Anda di halaman 1dari 13

Definisi Artritis Reumatoid

Artritis Reumatoid adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai


sistem organ yang merupakan salah satu kelompok penyakit jaringan
ikat difus. (Patofisiologi, Sylvia A.Price, edisi 6,vol.2, hal.1385)

Artritis Reumatoid adalah penyakit multisistem kronik yang


penyebabnya tidak diketahui, tetapi manifestasi sistemiknya bervariasi.
( Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Harrison, edisi 13, vol.4
hal.1840)

Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit peradangan kronis sistemik


yang menyerang berbagai jaringan, tetapi pada dasarnya menyerang
sendi untuk menghasilkan suatu sinovitis proliferatif nonsupuratif yang
sering kali berkembang menjadi kehancuran tulang rawan sendi dan
tulang di bawahnya dan menimbulkan kecacatan akibat atritis.
( Patologi, Robbins, edisi 7,vol.1, hal.151)
Epidemiologi
Artritis Reumatoid (AR) menyerang manusia
dengan berbagai ras. Penyakit AR kira-kira 2 ½ kali
lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki
dengan perbandingan 3:1. Penyakit ini semakin
parah saat bertambah usia, antara usia 40-60
tahun. Penyakit AR belum dapat dipastikan
penyebab faktor genetik,hormonal,infeksi telah
diketahui berpengaruh kuat dalam pola
morbiditas penyakit ini.
Etiologi Artritis Reumatoid
Agen infeksiosa (yang
diperkirakan)

Mycoplasma Virus Sitomegalovirus Parvovirus Virus


Epstein- rubela
Barr
Etiologi Artritis Reumatoid
Proses suatu agen infeksiosa menimbulkan peradangan kronik artritis (masih
dipertentangkan)

Kemungkinan
pertama : Terdapatnya infeksi menetap di struktur sendi
atau retensi produk mikroba di dalam jaringan
sinovium yang mencetuskan respons
Kemungkinan peradangan kronik.
Mikroorganisme atau respons terhadap
kedua: mikroorganisme mencetuskan suatu respons
imun terhadap komponen sendi dengan
mengubah integritasnya serta menyebabkan
Kemungkinan
peptida antigenik terpapar.
ketiga: Mikroorganisme penginfeksi menyebabkan
pejamu peka terhadap determinan reaksi-
silang yang diekspresikan oleh struktur sendi.
Akhirnya, produk mikroorganisme penyebab
infeksi mungkin dapat mencetuskan penyakit.
Faktor Resiko

Faktor jenis
Faktor usia
kelamin
Patofisiologi Artritis Reumatoid
Menghasilkan Enzim-enzim Edema dan
Proses fagositosis enzim-enzim tersebut akan poliferasi
didalam sendi memecah membran
kolagen sinovial

Menghilangkan
permukaan sendi Pannus Pembentukan
Erosi
( mengganggu gerak menghancurkan pannus
tulang
sendi) tulang rawan

Otot pun ikut terkena


dampaknya ( karena
serabut otot akan Terjadi nyeri Artritis Reumatoid
mengalami perubahan hebat
generatif )
Gejala Artritis Reumatoid

Keletihan Nyeri tubuh

Demam Pembengkakan
sendi

Gejala Umum
Artritis
Reumatoid
Tanda Artritis Reumatoid Sekurang-kurangnya terjadi
pembengkakan
Kekauan pada pagi hari pada persendian satu persendian tangan
dan disekitarnya, sekurangnya selama 1
jam .
Perubahan gambaran radiologis yang
Artritis arthritis
radiologis khas bagi reumotoid pada 3
Artritis pada
persendian
pada pemeriksaan sinar X, tangan atau lebih
persendian tangan
posteroanterior atau pergelangan tangan Pembengkakan jaringan lunak atau
Kakuyang hari menunjukkan adanyaTerdapatnya
pagiharus erosi titer abnormal faktor
persendian atau lebih efusi (bukan
(Morning dekalsifikasi tulang yang reumatoid serum
Stiffness)
atau oleh metode apapun di
pertumbuhan tulang), sekurang-
berlokalisasi pada sendi atau daerahmanayangmetode tersebut memberikan
Artritis yang hasil
simetrik
Tanda Artritis kurangnya 3 sendi secara bersamaan
berdekatan dengan sendi. positif kurang dari 5% subyek/kelompok
Reumatoid yang diobservasi oleh seorang dokter.
kontrol normal.
Dalam kriteria ini persendiannya, yaitu :
PIP (Proximal Interphalangeal), MCP
Nodul subkutan pada penonjolan tulang (Metacarpophalangeal), pergelangan
Terutama terjadi pada sendi perifer,
atau permukaan ekstensor
Perubahan Faktoratau tangan, siku, pergelangan kaki, dan MTP (
reumatoid
daerah
termasuk sendi-sendi di tangan,
Nodul namun
reumatoid
gamabaran juksta artrikular yang diobservasi
radiologis serum positif Metatarsophalangeal)
oleh kiri dan kanan.
biasanya tidak melibatkan sendi-sendi
seorang dokter interfalang distal. Hampir semua sendi
diartrodial dapat diserang.
Pemeriksaan Penunjang

1. Laju enap darah


(LED) dan C-Reactive 6. X-ray tangan dan kaki
Protein (CRP) 7. MRI
2. Tes RHF (rheumatoid 8. USG
factor) 9.Scan tulang
3. Tes antibodi anti-CCP 10. Tes antinuklear
(cyclic citrullinated antibodi (ANA)
peptide)
4. Tes hitung darah
lengkap
5. Analisis cairan
synovial
Prognosis
Diagnosis dan pengobatan yang terlambat dapat membahayakan pasien. Sekitar 40%
pasien rheumatoid arthritis ini menjadi cacat setelah 10 tahun. Akan tetapi, hasilnya sangatlah
bervariasi. Beberapa pasien menunjukkan progresi yang nampak seperti self-limiting disease,
sedangkan pasien lain mungkin menunjukkan progresi penyakit yang kronis (Temprano,
2011).
Prognosis yang buruk dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan adanya cedera tulang
pada tes radiologi awal, adanya anemia persisten yang kronis, dan adanya antibodi anti-CCP
(Temprano, 2011). Rheumatoid arthritis (RA) yang aktif terus-menerus selama lebih dari satu
tahun cenderung menyebabkan deformitas sendi serta kecacatan. Morbiditas dan mortalitas
karena masalah kardiovaskular meningkat pada penderita RA. Secara keseluruhan, tingkat
mortalitas pasien RA adalah 2,5 kali dari populasi umum (Temprano, 2011).
Penatalaksanaan
Farmakologi
NonFarmakologi Terdapat 2 jenis obat yang yang dapat
1. Pendidikan (education) pada digunakan yaitu :
pasien dan yang merawat pasien
2. Istirahat mengatur 1. Obat-obat fast acting digunakan untuk
perencanaan aktivitas mengurangi nyeri dan peradangan, AINS
3. Latihan –latihan spesifik seperti aspirin dan kortikosteroid.
sedikitnya 2x sehari
4. Kompres panas pada sendi yang 2. obat-obat slow acting adalah obat
sakit dan bengkak untuk antirematik yang dapat memodifikasi
mengurangi rasa sakit/ Mandi penyakit (DMARDs), seperti emas,
Parfin
5. Alat-alat pembantu adapatif metotreksat, dan hidroksiklorokuin yang
untuk melakukan aktivitas digunakan untuk remisi penyakit dan
kehidupan sehari-hari
mencegah kerusakan sendi progresif,
6. Diet (bagi penderita yang memilki
berat badan lebih tetapi tidak memberikan efek
antiinflamasi.
Obat AINS (AntiInflamasi NonSteroid)
Komplikasi Artritis Reumatoid
1. Neuropati perifer
2. Anemia
3. Skleritis
4. Infeksi
5. Masalah GI
6. Osteoporosis
7. Penyakit paru
8. Penyakit jantung
9. Sindrom Sjogren
10.Sindrom Felty
11.Limfoma dan kanker lainnya
12.Sindrom aktivasi Makrofag

Anda mungkin juga menyukai