1 Pengertian Covid 19
2 Penularan COVID – 19
Penularan ini terjadi umumnya melalui droplet dan kontak dengan virus kemudian
virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Seseoranh dapat tertular COVID –
19 melalui berbagai cara, yaitu (Handayani et al., 2020) :
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID – 19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa encuci tangan terlebih dahulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID – 19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID – 19.
3 Pengertian Depresi
Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang
amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, dan tidak dapat
tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta kesenangan dalam aktivitas
yang biasa dilakukan (Lumongga, 2016). Depresi adalah keadaan emosional individu dengan
perasaan sedih, putus asa, selalu merasa bersalah, dan tidak ada harapan lagi secara
berlebihan tanpa ada bukti secara rasional (Janiwarti et al., 2020).
4 Cara Mencegah Depresi pada Masa Pandemi COVID – 19
Berikut adalah cara mencegah depresi pada pada masa pandemi COVID – 19, yaitu
(Tristanto, 2020) :
a. Mengurangi stressor
Mengurangi membuka media sosial terutama tentang COVID – 19
Mendapatkan informasi yang benar tentang COVID – 19
b. Relaksasi fisik
Latihan nafas dalam
Melakukan relaksasi otot progresif (progressive muscle relaxation)
Olahraga secara rutin
c. Berpikir positif
Afirmasi / positif self talk, mengucapkan pernyataan pernyataan positif
tentang diri sendiri, keluarga, kehidupan, dan lain lain.
Hipnotik 5 jari, menggunakan kelima jari untuk memikirkan hal yang positif,
satukan jempol dan telunjuk sambil membayangkan kondisi tubuh yang
sehat, jempol jari tengah sambil membayangkan kondisi tubuh yang sehat,
jempol dan jari tengah sambil membayangkan orang orang yang sayang dan
perhatian, jempol dan jari manis sambil membayangkan prestasi,
penghargaan dan pujian yang pernah dialami, jempol dengan kelingking
sambil membayangkan tempat yang paling indah yang pernah dikunjungi
sambil membayangkan keindahannya.
Penghentian pikiran, jika ada pikiran negatif yang mengganggu jangan
biarkan berlama lama, langsung katakan stop
d. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan interpersonal
Saling menyapa, memberi pujian atau penghargaan dan harapan dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Berbagi cerita positif / let’s talk melalui media sosial.
Berbagi perasaaan dan pikiran pada orang yang dapat dipercaya.
Mempertahankan dan meningkatkan komunikasi antar anggota keluarha
dengan kasih sayang, rasa hormat dan saling menghargai dalam keluarga.
Membangun jaringan sosial dalam memenuhi kebutuhan dasar diantaranya
pangan, sandang, dan papan.
e. Menyusun jadwal kegiatan yang menyenangkan
f. Olahraga
g. Praktik Mindfullness
Ketika dilanda panik, coba jalankan praktik mindfullness, latihan ini akan
membantu menjaga pikiran agar tidak terseret arus kecemasan, dengan memulai
mengembuskan nafas dalam dalam. Setelah detak jantung rileks, lalu mulai
memperhatikan lingkungan sekitar. Ucapkan dengan keras, tulis, atau buat deskripsi
detail dalam hati dari lima hal tersebut. Kemudian, amati empat hal yang sedang
dirasakan di tubuh. Misalkan pakaian, rambut, atau kaki menginjak tanah. Lalu
kembali deskripsikan dengan detail. Lalu, dengarkan tiga hal yang sedang didengar
dengan jelas. Kembali deskripsikan dengan detail. Kemudian kenali dua hal yang
dapat dicium, misalkan aroma teh di meja atau pengharum pel lantai. Terakhir,
renungkan satu hal yang bisa dihargai saat itu juga. Dengan melatih praktik
mindfullness tersebut, efek serangan panik bisa diminimalkan.
Jika dengan cara di atas tidak dapat teratasi, dapat menghubungi tim kesehatan
jiwa diantaranya psikiater, psikologi klinis, psikolog, perawat jiwa, ahli kesehatan
masyarakat, pekerja sosial, dan relawan jiwa.
Handayani, D. et al. (2020) ‘Corona Virus Disease 2019’, Jurnal Respirologi Indonesia,
40(2), pp. 119–129.
Susilo, A. et al. (2020) ‘Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini’, Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), pp. 45–67.