Anda di halaman 1dari 2

Triger case 1

Nn. W, usia 28 tahun, dibawa ke IGD RSJ A oleh keluarganya karena 3 hari keluyuran
dan tidak pulang ke rumah. Menurut keluarga, Nn. W menolak minum obat karena
akan meracuni pikiran dan tubuhnya. Nn W sering mengeluhkan badannya terpecah
belah dan mendadak tergeletak di lantai karena ada serangan. Tn W juga
menyampaikan kalau dia sedang dalam misi menyatukan kembali pecahan badannya
sehingga harus mengembara dan menolak zat apapun yang masuk ke tubuhnya. Nn W
juga menolak mandi karena akan menganggu proses penyatuan anggota badan.

Selama berinteraksi dengan perawat, Nn W menceritakan beberapa hal:

Perawat: Mbak W, kata ibu kemaren Mbak W tidak pulang 3 hari, kemana saja?

Nn. W: Kan saya sudah berkali kali cerita, saya selalu menggarisbawahi bahwa dunia ini luas
dan saya selalu merasa lelah. Dia (ibu) saya memang tidak tahu kalau saya ini adalah bagian
bagian yang pecah. Dia (ibu) juga sangat tidak suka saya pergi,dia selalu membuat saya
merasa “pecah”. Suster percaya saya?? Lihat ini (menunjuk pinggiran kakinya yang pecah-
pecah), dia tercacer di indomaret sata saya membeli sabun untuk membuat kaki saya tidak
pecah. Tapi dia (Ibu) selalu memarahi saya. Indomaret memang jahat, dia menyimpan uang
kembalian saya untuk sewa pecahan kaki saya.

Perawat: Mbak W ke indomaret membeli apa?

Nn.W: lho... kan sudah saya bilang,saya membeli sabun, sama saja kamu (suster) tidak
pernah mau mendengarkan saya sama seperti ibuk (lalu pergi menjauhi perawat)

Hasil wawancara dengan keluarga, didapatkan data bahwa Nn. W adalah anak ke dua
dari tiga bersaudara, kakaknya laki-laki dan sudah bekerja di Jakarta dan jarang
pulang. Adiknya perempuan dan menikah tahun lalu. Nn. W sekolah secara teratur
sampai dengan SMA, ketika akan lulus SMA Nn. W dekat dengan teman laki-laki
sekelasnya, dan setelah lulus mereka berpisah, karena temannya melanjutkan kuliah di
Bandung. Nn. W pun berkeinginan menyusul ke Bandung, namun karena sudah diterima di
Sebuah Universitas Swasta di Surabaya, maka ibunya melarangnya. Sejak saat itu Nn. W
sering perang mulut dengan Ibunya. Menurut ibunya, hubungan Nn. W dengan temannya
yang di Bandung hanya teman biasa jadi buat apa dikejar, sementara ibunya ingin Nn. W
dekat dengan tetangga dekat rumah yang sudah lama ingin melamar Nn. W. Tetangga dekat
rumah itu sering bertamu kerumah, namun Nn. W selalu menghindar dan pergi keluar rumah.
Kejadian itu berlangsung sejak 2 tahun yang lalu. Akhirnya tetangga Nn. W tersebut sudah
menikah dengan orang lain 6 bulan yang lalu. Ibu Nn. W mengatakan setelahnya sering
memarahi Nn. W karena melepaskan kesempatan menikah dengan orang yang sudah mapan.
Ibu Nn W baru sadar dan menyesal karena Nn. W beberapa bulan ini sering gelisah, mondar
mandir diteras rumah, keluar rumah tanpa pamit dan tidak pulang beberapa hari. Ketika
ditanya mengatakan badannya lelah, pecah dan lemas, bahkan beberapa kali seperti orang
pingsan. Berdasarkan rundingan dengan anak-anaknya yang lain, Nn. W dibawa ke RSJ dan
diberi obat jalan, namun obatnya tidak mau diminum karena katanya beracun. Hingga Tiga
hari yang lalu NN. W hilang dan tidak kembali. Nn W ditemukan oleh tetangga rumah
sedang ada di Indomaret dan bertengkar dengan kasir karena meminta uang kembalian.
Keluaraganya membawa kembali Nn W ke RSJ.

Anda mungkin juga menyukai