Anda di halaman 1dari 15

17

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian pengembangan ini akan dilakukan di Universitas Negeri Medan dan


ujikelayakan produk dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kisaran, kabupaten Asahan.
Waktu penelitian pengembangan ini akan dilakukan pada bulan Agustus sampai
November 2019.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X IPA di SMA Negeri
4 Kisaran yang berjumlah 180 siswa. Dan dalam penelitian ini akan mengambil satu
kelas sebagai sampel yang mengambil jurusan IPA. Kelas tersebut akan dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan
terbatas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang digunakan oleh
peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
pengambilan sampelnya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini siswa yang dijadikan
sampel merupakan siswa yang mengambil mata pelajaran fisika materi Hukum
Newton dan duduk di bangku kelas X SMA. Sampel dalam penelitian ini siswa di
kelas X IPA 2 SMA Negeri 4 Kisaran 2019/2020 yang berjumlah 36 orang siswa.
Siswa dalam kelas akan dibagi menjadi 3 kelompok untuk uji kelompok kecil
sebanyak 3 orang siswa, uji kelompok sedang sebanyak 9 orang siswa, dan uji coba
lapangan terbatas sebanyak 36 orang siswa.

3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian RnD (Research and


Development) yang merupakan metode penelitian yang dilakukan untuk
menghasilkan produk dalam berbagai bentuk sebagai hasil akhir. Penelitian ini
18

bersifat longitudinal, dimana penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis


kebutuhan kemudian dilanjut dengan keefektifan produk (Sugiyono, 2016).

Langkah-langkah penelitian RnD yang dikemukakan Borg dan Gall (1989) adalah:

a. Research and Information collection (penelitian dan pengumpulan data),


meliputi wawancara guru yang telah mengajarkan materi Hukum Newton.
b. Planning (perencanaan), meliputi membuat rancangan pembelajaran dan
membuat storyboard atau skenario materi.
c. Develop Preliminary form of Product (pengembangan draft produk awal),
meliputi membuat produk awal .
d. Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal), meliputi uji kelayakan
oleh ahli materi Hukum Newton, uji kelayakan oleh ahli desain pembelajaran,
uji kelayakan oleh guru, dan uji kemenarikan oleh siswa.
e. Main Product Revision (revisi hasil uji coba), meliputi melakukan revisi
berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh ahli materi Hukum Newton,
ahli media pembelajaran, ahli teknologi, guru dan siswa.
f. Main Field Testing (uji lapangan produk utama), meliputi uji perorangan pada
3 orang siswa dan uji kelompok kecil pada 9 orang siswa yang telah
mengikuti materi pembelajaran Hukum Newton.
g. Operational Field Testing (uji coba lapangan skala luas/uji kelayakan),
meliputi uji lapangan kelompok terbatas pada 36 orang siswa yang mengikuti
materi pembelajaran Hukum Newton.
h. Disemination and Implementasi (Desiminasi dan Implementasi), meliputi
penyebarluasan media pembelajaran materi Hukum Newton. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
19

Penelitian Awal
Pengumpulan Informasi

Analisis Masalah Analisis Analisis Kajian


Kebutuhan Teori

Perencanaan

Pengembangan

Penyiapan Desain Grafis Penulisan Build Media dalam


Materi Script Bentuk APK

Bentuk Media dakam Bentuk Aplikasi Android


Pengujian
Uji Coba
Revisi Kelompok Valid
Kecil Validasi Ahli:
Materi, Media
Tidak Valid

Revisi

Uji Coba Uji Coba


Kelompok Revisi Kelompok Revisi
Sedang Besar

Implementasi

Produk Media Mobile


Learning

Mengajar menggunakan
Media Mobile Learning

Gambar 3.1. Langkah-langkah Pengembangan Media Mobile Learning pada


Materi Hukum Newton Untuk Siswa Kelas X IPA SMA
20

Dari kesepuluh langkah tersebut peneliti mengelompokkannya menjadi 4


tahapan yaitu: 1) tahap peneltian awal; 2) tahap pengembangan; 3) tahap pengujian;
4) implementasi produk.

3.3.1 Tahap Penelitian Awal

3.3.1.1. Pengumpulan Informasi


Pada tahap pengumpulan informasi, peneliti melakukan anasisi kebutuhan
dengan cara melakukan wawancara kepada guru fisika di SMA Negei 4 Kisaran
mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Hukum Newton.
Hasil wawancara yang didapat adalah guru memerlukan media dengan inovasi baru
yang mampu menambah motivasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain
itu, menurut guru tersebut media pembelajaran Mobile Learning berbasis Android ini
dapat membantu siswa dalam pembelajaran fisika sehingga siswa lebih mudah dalam
memahami pelajaran fisika serta media tersebut dapat digunakan kapan saja dan
dimana saja.

3.3.1.2. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penetapan solusi yang akan dikembangkan untuk
menghadapi masalah dan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran fisika.
Perencanaan ini dibuat berdasarkan teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Dalam perencanaain ini dibuat suatu konsep yang berisi komponen-komponen apa
saja yang akan dikembangkan. Setelah perencanaan tergambar dengan jelas, maka
tahap selanjutnya adalah melakukan pengembangan.

3.3.2 Tahap Pengembangan


Pada tahap pengembangan media pembelajaran berbasis mobile learning ada
beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu: 1) Merancang penyajian materi,
perancang ini berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah yang akan diteliti.
Cakupan materi yang akan dimuat pada media pembelajaran disesuaikan dengan
21

Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujaan dan indikator pembelajaran materi


system pernapasan. Materi yang akan disajikan dalam bentuk teks, gambar, animasi
dan juga video pembelajaran; 2) merancang desain media, yang pertama dilakukan
adalah membuat flowchart. Flowchart dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah iini.

Mulai

Intro

Petunjuk Cover Profil

Menu

Kompetensi Materi Video Glosarium Latihan


Siswa soal
Pendahu Video 1
KI luan
J Soal 1
Video 2
a
KD Book 1 w Soal 2
Benar a
Indikator Book 2 b Soal 3
r
Tujuan Salah
Soal n

Tidak Exit Ya Selesai

Gambar 3.2. Tampilan Flowchart Media Pembelajaran Mobile Learning


berbasis Android pada Materi Hukum Newton untuk Siswa Kelas X
IPA SMA
22

Flowchart digunakan sebagai acuan dalam pembuatan sebuah aplikasi multimedia


atau dapat dianalogikan sebagai skema alur dalam perencanaan bahasa pemrograman.
Flowchart ini berfungsi untuk menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai
kerja seluruh elemen yang akan digunakan dalam aplikasi. Setelah merancang
Flowchart, langkah selanjutnya adalah membuat desain halaman antar muka (story
board); 3) membuat media dengan software yang diinginkan.

3.3.3 Tahap Pengujian


Tahap pengujian ini terbagi menjadi 4 tahapan yaitu: 1) validasi media oleh
ahli media dan ahli materi; 2) uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang siswa;
3) uji coba kelompok sedang dilakukan oleh 9 orang siswa; 4) uji coba kelompok
besar yang terdiri dari 36 siswa.
3.3.3.1 Validasi Media oleh Ahli
Pada tahap ini media atau produk awal yang telah dikembangkan harus
divalidasi kepada ahli yang bersangkutan dengan produk media yang dikembangkan.
Validasi ini berguna untuk mendapatkan komentar dan saran dari setiap ahli sesuai
dengan keahlian masing-masing. Validasi materi oleh ahli materi yaitu Hukum
Newton, validasi media oleh ahli desain dan animasi da validasi oleh ahli tegnologi.
Komentar dan saran perbaikan dari tim ahli akan dijadikan sebagai revisi I. Setelah
tim ahli menyatakan media valid dan layak digunakan, selanjutnya dilakukan uji coba
produk.

3.3.3.2 Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 3
orang siswa. Uji coba ini menggunakan angket penilaian yang akan diberikan kepada
siswa. Aspek yang dinilai adalah aspek kualitas, tampilan, aspek efek media terhadap
pengetahuan, dan aspek efek media terhadap aktivitas belajar siswa. Saran dari subjek
uji coba akan digunakan untuk perbaikan selanjutnya (revisi II).

3.3.3.3 Uji Coba Kelompok Sedang


23

Uji coba kelompok sedang ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak
9 orang siswa. Uji coba ini langkahnya sama dengan uji coba sebelumnya. Hasil dari
penilaian berguna untuk mengetahui apakah masih terdapat kekurangan yang perlu
diperbaiki pada media. Jika masih terdapat kekurangan maka dilakukan revisi produk
(revisi III).

3.3.3.4 Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok sedang ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak
36 orang siswa. Uji coba ini langkahnya sama dengan uji coba sebelumnya. Hasil dari
penilaian berguna untuk mengetahui apakah masih terdapat kekurangan yang perlu
diperbaiki pada media. Jika masih terdapat kekurangan maka dilakukan revisi produk
kembali, dan jika tidak maka media pembelajaran yang dikembangkan sudah layak
digunakan sebagai media untuk belajar.

3.3.4. Tahap Implementasi


Produk yang dihasilkan kemudian diimplementasikan dengan menerapkan
media dalam proses pembelajaran. Metode implementasi produk menggunakan
metode quasi eksperimen. Impelementasi dilakukan dengan cara menguji efektivitas
media menggunakan preetest dan postest.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar validasi dari ahli
materi, ahli media, ahli tegnologi danlembar observasi. Pedoman wawancara
digunakan untuk mengetahui tanggapan, komentar maupun saran dari guru terhadap
ketersediaan media pembelajaran Hukum Newton. Lembar validasi ahli materi
digunakan untuk mengetahui kelayakan dan kedalaman materi yang disampaikan
sertaa relevansinya terhadap kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli
media digunakan untuk mengetahui kelayakan media tersebut untuk digunakan dalam
pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kelayakan penggunaan
media dalam pembelajaran pada materi Hukum Newton.
24

Instrumen-instrumen tersebut dibagi menjadi:


a. Pedoman wawancara guru
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Analisis Kebutuhan Guru mengenai Penggunaan
Media dalam Pembelajaran (Lampiran 1).
No Aspek Indikator

1. Pembelajaran Fisika Kesulitan dalam belajar fisika


Suasana pembelajaran fisika di kelas
di Sekolah
Tingkat pemahaman siswa dalam belajar fisika
4. Penggunaan Media Keseringan guru dalam menjelaskan materi
Pembelajaran di Kelas dengan menggunakan media.
Perbedaan keaktifan siswa di kelas saat
menggunakan media pembelajaran dengan
tidak menggunakan media pembelajaran.
Media membantu siswa untuk lebih fokus
mengikuti pembelajaran.
Media membantu siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
Media pembelajaran yang sering digunakan
Kendala terhadap media yang sering
digunakan
Penggunaan media sebagai media
pembelajaran
Pendapat mengenai penggunaan media
pembelajaran dalam bentuk aplikasi pada
smartphone yang bersifat offline
Pendapat mengenai pengadaan media
pembelajaran hukum Newton.
13. Pengembangan Media Jenis media pembelajaran yang dibutuhkan.
Pembelajaran
Saran untuk media pembelajaran yang akan
dikembangkan.

(Arikunto, 2006)
25

b. Lembar validasi oleh ahli materi

Lembar validasi tim ahli materi disusun dan dikembangkan berdasarkan


lembar validasi yang dikembangkan oleh Wulandari (2016) dan Arisetya (2013).

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Validasi Ahli Materi Terhadap


Pengembangan Media Mobile Learning berbasis Android (Lampiran
2).
No Aspek Indikator

1. Kelayakan isi materi Kesesuaian dengan kurikulum


Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
Kesesuaian materi dengan tujuan dan indikator
pembelajaran
Kedalaman materi
Ketepatan konsep pada tool menu
Kebenaran konsep pada video pembelajaran
Kelengkapan dan kejelasan arti pada glosarium
Kesesuaian soal evaluasi dengan materi
2. Sistem Penyampaian Ketepatan urutan materi
Kesesuaian tingkat kesulitan materi dengan
karakter siswa
Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa
Kemudahan memahami materi
Kelengkapan informasi yang dibutuhkan siswa
3. Kualitas Penyajian materi bersifat sistematis
StrategiPembelajaran Efektivitas penyampaian materi
Keterlibatan peserta didik saat belajar
Memudahkan siswa dalam memahami konsep
Memudahkan siswa dalam mengingat materi
4. Pendukung Video pembelajaran mudah dimengerti
pembelajaran Glosarium lengkap
Soal latihan menarik
5. Keakuratan materi Keakuratan fakta dan konsep
Keakuratan ilustrasi
Kejelasan isi materi
26

Kesesuaian dengan perkembangan IPTEK


6. Kebahasaan Bahasa mudah dipahami
Kesesuaian kalimat dengan KBBI
Penyampaian media singkat dan jelas
Bahasa yang digunakan ketika berdialog
dengan siswa sesuai dengan bahasa siswa
sehari-hari
Bahasa yang digunakan mampu memotivasi
siswa untuk belajar.

c. Lembar validasi oleh ahli media yang terdiri dari aspek tampilan

Lembar validasi tim ahli media disusun dan dikembangkan berdasarkan


kriteria mengevaluasi media yang dikemukakan oleh Walker dan Hess (Arsyad,
2013) yang dipadukan dengan lembar validasi yang dikembangkan oleh
Wulandari (2016) dan Arisetya (2013).

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Validasi Ahli Media Terhadap


Pengembangan Media Mobile Learning berbasis Android
(Lampiran 3)

No Aspek Indikator
.
1. Teknik Penyajian Mudah digunakan guru dan siswa
Media disajikan mendukung keterlibatan siswa
dalam belajar
Variasi penyajian materi beragam (teks,
gambar, video, animasi dan audio)
Media memiliki konstekstualitas yang baik
Media yang ditampilkan menarik
2. Desain Grafis Kesesuaian pemilihan background
Kesesuaian pemilihan jenis huruf
Kesesuaian ukuran huruf
Kesesuaian proporsi warna
Kejelasan musik dan suara
Kesesuaian pemilihan musik dan suara
Kemenarikan sajian video
27

Kemenarikan sajian cover


Kemenarikan soal latihan
3. Desain Instruksional Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi
Kedalaman materi
Konsistensi sistematika penyajian
Keruntunan penyajian
Keterlibatan peserta didik
Kesesuaian penyajian dengan tingkat
perkembangan siswa
4. Komunikasi Visual Video pada media sederhana dan menarik
Jenis dan ukuran huruf mudah dibaca dan
menarik
Kreatif dalam menuangkan ide

d. Lembar observasi oleh ahli teknologi


Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian oleh Ahli Teknologi Terhadap
Pengembangan Media Mobile Learning berbasis Android (Lampiran
4)
No Aspek Indikator
.
1. Rekayasa Ketepatan memilih jenis aplikasi/ software/tool
Perangkat untuk pengembangan
Efektif dan efisisen dalam pengembangan maupun
Lunak
penggunaan media pembelajaran
Reliabel (handal)
Maintainable (dapat dikelola dengan mudah)
Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoprasiannya)
2. Desain teknis Kejelasan hirarki menu
Tampilan awal memudahkan penentuan kegiatan
selanjutnya
Kesesuaian pemilihan background
Kesesuaian pemilihan jenis huruf
Kesesuaian proporsi warna
Kejelasan music/suara
28

Kesesuaian pemilihan music/suara


Kemenarikan sajian video
Kesesuaian gambar dan penjelasan video
Tombol pada cover sesuai dengan perintah yang
diinginkan
Kemenarikan sajian soal-soal latihan
3. Pemrograman Kemudahan pemakaian aplikasi
Kemudahan pemilihan menu
Kebebasan untuk memilih materi untuk dipelajari
Kemudahan memahami struktur navigasi
Kecepatan fungsi tombol (kinerja navigasi)
Ketepatan reaksi button (tombol navigator)
Kemudahan menjalankan video
Kompatibilitas system operasi
Keakuratan/keawetan keeping program
Aplikasi media mudah diinstal atau diuninstal
pada smartphone
Kapasitas file program untuk kemudahan duplikasi
Aplikasi dapat dijalankan disemua versi android
Aplikasi dapat dijalankan disemua resolusi layar

e. Lembar observasi kemenarikan media pembelajaran oleh siswa


Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Kemenarikan Media
oleh Guru Terhadap Pengembangan Media Mobile Learning
berbasis Android (Lampiran 5)
No Aspek Indikator
.
1. Kualitas Tampilan Tampilan media menarik
Hirarki menu jelas
Pemilihan warna tulisan dan jenis huruf sesuai
29

Penggunaan background sesuai


Proporsi gambar sesuai
2. Penyajian Materi Materi disajikan secara sistematika
Penyajian materi menggunakan bahasa yang baik
Kesesuaian materi dengan kognitif siswa
Soal latihan jelas
Keterkatitan materi dnegan kehidupan sehari-hari
Penyajian materi sesuai dengan konsepnya
Penyajian bahan bacaan mudah dipahami
Suara video jelas
Gambar bagus
Glosarium cukup lengkap
3. Manfaat Mempermudah guru menyampaikan materi
pelajaran
Menambah motivasi siswa dalam belajar biologi
Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
4. keterlaksanaan Kemudahan dan kesederhanaan dalam
penggunaan/pengoprasian
Kemudahan dalam pencarian konten (kurikulum,
materi, video, evaluasi, glosarium).
Media ini dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja.
Dapat digunakan berulangkali.

f. Lembar observasi kemenarikan media pembelajaran oleh siswa


Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Kemenarikan Media oleh
Siswa Terhadap Pengembangan Media Mobile Learning berbasis
Android (Lampiran 6)
No. Aspek Indikator

1. Kualitas Tampilan media menarik


Tampilan Tulisan mudah dibaca.
Warna tulisan sesuai dengan background
Gambar jelas
Pengemasan video menarik
Suara video jelas
Tampilan soal-soal menarik
2. Penyajian Media mempermudah memahami pelajaran
30

Materi Media membantu untuk mengingatkan kembali


materi
Media membantu menjawab soal latihan
Media menarik sehingga tidak membosankan
Media dapat meningkatkan rasa ingin tau
Belajar menggunakan media sangat menyenangkan.
Media yang disajikan denganbanyak warna
sehingga menarik untuk dibaca
Video dikemas denganbaik sehingga mudah
dimengerti.
Latihan soal tidak membuat jenuh karena dikemas
seperti games
Penggunaaan media ini melatih belajar mandiri.
Siswa lebih focus belajar saat menggunakan media.
3. Keterlaksanaan Kemudahan dan kesederhanaan dalam
penggunaan/pengoprasian
Kemudahan dalam pencarian konten (kurikulum,
materi, video, evaluasi, glosarium).
Media ini dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja.
Dapat digunakan berulangkali.

3.5 Teknik Analisis Data


Berdasarkan penelitian pengembangan ini, jenis data yang dikembangkan
adalah data deskriptif. Karena data yang terkumpul melalui angket kelompok kecil,
kelompok menengah dan kelompok besar dengan menggunakan skala Likert
penilaian 1 sampai 4. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis deskriptif. Menurut Agung (2010), “Analisis deskriptif kualitatif
adalah suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara
sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai suatu objek
(benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum”.
Data yang diperoleh adalah data tentang kevalidan dan kemenarikan
multimedia pembelajaran interaktif pada mata materi jaringan tumbuhan. Data ini
dikumpulkan melalui validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, dan angket yang
31

disebar kepada siswa. Instrumen penelitian diberikan kepada ahli materi, ahli media
pembelajaran, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok sedang dan uji coba
kelompok besar yang keseluruhan dibuat dalam skala Likert yang telah diberikan skor
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5. Kriteria jawaban instrumen validasi pada skala Likert.
No Jawaban Skor
1. Sangat baik 4
2. Baik 3
3. Tidak baik 2
4. Sangat tidak baik 1

(Sudijono, 2016).
Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menghitung
persentase pada indikator-indikator setiap komponen pada masing-masing instrumen
validasi multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Interpretasi skor dihitung berdasarkan skor perolehan tiap aspek, yaitu:
jumlah indikator per kategori
% skor = x 100%
jumlah indikator total kategori
(Adisendjaja, 2008)
Hasil akhir penilaiaian akan diperoleh dalam bentuk persentase. Kemudian
persentase tersebut ditafsirkan dalam kalimat yang bersifat kualitatif yang tercantum
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Persentase Jawaban Instrumen Validasi oleh Validator pada media
mobile learning berbasis Android yang dikembangkan.

Skor Kriteria
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Kurang Baik

(Sugiyono, 2010)

Anda mungkin juga menyukai