Anda di halaman 1dari 16

1. Penyebab kasus di atas?

2. Strategi dari kasus diatas


3. Askep

1.Jawab:

1. Merokok

2. Polusi Udara

3. Usia

2. Jawab:

Tujuan penatalaksanaan :
- Mengurangi gejala
- Mencegah eksaserbasi berulang
- Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
- Meningkatkan kualiti hidup penderita

Penatalaksanaan secara umum PPOK meliputi :

1 Obat – obatan:
Ceftazidim 3x1 gr 10 18 02
Dexamethasone 2x1 amp 10 22
2. Terapi oksigen:
Nebulizer.Combivent 3x/hari 10 18 02

3. Rehabilitasi

PPOK merupakan penyakit paru kronik progresif dan nonreversibel, sehingga


penatalaksanaan PPOK terbagi atas (1) penatalaksanaan pada keadaan stabil dan (2)
penatalaksanaan pada eksaserbasi akut.
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Umur : 47 tahun
Agama: Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir: SMP
Pekerjaan : Tidak ada pekerjaan
Suku : Sunda/Indonesia
Status : Menikah
No. RM : 10006995
Diagnosa medis : PPOK
2. Riwayat Kesehatan
a.Keluhan Utama
pasien mengatakan sesak nafas semakin parah
b.Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak putih kental semakin parah.
Pasien juga mengatakan sering sesak nafas walaupun beraktivitas ringan
seperti memakai baju terkadang sampai tidak sadarkan diri.
c. Riwayat Kesehatan masa lalu
-
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Pasien mengatakan adanya riwayat ayahnya menderita penyakit COPD
e. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat atau makanan.
f. Pemeriksaan Fisik
TD: 180/80 mmHg, N: 89x/menit, RR: 28x/menit. S: 36,2oC
g.Pemeriksaan Penunjang
RO:
Hasil Foto tgl 22 – 06 - 2014

Pulmo :
Tampak bercak lunak dilapang tengah & bawah paru kanan

Kesan :
- TB paru lama curiga aktif
- emfisema pulmonum
- atherosclerosis aorta

Hematologi :
LED 20 mm/jam (N 0-15)

Analisa data :
PO2 54,7 mmHg (N 69-116)
Base Excess :
1,5Meq/L (( N (-2) – (+3) ))

h. Terapi yang Didapat


Terapi Obat: 1. Ceftazidine 3x1gr pada 10 18 02
2.Dexamethasone 2x1 amp 10 22
3. Nebulizer.combivent 3x perhari 10 18 02

ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. D Jenis/Umur : L/47 thn


Dx. Medis : PPOK Ruangan/Kamar : -
Data Etiologi Masalah
Ds: Merokok Aktif dan Bersihan jalan nafas tidak
 Pasien mengatakan Hipersekresi jalan nafas efektif
sesak nafas
Do:
 Batuk tidak efektif
 Sputum berlebih
 Suara nafas Ronkhi di
daerah bronkial dan
wheezing
 Frekuensi nafas
berubah, RR :
28x/menit.

Ds: Perubahan membran Gangguan pertukaran gas


 Pasien mengatakan alveolus-kapiler
sesak nafas
Do:
 PO2 menurun,54,7 (N
69-119)
 BE menurun; 1,5
Meq/L (N. (-2) - +3
 Bunyi napas tambahan
(+)
 Pasien nampak
bernafas dengan cuping
hidung
Ds: Hambatan Upaya Nafas Pola Nafas tidak efektif
 Pasien mengatakan
sesak nafas
Do:
 Penggunaan otot bantu
pernapasan (+) retraksi
sterna
 Pola Nafas
abnormal,takipnea RR:
28x/menit
 Pasien nampak
bernafas dengan cuping
hidung
Ds: Kebutuhan Oksigen Intoleransi aktivitas
 pasien mengeluh lelah
setelah memakai baju,
bahkan sempat pingsan
 Pasien mengatakan
sesak nafas
Do:
 Tekanan darah berubah
> 20% dari batas
normal; TD: 180/80
mmHg
Ds: (-) Faktor psikologis Defisit Nutrisi
(Kurangnya Nafsu Makan)
Do:
 Berat badan menurun
10% dari nilai ideal;
TB: 150 cm. BB
sebelum sakit: 54 Kg.
BB sesudah sakit: 43
Kg.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.D Jenis/Umur : L/47 th


Dx. Medis : PPOK Ruangan/Kamar : -
No Dx Diagnosa Keperawatan

D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
dan merokok aktif ditandai dengan sesak napas, batuk tidak efektif, sputum
berlebihan, suara napas ronkhi dan wheezing, frekuensi nafas berubah.
D.0003 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus-
kapiler ditandai dengan sesak nafas, PO2 menurun, terdapat bunyi napas
tambahan, dan bernapas dengan cuping hidung.
D.0005 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas abnormal
D.0056 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kebutuhan oksigen ditandai dengan
sesak napas, tekanan darah berubah, dan mengeluh lelah setelah memakai baju
bahkan sempat pingsan.
D.0019 Defisit Nutrisi berhubungan dengan factor fisiologis ditandai dengan berat
badan menurun 10% dari ideal, dari BB: 57 kg menjadi BB: 43 kg

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.D Jenis/Umur : L/47 th


Dx. Medis : PPOK Ruangan/Kamar :-

No Intervensi Kriteria Hasil


1. Besihan Jalan Napas Tidak Efektif
I.01006: Latihan batuk efektif
Observasi
- Identifikasi kemampuan batuk.
- Monitor adanya retensi sputum.
Teraupetik
- Atur posisi semi fowler atau fowler.
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk


efektif.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
I.01011: Manajemen jalan napas.
Observasi
- Monitor pola napas
(frekuensi,kedalaman,usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mengi,
wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Teraupetik
- Posisikan semi fowler atau fowler.
- Berikan minuman hangat.
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran,mukolitik,jika perlu.
I.01014: Pemantauan respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas.
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien.
- Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu.

2. Gangguan Pertukaran Gas


I.01014: Pemantauan Respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan
upaya napas.
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika perlu

I01026: Terapi Oksigen


Obsevasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik
dan passtikan fraksi yang diberikan
cukup.
Teraupetik
- Bersihkan sekret pada mulut,hidung dan
trakea,jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan napas
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasoi
- Kolaborasi penentuan dosis okssigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen ssaat
aktivitas dan tidur.
3. Pola Napas Tidak Efektif
I01011: Manajemen Jalan Napas
Obervasi
- Monitor pola napas
(frekueensi,kedalaman,usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan
(mengi,wheezing,ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Teraupetik
- Berikan minum hangat
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada,jika perlu
- Berikan oksigen,jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika
perlu
I.01014: Pemantaua Respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman, dan
upaya napas.
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi klien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan.
4. Intoleransi aktivitas
I.05178: Manajemen Energi
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan.
- Monitor pola dan jam tidur
Teraupetik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus.
Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap

- Anjurkan menguhungi perawat jika tanda


dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
5. Defisit Nutrisi
I.03119; Manajemen Nutrisi
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi strategi dan Intoleransi makanan
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
Terapeutik
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumloah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. D Jenis/Umur : L/47 tahun


Dx. Medis : PPOk Ruangan/Kamar :-

No. Implementasi Paraf Nama


1. Mengatur posisi semifowler kepada klien
2. Mengajarkan batuk efektif kepada pasien
3. Mebantu pasien latihan nafas dalam
4. Kolaborasi pemberian Nebulizer:combivent
3x/hari 10
5. Memberikan oksigen binasalkanul 2 lt/menit
6. Melakukan pengukuran Tanda tanda Vital
7. Melakukan auksultasi lapang paru
8. Melakukan pengukuran berat badan secara
bertahap
9. Mengajarkan cara pemasangan oksigen kepada
keluarga pasien
10. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diit pasien
11. Kolaborasi pemberian Ceftazidim 3x1 gr

EVALUASI

Nama Klien : Tn. D Jenis/Umur : L/47 tahun


Dx. Medis : PPOK Ruangan/Kamar : -
No Intervensi Evaluasi
1. Besihan Jalan Napas Tidak Efektif S : Pasien mengatakan batuknya
I.01006: Latihan batuk efektif sudah berkurang
Observasi O:
- Identifikasi kemampuan batuk. - RR pada pasien 18x/menit
- Monitor adanya retensi sputum. - Sputum sudah berkurang
Teraupetik A: Masalaha teratasi
- Atur posisi semi fowler atau fowler. P: Hentikan Intervensi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
I.01011: Manajemen jalan napas.
Observasi
- Monitor pola napas
(frekuensi,kedalaman,usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mengi,
wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Teraupetik
- Posisikan semi fowler atau fowler.
- Berikan minuman hangat.
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran,mukolitik,jika perlu.
I.01014: Pemantauan respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas.
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien.
- Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu.

2. Gangguan Pertukaran Gas S : Pasien mengatakan sudah enak


I.01014: Pemantauan Respirasi bernafas
Observasi O:
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan - RR: 18x/menit
upaya napas. - Bunyi nafas vesikuler
- Monitor pola napas A: Masalah Teratasi
- Monitor adanya produksi sputum P: Hentikan Intervensi
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika perlu

I01026: Terapi Oksigen S: Pasien mengatakan sudah


Obsevasi nyaman saat bernafas
- Monitor kecepatan aliran oksigen O:
- Monitor posisi alat terapi oksigen - RR : 18x/menit
- Monitor aliran oksigen secara periodik - SPO2 : 96%
dan passtikan fraksi yang diberikan A : Masalah Teratasi
cukup. P : Hentikan Intervensi
Teraupetik
- Bersihkan sekret pada mulut,hidung dan
trakea,jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan napas
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasoi
- Kolaborasi penentuan dosis okssigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen ssaat
aktivitas dan tidur.
3. Pola Napas Tidak Efektif
I01011: Manajemen Jalan Napas
Obervasi
- Monitor pola napas
(frekueensi,kedalaman,usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan
(mengi,wheezing,ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Teraupetik
- Berikan minum hangat
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada,jika perlu
- Berikan oksigen,jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika
perlu
I.01014: Pemantaua Respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman, dan
upaya napas.
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi napas
Teraupetik
- Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi klien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan.
4. Intoleransi aktivitas S: Pasien mengatakan sudah tidak
I.05178: Manajemen Energi lelah lagi saat beraktvitas namaun
Observasi sedikit pusing di bagian kepala
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan. O:
- Monitor pola dan jam tidur TD: 140/70
Teraupetik RR : 18x/menit
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah S : 36,7oC
stimulus. N : 72 x/menit
Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas secara A : Masalah teratasi sebagian
bertahap P : Lanjutkan intervensi no. I.05178

- Anjurkan menguhungi perawat jika tanda


dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
5. Defisit Nutrisi S : Pasien mengatakan nafsu
I.03119; Manajemen Nutrisi makannya sudah meningkat dari
Observasi
sebelumnya
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi strategi dan Intoleransi makanan O: BB = 47
- Monitor asupan makanan
A: Masalah teratasi sebagian
- Monitor berat badan
Terapeutik P: Lanjutkan intervensi No. I. 03119
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumloah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai