Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.

1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TM TIGA DENGAN KECEMASAN


IBU MENGHADAPI PERSALINAN DI METRO

Martini2) dan Ika Oktaviani2)


1) 2)
Program Studi Kebidanan Metro
E-mail : alul_martini@gmail.com

Abstrak
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis, dan
adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian kaum wanita menganggap
bahwa kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui, tetapi sebagian lagi menganggapnya sebagai
peristiwa yang menentukan kehidupan selanjutnya. Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil
apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan
psikis, baik pada ibu maupun janin. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
karakteristik ibu hamil trimester III (umur, graviditas, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status
kesehatan) dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Desain penelitian cross sectional.
Lokasi penelitian di BPM Ch. Sudilah Ganjar Agung Kota Metro. Populasi penelitian ibu hamil
TM III sebanyak 55orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.
Pengumpulan data dilaksanakan Juli s/d Agustus 2016. Instrumen yang digunakan adalah Zung
Self- Rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan. Analisis menggunakan uji chi- Square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 55 responden, 52,7% ibu hamil tidak mengalami cemas dan 47,3% ibu
hamil mengalami cemas. Dari lima variabel yang diteliti, dua variabel ternyata tidak dapat
membuktikan adanya hubungan, yaitu umur (p=0.568), pekerjaan (p=0.592), sedangkan
variabel yang lain yaitu graviditas (p=0.022) dan tingkat pendidikan (p=0.047) dan status
kesehatan (p=0.010) secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang signifikan dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan. Maka peneliti menyarankan agar petugas kesehatan
khususnya bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada ibu hamil memberikan konseling
setelah melakukan pemeriksaan yang bertujuan agar ibu hamil dapat terhindar dari kecemasan
dalam menghadapi persalinan.

Kata Kunci: Kehamilan, Trimester III, Kecemasan

Abstract: The Relationship Between the Characteristics of Third Trimester Pregnant


Women With Anxiety in the Face of Labor

Pregnancy is a dramatic episode of biological condition, psychological changes, and adaptation of


a woman who never experienced it. Most women assume that pregnancy is natural that must be
passed, but some regard it as an event that determines the next life. Worry and anxiety in pregnant
women if not treated seriously will have an impact and influence on the physical and psychic, both
in the mother and fetus. The aim of research to determine the relationship between the
characteristics of third trimester pregnant women (age, gravidity, education level, occupation, and
health status) with anxiety in the face of labor. This Reseach use cross sectional study design. The
research location in BPM Ch. Sudilah Ganjaragung Metro City Lampung Indonesia The study
population of pregnant women TM III as 55 orang. The sampling technique uses accidental
sampling. The collection of data carried out in July s / d in August 2016. The instrument used is
the Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) to measure the level of anxiety in the third trimester
pregnant women in the face of labor. Analysis using the chi-Square test. The results showed that of
the 55 respondents, 52.7% of pregnant women do not experience anxiety and 47.3% of pregnant
women experience anxiety. Of the five variables studied, the two variables was not able to prove
their relationship, such as age (p = 0.568), occupation (p = 0592), while the other variables are
gravidity (p = 0.022) and educational level (p = 0.047) and health status (p = 0.010) were
statistically prove the existence of a significant relationship with anxiety in the face of labor. The
researchers suggest that health workers, especially midwives as health care providers provide
counseling to pregnant women after examination that aims to pregnant women can avoid the
anxiety in the face of labor

Keywords: pregnancy, trimester III, anxiety,

Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....1
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

Pendahuluan Suasana hati yang tidak menentu dan emosi


yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak
Kecemasan merupakan bagian dari jantung, tekanan darah, produksi adrenalin,
respon emosional, dimana ansietas adalah aktifitas kelenjar keringat, reaksi asam
kekhawatiran yang tidak jelas dan lambung, seperti marah, gelisah dan merasa
menyebar, yang berkaitan dengan perasaan malas (Al-Atiq, 2007)6.
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Dimana hamil apabila tidak ditangani dengan serius
ansietas dialami cara subjektif dan akan membawa dampak dan pengaruh
dikomunikasikan secara interpersonal terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu
(Stuart, 2006)1. maupun janin. Ibu yang mengalami kecemasan
Masa kehamilan dan persalinan pada atau stres, sinyalnya berjalan lewat aksis HPA
manusia menjadi fokus perhatian yang sangat (Hipotalamo-Pituitary-Adrenal) yang dapat
penting dalam kehidupan manusia. Diskripsi menyebabkan lepasnya hormon stres antara
mengenai ibu hamil dan ibu yang akan lain Adreno Cortico Tropin Hormone (ACTH),
bersalin dilindungi secara adat, religi, peran kortisol, katekolamin, ß-Endorphin, Growth
keluarga, peran suami dan moral Hormone (GH), prolaktin dan Lutenizing
kesusilaan. Seorang wanita hamil Hormone (LH)/ Folicle Stimulating Hormone
biasanya mengalami perasaan ambivalen (FSH). Lepasnya hormon-hormon stres tersebut
yaitu perasaan yang bersifat positif dan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi
negatif terhadap kehadiran bayi. Rasa cemas itu sistemik, termasuk diantaranya konstriksi vasa
ditandai dengan rasa ketakutan yang difus utero plasenta yang menyebabkan gangguan
tidak menyenangkan dan samar-samar. aliran darah di dalam rahim, sehingga
Sering kali disertai keadaan otomotik seperti penyampaian oksigen ke dalam miometrium
nyeri kepala, berkeringat, dan ketakutan terganggu dan mengakibatkan lemahnya
bahkan cemas. Wanita yang hamil mengalami kontraksi otot rahim. Kejadian tersebut
kecemasan tentang berbagai masalah dari satu menyebabkan makin lamanya proses
trimester ke trimester selanjutnya. Selama persalinan (partus lama) sehingga janin dapat
trimester ketiga, masalah praktisnya adalah mengalami kegawatan (fetal-distress).
berhubungan dengan kedatangan seorang bayi, Disamping itu dengan meningkatnya plasma
persiapan persalinan, dan perawatan setelah kortisol, berakibat menurunkan respon imun ibu
melahirkan. Orang tua seringkali khawatir dan janin.
tentang masalah kesehatan tertentu, misalnya Penelitian di Indonesia menunjukkan
apakah bayi ini akan cacat, tetapi pada bahwa ibu hamil yang mengalami kecemasan
kebanyakan kasus, rasa kekhawatiran tingkat tinggi dapat meningkatkan resiko
tersebut tidak dikatakan (Kaplan, 2010)2. kelahiran bayi prematur bahkan keguguran.
Semakin bertambah usia kehamilan, Penelitian lain menunjukkan bahwa ibu hamil
maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai dengan kecemasan yang tinggi ketika hamil
tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, akan meningkatkan resiko hipertensi pada
sehingga kegelisahan dan ketakutan yang kehamilan (Suririnah, 2004)7. Resiko hipertensi
dialami ibu hamil akan semakin intensif saat dapat berupa terjadinya stroke, kejang, bahkan
menjelang persalinan (Aprianawati, 2007)3. Hal kematian pada ibu dan janin. Jika hal itu
senada juga diungkap Kartono (1992)4 bahwa dibiarkan terjadi, maka angka mortalitas dan
pada usia kandungan tujuh bulan ke atas, morbiditas pada ibu hamil akan semakin
tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan meningkat.
intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran Bidan mempunyai andil yang cukup
bayi. Rasa takut menjelang persalinan besar dalam mengatasi masalah kecemasan
menduduki peringkat teratas yang paling pada ibu hamil. Bidan harus dapat mengenali
sering dialami ibu selamahamil (Lestaringsih, gejala kecemasan dan mengurangi kecemasan
2006)5. ibu hamil dengan memberikan penjelasan
Tidak semua ibu menyadari bahwa aspek mengenai kehamilan, persalinan, kecemasan
fisik dan psikis adalah dua hal yang terkait dan efek kecemasan pada ibu hamil dan janin.
saling mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya Dukungan emosional sangat dibutuhkan oleh
kurang baik, maka proses berfikir, suasana hati, ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik fisik
tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan maupun mental dalam menghadapi kehamilan
sehari-hari akan terkena imbas negatifnya. dan persalinan sebagai salah satu proses yang
Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....2
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

alamiah. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti 35 tahun) sebanyak 72,7%. Hal ini berarti
(2005)8. mengenai faktor-faktor penyebab sebagian kecil ibu hamil beresiko mengalami
kecemasan ibu hamil, dari 50 responden kecemasan dalam menghadapi persalinan. Data
diperoleh 46% mengalami kecemasan ringan, ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
50% kecemasan sedang, dan 4% kecemasan hamil berada dalam umur yang baik secara
berat. fisik maupun psikologis diharapkan telah siap
Berdasarkan studi pendahuluan yang dalam menghadapi persalinan (umur 20-35
dilakukan di BPM Ch. Sudilah Metro Barat tahun).
wawancara dengan bidan penanggung jawab, Tabel 1
dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu Distribusi frekuensi Kecemasan Responden dalam
hamil yang merasa bingung, takut, cemas, dan Menghadapi Persalinan
khawatir terhadap kehamilan dan proses
persalinannya nanti. Hal ini terutama bagi Kecemasan Jumlah Persentase
ibu primigravida dan ibu yang mengalami Tidak Cemas 29 52,7
komplikasi pada kehamilan.
Cemas 26 47,3
“Bagaimana hubungan karakteristik ibu Total 55 100
hamil trimester III dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan di BPM Ch. Sudilah Hasil penelitian menunjukkan 47,3 %
Kota Metro Tahun 2016?”
ibu hamil trimester III mengalami kecemasan.
Tujuan Penelitian untuk
menggambarkan hubungan karakteristik ibu Tabel 2.
hamil trimester III dengan kecemasan dalam Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ibu
menghadapi persalinan. Jenis penelitian Hamil TM III di BPM Ch. Sudilah 2016
kuantitatif. rancangan penelitian cross Karakteristik Jumlah Persentase
sectional. Instrumen yang digunakan adalah USIA
a. < 20 dan > 35 tahun 15 27,3
Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) b. 20-35 tahun 40 72,7
(Zung,1997)9 dengan menggunakan kuesioner GRAVIDITAS
yang berisi daftar pernyataan untuk mengukur a. Primigravida 18 32,7
b. Multi gravida 37 67,3
tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III PEKERJAAN
dalam menghadapi persalinan. a. IRT 35 63,6
b. Bekerja 20 36,4
STATUS KES
Metode a. Normal 36 65,5
b. Bermasalah 19 34,5
Desain penelitian cross sectional. Lokasi PENDIDIKAN
a. Dasar 21 38,2
penelitian di BPM Ch. Sudilah Ganjar Agung b. Menengah/Tingggi 34 61,8
Kota Metro. Populasi penelitian ibu hamil TM
III sebanyak 55orang. Teknik pengambilan Analisis Bivariat
sampel menggunakan accidental sampling. Hasil perhitungan dengan
Pengumpulan data dilaksanakan Juli s/d menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai
Agustus 2016. Instrumen yang digunakan p=0.022 untuk variabel graviditas dengan OR
adalah Zung Self- Rating Anxiety Scale (ZSAS) 4,8 artinya ibu primigravida beresiko
untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu mengalami kecemasan sebesar 4,8 kali
hamil trimester III dalam menghadapi dibandingkan dengan multigravida. Variabel
persalinan. Analisis menggunakan uji chi- pendidikan diperoleh nilai p=0,047 dengan OR
Square. 3,6 artinya ibu berpendidikan dasar beresiko
mengalami kecemasan 3,667 dibandingkan ibu
Hasil Penelitian dengan pendidikan menengah dan tinggi.
Variabel status kesehatan diperoleh nilai
Analisis Univariat p=0.010 dengan OR 5,6 artinya ibu dengan
Hasil penelitian, distribusi frekuensi status kesehatan yang bermasalah 5,6 kali
umur ibu diperoleh data bahwa umur ibu yang berisiko mengalami kecemasan dibandingkan
termasuk kelompok high risk (<20 tahun dan ibu dengan status kesehatan normal.
>35 tahun) sebanyak 27,3% dan low risk (20-

Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....3
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

Tabel 3
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III Denga Kecemasan Menghadapi Persalinan.

Tidak Cemas Cemas P


Variabel OR
n % n % Value
USIA
a. < 20 & > 35 th 7 46,7 8 53,3 0,568 1,641
b. 20-35 tahun 22 55,0 18 45,0
GRAVIDITAS
a. Primigravida 5 27,8 13 72,2 0,022 4,800
b. Multi gravida 24 64,9 13 35,1
PENDIDIKAN
a. Dasar 7 33,3 14 66,7 0,047 3,667
b. Menengah/
Tingggi 22 64,7 12 35,3
PEKERJAAN
a. IRT 17 48,6 18 51,4 0,592 0,630
b. Bekerja 12 60,0 8 40,0
STATUS KES
a. Normal 24 66,7 12 33,3 0,010 5,600
b. Bermasalah 6 30,0 14 70,0

Pembahasan hubungan dua variabel didapatkan Odds Ratio


bahwa ibu primigravida beresiko mengalami
Proporsi ibu hamil yang mengalami kecemasan sebesar 4,2 kali dibandingkan
kecemasan antara ibu yang tergolong high dengan multigravida.
risk (53,3%) dengan ibu yang tergolong low Hasil yang diperoleh pada penelitian
risk (45%) adalah seimbang. Hasil uji Chi- ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Square diperoleh nilai p=0.804, dimana nilai oleh Astria (2009)11. Penelitian yang dilakukan
p>0.05 yang berarti tidak ada hubungan yang pada tahun 2009 tersebut menyimpulkan
bermakna antara umur ibu dengan kecemasan bahwa pasien primigravida mempunyai
dalam menghadapi persalinan. kecenderungan 0, 374 kali untuk mengalami
Jika dilihat dari kisaran umur sebagian kecemasan pada trimester ketiga dibandingkan
besar responden pada kelompok usia 20-35 pada pasien multigravida.
tahun mengalami tingkat kecemasan ringan, Adanya perbedaan ini disebabkan
karena pada kelompok usia tersebut oleh karena primigravida sedang mengalami
merupakan umur yang ideal/ sesuai bagi para sesuatu yang belum pernah dialaminya dan
ibu dalam melakukan persalinan. Pada kisaran pengalaman tersebut membuatnya merasa
usia 20–35 tahun diharapkan para ibu telah tidak nyaman. Kehamilan pertama
siap secara psikologi dalam menghadapi merupakan fajar baru dalam perkembangan
proses persalinan. Menurut hasil penelitian hidupnya yang penuh teka-teki, kebahagiaan,
Laili (2010)10, bahwa tidak adanya pengaruh dan pengharapan tertentu. Ia merasakan
yang signifikan antara usia dengan tingkat ketidaknyamanan fisik, merasakan keletihan,
kecemasan pada ibu primigravida trimester III, merasa cemas akan kesejahteraan atau
dapat dilihat diatas bahwa usia 20–35 tahun keadaan janin yang dikandungnya, juga
dan >35 tahun mengalami frekuensi tingkat merasa takut sakit pada persalinan nanti,
kecemasan yang sama. sedangkan pada multigravida, sudah
Sesuai dengan tabel di atas, mempunyai pengalaman hamil dan menghadapi
distribusi kecemasan berdasarkan graviditas persalinan. Pada wanita yang sudah pernah
menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil hamil, kecemasan bisa disebabkan oleh
yang mengalami kecemasan antara pengalaman melahirkan dahulu (pernah
primigravida (72.2%) lebih banyak mengalami lama persalinan yang
dibandingkan dengan multigravida (35,1%). diakibatkan oleh kondisi fisik atau
Hasil perhitungan dengan menggunakan uji pinggul sempit, sectio caesaria), dukungan
Chi-Square diperoleh nilai p=0.022, dimana sosial yang kurang, pengalaman abortus,
nilai p<0.05 yang berarti ada hubungan yang ataupun masalah ekonomi (Pitt dalam Budi,
bermakna antara graviditas dengan kecemasan 2009)12.
dalam menghadapi persalinan. Analisis keeratan Dari literatur dan hasil
Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....4
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi seseorang dalam menerima stressor dan
bahwa pendidikan dapat mempengaruhi mengatasinya (Dias et al., 2011)15.
pengetahuan ibu dan mempengaruhi Berdasarkan hasil penelitian, distribusi
kecemasan ibu. Pada dasarnya usaha kecemasan berdasarkan status kesehatan ibu
pendidikan adalah perubahan sikap dan menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil yang
perilaku pada diri manusia menuju arah mengalami kecemasan antara ibu yang status
positif dengan mengurangi faktor-faktor kesehatannya tidak normal (70 %) lebih tinggi
perilaku dan sosial budaya negatif dibandingkan dengan ibu yang status
(Notoatmodjo, 2003)14. kesehatannya normal (33,3%). Hasil uji Chi-
Eliminasi pandangan negatif ibu Square diperoleh nilai p=0.010, yang berarti
terhadap masalah hidup (kehamilan dan ada hubungan yang bermakna antara status
menantikan persalinan) dapat terjadi karena kesehatan dengan kecemasan dalam
pendidikan. Pendidikan basis fundamental yang menghadapi persalinan. Diperoleh Nilai OR
menunjang penyampaian dan penerimaan sebesar 5,6 . artinya ibu dengan status
informasi yang selalu diperbaharui. Pendidikan kesehatan yang bermasalah 5,6 kali berisiko
juga dapat menanamkan pemahaman positif mengalami kecemasan 5,6 kali dibandingkan
yang akan merubah konseptual kepribadian ibu. ibu dengan status kesehatan normal.
Mekanisme koping semakin konsisten Hasil penelitian tersebut dapat
terbentuk dan bermodifikasi akibat respon menunjukkan bahwa status kesehatan ibu
adaptif tepat terhadap kecemasan ibu. mempengaruhi terjadinya kecemasan dalam
Akumulasi ilmu karena pendidikan dapat menghadapi persalinan. Hal ini dikarenakan
membentuk perilaku sehat (health behaviour) seorang ibu yang mengalami gangguan
yang semakin menyejahterakan kesehatan kesehatan tentunya akan lebih banyak
fisiologis dan psikologis ibu. Kesehatan ibu mengalami kecemasan (Burger dkk dalam
menjamin konsistensi respon adaptif ibu Jayalangkara (2005)16.
terhadap kecemasan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi Simpulan
kecemasan berdasarkan pekerjaan menunjukkan Ibu yang menjadi sampel pada
bahwa proporsi ibu hamil yang mengalami umumnya mengalami kecemasan dalam
kecemasan antara ibu hamil yang bekerja menghadapi persalinan (47,3%) dan sisanya
(44.6%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja tidak mengalami kecemasan (52,7%).
(58.1%) lebih banyak ibu yang tidak bekerja. berdasarkan Hasil penelitian didapat bahwa
Hasil perhitungan dengan menggunakan uji dari lima variabel yang diteliti, dua variabel
Chi-Square diperoleh nilai p=0, 592. Artinya ternyata tidak dapat membuktikan adanya
tidak ada hubungan yang bermakna antara hubungan yaitu umur (p=0568), pekerjaan
pekerjaan dengan kecemasan dalam (p=0.592), dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan. Hasil penelitian ini menghadapi persalinan. Sedangkan variabel
menunjukkan tidak ada hubungan antara ibu yang lain, yaitu graviditas (p=0.005) dan tingkat
yang bekerja dengan IRT, hal ini dimungkinkan pendidikan (p=0.05) dan status kesehatan
karena ibu yang tidak bekerja diluar rumah pun (p=0.010) secara statistik dapat membuktikan
tetap melakukan aktivitas pekerjaan di rumah adanya hubungan yang signifikan dengan
seperti memasak, mencuci, menyapu dan kecemasan dalam menghadapi persalinan.
mengepel, menyetrika pakaian dan lain
sebagainya atau latihan ringan yang dilakukan Saran
ibu hamil akan membantu menurunkan tingkat Kecemasan pada ibu hamil sering tidak
kecemasan ibu. terdeksi karena kurangnya komunikasi antara
Seseorang yang mempunyai aktivitas petugas dengan ibu hamil, di harapkan setiap
bekerja di luar rumah memungkinkan pemberi pelayanan kesehatan pada ibu hamil
mendapat pengaruh yang banyak dari teman melakukan teknik komunikasi yang efektuif
dan berbagai informasi dari pengalaman orang dengan mengacu pada protap deteksi
lain dapat mempengaruhi cara pandang kecemasan pada ibu hamil.

Daftar Pustaka 2. Kaplan, H.I and Saddock, B.J. Ilmu


kedokteran jiwa darurat. Jakarta: Widya
1. Stuart, G.W and Sundeen, S.J; alih bahasa
Medika, 1998. 4. 4. Kartono, K. Psikologi
Ramona,dkk. Buku saku keperawatan Jiwa
Wanita: Mengenal wanita sebagai ibu
Edisi 3. Jakarta: EGC, 1998.
Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....5
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IX No.1 Edisi Des 2015, ISSN: 19779-469X

dan nenek. Bandung: MandarMaju, 1992. 10. Laili, R., 2010. Hubungan Usia, Tingkat
3. Aprianawati, R.B. Hubungan antara Pendidikan dan Dukungan Keluarga
dukungan keluarga dengan kecemasan ibu dengan Tingkat Kecemasan Menjelang
hamil menghadapi kelahiran anak pertama Persalinan Pada Ibu Primigravida
pada masa triwulan ketiga. Diunduh dari: Trimester III di Poliklinik Kebidanan
http://74.125.153.132/search?q=cache:lUa RSUP Dr M.Djamil Padang Tahun 2009.
WihA6M_sJ:rac.uii.ac.id/ (diakses 10 Jurnal Penleitian. Padang, Universitas
Januari 2015), 2007. Andalas.
4. Kartono, K., 1999. Psikologi Wanita, 11. Astri, Yonne , 2009, Hubungan
Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Karakteristik bumil TM III dengan
Nenek. Jilid II. Bandung : Mandar Maju. kecemasan dalam menghadapi Persalinan,
pp. 85-94 di RSUP Fatmawati Tahun 2009, Jakarta
5. Lestaringsih, S. Peran pria dalam Universitas Islam Negeri Syarif
kehamilan. Diunduh dari: Hidayatullah Jakarta.
http://www.ayahbunda.com (diakses 10 12. Budi, H., 2009. Pengaruh Dukungan
Januari 2016 ), 2006. Suami terhadap Lama Persalinan Kala
6. Al-Atiq, M. Hamil tanpa masalah. II pada Ibu Primigravida. Jurnal Jiwa. 6:
Diunduh 124-125
dari:http://baitijannati.wordpress.com/2007 13. Azzuhra
/05/28/hamil-tanpa-masalah/ (diakses 1 14. Notoatmodjo, S , Pendidikan dan perilaku
Januari 2015), 2007. kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta, 2003.
7. Suririnah. Stres dalam kehamilan 15. Dias, F.M, Claudio S.D, Galura C.F,
berpengaruh buruk. Diunduh dari: Antonio L.T., 2011. Pregnancy is
http://www.infoibu.com/mod.php?mod=pu associated with psychiatric symptoms in
blisher&op=viewarticle&artid=27 (diakses a low-income countryside community
1 Januari 2016),2004 of Brazil. . Dovepress. 7: 709-714
8. Astuti, Ratna. Faktor-faktor penyebab 16. Jayalangkara, A. Gangguan jiwa pada
kecemasan primigravida di Puskesmas kehamilan. Diunduh dari:
Tanjung Sari Sumedang (Skripsi). http://74.125.153.132/search?q=cache:OjjS
Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan BxtA3sYJ:med.unhas.ac.id(diakses 27
Universitas Padjajaran, 2005. Januari 2016), 2005.
9. Zung, W.W.K. Rating Anxiety for anxiety
disorder physychosomatic. USA: Mosby
Company, 1997.

Martini dan Ika Oktaviani, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil TM III dengan Kecemasan .....6

Anda mungkin juga menyukai