Anda di halaman 1dari 12

PENTINGNYA POHON UNTUK MENCEGAH BENCANA TANAH LONGSOR

DISUSUN OLEH :
NAMA : DIANI PUTRI
NIM : PO.71.24.1.20.025
TINGKAT 1 REGULER A

DOSEN PEMBIMBING :
Guruh Puspo Negoro, Spd, Mpd

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini saya
beri judul “Pentingnya Pohon Untuk Mencegah Bencana Tanah Longsor”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa indonesia dari Dosen
pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal upaya
menanam pohon agar dapat membantu mencegah terjadinya bencana tanah longsor.

Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada bapak Guruh Puspo
Negoro, Spd, Mpd Selaku dosen pengampuh mata kuliah bahasa indonesia. Tidak lupa bagi
pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima
kasih.

Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar kedepannya bisa
menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca,
dan bagi saya khususnya sebagai penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................

1.3 TUJUAN

1.4 MANFAAT ...................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................................................

2.1 PENGERTIAN TANAH LONGSOR .................................................................................

2.2 FAKTOR PENYEBAB............................................................................................................

2.3 DAMPAK BENCANA LONGSOR......................................................................................

2.4 UPAYA PENCEGAHAN TANAH LONGSOR..................................................................

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................................

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................

3.2 SARAN......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semua orang menginginkan kehidupan yang aman dan tenteram. Namun, terkadang bencana
datang dengan tiba-tiba. Sehingga bisa memberikan dampak yang cukup buruk bagi
kelangsungan hidup masyarakat. Apalagi Indonesia termasuk dalam kawasan “ring fire” yang
artinya rawan terhadap bencana alam.

Di Indonesia memiliki banyak gunung api aktif yang bisa meletus sewaktu-waktu. Selain itu
Indonesia juga di apit oleh 2 samudera dengan lempengan di dalam laut yang juga berpotensi
menimbulkan bencana tsunami. Bencana alam seperti ini memang sulit untuk diprediksi secara
akurat.

Meskipun sulit diprediksi, namun Indonesia tetap berusaha meningkatkan teknologi pendeteksi
bencana. Hal ini bertujuan agar sebuah bencana tidak memakan banyak korban jiwa dan
mengakibatkan banyak kerugian materi. Selain bencana gunung meletus, gempa, dan tsunami,
Indonesia juga rawan bencana alam lainnya.

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yakni banjir dan tanah longsor. Berbeda dengan
bencana alam gunung meletus, gempa, dan tsunami, banjir dan tanah longsor lebih mudah
untuk diprediksi dan bisa dilakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan tentu berkaitan
dengan perilaku masyarakat itu sendiri.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana tanah longsor. Pembahasan ini sangat penting mengingat bencana tanah
longsor sudah mulai sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu:


1. Apa yang dimaksud dengan tanah longsor?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan tanah longsor?

3. Dampak apa saja timbul akibat tanah longsor?

4. Bagaimana upaya pencegahan tanah longsor?

1.3 TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal upaya
pencegahan bencana tanah longsor. Karena tanah longsor merupakan bencana yang timbul
akibat ulah manusia. Selain itu, dampak bencana tanah longsor juga dinilai cukup berbahaya
bagi kelangsungan hidup di sekitarnya.

1.4 MANFAAT

Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca dalam
menerapkan upaya pencegahan bencana tanah longsor.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Tanah longsor merupakan peristiwa geologi yang ditandai dengan adanya gerakan dari sebuah
lahan tanah. Tanah longsor biasanya terjadi pada lahan yang berbentuk miring, misalnya
pegunungan, bukit, lereng, atau bahkan area perkebunan. Tanah yang longsor akan luruh ke
bawah (longsor). Jika tanah yang telah longsor itu berukuran besar tentu akan berdampak
buruk bagi lingkungan di bawahnya.

2.2 FAKTOR PENYEBAB

Secara umum terjadinya bencana tanah longsor dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini:

1. Erosi Tanah

Erosi tanah merupakan salah satu faktor yang paling sering terjadi dan mengakibatkan tanah
longsor. Erosi tanah terbentuk karena adanya aliran air yang cukup deras sehingga
menyebabkan tanah menjadi luruh. Air ini bisa berasal dari curah hujan yang tinggi, air bah,
sungai, bahkan gelombang air laut. Salah satu contoh bencana tanah longsor akibat erosi tanah
yaitu longsor di daerah Ponorogo, tepatnya pada tanggal 22 Februari 2018. Air yang
menyebabkan erosi tersebut bersumber dari curah hujan yang sangat tinggi.

2. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan sebuah getaran yang muncul dari dalam bumi. Getaran yang sangat
kuat dapat mengakibatkan permukaan bumi menjadi bergerak, salah satunya adalah
permukaan tanah yang miring. Pergerakan tanah akibat gempa bumi dapat mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan di sekitarnya. Misalnya rumah menjadi hancur, pohon-pohon
tumbang, dan tanah longsor itu sendiri.

3. Gunung Meletus

Hampir sama dengan gempa bumi, gunung meletus juga memicu munculnya getaran yang kuat
dari dalam bumi. Hanya saja getaran tersebut bersumber dari dalam gunung yang meletus.
Tanah yang longsor akibat gunung meletus bisa berupa material yang telah keluar dari perut
gunung, misalnya seperti lahar dingin, debu, dll. Getaran yang sangat kuat akibat gunung
meletus juga dapat mengakibatkan tanah-tanah di sekitar kaki gunung menjadi longsor.

4. Penebangan Hutan Secara Liar

Penebangan hutan secara liar dan berlebihan merupakan faktor yang paling sering
menyebabkan terjadinya tanah longsor. Faktor ini merupakan hasil perilaku buruk dari
masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Demi kepentingan kelompok, beberapa masyarakat
telah banyak menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul. Saat hutan gundul, maka tidak
ada lagi kekuatan yang mampu menahan pergerakan tanah. Fungsi pohon yaitu untuk
menyerap air dari tanah, sekaligus mencengkeram tanah dengan akar-akarnya. Jika semua
pohon ditebang, maka tidak ada lagi yang dapat menahan gerakan tanah dari tekanan air hujan,
sehingga terjadilah bencana tanah longsor.

5. Lahan Pertanian di Lereng

Lahan pertanian di daerah lereng tentu bukan sebuah pilihan yang tepat. Struktur tanah di
daerah lereng tentu akan rawan longsor, sehingga seharusnya tanah membutuhkan banyak
pohon dengan akar-akar yang kuat. Ketika digunakan sebagai lahan pertanian, maka akar dari
tanaman tersebut tidak cukup kuat menahan tanah. Kondisi ini tentu cukup berbahaya jika
sewaktu-waktu hujan turun dengan intensitas yang tinggi.
2.3 DAMPAK BENCANA LONGSOR

Bencana tanah longsor dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, baik dari segi infrastruktur
maupun adanya korban jiwa. Beberapa dampak yang dapat diakibatkan oleh bencana tanah
longsor yaitu:

1. Rusaknya bangunan di sekitar lokasi bencana

2. Timbul korban luka maupun korban meninggal

3. Rusaknya sanitasi lingkungan

4. Terputusnya jalur untuk transportasi

5. Menimbulkan trauma bagi para korban

6. Mengakibatkan kerugian materi

2.4 UPAYA PENCEGAHAN TANAH LONGSOR

Untuk mencegah terjadinya bencana tanah longsor serta meminimalisir kerugian akibat
bencana tanah longsor, maka perlu dilakukan upaya pencegahan yang tepat. Beberapa upaya
yang bisa dilakukan di antaranya:

1. Hindari Membuka Lahan Pertanian Di Area Lereng

Lahan pertanian di area lereng justru dapat memicu terjadinya bencana tanah longsor. Hal ini
karena lahan pertanian mengandung banyak air, sedangkan tanah kekurangan kekuatan seperti
akar pepohonan. Volume air di lahan pertanian juga menjadikan daya hidrostika semakin
menekan tanah secara kuat, sehingga potensi longsor akan semakin besar.

2. Hindari Mendirikan Bangunan di Bawah Tebing

Untuk menghindari bencana tanah longsor, maka jangan sekali-kali mendirikan bangunan tepat
di bawah tebing. Sebagai perbandingan, jika tebing memiliki tinggi 100 meter, maka jarak aman
jika terjadi longsor yaitu sekitar 250 meter dari lokasi tebing. Semakin jauh dari lokasi tebing,
maka akan semakin aman dari bencana tanah longsor.

3. Hindari Menebang Pohon

Pohon berfungsi untuk menahan tanah agar tidak mudah bergeser. Maka sebaiknya jangan
menebang pohon khususnya yang berada di wilayah lereng, agar tanah tidak mudah bergerak
atau longsor.

4. Jangan Sembarangan Memotong Tebing

Upaya selanjutnya adalah hindari memotong tebing dengan bentuk tegak lurus. Hal ini akan
berpengaruh pada kekuatan tanah. Saat bentuk tebing tegak lurus, maka akan semakin
berpotensi terjadinya tanah longsor akibat tanah bagian bawah tidak mampu menopang beban
tanah bagian atas.

5. Jangan Mendirikan Bangunan di Pinggir Sungai

Sebuah tebing yang berjarak dengan sungai maka akan memperbesar potensi terjadinya
longsor. Sedikit demi sedikit tanah di bawah tebing akan mengalami erosi akibat air sungai. Jika
tanah sudah banyak menyerap air makan akan terjadi bencana tanah longsor. Khususnya saat
curah hujan tinggi, maka akan sangat berbahaya.

6. Membangun Terasering

Sebuah upaya yang bisa dilakukan saat lahan miring harus digunakan untuk lahan pertanian
adalah dengan membuat terasering. Terasering adalah bentuk bertingkat pada lahan yang
cenderung miring atau disebut lereng. Pembuatan terasering bertujuan untuk menghambat laju
permukaan tanah saat terjadi hujan, sehingga minim potensi tanah longsor. Bentuk terasering
yang baik adalah dengan memasang sistem drainase yang tepat. Drainase yang tepat membuat
air akan selalu mengalir ke bawah dan tidak tergenang di atas lahan pertanian. Kondisi ini
sangat penting agar tanah tidak mudah erosi karena menampung banyak air.

7. Melakukan Tindakan Preventif


Tindakan preventif atau pencegahan bisa diwujudkan dengan rutin mengecek kondisi tanah.
Jika terjadi keretakan di permukaan tanah, maka harus segera dilakukan penambalan agar tidak
mengakibatkan tanah longsor. Penambalan bisa menggunakan tanah lempung agar air tidak
bisa masuk ke dalam celah tersebut. Selain itu, menjaga kelestarian macam-macam tumbuhan
di sekitar tebing juga tidak kalah pentingnya.

8. Mengadakan Penyuluhan Masyarakat

Penyuluhan kepada masyarakat sangat penting dilakukan, khususnya bagi mereka yang tinggal
di daerah-daerah rawan longsor. Biasanya penyebab tanah longsor tidak hanya disebabkan oleh
tindakan ilegal saja. Namun juga dari ketidaktahuan masyarakat terhadap tindakan yang dapat
memicu tanah longsor. Sebaiknya penyuluhan dilakukan secara berkala dan spesifik, agar
tujuan dari penyuluhan mendapatkan sasaran masyarakat yang tepat.

9. Harus Ada Campur Tangan Pemerintah

Pemerintah juga berperan penting dalam upaya pencegahan bencana tanah longsor. Salah satu
peran yang paling sentral adalah dengan membuat peraturan hukum yang jelas dan tegas.
Sehingga masyarakat menjadi lebih tertib, dan para pelaku penebang pohon ilegal dapat
dihukum sesuai Undang-undang yang berlaku.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan pada BAB sebelumnya adalah tanah longsor
merupakan bencana alam yang disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor alam dan
faktor kelalaian manusia. Bencana tanah longsor mengakibatkan dampak buruk bagi
masyarakat yaitu kerugian materi dan timbulnya korban jiwa. Banyak upaya yang bisa
dilakukan, namun upaya ini harus dilakukan secara kompak antara masyarakat dan Pemerintah.

B. SARAN

Penulis juga memiliki saran kepada para pembaca yakni agar selalu menjaga kelestarian
lingkungan dengan baik. Kebiasaan baik ini bisa dimulai dari hal kecil yang ada di sekitar
lingkungan tempat tinggal. Selain itu, perbanyak membaca buku atau artikel yang berkaitan
dengan tanah longsor agar dapat meningkatkan wawasan dan kesadaran tentang pentingnya
mencegah tanah longsor.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/tanahlongsor, pada tanggal 13 Januari 2020.

://www.cektanah.info/?q=node/312 pada tanggal 14 Januari 2020.

Farhan, Muhammad. 2010. Upaya Preventif Tanah Longsor. Jakarta : Rineka Cipta

Satria, Widi. 2006. Metodologi Pencegahan Tanah Longsor. Jakarta : Kencana Media Group.

Anda mungkin juga menyukai