Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mia Andini

Nim : 7191220008

Pertanyaan :
1. Dalam penerapan akuntansi pertanggung jawaban, sebutkan unsur- unsur yang
harus dipersiapkan !
2. Dalam akuntansi pertanggungjawaban ada ‘biaya terkendali’ dan ‘biaya tak
terkendali’. Jelaskan masing-masing biaya tersebut beserta contohnya !
3. Jelaskan keuntungan dan kelemahan pusat pertanggung jawaban. Untuk bagian-
bagian atau kegiatan apa saja pusat pertanggung jawaban dapat diterapkan ?
4. Jelaskan perbedaan sistem Activity Based Costing (ABC) dengan sistem
tradisional dan buat contohnya ?
5. Ada beberapa tingkatan (level) dalam sietem ABC, apa manfaat tingkatan(level)
tersebut ? Jelaskan serta buat contohnya.
6. Just In Time (JIT) dapat digunakan untuk apa saja ? jelaskan serta buat
contohnya.
7. Jelaskan keunggulan dan kelemahan penerapan Just In Time (JIT) !
8. Dalam penerapan Just In Time (JIT), persyaratan apa yang harus
dipenuhi ? Jelaskan serta buat contohnya.

Jawaban :
1. Unsur unsur dalam penerapan
• Struktur organisasi yang menetapkan secara jelas dan tegas
menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk
setiap unit dalam struktur organisasi.
• Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen dalam
organisasi perusahaan.
• Adanya pemisahan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu
biaya oleh seorang manajer pusat biaya tertentu dalam perusahaan.
• Adanya klasifikasi dan kode rekening yang disesuaikan dengan tingkatan
manajemen dalam perusahaan.
• Sistem pelaporan biaya pada setiap tingkatan perusahaan telah memenuhi
syarat dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban.

2. Biaya terkendali, dan tak terkendali


• Biaya terkendali adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh
manajer dalam jangka waktu tertentu.
• Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan
pertimbangan manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi biaya karena
biaya ini diabaikan.
Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat
dikendalikan oleh manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus
dipertanggung jawabkan olehnya.Pemisahan biaya kedalam biaya
terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu dilakukan dalam akuntansi
pertanggungjawaban.
3. Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban yang
mengontrol pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan biaya akuisisi
dari produk atau jasa yang dijual atau tingkat investasi yang dipakai oleh pusat
pertanggungjawaban dan manajernya memegang tanggung jawab untuk
menentukan pendapatan subunitnya. Ukuran prestasi pusat pertanggungjawaban ini
yang terpenting adalah pendapatan dan hanya biaya yang dapat dikendalikan
langsung oleh setiap pusat pendapatan.
Pusat biaya (expense center) merupakan pusat pertanggungjawaban dimana input
atau biaya diukur dalam unit moneter namun outputnya tidak diukur dalam unit
moneter.
Pembagian pusat biaya yaitu:
(a) Pusat biaya teknik/standar (standard or engineered expense center) adalah
elemen biaya yang benar-benar terjadi dan dapat diukur secara pasti karena
mempnyai huungan yang erat dengan output yang dihasilkan. Misalnya:
bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar habis pakai, bahan-bahan
pembantu lainnya.
(b) Pusat biaya kebijakan adalah biaya yang sebagian besar yang terjadi tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan.
Ada beberapa pembagian pusat biaya kebijakan yaitu:
1) Pusat biaya administrasi dan umum
2) Pusat biaya penelitian dan pengembangan
3) Pusat biaya pemasaran
Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan biaya
dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.Pada umumnya pusat laba
dibentuk jika perusahaan mempunyai usaha yang bervariasi sifatnya sehingga
manajemen puncak mendelegasikan wewenangnya ke manajer yang lebih rendah.
Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan,
biaya dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya
bertanggung jawab untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau
investasi ke dalam subunitnya akanmenghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam
suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta
pengendalian atas dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.

4. Dalam Activity based responsibility accounting


Dilakukan pemisahan biaya penambah nilai dan biaya bukan penambah nilai.
Tujuannya:
• Dapat memusatkan perhatian pada pengurangan biaya bukan penambah nilai.
• Menyadari besarnya pemborosan yang terjadi.
• Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas.
Sistem Akuntansi pertanggung jawaban tradisional:
a. Laporan biaya berisi:
– Nomor kode rekening biaya
– Jenis atau pusat pertanggungjawaban
– Realisasi biaya bulan ini
– Anggaran biaya bulan ini
– Penyimpangan biaya bulan ini
– Realisasi biaya sampai dengan bulan ini
– Anggaran biaya sampai bulan ini
5. Aktivitas Tingkat Unit (unit-level activity)
Biaya untuk setiap unit adalah sumber daya yang digunakan untuk aktivitas yang
akan meningkat pada setiap unit produksi atau jasa yang dihasilkan. Dasar
pengelompokan untuk level ini adalah hubungan sebab akibat setiap unit yang
dihasilkan. Contoh aktivitas tingkat unit mencakup pemakaian bahan baku langsung,
pemakaian jam tenaga kerja langsung, serta pemasukan komponen dan inspeksi
setiap unit.
Aktivitas Tingkat Kelompok (batch-level activity)
Biaya untuk setiap kelompok unit tertentu adalah sumber daya yang digunakan
untuk aktivitas yang akan terkait dengan kelompok unit produk atau jasa yang
dihasilkan. Dasar pengelompokan untuk level ini adalah biaya yang hubungan sebab
akibat untuk setiap kelompok unit yang dihasilkan. Contoh aktivitas tingkat kelompok
adalah persiapan mesin, pengaturan pesanan pembelian, penjadwalan produksi,
inspeksi yang dilakukan oleh batch, penanganan bahan baku, dan percepatan
proses produksi. Aktivitas Tingkat Produk (product-level activity)
Biaya untuk setiap produk/jasa tertentu adalah sumber daya digunakan untuk
aktivitas yang menghasilkan suatu produk dan jasa. Dasar pengelompokan untuk
level ini adalah biaya yang memiliki hubungan sebab akibat dengan setiap produk
atau jasa yang dihasilkan. Contoh aktivitas tingkat produk mencakup desain produk,
pembelian suku cadang yang dibutuhkan oleh produk, dan keterlibatan dalam
perubahan rekayasa untuk memodifikasi produk
Aktivitas Tingkat Fasilitas (facility-level activity)
Biaya untuk setiap fasilitas tertentu adalah sumber daya yang digunakan untuk
aktivitas yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan produk atau jasa
yang dihasilkan tetapi untuk mendukung organisasi secara keseluruhan.

6. Penerapan JIT
✓ JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti
misalnya: pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.
✓ JIT juga berguna dalam mengelola pekerjaan di suatu kantor, bisnis jasa, atau
departemen jasa dari suatu pabrik; dalam menurunkan kebutuhan persediaan di
pabrik atau toko ritel; dan dalam banyak aspek lain dari operasi suatu perusahaan.

7. Keuntungan dan kelemahan system JIT


Keuntungan JIT- seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih
efisien- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para
staffnya.- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.-
kertas kerja dapat lebih simple- Penghematan yang telah di lakukan dapat
digunakan untuk mendapat profit yang lebihtinggi misalnya, dengan mengadakan
promosi tambahan.
Kelemahan JITSatu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh
data permintaanhistoris. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan
historis maka inventoriakan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan
konsumen.
8. Jumlah Pemasok yang terbatasTingkat persediaan yang minimalSistem JIT
memotong biaya dengan mengurangi :
a. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku b. Jumlah penanganan
bahan baku
c. Jumlah persediaan yang usang.
2. Pembenahan Tata Letak Pabrik Arus Lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh
sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan
baku sampai ke pengiriman barang jadi.
Manfaat Arus Lini Ganda:
a. Meminimalkan biaya penanganan bahan baku
b. Meniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit
tersebutmenunggu proses berikutnya.
3. Pengurangan Setup TimeMasa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang
dibutuhkan untuk mengubahperlengkapan, memindahkan bahan baku, dan
mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk
unsure yang berbeda.
4. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)TQC berarti bahwa perusahaan tidak
akan memperbolehkan penerimaan penerimaankomponen dan bahan baku yang
cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang jadi.
5. Tenaga kerja yang fleksibel

Anda mungkin juga menyukai