Produk
akhir adalah metionin, vitamin B12, H4 folat yang dibutuhkan utnuk pembentukan
poliglutamilfolat dan 5,10 -metil-H4 folat yang merupakan faktor timidilatsintetase
dan akhirnya untuk sintesis DNA. Terjadinya anemia megaloblastik padakekurangan
vitamin B12 dan folat terletak pada peranan vitamin B12 dalam reaksiyang
dipengaruhi oleh metionin sintetase ini.Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan
perantaraan tempat-tempatreseptor dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin
B12, suatuglikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-
sel parietal pada mukosa lambung.. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan
protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam jaringan.Vitamin
B12 disimpan dalam hati terikat dengan transkobalamin I. Koenzim vitamin B12 yang
aktif adalah metilkobalamin dan deoksiadenosilkobalamin.
Metilkobalaminmerupakan koenzim dalam konversi hemosistein menjadi metionin
dan jugakonversi metiltetrahidrofolat menjadi tetrafidrofolat.
Deoksiadenosilkobalaminadalah koenzim untuk konversi metilmalonil Co-A menjadi
suksinil Co-A.(Douglas B.E, McDaniel D.H, and Alexander J.J, 1983)

13
H. Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan atau defisiensi vitamin B12menyebabkan anemia megaloblastik.
Karenadefisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi metionin sintase. Anemia
terjadi akibat terganggunya sintesis DNA yang mempengaruhi pembentukannukleus
pada ertrosit yang baru . Keadaan inidisebabkan oleh gangguan sintesis purin dan
pirimidin yang terjadi akibat defisiensi tetrahidrofolat. Homosistinuria dan
metilmalonat asiduria juga terjadi. Kelainan neurologik yangberhubungan dengan
defisiensi vitamin B12 dapat terjadi sekunder akibat defisiensi relatif metionin (Triana
2006)

I. Penyakit Akibat Kelebihan Vitamin B12


Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga
1000 mcg tidak menampakkan bahaya,tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan.
Penganut vegetarianisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang
mengandung vitamin B12.

J. Manfaat Vitamin B12


a. Membantu peningkatan sel darah merah dan pencegahan anemia. Vitamin B12
berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah.

b. Fungsi vitamin B12 untuk mencegah bayi cacat lahir


Kadar vitamin B12 yang adekuat sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Studi
menunjukkan bahwa otak dan sistem saraf janin membutuhkan kadar B12 yang cukup
dari ibu untuk berkembang dengan baik.
c. Fungsi vitamin B12 untuk kesehatan tulang
Sebuah studi yang dilakukan kepada lebih dari 2.500 orang dewasa menunjukkan
orang dengan kekurangan vitamin B12 memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih
rendah dari normal.Tulang dengan kepadatan mineral yang menurun dapat menjadi
rapuh dan menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis. Studi lain juga
menunjukkan hubungan antara kadar vitamin B12 yang rendah dan kesehatan tulang
yang buruk dan osteoporosis, terutama pada wanita.
d. Dapat mengurangi risiko degenerasi makula

14
Degenerasi makula adalah penyakit mata yang bisa memengaruhi penglihatan
dan Mempertahankan kadar vitamin B12 yang memadai dapat membantu mencegah
risiko degenerasi makula yang risikonya bertambah seiring usia yang semakin menua.
Para peneliti percaya bahwa suplemen vitamin B12 dapat menurunkan homosistein
sejenis asam amino yang ditemukan dalam aliran darah Anda. Peningkatan kadar
homosistein telah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia.
e. Dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi
Vitamin B12 juga dapat meningkatkan mood. Meskipun efek vitamin B12 pada
suasana hati belum sepenuhnya dipahami. Namun, vitamin ini memainkan peran
penting dalam sintesis danmetabolisme serotonin, bahan kimia yang bertanggung
jawab untuk mengatur suasana hati.
g. Memberikan peningkatan energi
Suplemen vitamin B12 telah lama disebut-sebut sebagai produk pengganti untuk
lonjakan energi. Semua vitamin B memainkan peran penting dalam produksi energi di
dalam tubuh.
h. Dapat meningkatkan kesehatan jantung
Kadar asam amino homocysteine dalam darah yang tinggi telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung. Jika Anda kekurangan vitamin B12 secara
signifikan, kadar homosistein Anda akan meningkat.Studi telah menunjukkan bahwa
vitamin B12 membantu menurunkan kadar homocysteine, yang dapat mengurangi
risiko penyakit jantung.
i. Menyehatkan rambut, kulit, dan kuku
Mengingat peran vitamin B12 dalam produksi sel, kadar vitamin ini yang cukup
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan rambut, kulit, dan kuku. Studi telah
menunjukkan bahwa vitamin B12 membantu menurunkan kadar homocysteine, yang
dapat mengurangi risiko penyakit jantung.Faktanya, kadar vitamin B12 yang rendah
dapat menyebabkan berbagai gejala dermatologis, term asuk hiperpigmentasi,
perubahan warna kuku, perubahan rambut, vitiligo.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vitamin adalah nutrien organik yang mempunyai berbagai fungsi


yangessensial dalam proses metabolisme, dibutuhkan dalam jumlah yang kecil
danharus disuplai dari makanan. Vitamin yang larut dalam air merupakan kelompok
vitamin B kompleks danvitamin C yang berfungsi sebagai kofaktor enzim. Vitamin
yang larut dalam air kelebihannya dalam tubuh dikeluarkan melaluiurin, sehingga
tidak didapati keadaan yang toksik dalam tubuh.4. Struktur Vitamin B12 (kobalamin)
mempunyai struktur cincin yang kompleks(cincin corrin) dan serupa dengan cincin
porfirin, yang pada cincin iniditambahkan ion kobalt di bagian tengahnya.

Vitamin B12 merupakan kebutuhan pokok manusia dalam jumlah yang sangat
kecil yaitu 2 mikro-gram per hari.6. Sumber vitamin B12 terdapat pada produk hewani,
susu, keju, telur, susukedelai, ragi dan ikan. Fungsi vitamin B12 adalah berperan
penting pada pembelahan sel, memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi
sel saraf, berperan dalam aktifitasdan metabolisme sel-sel tulang, dibutuhkan untuk
melepaskan folat sehinggadapat membantu pembentukan sel darah merah, diperlukan
dalam fungsinormal metabolisme semua sel (terutama sel-sel saluran pencernaan,
sumsumtulang dan jaringan syaraf), membantu kerja enzim metionesintase dan 5-
metilmalonil-CoA mutase.

Defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia, hipersensitif kulit, sel-sel darah


merah menjadi belum matang, mendorong kelumpuhan, gangguan sintesis DNA
(penghambatan sintesis purin dan pirimidin), gangguan perkembangan sel, gangguan
saluran pencernaan dan gangguan sistem syaraf.

16
DAFTAR PUSTAKA

Triana, Vivi. 2006. Macam – macam Vitamin dan Fungsinya dalamTubuh Manusia.
Jurnal Kesehatan Masyarakat . 1 (1): 46

Almatsier.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia PustakaUtama : Jakarta

Douglas B.E, McDaniel D.H, and Alexander J.J. 1983.Concepts and  Models of


Inorganic Chemistry. Second edition. Canada : John Wiley andSons.Inc Canada

Erliandri, I., dan Herianto, G. 2007. Produksi Vitamin B12 dengan Galur  Ps.


DenitrificanspCP19gC A(Rekombinant Strain). Jurnal Saint dan
TeknologiBPPT.www.iptek.net.id. Diakses : 18 Oktober 2008.

Suparmo, S. 1990. Kobalamin, kobalamin-analog dan keberadaannya di dalam


tempe. Agritech 10(4): 14-15

17

Anda mungkin juga menyukai