Langit tak secerah seperti biasanya di tahun 2020 ini. Ketidakcerahannya mencipta
buram suasana berkehidupan. Begitulah ungkapan representasi kegundahan setiap insan di
masa pandemi Covid-19. Sebagaimana kita ketahui virus yang merebak dan menguras
perhatian dan pikiran kita sampai saat ini, pertama kali merebak di Wuhan, China, Desember
2019. Kasus tersebut sebagai pangkal sebab destruksi kehidupan sosial setiap negara.
Efeknya laksana semburan gunung api, dahsyat, merambah kemana-mana, bahkan
multidimensi. Dimulai dari sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan juga dunia
pendidikan.
Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 berdampak hampir semua sekolah di
seluruh belahan dunia. Ketidakpastian dari akhir pandemi ini berimplikasi panjang terhadap
sistem pendidikan, termasuk di Indonesia. Nyatanya bahwa proses pembelajaran yang
sebelumnya secara klasikal dilakukan secara tatap muka di sekolah mengalami perubahan
secara dramatis menjadi distinctive rise of e-learning, dimana proses pembelajarannya
dipaksa dengan metode pembelajaran jarak jauh melalui sebuah ruang digital.