Anda di halaman 1dari 2

Malaria

a. Definisi Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium didalam eritrosit dan biasanya
disertai dengan gejala demam.
b. Epidemiologi Lebih dari 1,6 triliun manusia terpapar oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300
juta dan mortalitas lebih dari 1 juta pertahun.

- Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae terdapat di : Afrika, Haiti, dan


Papua Nugini.

- Plasmodium vivax di Amerika Latin.

- Plasmodium ovale di Afrika.

- Di Indonesia bagian timur mulai dari Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian
Jaya, Lombok, NTT : merupakan daerah endemis Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax

- Pulau Sumatera mulai dari Lampung, Riau , Jambi dan Batam : kasus malaria
cenderung meningkat.

Populasi yang beresiko terhadap malaria adalah 113 juta dari 218 juta masyarakat
Indonesia. Walaupun, kasus malaria telah menurun dari 2,8 juta pada tahun 2001
menjadi 1,2 juta kasus pada tahun 2008.

c. Etiologi Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium.

- Plasmodium vivax : malaria tertiana (vivax)

- Plasmodium falciparum : malaria tropika (falciparum)

- Plasmodium malariae : malaria quartana

- Plasmodium ovale : malaria ovale

- Plasmodium knowlesi : malaria knowles


d. Patogenesis Invasi sporozoid dari ludah nyamuk Anopheles ke dalam sirkulasi darah setelah gigitan →
menuju ke sel hati → berkembang biak menjadi skizon → skizon matang pecah dengan
mengeluarkan merozoit→ merozoit masuk kedalam sel RES di limpa dan mengalami
fagositosis serta filtrasi→ merozoit yang lolos dari filtrasi dan fagositosis di limpa akan
menginvasi eritrosit→ parasit berkembang biak secara aseksual didalam eritrosit (bentuk
aseksual parasit dalam eritrosit yang berpotensi dan berperan dalam patogenesis malaria
pada manusia).

e. Gejala Klinis Demam, kesadaran menurun, menggigil, lesu, sakit kepala, mual, muntah, sakit
punggung, merasa dingin dipunggung, nyeri sendi daan tulang, anoreksia, sakit perut,
diare ringan, ekstremitas dingin, dan anemia.

f. Pemeriksaan - SADT
Penunjang
- Tes Antigen ( Histidine Rich Protein II mendeteksi antigen Plasmodium falciparum
dan antigen LDH untuk mendeteksi plasmodium lainnya)

- Tes Serologi ( dengan teknik immuno fluorescent antibody (IFA) )


g. Komplikasi - Malaria berat ( Malaria cerebral, acidemia/asidosis, anemia berat normositik, gagal
ginjal akut, edema paru, hipoglikemia, kejang berulang, hiperkalemia )

- Pada kehamilan : abortus, penyulit pada partus ( anemia, hepatosplenomegali), BBLR,


edema paru, hipoglikemia, dan malaria kongenital.

h. Prognosis Mortalitas : malaria berat

i. Penatalaksanaan Malaria ringan/ tanpa komplikasi → dengan pengobatan Artemisinin based Combination
Therapy (ACT)

Obat-obat golongan artemisinin : Artesunat, Artemeter, Artemisinin, Dihidro-artemisinin,


dan Artheether. (Dosis tunggal →rekrudesensi)

- Fixed dosed (kombinasi dosis tetap) :

• Artemeter (20 mg) + lumefantrin (120 mg) : Dosis dewasa → 2 x 4 tablet sehari
selama 3 hari ( co-arterm)

• Dihidro-artemisinin (40mg) + piperakuin (320 mg) : Dosis dewasa→ dosis awal 2


tablet, disusul dengan 2 tablet pada 8 jam, 24 jam, dan 32 jam.
( Darplex/Artekin/Artep/Arterekin)
j. Preventif Manajemen pencegahan, antara lain :

1. Tingkah laku dan intervensi non-obat

2. Pemilihan obat kemoprofilaktis yang dapat dikonsumsi sebagai obat


pencegahan : atovaquone-proguanil (Malarone), doksisiklin, kloroquine, dan
mefloquine.

Anda mungkin juga menyukai