Anda di halaman 1dari 6

Ning Gendis Hanum Gumintang–15000120140154–Psikologi 3

KETERKAITAN SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA

DENGAN PENYESUAIAN DIRI DAN PENINGKATAN

PRESTASI

Oleh:

Ning Gendis Hanum Gumintang

A. Pendahuluan

Setiap tahun, ribuan perguruan tinggi di Indonesia menerima

ratusan ribu mahasiswa baru dari berbagai penjuru daerah. Setelah melalui

tahapan-tahapan untuk dapat berkuliah, mereka harus kembali

mempelajari banyak hal yang bisa jadi belum pernah didapatkan

sebelumnya. Mahasiswa baru mungkin akan dihadapkan pada situasi

seperti teman dengan budaya yang sangat berbeda, dosen yang tidak lagi

banyak peduli pada minat belajar muridnya, atau bahkan ada juga yang

harus menyesuaikan kehidupan barunya di perantauan secara mandiri.

Menurut Bandura (1997) serta Smith & Betz (2002) dalam Irfan

dan Suprapti (2014), ketika melalui masa transisi menuju perguruan tinggi,

hal yang memengaruhi keberhasilan mahasiswa baru adalah keyakinan diri

dalam menghadapi tuntutan-tuntutan baru tersebut. Bandura (1997) dalam

Mills, dkk (2006) mengungkapkan bahwa keyakinan individu terhadap

kemampuanya dalam mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian

tugas agar mendapat hasil yang ingin dicapai disebut dengan self-efficacy.
Kemudian, Baron dan Byrne dalam Ghufron (2011) mendefinisikan self-

efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau

kompetensinya terhadap suatu tugas untuk mencapai tujuan serta

mengatasi hambatan.

Setelah mampu menyesuaikan dengan lingkungan baru, mahasiswa

kembali dihadapkan dengan tugas utamanya, yakni menuntut ilmu. Salah

satu indikator yang memengaruhi keberhasilan belajarnya adalah

pencapaian prestasi selama berkuliah. Prestasi dapat diartikan sebagai

perolehan hasil setelah aktivitas pembelajaran (Adiputra, 2015). Perlu

dilakukan evaluasi pada akhir periode untuk memperlihatkan hasil prestasi

belajar mahasiswa, apakah sudah cukup tinggi atau belum.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk memberikan

pemaparan mengenai keterkaitan self-efficacy dengan kemampuan

penyesuaian diri mahasiswa baru dan tingkat prestasinya di perguruan

tinggi.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang muncul

adalah apakah ada keterkaitan antara self-efficacy pada mahasiswa baru?

Lalu, bagaimanakah self-efficacy dapat memengaruhi prestasinya?

Makalah ini akan membahas lebih mendalam serta memberikan bukti-

bukti penelitian mengenai permasalahan tersebut.


C. Pembahasan Masalah

Menurut Maddux (1995) dalam Irfan dan suprapti (2014), self-

efficacy memengaruhi penyesuaian diri melalui tiga hal, yaitu kemampuan

adaptasi emosional, keefektifan kognitif, dan penetapan tujuan dan

ketekunan. Kemudian, menurut Gist dan Michell self-efficacy

memengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan masalah, serta kegigihan dalam

berusaha sehingga di antara individu dengan kemampuan yang sama,

mungkin memiliki perilaku yang berbeda (Adiputra, 2015). Kedua

pendapat ini sama-sama menekankan pengaruh signifikan keyakinan akan

kemampuan diri terhadap sikap dan perilaku seseorang.

Berdasarkan penelitian oleh Crede dan Niehorster (2011), hasilnya

menunjukkan bahwa mahasiswa dengan self-efficacy yang kuat cenderung

mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan perguruan tinggi

(Irfan dan Suprapti, 2014). Penelitian oleh Irfan dan Suprapti (2014) pada

89 subjek mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga juga

memperkuat bukti mengenai penelitian sebelumnya bahwa self-efficacy

adalah salah satu faktor yang memengaruhi penyesuaian diri mahasiswa

dan peningkatannya berbanding lurus dengan tingkat penyesuaian.

Selanjutnya, terdapat beberapa penelitian mengenai keterkaitan

antara self-efficacy dengan tingkat prestasi mahasiswa di suatu perguruan

tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Puad (2011) pada 91 mahasiswa

Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2009

membuktikan terdapat koefisien korelasi sebesar +0,713 yang


menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri

seseorang dengan kompetensi interpersonalnya. Tidak hanya itu,

berdasarkan hasil penelitian Adiputra (2015), terbukti pula bahwa terdapat

kecenderungan peningkatan prestasi belajar pada mahasiswa yang

memiliki self-efficacy dengan kontribusi sebesar 16,6 persen, sedangkan

83,4 persennya dipengaruhi oleh faktor lain.

Menurut Dalyono dalam Djamarah (2002), seseorang yang

mempunyai tingkat intelegensi baik umumnya dapat belajar dengan baik

dan hasilnya pun cenderung baik, sedangkan orang yang tingkat

inteligensinya rendah cenderung kesulitan untuk belajar dan berpikir

sehingga memiliki prestasi yang tidak terlalu baik. Namun, tidak hanya

kemampuan intelektual, keyakinan akan kemampuan diri mahasiswa juga

menjadi bagian penting untuk mencapai hasil yang maksimal.

Schunk dalam Setiadi (2010) mengatakan bahwa pelajar yang

memiliki self-efficacy rendah mungkin menghindari ilmu-ilmu yang

memiliki banyak tugas, terlebih jika tugasnya sulit. Sebaliknya, pelajar

yang memiliki self-efficacy tinggi cenderung berkeinginan untuk

mengerjakan tugas yang menantang. Berkaitan dengan penyesuaian

mahasiswa baru yang telah dibahas sebelumnya, Baker dan Siryk (1984)

dalam Crede & Nichorster (2011) juga mengatakan bahwa kemampuan

penyesuaian diri pada perguruan tinggi dapat memprediksi dua hasil

penting dalam konteks pendidikan, yaitu performa akademik seperti


indeks prestasi dan ketahanan mahasiswa untuk terus menjalankan

perkuliahan (Irfan dan Suprapti, 2014).

D. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah terbukti

bahwa self-efficacy memiliki keterkaitan dengan kemampuan adaptasi

mahasiswa baru. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang

menghasilkan hubungan positif dan signifikan, yakni semakin tinggi self-

efficacy maka semakin tinggi pula kemampuan penyesuaian diri

mahasiswa terhadap perguruan tinggi.

Di sisi lain, self-efficacy juga terbukti memiliki keterkaitan dengan

tingkat prestasi mahasiswa. Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat

dipastikan bahwa mahasiswa yang memiliki self-efficacy baik cenderung

mampu memengaruhi tingkat prestasinya seperti dalam indeks prestasi dan

ketahanan mahasiswa untuk terus menjalankan perkuliahan. Apabila

tingkat self-efficacy yang dimiliki mahasiswa cenderung rendah, maka

tingkat prestasinya pun tidak terlalu baik.


Daftar Pustaka

Adiputra, S. (2015). Keterkaitan self-efficacy dan self-esteem terhadap prestasi

belajar mahasiswa. Jurnal Fokus Konseling Volume 1(2), Hlm. 151-161.

https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/fokus/article/view/101/53

Irfan, M., Suprapti, V. (2014). Hubungan self-efficacy dengan penyesuaian diri

terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi

Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan 3(3).

http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jppp47cf73fd802full.pdf

Anda mungkin juga menyukai