MINI PROPOSAL
“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PROJEK MAKROMEDIA
FLASH MATERI HUKUM NEWTON KELAS XI DI SMA NEGERI 13
MEDAN”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Metodologi
Penelitian
Dosen Pengampu:
YENI MEGALINA, S.Pd, M.Si
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, DESEMBER 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Projek ini dapat terselesaikan. Judul dari makalah
ini adalah ”Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Projek Makromedia Flash Materi
Hukum Newton Pada Kelas XI di SMA Negeri 13 Medan”. Projek ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan tugas Metodologi Penelitian.
Saya tidak lupa berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung saya
dalam menyusun Projek ini, terutama kepada Dosen mata kuliah Pengembangan
Program Pengajaran Fisika maupun bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian
dalam penyusunan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa sebagai manusia, saya juga pasti tidak luput dari
kesalahan dalam hal penyusunan Projek ini baik dalam isi yang terlampir maupun
dalam hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat
dibutuhkan dalam memperbaiki makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan sebagai pemenuhan
tugas dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Akhir kata, saya mengucapkan
Terima Kasih.
Sartini Parhusip
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................................
C. Manfaat..........................................................................................................1
BAB IV (PEMBAHASAN)
A. Kesimpulan..................................................................................................38
B. Saran............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Pembangunan bidang pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
Bangsa Indonesia dalam membangun kualitas sumber daya manusianya. Dalam dunia
pendidikan, pendidikan formal merupakan salah satu wadah yang sangat strategis
untuk meningkatkan kualiatas SDM. Semua bidang studi yang di ajarkan di sekolah
( termasuk fisika) di harapkan dapat berkontribusi bagi pembangunan dan
peningkatan kemampuan siswa. Dalam upaya peningkatan kemampuan siswa melalui
pendidikan di sekolah, maka peningkatan mutu Pendidikan Fisika di semua jenis
jenjag pendidikan haruslah terus dilakukan. Pendidikan Fisika bagi siswa diharapkan
dapat mengembangkan pemahaman, keterampilan, kemampuan, dan sikap ilmiah.
5
memahami suatu konsep. Hal ini bertujuan agar ilmu yang di terima siswa dapat
bermakna.
Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak hal antara lain :
kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit untuk
diikuti, media belajar kurang efektif, laboratoium yang tidak memadai, kurang
tepatnya penggunaan media pembelajaran yang di pilih oleh guru, dan kurangnya
keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvesional, dimana siswa tidak banyak
terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan sebagian besar didominasi oleh
guru. (Supardi,2010)
Salah satu media yang dapat digunakan adalah Macromedia Flash. Menurut
Sakti,dkk(2012) Macromedia Flash merupakan suatu program aplikasi yang
digunakan untuk mengelolah gambar vektor dan animasi. Objek-objek yang dapat
diolah untuk membuat animasi selain gambar vektor (yang di buat langsung dari
Flash) juga gambar-gambar bitmap yang di impor, objek sound dan objek avi.
Program ini dapat juga untuk menghasilkan animasi untuk web, presentasi, game
consule, dan film. Untuk menjalankan animasi di perlukan program khusus (software)
salah satunya adalah program Macromedia Flash. Melalui Macromedia Flash
pengenalan materi dapat di buat berupa dimensi berwarna-warni dengan di sertai
gerakan-gerakan dan keterangan. Hal ini akan memperjelas materi yan kurang jelas
menjadi jelas sehingga membuat siswa tidak merasa bosan, selain itu disertai audio
yang memperjelas materi serta konsep yang ditampilkan, (Gusbandono,dkk, 2013).
6
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah yaitu dengan
mengamati pembelajaran fisika di SMA Negeri Medan, melalui penyebaran angket
dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran fisika didapatkan bahwa
diketahui yakni 65% siswa menganggap bahwa pelajaran fisika sulit untuk dipahami
oleh siswa. Di buktikan juga dengan hasil ujian siswa dibawah rata-rata atau tidak
tuntas dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan dari segi penyajian bahan
ajar masih kurang baik dimana para siswa lebih berpatokan pada buku dari pada
bahan ajar yang di berikan oleh guru meski pun suda disajikan dalam Power Point
dimana siswa terkesan bahwa bahan ajarnya membosankan dengan hanya menyajikan
serangkaian rumus saja pada Power Point tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu:
7
Berdasaarkan identifikasi masalah dan mengingat keterbatasan kemampuan,
maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah
1. Apakah pengembangan bahan ajar berbasis projek makromedia flash sudah layak
di gunakan dalam pembelajaran pada materi Hukum Newton kelas X SMA
Negeri Medan T.P 2018/2019?
2. Apakah pengembangan bahan ajar bebasis projek makromedia flash sudah valid
menurut para penguji yang profesional dalam bagian bahan ajar.
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah “mengembangkan
bahan ajar yang sudah ada sebelumnya melalui pengembangan pembelajaran untuk
menciptakan bahan ajar yang jauh lebih menarik, efektif dan jauh lebih mudah untuk
di pahami oleh siswa.
8
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanan penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti, seperti
dibawah ini:
1. Bahan ajar adalah, bahan ajar dengan materi Hukum Newton yang di
kembangkan dengan macro media flash dan di implementasikan.
2. Macro Media Flash adalah media animasi yang berisi topik Hukum Newton,
yang di implementasikan di SMA N Medan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dari diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.
Menurut Slameto (2010 : 2 ) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”
10
respon yang baru berbentuk keterampilan sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan.
Teori Pengembangan
Menurut Borg dan Gall, penelitian pengembangan yaitu suatu proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, termasuk
prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran atau metode pengelolaan
pembelajaran. Penelitian dan pengembangan pendidikan meliputi beberapa tahapan
dimana di dalamnya suatu produk dikembangkan, ditestkan, dan di revisi sesuai hasil
tes lapangan.
11
4. Preliminary Field Testing, yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam
skala terbatas, dengan melibatkan subjek sebanyak 6-12 subjek. Pada langkah
ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara,
observasi atau kuisoner.
5. Main Product, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang
dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji
coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap di uji
coba lebih luas.
6. Main Field Testing, yaitu uji coba utama yang melibatkan seluruh siswa,
7. Operational Product Revission, yaitu melakukan perbaikan penyempurnaan
terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang di kembangkan sudah
merupakan desain model operasional yang siap di validasi.
8. Operational Field Tasting, yaitu langkah uji validasi terhadap model
operasional yang telah dihasilkan.
9. Final Product Revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model
yang dikembangkan guna meenghasilkan produk akhir (final).
10. Dissemination and Implementation, yaitu langkah menyebarluaskan
produk/model yang di kembangkan.
Bahan ajar adalah segala bentuk yang digunakan untu membantu guru atau
instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar
memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil)
dari penjelasan guru didepan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang
harus disampaikan guru dan informasi yang harus di sajikan guru dihimpun didalam
bahan ajar. Dengan demikian, guru juga akan dapat mengurangi kegiatannya
12
menjelaskan pelajaran, memiliki banyak waktu untuk membimbing siswa dalam
belajar atau membelajarkan siswa.
a) Bagi Guru
1) Di peroleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit untuk di
peroleh.
3) Memperkaya karena dikembangkan dengan berbagai referensi.
4) Membangun komunikasi pmbelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada
gurunya.
b) Bagi Siswa
1) Kegiatan belajar menjadi lebih menarik
2) Kesempatan untuk belajar secara sendiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3) Mendapatkan kemudahan mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.
13
2.1.6. Macromedia Flash 8
14
3.Kelebihan dan Kekurangan Macromedia Flash 8
a. Kelebihan
a. Seorang pemula yang masih awan terhadap duni desain dan animasi dapat
mempelajari dan memahami macromedia flash dengan mudah tanpa harus
dibekali dasar pengetahuan yang tinggi tentang bidang tersebut.
b. Pengguna program macromedia flash 8 dapat dengan mudah dan bebas dalam
berkreasi membuat animasi dengan gerakan bebas dengan alur adegan animasi
yang dikehendakinya.
c. Macromedia flash kini dapat menghasilkan file dengan ukuran kecil, hal ini
dikarenakan flash menggunakan animasi dengan basis vektor dan juga ukuran
file flash yang kecil ini dapat digunakan pada halaman web tanpa membutuhkan
waktu loading yang lama untuk membukanya.
d. Macromedia flash menghasilkan file bertipe (ekstensi) yang bersifat fleksibel,
karena dapat di konversikan menjadi file bertipe, swf,html,gif,jpg,png,exe,mov,
hal ini memungkinkan pengguna program macromedia flash 8 untuk berbagai
keperluan yang dibutuhkan.
15
e. Macromedia flash 8 ini masih tergolong versi baru. Karena versi ini dikeluarkan
pada tahun 2005. Baru kemudian Adobe System mengakusisi macromedia dan
seluruh produknya sehingga nama macromedia flash berubah menjadi adobe.
f. Pada penelitian sebelumnya pengembangan bahan ajar berbasis macromedia
flash ini belum dilengkapi dengan dubbing kerena masih menggunakan versi
lam. Sehingga terkesan biasa saja kali ini sudah menggunakan dubbing sehingga
lebih interaktif dengan siswa.
g. Macromedia flash 8 ini digunakan pada semua jenis komputer dan lebih mudah
diakses.
h. Isi materi pada macromedia flash 8 ini tergolong baru dan belum pernah di teliti
sebelumnya.
i. Macromedia flash inii dilengkapi dengan buku, penunjang berupa modul
pembelajaran. Sehingga materi yang dipelajari tidak hanya terbatas pada
macromedia flash 8 saja , akan tetapi siswa dan mempelajari lebih rinci pada
buku penunjang tersebut.
j. Macromedia flash 8 ini sudah di lengkapi dengan game puzzel sehingga siswa
dapat belajar dan bermain dengan menggunakan media pembelajaran ini.
k. Macromedia flash 8 ini dapat digunakan oleh seluruh lembaga pendidikan di
Indonesia.
b.Kekurangan
16
e. Menunya tidak user friendly
f. Perlu banyak referensi tutorial
g. Kurang dalam 3D pembuatan animasi 3D cukup sulit
h. Bahasanya pemogramannya agak susah
i. Belum ada template didalamnya
a. Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali di
beri gaya total ( ∑F ) yang tidak nol. Secara matematis di rumuskan
∑F = 0.....(1.1)
Dimana :
V diam = 0
a GLB = 0
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam
atau bergerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia. Dengan demikian,
hukum I Newton disebut juga Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman
artinya benda yang diam ingin diam terus dan benda yang sedang bergerak
ingin bergerak terus.
b. Hukum II Newton
Benda dalam keadaan diam tidak akan bergerak dengan sendirinya,
haruslah dikerjakan oleh benda lain melalui suatu desakan atau tarikan. Untuk
mempercepat dan memperlambat gerak sebuah benda maka diperlukan gaya.
Pada peristiwa-peristiwa ini pun dapat kita simpulkan bahwa gaya itu di
perlukan karna benda itu mempunyai kelembaman.
“ sifat materi yang menyebabkan diperlukannya gaya yang harus
dikerjakan pada benda supaya benda itu di percepat”
17
Contoh percobaan :
Percobaan 1-3 dimana massa masing-masing benda adalah sama (m), gaya
gesekan antara balok dengan bidang diabaikan. Benda 1 di tarik dengan
neraca pegas sebesar gaya F , maka percepatan benda sebesar a (a =
percepatan benda).
Percobaan 2, ditarik dengan 2 F maka percepatan benda sebesar 2a.
Percobaan 3, ditarik dengan 3 F maka percepatan benda sebesar 3a.
Dari percobaan diatas menghasilkan semakin besar gaya yang bekerja pada
benda semakin besar percepatan benda. Untuk gaya yang konstan, percepatan
sebanding terbalik dengan massa.
1 ∑F
Besar a = ( bila F konstan), atau dapat di tulis a =
m m
Atau ∑ F = ma.....(1.2)
Setiap gaya adalah vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan 1.2 merupakan
persamaan vektor yang berlaku pada semua kerangka acuan inersia. Dapat dituliskan
dalam bentuk komponen-komponen vektor berikut :
18
∑ F x = max ; ∑ F y = may ;
∑ F z = maz
“percepatan sebuah benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut, berbanding terbalik dengan massa benda dan arahnya sama dengan arah
resultan gaya”
Aksi = - Reaksi
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Langkah-langkah penelitian RnD yang dikemukakan Borg dan Gall (1989) adalah:
a. Research and Information collection (penelitian dan pengumpulan data),
meliputi wawancara guru yang telah mengajarkan materi Hukum Newton.
b. Planning (perencanaan), meliputi membuat rancangan pembelajaran dan
membuat storyboard atau skenario materi.
c. Develop Preliminary form of Product (pengembangan draft produk awal),
meliputi membuat produk awal .
d. Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal), meliputi uji kelayakan
oleh ahli materi Hukum Newton, uji kelayakan oleh ahli desain pembelajaran,
uji kelayakan oleh guru, dan uji kemenarikan oleh siswa.
e. Main Product Revision (revisi hasil uji coba), meliputi melakukan revisi
berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh ahli materi Hukum Newton,
ahli media pembelajaran, ahli teknologi, guru dan siswa.
f. Main Field Testing (uji lapangan produk utama), meliputi uji perorangan pada
3 orang siswa dan uji kelompok kecil pada 9 orang siswa yang telah
mengikuti materi pembelajaran Hukum Newton.
g. Operational Field Testing (uji coba lapangan skala luas/uji kelayakan),
meliputi uji lapangan kelompok terbatas pada 36 orang siswa yang mengikuti
materi pembelajaran Hukum Newton.
h. Disemination and Implementasi (Desiminasi dan Implementasi), meliputi
penyebarluasan media pembelajaran materi Hukum Newton. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
21
Penelitian Awal
Pengumpulan Informasi
Perencanaan
Pengembangan
Revisi
Implementasi
Produk Media
makromedia flash
Mengajar
menggunakan Media
22
Gambar 3.1. Langkah-langkah Pengembangan Media Buku Komik pada
Materi Fluida Statis Untuk Siswa Kelas XI IPA SMA
3.3.1.2. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penetapan solusi yang akan dikembangkan untuk
menghadapi masalah dan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran fisika.
Perencanaan ini dibuat berdasarkan teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Dalam perencanaain ini dibuat suatu konsep yang berisi komponen-komponen apa
saja yang akan dikembangkan. Setelah perencanaan tergambar dengan jelas, maka
tahap selanjutnya adalah melakukan pengembangan.
23
perancang ini berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah yang akan diteliti.
Cakupan materi yang akan dimuat pada media pembelajaran disesuaikan dengan
Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujaan dan indikator pembelajaran materi
system pernapasan. Materi yang akan disajikan dalam bentuk teks, gambar, animasi
dan juga video pembelajaran; 2) merancang desain media.
3.3.3 Tahap Pengujian
Tahap pengujian ini terbagi menjadi 4 tahapan yaitu: 1) validasi media oleh
ahli media dan ahli materi; 2) uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang siswa;
3) uji coba kelompok sedang dilakukan oleh 9 orang siswa; 4) uji coba kelompok
besar yang terdiri dari 36 siswa.
3.3.3.1 Validasi Media oleh Ahli
Pada tahap ini media atau produk awal yang telah dikembangkan harus
divalidasi kepada ahli yang bersangkutan dengan produk media yang dikembangkan.
Validasi ini berguna untuk mendapatkan komentar dan saran dari setiap ahli sesuai
dengan keahlian masing-masing. Validasi materi oleh ahli materi yaitu Fluida Statis,
validasi media oleh ahli desain dan animasi. Komentar dan saran perbaikan dari tim
ahli akan dijadikan sebagai revisi I. Setelah tim ahli menyatakan media valid dan
layak digunakan, selanjutnya dilakukan uji coba produk.
3.3.3.2 Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 3
orang siswa. Uji coba ini menggunakan angket penilaian yang akan diberikan kepada
siswa. Aspek yang dinilai adalah aspek kualitas, tampilan, aspek efek media terhadap
pengetahuan, dan aspek efek media terhadap aktivitas belajar siswa. Saran dari subjek
uji coba akan digunakan untuk perbaikan selanjutnya (revisi II).
3.3.3.3 Uji Coba Kelompok Sedang
Uji coba kelompok sedang ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak
9 orang siswa. Uji coba ini langkahnya sama dengan uji coba sebelumnya. Hasil dari
penilaian berguna untuk mengetahui apakah masih terdapat kekurangan yang perlu
24
diperbaiki pada media. Jika masih terdapat kekurangan maka dilakukan revisi produk
(revisi III).
Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar validasi dari ahli
materi, ahli media, ahli tegnologi danlembar observasi. Pedoman wawancara
digunakan untuk mengetahui tanggapan, komentar maupun saran dari guru terhadap
ketersediaan media pembelajaran Fluida Statis. Lembar validasi ahli materi
digunakan untuk mengetahui kelayakan dan kedalaman materi yang disampaikan
serta relevansinya terhadap kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli media
digunakan untuk mengetahui kelayakan media tersebut untuk digunakan dalam
pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kelayakan penggunaan
media dalam pembelajaran pada materi Fluida Statis.
25
Instrumen-instrumen tersebut dibagi menjadi:
a. Pedoman wawancara guru
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Analisis Kebutuhan Guru mengenai Penggunaan
Media dalam Pembelajaran (Lampiran 1).
No Aspek Indikator
(Arikunto, 2006)
26
b. Lembar validasi oleh ahli materi
27
Soal latihan menarik
5. Keakuratan materi Keakuratan fakta dan konsep
Keakuratan ilustrasi
Kejelasan isi materi
Kesesuaian dengan perkembangan IPTEK
6. Kebahasaan Bahasa mudah dipahami
Kesesuaian kalimat dengan KBBI
Penyampaian media singkat dan jelas
Bahasa yang digunakan ketika berdialog
dengan siswa sesuai dengan bahasa siswa
sehari-hari
Bahasa yang digunakan mampu memotivasi
siswa untuk belajar.
c. Lembar validasi oleh ahli media yang terdiri dari aspek tampilan
28
Media memiliki konstekstualitas yang baik
Media yang ditampilkan menarik
2. Desain Grafis Kesesuaian pemilihan background
Kesesuaian pemilihan jenis huruf
Kesesuaian ukuran huruf
Kesesuaian proporsi warna
Kesesuaian pemilihan musik dan suara
Kemenarikan sajian cover
Kemenarikan soal latihan
3. Desain Instruksional Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi
Kedalaman materi
Konsistensi sistematika penyajian
Keruntunan penyajian
Keterlibatan peserta didik
Kesesuaian penyajian dengan tingkat
perkembangan siswa
4. Komunikasi Visual Video pada media sederhana dan menarik
Jenis dan ukuran huruf mudah dibaca dan
menarik
Kreatif dalam menuangkan ide
29
Penggunaan background sesuai
Proporsi gambar sesuai
2. Penyajian Materi Materi disajikan secara sistematika
Penyajian materi menggunakan bahasa yang baik
Kesesuaian materi dengan kognitif siswa
Soal latihan jelas
Keterkatitan materi dengan kehidupan sehari-hari
Penyajian materi sesuai dengan konsepnya
Penyajian bahan bacaan mudah dipahami
Gambar bagus
Glosarium cukup lengkap
3. Manfaat Mempermudah guru menyampaikan materi
pelajaran
Menambah motivasi siswa dalam belajar fisika
Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
4. keterlaksanaan Kemudahan dan kesederhanaan dalam
penggunaan/pengoprasian
Kemudahan dalam pencarian konten (kurikulum,
materi, evaluasi, glosarium).
Media ini dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja.
Dapat digunakan berulangkali.
30
Tampilan Tulisan mudah dibaca.
Warna tulisan sesuai dengan background
Gambar jelas
Pengemasan buku menarik
Tampilan soal-soal menarik
2. Penyajian Media mempermudah memahami pelajaran
Materi Media membantu untuk mengingatkan kembali
materi
Media membantu menjawab soal latihan
Media menarik sehingga tidak membosankan
Media dapat meningkatkan rasa ingin tau
Belajar menggunakan media sangat menyenangkan.
Media yang disajikan denganbanyak warna
sehingga menarik untuk dibaca
Buku dikemas dengan baik sehingga mudah
dimengerti.
Latihan soal tidak membuat jenuh karena dikemas
dengan menarik
Penggunaaan media ini melatih belajar mandiri.
Siswa lebih focus belajar saat menggunakan media.
3. Keterlaksanaan Kemudahan dan kesederhanaan dalam
penggunaan/pengoprasian
Kemudahan dalam pencarian konten (kurikulum,
materi, evaluasi, glosarium).
Media ini dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja.
Dapat digunakan berulangkali.
31
3.5 Teknik Analisis Data
Berdasarkan penelitian pengembangan ini, jenis data yang dikembangkan
adalah data deskriptif. Karena data yang terkumpul melalui angket kelompok kecil,
kelompok menengah dan kelompok besar dengan menggunakan skala Likert
penilaian 1 sampai 4. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis deskriptif. Menurut Agung (2010), “Analisis deskriptif kualitatif
adalah suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara
sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai suatu objek
(benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum”.
Data yang diperoleh adalah data tentang kevalidan dan kemenarikan
multimedia pembelajaran interaktif pada mata materi Fluida Statis. Data ini
dikumpulkan melalui validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, dan angket yang
disebar kepada siswa. Instrumen penelitian diberikan kepada ahli materi, ahli media
pembelajaran, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok sedang dan uji coba
kelompok besar yang keseluruhan dibuat dalam skala Likert yang telah diberikan skor
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5. Kriteria jawaban instrumen validasi pada skala Likert.
No Jawaban Skor
1. Sangat baik 4
2. Baik 3
3. Tidak baik 2
4. Sangat tidak baik 1
(Sudijono, 2016).
Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menghitung
persentase pada indikator-indikator setiap komponen pada masing-masing instrumen
validasi multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Interpretasi skor dihitung berdasarkan skor perolehan tiap aspek, yaitu:
32
jumlah indikator per kategori
% skor = x 100%
jumlah indikator total kategori
(Adisendjaja, 2008)
Hasil akhir penilaiaian akan diperoleh dalam bentuk persentase. Kemudian
persentase tersebut ditafsirkan dalam kalimat yang bersifat kualitatif yang tercantum
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Persentase Jawaban Instrumen Validasi oleh Validator pada bahan
ajar berbasis projek makromedia flash yang dikembangkan.
Skor Kriteria
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Kurang Baik
(Sugiyono, 2010)
BAB IV
PEMBAHASAN
33
keterampilan – keterampilan utama, d) analisis konsep untuk mengidentifikasi
konsep – konsep yang akan diajarkan, dan e) perumusan tujuan pembelajaran.
2. Design yang merupakan fase perancangan perangkat pembelajaran.Fase ini
mencakup empat langkah, yakni : a) penyusunan tes standar, b) pemilihan
media yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, c)
pemilihan format bahan ajar yang akan dikembangkan, dan d) membuat
rancangan awal sesuai format yang dipilih.
3. Develop yang merupakan fase untuk menghasilkan produk pengembangan.
Fase ini mencakup dua langkah utama, yakni : a) validasi ahli atau pakar yang
dilanjutkan dengan revisi produk agar lebih berkualitas, dan b) uji coba
produk yang dilakukan untuk memperoleh masukan. Uji coba dilakukan
secara berulang (siklus) dan setiap siklus mencakup upaya revisi produk untuk
memperoleh produk yang efektif dan memenuhi standar yang di tetapkan.
4. Dessiminate yang merupakan fase untuk mempromosikan produk agar dapat
diterima oleh pengguna. Diseminasi dapat dilakukan di kelas lain untuk
mengetahui efektivias penggunaan perangkat pembelajaran atau pada forum
tertentu untuk mendapatkan masukan guna penyempurnaan produl. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan fase ini adalah : analisis
pengguna, menentukan strategi dan tema, pemilihan waktu, dan pemilihan
media untuk diseminasi.
C. Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari semua kelas XI MIA SMA Negeri 13
Medan yang berjumlah 180 siswa, dengan 4 kelas masing – masing 40 siswa, dan
satu kelas berjumlah 20 orang.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar validasi dari ahli
materi, ahli media, dan lembar observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk
mengetahui tanggapan, komentar maupun saran dari guru terhadap ketersediaan
bahan pembelajaran Hukum Newton. Lembar validasi ahli materi digunakan
34
untuk mengetahui kelayakan dan kedalaman materi yang disampaikan serta
relevansinya terhadap kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli media
digunakan untuk mengetahui kelayakan media tersebut untuk digunakan dalam
pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kelayakan
penggunaan bahan ajar dengan projek makromedia flash dalam pembelajaran
pada materi Hukum Newton.
E. Metode Analisis Data
Berdasarkan penelitian pengembangan ini, jenis data yang dikembangkan
adalah data deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis deskriptif. Menurut Agung (2010), “Analisis deskriptif
kualitatif adalah suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun
secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai
suatu objek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh
kesimpulan umum”.
Data yang diperoleh adalah data tentang kevalidan dan kemenarikan
multimedia pembelajaran interaktif pada mata materi Hukum Newton. Data ini
dikumpulkan melalui validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, dan angket
yang disebar kepada siswa. Instrumen penelitian diberikan kepada ahli materi,
ahli media pembelajaran, dan siswa yang keseluruhan dibuat dalam skala Likert
yang telah diberikan skor seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5. Kriteria jawaban instrumen validasi pada skala Likert.
No Jawaban Skor
1. Sangat baik 4
2. Baik 3
3. Tidak baik 2
4. Sangat tidak baik 1
(Sudijono, 2016).
35
Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menghitung persentase
pada indikator-indikator setiap komponen pada masing-masing instrumen validasi
multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Interpretasi skor dihitung berdasarkan skor perolehan tiap aspek, yaitu:
jumlah indikator per kategori
% skor = x 100%
jumlah indikator total kategori
(Adisendjaja, 2008)
Hasil akhir penilaiaian akan diperoleh dalam bentuk persentase. Kemudian
persentase tersebut ditafsirkan dalam kalimat yang bersifat kualitatif yang
tercantum pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Persentase Jawaban Instrumen Validasi oleh Validator pada
bahan ajar berbasis makromedia flash yang dikembangkan.
Skor Kriteria
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Kurang Baik
(Sugiyono, 2010)
36
flash. Siswa kemudian diarahkan untuk mengisi angket respon siswa terhadap media
makromedia flash yang telah disediakan. Selama kegiatan uji coba tidak dijumpai
hambatan yang berarti.
1) Analisis data
Data hasil uji coba kelompok kecil disajikan ke dalam tabel berikut. Tabel.
Data Hasil Angket Uji Coba
1 LN 57 4,07 Baik
2 PT 51 3,64 Baik
3 RT 57 4,07 Baik
4 AL 50 3,57 Baik
5 VW 60 4,29 Baik
6 AP 61 4,36 Sangat Baik
7 JL 65 4,64 Sangat Baik
8 NS 56 4 Baik
9 VR 66 4,71 Sangat Baik
10 OR 47 3,36 Cukup
Jumlah 570 57
Rata-rata 40,71 4,07 Baik
Kategori Baik
Satu orang siswa menilai bahan ajar berbasis makromedia flash dengan
kategori cukup. Enam orang siswa menilai bahan ajar berbasis makromediaa flash
dengan kategori baik, sedangkan tiga siswa lainnya menilai dengan kriteria sangat
baik. Berdasarkan tabel di atas media komik mendapatkan skor rata-rata 4,07 dan
termasuk dalam kategori baik.
37
2 Kemenarikan penyampaian materi 4,1 Baik
3 Kemudahan memahami materi 4,1 Baik
4 Kebermanfaatan materi 3,6 Baik
Rata-rata skor total 3,9 Baik
Terdapat empat buah indikator aspek materi dalam angket respon siswa
terhadap bahan ajar berbasis projek makromedia flash. Keempat indikator tersebut
di antaranya kejelasan materi yang dipelajari, kemenarikan penyampaian materi,
kemudahan memahami materi, dan kebermanfaatan materi. Keempat indikator
memperoleh rerata skor yang beragam namun semua indikator termasuk dalam
kategori baik. Berdasarkan tabel 19 di atas maka dapat dipahami bahwa aspek
materi komik mendapatkan rata-rata skor total 3,9 dan termasuk dalam kategori
baik.
38
No ASPEK DESKRIPSI NILAI
1 2 3 4
1 Tampilan Desain cover menarik √
Ilustrasi disajikan secara jelas √
Ilustrasi menarik √
Ilustrasi disajikan secara terpadu √
Pemilihan ilustrasi sesuai dengan √
materi
Proporsi warna sesuai √
Tata letak teks dan gambar √
seimbang
Pemilihan jenis huruf seimbang √
Pemilihan ukuran huruf sesuai √
Pemilihan gambar untuk √
mendukung materi sesuai
Kalimat yang digunakan sederhana √
2 Bahan Media majalah nyaman digunakan √
Media majalah aman digunakan √
Pemilihan bahan tepat √
3 Pembelajaran Majalah sesuai dengan tingkat √
perkembangan kognitif siswa
Media majalah dapat memotivasi √
siswa dalam kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil tabel di atas diperoleh rata-rata dari komponen relevansi
adalah 3,1 dengan kriteria cukup valid atau dapat digunakan namun perlu dilakukan
revisi kembali.
A. Saran perbaikan dan kesimpulan :
No Bagian yang salah Saran perbaikan
.
Untuk materi dan soal dari buku harap
diketik ulang
39
Gambar vektor harap digambar ulang
B. Komentar/Saran Umum
Materi ditambahi
Gambar ditambah
Daftar pustaka di buat
C. Kesimpulan
Media pembelajaran ini :
layak untuk diuji coba tanpa revisi
layak untuk diuji coba dengan revisi sesuai saran
Teguh Febri S.
40
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian adalah dalam
memilih bahan ajar yang akan di sajikan haruslah disajikan melalu beberapa proses
mulai dari pembuatan ide, validasi pada ahli materi dan media daan tidak lupa
dengan siswa yang akan menilai bagian mana dari yang masih kurang dari bahan
ajar tersebut hingga bahan ajar tersebut dapat dikatakan layak untuk diaplikasikaan
dalam proses belajar mengajar guna mempermudah guru maupun siswa Dari hasil
uji coba bahan ajar berbasis projek makromedia flash terhadap siswa kelas XI di
SMA N 13 Medan, respon siswa sangat baik terhadap tampilan baru/penyajian
bahan ajar fisika baik. Dari penyajian media dapat mempermudah siswa dalam
pembelajaran fisika.
B. SARAN
Bahan ajar berbasis projek makromedia flash ini dapat digunakan sebagai
bantuan dalam proses pembelajaran siswa, karena dengan menggunakan bahan ajar
yang disajikan melalui media makromedia flash dapat meningkatkan minat belajar
siswa dan respon siswa terhadap komik fisika baik. Saran saya bagi guru dan calon
guru dapat menggunakan media dalam pembelajaran fisika dan dapat
mengembangkan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika
41
DAFTAR PUSTAKA
42