Anda di halaman 1dari 8

KONSELING GIZI

“DIIARE PADA ANAK”

Dosen Pengajar:

Dr. I.W. Juniarsana,SST.MFiS.

Oleh: Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetik B TK 2

Maria Indah Permata Kaha


P07131218073

KEMENTERIAN KESEEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2020/2021

Informasi tentang Diare pada Anak


Apa yang dimaksud dengan Diare?

Diare adalah suatu keadaan dimana anak-anak buang air besar lebihsering dari
biasanya (lebih dari 3 kali dalam 24 jam) dengan konsistensi cair.

Diare bisa disebabkan oleh kuman dan bakteri yang masuk melalui mulut. Kuman ini
bisa berasal dari air, makanan tangan, peralatan, makanan yan dihinggapi lalat-lalat
dan kotoran yang melekat pada kuku jari tangan.

Apakah Diare Berbahaya?

 Diare berbahaya, apabila tidak diberikan perawatan dengan baik dapat


menyebabkan kematian.
 Kematian pada diare disebabkan oleh karena dehidrasi yaitu kehilangan cairan
dan mineral yang terlalu banyak pada anak-anak.
 Apabila diare menyerang pada anak-anak maka perlu diberi air minum (oral
rehidrasi) lebih banyak dari biasanya untuk menggantikan cairan yang hilang.

Cairan apa saja yang harus diberikan pada anak Diare?

Cairan yang sesuai untuk mencegah dehidrasi pada anak-anak adalah:

1. Garam Rehidrasi Oral (ORS).


2. Susu Ibu
3. Sup
4. Air buah-buahan
5. Air kelapa muda.

Bila yang diatas tidak bisa, kita bisa membuat sendiri oralit yaitu seujung sendok
the garam dicampur 1 sendok the gula, cairan tersebut selalu diberikan kepada
anak-anak setiap kali sehabis BAB.

Jumlah yang diberikan adalah:

o 0 – 1 tahun: 50-100 cc (1/4 – ½ gelas) tiap muntah/diare.

o 1 – 2 tahun: 100-200 cc (½ - 1 gelas) tiap muntah/diare.

o 2 – 5 tahun: 200-300 cc (1 – 1 ½ gelas) tiap muntah/diare.


Apabila anak-anak muntah, tunggu selama 10 menit, kemudian berikan lagi
minuman tersebut secara perlahan-lahan. Cairan ini harus diberikan sampai diare
berhenti.

Garam Rehidrasi Oral (Oralit)

Merupakan suatu minuman yang khas untuk diare. Biasanya digunakan oleh
para dokter, perawat, dan bidan dalam pencegahan pertama pada diare agar
tidak terjadi kekurangan cairan elektrolit pada anak. Bisa diperoleh di Apotik,
took obat, puskesmas, dan lain-lain. Larutkan oralit dengan menambahkan air
hangat, jumlah air harus sesuai dengan petunjuk yang ada di bungkus oralit
tersebut agar tidak berlebih atau berkurang (200 ml). Tidak boleh disimpan
melebihi 24 jam.

Bayi yang mendapat ASI dengan Diare

1. Bayi yang mendapatkan ASI selama diare, tetap diberikan.

2. Apabila anak-anak tidak bisa menghisap ASI maka ASI diperas dan
dimasukkan ke dalam botol atau diberikan menggunakan sendok.

Tanda-tanda Diare berbahaya dan perlu perawatan lebih lanjut

Berikut ini adalah anak yang menunjukkan tanda-tanda kehilangan cairan tubuh yang
banyak:

1. Mata Cekung

2. Tampak haus dan dahaga.

3. Tidak ada air mata bila anak menangis

4. Buang air kecil sedikit atau warnanya kuning pekat.

5. Panas tinggi.

6. Tidak mau makan dan minum seperti biasanya, kadang-kadang muntah.

atau bila,
1. BAB mengandung darah.

2. BAB beberapa kali dalam 1 atau 2 jam.

3. Diare kronis berlarut-larut lebih dari 2 minggu.

4. Anak terlihat sesak.

Maka Pemberian cairan/ minum harus tetap dilakukan

1. Diare akan menyebabkan kekurangan zat makanan, karena itu makanan


harus diberikan selama anak sakit atau setelah sakit.
2. Apabila anak diare, nafsu makannya berkurang, maka ibu harus
memberikan makana yang disukainya dan dihidangkan secara baik agar
anak mau makan.
3. Berikan nasi lembek pada awal diare tapi selanjutnya dapat diberikan
daging cincang atau ikan, campurkan 1 atau 2 sendok teh minyak masak
pada campuran kanji dan sayuran.
4. Apabila diare berhenti, buah-buahan seperti pisang bisa diberikan pada
anak-anak.
5. Berikan makanan yang baru dimasak 5-6 kali sehari (porsi kecil tapi
sering).

Bagaimana anak-anak yang baru sembuh dari Diare?

1. Berikan lebih banyak makanan yang penting untuk pemulihan.

2. Berikan makanan tambahan sekurang-kurangnya selama 1 minggu untuk


mendapatkan kembali nutrisinya yang hilang selama diare.

3. Pemberian ASI harus lebih sering, untuk proses penyembuhan.

4. Keadaan anak yang diare, berat badannya harus kembali ke berat semula.
Pencegahan Diare

 Pemberian ASI eksklusif selama 6 bua agar kekebalan tubuh anak optimal.

 Bayi yang telah berusia 6 bulan diberikan makanan tambahan yang bersih,
bergizi tinggi dengan ASI tetap diberikan.

 Bila ASI diberikan dengan botol, botol harus selalu terjamin kebersihannya
(rebus botol dan dot setiap kali akan memberikan sus pada bayi).

 Air minum selalu dimasak sampai mendidih dan didinginkan dulu sebelum
diminum.

 Beriakn imunisasi untuk mencegah campak, karena campak bisa menyebabkan


diare hebat.

 Selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum


menyediakan makanan, sebelum makan, dan sesudah BAB.

 Tutup makanan dan minuman dengan tudung saji untuk mencegah dari lalat
dan debu.

 Makanan sebaiknya dimasak sepenuhnya dan segera dimakan setelah dimakan


setelah dimasak jangan dibiarkan terlalu lama sehingga akan mudah tertcemar.

 Jaga kebersihan rumah dan halaman untuk menghindari lalat.

 Buanglah sampah pada tempatnya ke dalam tong sampah, kantung plastik atau
ditanam.

Tujuan diet pada penderita diare:

 Memberikan makan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa


memberatkan kerja usus .
 Mencegah dan mengurahi resiko dehidrasi .
 Mengupayakan agar anak segera mendapat makanan sesuai dengan umur dan
berat badannya
Syarat diet pasien Diare adalah :

1. Cukup Energi
2. Cukup Protein, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Cukup Lemak
4. Karbohidrat cukup
5. Rendah serat / rendah sisa
6. Bentuk makanan lunak dan mudah cerna
7. Makanan porsi kecil tapi sering
8. Tidak merangsang pencernaan
9. Banyak minum air putih, untuk menghindari dehidrasi.

Berikut ini beberapa makanan yang 13. Pastikan makanan yang


disarankan untuk anak diare antara dimakan anak selalu terjaga
lain: kebersihannya mulai dari
persiapan hinga penyajian.
1. Nasi matang
2. Roti
3. Sereal Makanan yang tidak boleh di makan
4. Telur matang bagi pasien diare:
5. Sup
1. Makanan yang digoreng karena
6. Kentang lumat atau panggang
mengandung minyak
7. Sayuran yang dimasak, seperti
2. Makanan olahan atau cepat saji
wortel, jamur, atau buncis
3. Makan kue-kue kering
8. Daging sapi, ayam, atau ikan
4. Sayuran berwarna hijau seperti,
yang dipanggang.
paprika, brokoli, kol
9. Pancake dan wafel
5. Jagung
10. Pasta
6. Kacang Polong
11. Air kelapa
7. Buah beri
12. Yoghurt, Yoghurt disarankan
8. Asparagus
untuk si kecil dibandingkan
9. Buncis
buah karena mengandung
10. Cokelat
probiotik yang dapat membantu
mengurangi diare.
Contoh menu sehari

Pagi : Bubur nasi, Telur dadar, Sup Wortel + tahu , Talam labu kuning (Pkl. 10.00)

Siang : Bubur nasi, Semur ayam, Tim tempe, Sup labu kuning, Pisang Ambon (Pkl.
16.00)

Malam : Bubur nasi, Tim tahu telur, Tumis wortel


Dialog konselor denga pasien(ibu dan anak)

Anda mungkin juga menyukai