Kerucut diatas merupakan tingkatan pemahaman atau kemampuan belajar manusia.

Simpulan saya
setelah mengkaji paparan modul PEMA4104 edisi 1 sub bahasan Fungsi Media Pendidikan
adalah bahwa manusia pertama kali belajar dari contoh konkret sejak bayi dan makin dewasa
ia belajar hal-hal atau konsep abstrak yang cakupan keilmuannya lebih dalam dan luas.
Kerucut tingkat keabstrakan yang dikemukakan Edgar Dale tersebut sejalan dengan
perkembangan pemahaman dan pengalaman belajar manusia.
1. Pengalaman langsung menjadi tingkat pembelajaran paling dasar, hal ini sejalan
dengan pengalaman belajar manusia yang belajar dari contoh konkret pada kisaran
usia dibawah 3 tahun.
Media pembelajaran penyusunan dan penggunaannya harus tepat sesuai dengan tingkat
pemahaman peserta didik, misalnya :
- media yang mengarah pada pembelajaran yang mengajak peserta didik mencoba
mengalami secara langsung diberikan pada tingkat dasar seperti taman kanak-kanak
dan jenjang awal sekolah dasar
- media kompleks yang melibatkan lambang verbal digunakan pada pembelajaran
dengan peserta didik yang sudah cukup memiliki pengalaman belajar dari dasar
sampai tingkat dimana ia memahami dan mampu mengimplementasikan lambang
visual.
Karena siswa-siswa tersebut belum dapat memahami pengertian luas atau dapat pula belum
bisa membedakan antara luas dan panjang. Pada satu tingkat pemahaman di atasnya mereka
belum dapat memahami perbandingan luasan suatu bidang ketika dikombinasikan, misalnya
bentuk kombinasi segitiga dengan persegi.
Cara efektif mengenalkan hukum kekekalan luas saya kira dengan pendekatan daerah
geometri diisi kotak bujur sangkar, kemudian mengaitkan bujursangkar tersebut dengan
satuan luas.
Secara bertahap, mereka diajarkan menghitung luas persegi dan persegi panjang, selanjutnya
menghitung luas segitiga sama kaki siku-siku, segitiga sembarang, jajar genjang sampai
kepada bentuk bidang geometri beraturan yang rumit dan bidang geometri tak beraturan.

a. Anak belum mengenal nilai tempat pada sistem bilangan, belum mengenal istilah
satuan, puluhan, ratusan, dan sebagainya.
b. Batang lidi: batang lidi tak diikat dan ikatan lidi yang terdiri dari 10 batang.
c. Ajak siswa mengumpulkan 18 batang potongan lidi, dan 8 batang potongan lidi,
kemudian satukan, dan hitung. Selanjutnya ajak mereka melakukan langkah serupa,
namun setiap ada 10 batang potongan lidi harus diikat, kenalkan bahwa ikatan yang
terdiri dari 10 batang potongan lidi adalah puluhan.
a. Alat peraga yang sifatnya mengasah ketajaman berfikir dan menantang, beberapa alat
peraga seperti ini dapat dikembangkan menjadi aneka model peraga, misalnya
kelereng dan kotak untuk pembelajaran aljabar sederhana
b. Siapkan sejumlah kelereng, dan sejumlah kotak ukuran kecil dan ukuran lebih besar.
Kotak tersebut setidaknya harus dapat memuat 5-10 kelereng.
c. Tentukan dulu persamaan aljabar yang akan dipecahkan, selanjutnya praktikan
persamaan dengan mengganti bilangan dengan kelereng dan variable dengan kotak
berisi kelereng, koefisien variable menunjukkan jumlah kotak. Untuk permulaan guru
menentukan jumlah kelereng dalam kotak dan mulai dari persamaan sederhana,
seperti 2+3x = 5
Jika digunakan untuk memecahkan persamaan 2 variabel, gunakan dua macam kotak,
yakni kotak ukuran kecil dan kotak yang lebih besar
Agar lebih menarik, kotak dapat dibedakan dengan diberi warna tegas, serta tata
penyimpanan kotak sehingga bentuk tumpukan atau deretannya menyerupai benda
tertentu saat memecahkan masalah.