Anda di halaman 1dari 20

FISIKA BANGUNAN

Maria Lady Hendrik ST,MT

3 SKS

Pertemuan ke - 5
VENTILASI BUATAN
 Proses terjadinya pertukaran udara dengan
bantuan mekanik. Penghawaan buatan sering
juga disebut Pengkondisian udara (AC).
 Pengkondisian udara berarti proses perlakuan
udara di dalam bangunan yang meliputi suhu,
kelembaban, kecepatan dan arah angin,
kebersihan, bau, serta distribusinya, untuk
menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
 Pengkondisian udara tidak hanya menurunkan
suhu tapi juga dapat menaikan suhu.

Maria Lady Hendrik ST,MT


Daerah tropis dengan suhu
rata – rata harian yang tinggi,
membutuhkan penyejuk
udara.

Kipas di gunakan untuk


menggerakan udara namun
tidak dapat menurunkan
suhu ruangan.

Maria Lady Hendrik ST,MT


PRINSIP UTAMA PENYEJUK UDARA
 Prinsip utama AC, yaitu untuk mengangkat panas
dari dalam ruangan ke luar ruangan. Apabila
semakin banyak panas yang di angkat maka semakin
berat kerja AC.
 Pertambahan panas di ruangan dapat di peroleh dari
:
- panas tubuh manusia
- panas yang berasal dari peralatan (mis, lampu, tv,
kompor, LCD, dll)
-panas dari selubung bangunan akibat terpapar
radiasi matahari, (Atap)
- panas yang berasal dari udara luar yang hangat
- panas dari radiasi matahari yang langsung
menembus melalui jendela.
Maria Lady Hendrik ST,MT
Maria Lady Hendrik ST,MT
KUALITAS UDARA DALAM RUANG
 Ruang ber AC kondisi tertutup.

Polutan dari luar Polutan dari dalam


tidak dapat masuk tidak dapat di
ke dalam ruang buang ke luar

Penyebab Sick
Building Syndrom

Maria Lady Hendrik ST,MT


KEUNTUNGAN AC :
 Suhu udara lebih mudah diatur

 Kecepatan dan arah angin mudah diatur

 Kelembaban mudah diatur

 Kebersihan udara dapat dijaga

 Terhindar dari polusi, serangga,

 Memberikan ketenangan

KERUGIAN AC :
Penggunaan AC menyebabkan boros energi. Energi
listrik dalam pemakaian AC mencapai 60% dari
total energi.
 Beberapa tipe mesin AC :

AC Window

AC Split

AC Central
ASPEK PERANCANGAN PENGHAWAAN
BUATAN

Pertimbangan Desain Bangunan untuk menghemat


energi AC

Orientasi bangunan utara


selatan untuk
meminimalkan penyerapan
radiasi matahari

Maria Lady Hendrik ST,MT


Penataan denah bangunan,
pengelompokan ruang yang
menjadi sumber panas, bau,dan
kelembaban, terutama dapur dan
kamar mandi,

Membuat skala prioritas ruang


yang membutuhkan AC. Ruang
yang membutuhkan kenyamanan
tingkat tinggi mis. Kamar tidur
dan ruang kerja

Mencegah aliran udara yang


tidak terkendali dari luar
ruangan.. Misalnya kebocoran
udara dari lubang celah pintu,
jendela. Dsb.

Maria Lady Hendrik ST,MT


Menyejukkan udara pada
zona hunian saja.

Menghindari hambatan
peyebaran udara sejuk

Memilih AC yang hemat


energi

Maria Lady Hendrik ST,MT


Pertimbangan perilaku berada di
ruangan ber-AC

-Menggunakan lampu yang


tidak terlalu banyak
mengeluarkan panas, (misalnya
lampu hemat energi)

-Memakai peralatan
yang mengeluarkan
panas sedikit.
Meletakkan AC pada tempat
yang sesuai

Untuk dareah iklim tropis


dengan suhu luar berkisar
Pemakaian AC sesuai kebutuhan
antara 27 – 32oC, suhu di dalam
ruangan cukup 25oC

Memakai pakaian yang


Memakai pakaian ringan membuat kita nyaman pada
suhu di dalam ruangan
Tidak merokok di ruangan
ber AC

Membersihkan filter AC

Memakai kipas angin untuk


meratakan suhu sejuk dari
AC
SICK BUILDING SYNDROME
 Sick building syndrome juga dapat diartikan
sebagai sekumpulan masalah kesehatan yang
dihubungkan dengan kualitas udara di dalam
gedung atau ruangan. Umumnya, Sick Building
Syndrome ditandai dengan gejala-gejala seperti
iritasi mata, hidung , dan iritasi tenggorokan,
sakit kepala, pusing, kelelahan, mual, iritasi
kulit, gangguan pernafasan. Gejala-gejala
tersebut hilang setelah meninggalkan bangunan
dan keluar gedung
ciri yang umumnya terdapat pada Sick Building Syndrome yaitu
biasanya bangunan tersebut dilengkapi dengan sistem ventilasi
tertutup, menggunakan bahan finishing tekstil di dalam gedung,
gordin, karpet, dan dinding luar tertutup rapat (air tight)
Kemungkinan terjadinya Sick Building Syndrome dapat juga
disebabkan oleh penurunan kualitas udara dalam ruangan,
paparan bahan kimia dan debu dari luar dan dalam ruangan serta
kontaminasi mikroorganisme, dekorasi interior, sistem ventilasi,
serta keberadaan jamur dan bakteri
PENYEBAB SICK BUILDING SYNDROME (SBS)
 Sumber bahan kimia di dalam ruangan berasal
dari benda - benda yang ada di dalam ruangan.
 Ventilasi ruangan

 kebersihan ruangan

 Faktor lingkungan dalam ruang


MENGHITUNG KEBUTUHAN PENYEJUKAN
DENGAN METODE KESEIMBANGAN TERMAL

 Metode keseimbangan termal ini menggunakan


asumsi bahwa keadaan pada saat perhitungan
adalah statis (tetap). Contohnya pada metode
perhitungan ini matahari di anggap statis
(tetap).

 Keseimbangan termal pada bangunan dapat di


ekspresikan dengan persamaan :
Apabila hasil + maka ruangan akan menjadi panas,
dan apabila hasilnya – ruangan menjadi dingin.

Anda mungkin juga menyukai